Hot Mommy And A Gengster
Hai readers tersayang, karya ini hanya fiksi semata ya. Dibuat untuk menghibur dan semoga ada manfaat yang bisa dipetik dari hasil imajinasi othor.
Perkenalkan nih,
Si Hot Mommy kita, Shania Galdwin 22 tahun. Kalo gak Hot bisa ditambahkan cabe rawit merah berapa biji hehehe.
Dan si pimpinan Gengster Mongrel Mob, Vedran Sean Kingston, 32 tahun.
2022, Di sebuah rumah sederhana di kota Auckland Selandia Baru.
"Mommy, kenapa cuma aku yang tidak punya Daddy?" rengek Harry pada perempuan berhijab yang sedang berdiri di depan meja dapur.
Shania Galdwin sang mommy sedang membuat bekal untuknya sebelum perempuan itu berangkat bekerja paruh waktu di sebuah restoran.
"Karena Daddymu sedang pergi jauh sayang," jawab Shania sembari memasukkan nasi putih yang sudah dicampur dengan beberapa jenis sayuran dengan tambahan sedikit irisan daging ayam.
"Kamu tahu mom, temanku selalu bilang aku tidak punya Daddy, katanya aku anak yatim." Shania menghentikan kegiatannya dan menatap putranya.
"Yang penting ada mommy bersama denganmu sayang. Kita tidak perlu seorang Daddy. Mommy akan memberikanmu cinta yang banyak sekali. Sampai rumah ini penuh."
"Tapi aku mau Daddy! aku ingin Daddy mommy," Harry merajuk dan menangis histeris. Shania yang sudah seringkali melihat tingkah putranya itu hanya bisa menarik nafas panjang.
Perempuan itu menghapus airmatanya yang pasti selalu keluar setiap kali Harry bertingkah sangat manja seperti itu.
Andaipun ia tahu siapa ayah dari putranya ia tidak akan pernah mau meminta pertanggung jawaban darinya.
Karena bencinya pada bajingan itu sudah mendarah daging dalam hatinya.
"Mommy, kenapa kamu diam saja? aku mau Daddy sekarang titik. Aku tidak mau ke sekolah kalau Mommy tidak memberiku Daddy!" teriak Harry kemudian berlari ke kamarnya.
Deg
Hati Shania tercabik-cabik mendengar putranya mengancamnya seperti itu. Ia bisa apa? ia saja merasa trauma berdekatan dengan pria apalagi kalau harus menikah.
🍀🍀🍀
Door
Door
Door
Bunyi tembakan beruntun dari jarak dekat membuat semua orang panik dan lari untuk menyelamatkan diri.
Door
Door
Door
Mesin berlaras panjang itu memuntahkan kembali timah panas ke arah lawan yang sedang bersembunyi di balik tembok gedung perkantoran dan pertokoan.
"Jongkok! Angkat tangan kalian!" Teriak salah seorang penyerang bersenjata di kota itu.
"Brengsek! kamu berani membangkang ya," umpatnya marah kemudian mengarahkan moncong senjatanya ke kepala pria itu dan,
Door
Satu lagi nyawa melayang dari Gengster Black Power yang membangkang dan berani melawan. Pria muda dengan tatto memenuhi seluruh tubuhnya itu yang menjadi target dari Mongrel Mob.
Rupanya di persimpangan jalan terjadi adu tembak-menembak antara dua gengster berbahaya di kota Auckland Selandia baru itu.
Dua kelompok gangster Mongrel Mob dan Black Power yang selalu membuat onar itu sedang mempersengketakan daerah kekuasaan mereka di negara yang terkenal aman dan damai itu
Warga sipil yang tidak tahu apa-apa sudah banyak yang berjatuhan menjadi korban oleh kelompok bersenjata yang sangat berbahaya itu.
Mereka yang biasanya saling menyerang di waktu malam hari dan juga di tempat yang jauh dari pemukiman entah kenapa terpancing turun di keramaian seperti itu.
Tidak jauh dari tempat itu sebuah mobil berhiaskan bunga sedang meluncur ke arah tempat itu. Seorang pria berada di dalamnya akan melaksanakan pernikahan di sebuah gedung sederhana tak jauh dari tempat itu.
Boom!
Satu bom berdaya ledak cukup tinggi berhasil meledak di depan mobil itu yang jaraknya hanya sekitar puluhan meter. Getaran dan percikan apinya sampai mengenai mobil yang dikendarai sang pengantin.
Huru hara tak bisa lagi dielakkan. Semua orang lari untuk menyelamatkan diri. Kekacauan terjadi dimana-mana.
"Selamatkan diri kalian!" teriak orang-orang yang sedang berlari ke arah mobil itu.
"Apa itu?! Hentikan mobilnya!" seru Rayfan Achraf Crusnoslav pada sopir yang mengendarai mobil itu.
"Tenang tuan, tidak akan terjadi apa-apa disana." ujar sang sopir sambil terus melajukan mobilnya ke jalanan ramai di depannya.
"Hentikan mobilnya! Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan sana!" teriak Rayfan Achraf lagi pada sang sopir yang sepertinya sedang tidak menggubris perkataannya.
"Anda akan menikah dan pengantinnya sedang menunggu anda di sana tuan," ujar Suhail memberi alasan. Rayfan Achraf Crusnoslav terdiam. Ia membenarkan perkataan sopirnya itu.
Hari ini adalah hari yang sangat dinantikannya. Setelah menunggu sekian lama akhirnya, Shania Goldwyn mau juga menerima lamarannya. Tapi bagaimana dengan kekacauan ini.
