Cerita Aira

Aira terlihat sebal dengan ucapan sahabatnya itu. Ini Niana kenapa malah bicara hal yang tambah membuat Aira sedih.

"Na...!" seru Aira dengan wajah kesalnya.

"Iya-iya, aku minta maaf, aku cuma bercanda." Niana malah terkekeh. "Eh Aira, tapi benar sekali kalau benci bisa berubah cinta," lanjutnya.

"Udahlah, Na, aku malas membahas masalah ini sama kamu, aku kan sudah mempunyai tunangan yang sangat aku cintai yaitu mas Dewa, dan kebencianku sama kak Addrian itu benar-benar benci sekarang, ingin sekali aku mecangkar-cakar mukanya yang menjengkelkan itu." Aira berdengus kesal.

"Jangan marah dunk! Aku itu cuma mengingatkan, Aira sayang! Eh katanya dia menolong kamu, kenapa jadi dia mencium kamu?" lanjutnya bertanya dan dia masih kepo.

"Dia ingin membantu mengobati luka di tangan aku, tapi aku menolaknya dan dia memaksa aku sampai ke sini, tapi aku malah marah dan hampir menamparnya kembali, dia kelihatannya marah dan akhirnya peristiwa itu terjadi." Aira terlihat sedih.

Niana menutup sekali lagi mulutnya dengan kedua telapak tangannya. "Kok dia sampai seperti itu? Apa kak Addrian sebenarnya menginginkan kamu sih, Ra?" Niana malah mukanya bingung.

"Dia kan memang playboy, Na! Jelas saja dia menginginkan siapa saja untuk menjadi kekasihnya. Namun, dia lupa apa? Aku bukan gadis sembarangan seperti para gadis yang tergila-gila sama dia, aku malah sangat membencinya." Napas Aira sampai naik turun karena menahan emosi kebenciannya.

"Aira," panggil Niana tegas.

"Apa? Mau bilang jangan membenci orang terlalu dalam?" Aira dengan kesal melihat ke arah Niana. Sahabatnya itu hanya memberi anggukan.

Aira menghela napasnya pelan dia kembali berbaring di bahu Niana. "Na, tapi dia memang pantas untuk dibenci, dia sudah bersikap kurang ajar sama aku," ucapnya pelan. "Aku, kan sudah punya tunangan, bagaimana jika kak Dewa tau tentang hal ini, Na? Aku tidak mau dia salah paham dan sampai mereka berdua berkelahi."

"Jangan menceritakan sama kak Dewa, Ra!" seru Niana, "Kamu tidak mau, kan, kalau sampai mereka berdua bertengkar? Nanti jadinya akan sangat tidak baik." Kemudian Niana berpikir sebentar. "Eh kak Addrian kok bisa ada di sini, ya?" Niana melihat heran pada Aira.

Aira juga memberi tatapan heran pada Niana. "Aku tidak tau, Na." Aira berdiri dari tempatnya, dan sekarang terlihat dari wajahnya dia sudah agak baikkan. "Sudah yuk kita pergi ke aula, kita pasti sudah ditunggu, Na!" ajak Aira.

"Ya sudah, aku senang melihat kamu sudah baikkan. Kamu lupakan saja hal itu, kalau dipikir juga percuma. Lagian tidak bisa memutar waktu juga kita, Ai." Mereka berdua bergandengan berjalan menuju aula.

Beberapa langkah saat mereka akan memasuki aula, Niana menarik genggaman tangan Aira, dia seperti menahan Aira untuk menghentikan langkahnya.

"Ada apa, Na?" tanya Aira dengan wajah herannya.

"Aku tadi, kan, tanya kenapa kak Addrian bisa ada di sini?" Mata Niana melihat ke arah Aira. Aira mengangguk-anggukan kepalanya mengiyakan ucapan Niana. "Itu lihat saja, Ra!" telunjuk Niana menunjuk ke arah depan mereka, agak jauh dari mereka sih sebenarnya. Di sana berjalan beberapa cowok tampan-tampan dengan kulit putih mulus dan dengan tinggi yang di atas rata-rata. jelas saja, mereka semua para pemain basket yang sering sekali tampil dalam pertandingan basket. Dilihat dari kaos seragam tim basket yang mereka gunakan. Mereka masuk ke dalam gedung aula dari pintu satunya.

Mata Aira sempat terbelalak saat melihat ada seseorang yang dia kenal berjalan paling belakang sendiri dengan membawa bola basket melihat ke arah Aira berdiri.

"Kak Addrian!" seru Aira pelan.

Addrian yang melihat dari jauh memberikan senyum manisnya pada Aira, senyum yang lebih mirip seringai yang benar-benar membuat Aira terlihat kaget sekaligus kesal dengan wajah pria yang tadi menciumnya dengan kasar dan memaksa.

Kaki Aira rasanya lemas mendengar ucapan Niana barusan, dia ingin sekali sekarang menghilang dari sana, dia memutar tubuhnya dan bermaksud balik arah kembali ke dalam ruangan kelasnya saja, tidak mau masuk ke dalam aula, di mana dia melihat pria yang benar-benar dia benci ada di sana.

"Ai, mau ke mana?" tanya Niana  menahan tangan Aira.

"Mau kembali ke kelas saja aku, Na! Aku tidak mau mengikuti acara di dalam aula."

"Kenapa? Gara-gara ada kak Addrian di sana?"

Niana menghela napasnya pelan. "Kamu itu bagaimana sih, Ai? Kenapa kamu malah yang mundur dari dia, kamu jangan takut, Ai menghadapi pria seperti Addrian. Tunjukkan kalau kecupannya barusan tidak ada apa-apanya sama kamu." Sekarang tangan Niana mengusap pundak Aira mencoba memberinya semangat agar Aira berani.

"Tidak ada apa-apanya bagaimana sih, Na? Apa yang dia barusan lakukan sama aku itu benar-benar membuat aku shock dan pengen nangis saja, apalagi harus melihat wajahnya lagi, dia itu benar-benar jahat sama aku, Na!" Mata Aira mulai terdapat butiran air mata yang siap keluar.

"Aira! Kamu itu jangan dikit-dikit nangis dunk, kalau kamu dikit-dikit nangis kamu bisa jadi gadis yang lemah."

"Aku gak lemah, Na! cuma aku--," ucap Aira lirih.

"Mana Aira yang aku kenal yang walaupun terlihat lemah, tapi hatinya kuat, sudah jangan pedulikan dia, kalau dia berani dekat-dekat kamu nanti aku getok kepalanya pakai sepatu aku!" Tangan Niana menyeret Aira masuk.

Mereka akhirnya melangkah ke dalam ruangan yang sudah banyak sekali orang-orang di sana, tidak hanya para mahasiswa yang menjadi panitia kegiatan acara Bazaar yang kali ini akan dilaksanakan dengan begitu meriah, di sana juga ada beberapa para dosen dan juga beberapa tim basket yang nantinya ikut memeriahkan acaranya.

"Na." Mata Aira mengedar ke segala arah dia sedang mencari keberadaan si pria yang membuatnya takut sekali jika melihatnya. Siapa lagi kalau bukan Addrian.

"Ada apa, Ai?" jawab Niana santai sambil melihat ke arah sahabatnya yang menggenggam erat tangan Niana.

"Kalau tidak ikut gladi bersih tidak apa-apa, kan? Kita, kan tidak menyumbang acara pentas apa-apa hanya mengisi sebagai penjual di Bazaar," ucap Aira.

"Ai, kita ini, kan, diminta kumpul juga sambil membantu tugas panitia, dan mendata beberapa yang mendaftar."

"Iya," jawabnya pelan, dan mereka berhenti di sebuah meja panjang di mana para panitia lainnya berkumpul. Aira sudah bisa bernapas lega karena dia tidak melihat di mana pria yang tadi sudah membuat dia spot jantung dengan kecupan pemaksaannya.