"Jangan mendekat! Di depan sangat berbahaya! Cari arah yang lain!" teriak seorang polisi yang sudah berdiri di depan mobil itu untuk menghentikannya.
Polisi itu sedang memakai pakaian anti peluru dan juga senjata api yang ada di tangannya.
"Tapi tidak ada jalan lain pak, semua jalanan sudah tutup. Biarkan kami lewat, tuanku akan menikah sebentar lagi." pinta sang sopir dengan tangan terlipat di depan dadanya memohon.
"Sudah kubilang putar arah bodoh! keadaan sangat kacau saat ini, kalian mau mati ya?" polisi itu menatap tajam pada sang sopir. Lalu ia melanjutkan,
"Kalau mau mati sekarang sini aku tembak kepala kalian!" seru polisi itu yang semakin emosi dengan rakyat sipil yang tidak mau mendengarkan perintahnya.
Senjata ditangannya siap ia angkat dan arahnya ke kepala Suhail yang berubah tegang.
"Baiklah Pak, kami putar arah." ujar Suhail mengalah.
Mereka pun mundur kemudian memutar arah dan berusaha mencari jalan lain.
Door
Boom
Rupanya jalanan yang mereka ambil malah lebih berbahaya. Mobil mereka dihadang oleh dua kelompok mafia atau Gengster yang sedang bertikai itu.
Dua mafia terbesar di Selandia Baru itu sudah face to face atau saling berhadapan dengan senjata dan juga bom ditangan mereka masing-masing.
"Tuan, bagaimana ini? sepertinya waktu kita hidup di bumi ini sudah sampai waktunya."
🍀🍀🍀
"Berita terkini yang terjadi di Auckland city, keadaan sangat genting. Pertempuran dua Gengster yang cukup merisaukan di negara ini berhasil mengacaukan keamanan di sana. Bahkan polisi pun kewalahan dengan aksi mereka." lapor seorang anchor woman di sebuah layar 20 inci yang sedang terpajang di dalam gedung pernikahan itu.
Rupanya semua media secara otomatis melaporkan aksi berdarah itu agar semua warga waspada dan tidak mendekati daerah konflik.
Kejadian yang baru terjadi setelah puluhan tahun keberadaan kedua Gengster itu di Selandia Baru mengakibatkan korban yang sangat banyak dari rakyat sipil.
Begitupun terganggunya seluruh aktivitas di kota Auckland pada hari itu membuat semua orang mengutuk kejadian tersebut.
Shania Galdwin, sang calon pengantin menyimak berita itu dengan dada berdebar. Keringat tiba-tiba mengucur deras dari pori-pori kulitnya.
Bayangan hitam masa lalunya terulang kembali ketika ia mengingat kekejaman pimpinan Gengster Mongrel Mob yang menjadikannya budak sek*s selama berbulan-bulan itu.
"Mom! Mommy!" teriak Harry Galdwin putra semata wayangnya dengan wajah takut karena calon pengantin itu tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri.
"Tolong! bawa Shania ke sofa itu, ia tiba-tiba pingsan!" teriak salah satu tetangga dan sahabat perempuan cantik itu. Alma Sofhie, gadis sederhana yang sangat khawatir dengan keadaan Shania mulai mencari minyak kayu putih untuk dioleskan pada hidung calon pengantin.
Para tamu undangan yang sudah lama menunggu kedatangan calon pengantin laki-laki semakin panik karena masalah jadi bertambah.
Waktu baik yang disepakati akan menikah sudah lewat dan kini pengantin perempuan malah sakit dan tak sadarkan diri.
"Dasar perempuan tidak beruntung, calon suaminya mungkin lari atau malah jadi korban keganasan Gengster itu!"
"Ayo kita pulang, kita hanya menghabiskan waktu dengan pernikahan yang tidak akan terjadi ini."
"Hey, tinggallah dulu, kita akan lihat apakah Shania masih mempunyai nasib yang baik hari ini."
"Nasibmu begitu buruk nak Harry, kukira setelah hari ini kamu akan punya seorang ayah tetapi ternyata sekali lagi kamu kurang beruntung!"
Semua ucapan-ucapan menyakitkan itu rupanya sudah mampir di telinga Shania Galdwin yang sudah siuman sejak beberapa menit yang lalu. Airmatanya mengalir tiada henti dengan isak tangis tertahan.
Single mommy itu membenarkan semua perkataan tetangganya yang hadir pada saat itu.
Ia memang kurang beruntung, menjadi seorang anak yatim piatu yang kemudian mendapati dirinya hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki tanpa ayah adalah sebuah kesialan yang sangat menyakitkan.
Dan kini ketika ia membuka hatinya untuk menikah agar putranya tercinta mempunyai status yang jelas, calon suaminya malah tidak muncul sampai sekarang.
"Mommy, dimana uncle Rayfan?" tanya Harry dengan tangis yang tiada henti. Putranya yang berusia 3 tahun itu terus menerus menanyakan keberadaan pria muda yang selalu akrab dengannya itu.
Pria tampan dan baik hati yang bersedia menikahinya meski pria itu tahu betapa kotornya ia.
🍀
*Tobe continued
Like dan komentarnya dong biar aku semangat 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
PANJUL MAN
kayaknya seru nih !
2024-02-10
1
Renireni Reni
nyimakk dulu ya kakk
2022-12-06
1
mis FDR
baru bb satu baca udah sebagus ini,
2022-12-03
2