Tampak dari kejauhan di sudut yang tidak terlalu banyak orang sepasang mata itu sedang memperhatikan gadis yang tampak memegang beberapa lembar kertas dan sibuk membacanya. 

Senyumnya menyeringai tatkala dia memperhatikan muka gadis itu yang benar-benar terlihat serius membaca lembaran demi lembaran kertas yang dibawanya.

Terpopuler

Comments

Yunita Indriani

Yunita Indriani

lanjuttt

2022-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Yang Buruk
2 Pencuri Ciuman
3 Cerita Aira
4 Perasaan Addrian
5 Bertemu Lagi
6 Pria Menyebalkan
7 Pertama Kali
8 Calon Suami Aira
9 Acara Bazar
10 Si Devil
11 About Kue
12 Bakso, Masalah atau Pendamaikah? Part 1
13 Bakso, Masalah atau Pendamaikah? Part 2
14 Bertemu Musuh Lama
15 Mendekati Hari Pernikahan
16 Kalung yang Indah
17 Mencari Pelampiasan
18 Si Devil Penolong
19 Masih Perang Dingin
20 Hari Bahagia Aira
21 Kabar Buruk
22 Mas Dewa Koma
23 Tidak Dapat Dipercaya
24 Cerita Yang Pilu
25 Pilihan yang Sulit
26 Tentang Isi Hati
27 Keinginan Mama
28 Bertemu Bocah Kecil Itu
29 Menukar Kebahagiaan
30 Mengganggu Pikiran
31 Mendapat Izin
32 Study Tour
33 Study Tour part 2
34 Kegalauan Addrian
35 Malam Yang Mengerikan part 1
36 Malam Yang Mengerikan part 2
37 Mencari Tau
38 Hal Yang Rumit
39 Rasa Bingung Addrian
40 Bertemu Di Lift part 1
41 Bertemu di Lift part 2
42 Addrian Suka Aira?
43 Penolong Yang Tidak Diharapkan
44 Mencari Ponsel
45 Berdua Lagi
46 Damai, Kah?
47 Bertengkar Lagi
48 Studi Tour Usai
49 Haruskah Menjauh?
50 Kemarahan Mama
51 Keputusan Mama Aira
52 Buket Bunga
53 Cinta Pertama Addrian
54 Dua Sahabat Bertemu
55 Rencana Perjodohan
56 Rencana Lagi
57 Kebingungan Aira
58 Bertemu Calon Mertua
59 Kesepakatan
60 Membenci Nama Itu
61 Apa Aira Hamil?
62 Aira Hamil part 1
63 Aira Hamil Part 2
64 Hubungan Ibu dan Anak
65 Keseriusan Addrian
66 Kekasih Addrian
67 Undangan ke Apartemen
68 Memeriksakan Kandungan
69 Bicara Dari Hari
70 Bunda Mengetahui Aira Hamil
71 Hampir Celaka
72 Berdua
73 Bertemu Jodohnya
74 Makan Bersama
75 Mengharapkan Kesempatan
76 Mengidam
77 Kedekatan Yang Aneh
78 Sikap Baik Addrian
79 Jalan-jalan Bersama
80 Foto Prewedding
81 Ciuman Yang Di Sukai
82 Addrian Marah
83 Perhatian Tak Terduga
84 Ulang Tahun Addrian
85 Menerima Perjodohan
86 Nasi Bebek
87 Suatu Harapan
88 Arlan Tau Semuanya
89 Kebenaran
90 Hari Pernikahan part 1
91 Hari Pernikahan Part 2
92 Dewa Mencari Aira
93 Hal Indah Di Kamar Mandi part 1
94 Hal Indah part 2
95 Rumah Baru part 1
96 Rumah Baru part 2
97 Pernyataan Cinta Addrian
98 Dewa Ingin Aira
99 Jalan-jalan Berdua part 1
100 Jalan-Jalan Berdua part 2
101 Jalan-jalan Berdua part 3
102 Insiden
103 Keadaan Addrian part 1
104 Masalah Lagi
105 Kenzo Vs Arlan
106 Manja
107 Menjaga Addrian
108 Merawat Suami part 1
109 Merawat Suami part 2
110 Dewa Mengetahui Segalanya
111 Belajar Mencintai
112 Belajar Mencintai Part 2
113 Kegalauan Addrian
114 Aira VS Noura part 1
115 Aira Vs Noura part 2
116 Shelomitha yang Malang
117 Tidak Tau Perasaannya
118 Pertandingan dan hukuman
119 Hukuman Yang Sulit
120 Lukisan Yang Indah
121 Perasaan Hancur Dewa
122 Tidak Bisa Menerima
123 Pertengkaran part 1
124 Pertengkaran part 2
125 Salah Paham
126 Masalah Selesai
127 Addrian Vs Dewa part 1
128 Addrian Vs Dewa part 2
129 Mama Turun Tangan
130 Para Wanita di Hidup Addrian
131 Doa Seorang Sahabat
132 Pemandangan yang Indah
133 Pagi yang Sweet part 1
134 Pagi yang Sweet part 2
135 Tamu Tak Diharapkan
136 Mencari Solusi
137 Melihat Suami Latihan part 1
138 Melihat Suami Latihan part 2
139 Menjadi Pengawal Sang Istri part 1
140 Menjadi Pengawal Sang Istri part 2
141 Pillow Talk
142 Kerja Sama
143 Pertandingan yang Menegangkan
144 Hadiah Bagi Sang Kapten
145 Hal Manis Di Pagi Hari
146 Bawaan Bayi
147 Ayah yang Lucu
148 Menghabiskan Waktu Bersama
149 Menolong Citra
150 Tinggal Di Rumah part 1
151 Tinggal Di rumah part 2
152 Mencoba Berbicara Dari Hati Ke Hati
153 Menjaga Perasaan Masing-Masing
154 Insiden Kecil
155 Dua Hati Yang Sama
156 Jepitan Rambut Istimewah
157 Kenapa Bisa? Part 1
158 Kenapa Bisa? Part 2
159 Makan Malam Bertiga part 1
160 Makan Malam Bertiga part 2
161 Insiden Kecil Di Rumah
162 Wajah Asli
163 Undangan Pernikahan
164 Salah Paham
165 Rencana Jahat Untuk Aira
166 Akur Kembali
167 Cerita Citra
168 Pembicaraan Masa Depan Niana.
169 Kebaikan Hati Niana
170 Rumah Baru part 1
171 Rumah Baru Part 2
172 Licik
173 Ada Apa Dengan Aira?
174 Acara Pernikahan Dewa part 1
175 Acara Pernikahan Dewa part 2
176 Acara Pernikahan Dewa Part 3
177 Tentang Kepercayaan
178 About Baju Tidur part 1
179 About Baju Tidur part 2
180 Citra Pindah Rumah part 1
181 Citra Pindah Rumah part 2
182 Sidang Skripsi part 1
183 Sidang Skripsi part 2
184 Paket Misterius
185 Paket Misterius part 2
186 Wisuda Citra
187 Wajah Asli Citra
188 Bertemu Bibi Citra
189 Malam Pesta Kelulusan Part 1
190 Malam Perpisahan part 2
191 Sebuah Perasaan
192 The Power Of Mama
193 CEO Baru
194 Rekan Kerja Baru
195 Kembali Berulah
196 Sebuah Kejujuran Yang Berharga
197 Masakan Sang Istri
198 Tentang Bekal Makanan
199 Video
200 Balas Dendam part 1
201 Balas Dendam Part 2
202 Ancaman
203 Makan Malam Dengan Klien
204 Makan Malam Dengan Klien Part 2
205 Rencana Pergi Part 1
206 Rencana Kepergian part 2
207 Menghabiskan Waktu Bersama
208 Kebaikan Seorang Addrian
209 Rencana Berubah
210 Rencana di Jalankan part 1
211 Rencana Di Jalankan Part 2
212 Perjodohan Arlan
213 Cincin yang Indah
214 Sebuah Undangan
215 Jebakan Untuk Addrian part 1
216 Jebakan Untuk Addrian part 2
217 Aira Kecewa
218 Saling Berjauhan
219 Menunjukkan Cinta Sebenarnya
220 Acara Pernikahan Rico part 1
221 Melepas Rindu
222 Mama Mengetahui Masalah Ini.
223 Saling Membutuhkan
224 Kebenaran part 1
225 Kebenaran part 2
226 Kebahagiaan Untuk Aira part 1
227 Kebahagiaan Untuk Aira part 2
228 Bayi Kecil Aira Dan Addrian
229 Menjaga Perasaan
230 Rencana Adopsi
231 Tidak Menyangka part 1
232 Tidak Menyangka part 2
233 Dewa Keterlaluan
234 Shelomitha Keguguran
235 Keputusan Shelomitha
236 Kehidupan Baru Shelomitha
237 Kehidupan Tenang Aira part 1
238 Kehidupan Tenang part 2
239 Hubungan Niana dan Kenzo
240 Anak Angkat
241 Aira Di Culik part 1
242 Aira Diculik Part 2
243 Menemukan Aira
244 Happy Ending
Episodes

Updated 244 Episodes

1
Hari Yang Buruk
2
Pencuri Ciuman
3
Cerita Aira
4
Perasaan Addrian
5
Bertemu Lagi
6
Pria Menyebalkan
7
Pertama Kali
8
Calon Suami Aira
9
Acara Bazar
10
Si Devil
11
About Kue
12
Bakso, Masalah atau Pendamaikah? Part 1
13
Bakso, Masalah atau Pendamaikah? Part 2
14
Bertemu Musuh Lama
15
Mendekati Hari Pernikahan
16
Kalung yang Indah
17
Mencari Pelampiasan
18
Si Devil Penolong
19
Masih Perang Dingin
20
Hari Bahagia Aira
21
Kabar Buruk
22
Mas Dewa Koma
23
Tidak Dapat Dipercaya
24
Cerita Yang Pilu
25
Pilihan yang Sulit
26
Tentang Isi Hati
27
Keinginan Mama
28
Bertemu Bocah Kecil Itu
29
Menukar Kebahagiaan
30
Mengganggu Pikiran
31
Mendapat Izin
32
Study Tour
33
Study Tour part 2
34
Kegalauan Addrian
35
Malam Yang Mengerikan part 1
36
Malam Yang Mengerikan part 2
37
Mencari Tau
38
Hal Yang Rumit
39
Rasa Bingung Addrian
40
Bertemu Di Lift part 1
41
Bertemu di Lift part 2
42
Addrian Suka Aira?
43
Penolong Yang Tidak Diharapkan
44
Mencari Ponsel
45
Berdua Lagi
46
Damai, Kah?
47
Bertengkar Lagi
48
Studi Tour Usai
49
Haruskah Menjauh?
50
Kemarahan Mama
51
Keputusan Mama Aira
52
Buket Bunga
53
Cinta Pertama Addrian
54
Dua Sahabat Bertemu
55
Rencana Perjodohan
56
Rencana Lagi
57
Kebingungan Aira
58
Bertemu Calon Mertua
59
Kesepakatan
60
Membenci Nama Itu
61
Apa Aira Hamil?
62
Aira Hamil part 1
63
Aira Hamil Part 2
64
Hubungan Ibu dan Anak
65
Keseriusan Addrian
66
Kekasih Addrian
67
Undangan ke Apartemen
68
Memeriksakan Kandungan
69
Bicara Dari Hari
70
Bunda Mengetahui Aira Hamil
71
Hampir Celaka
72
Berdua
73
Bertemu Jodohnya
74
Makan Bersama
75
Mengharapkan Kesempatan
76
Mengidam
77
Kedekatan Yang Aneh
78
Sikap Baik Addrian
79
Jalan-jalan Bersama
80
Foto Prewedding
81
Ciuman Yang Di Sukai
82
Addrian Marah
83
Perhatian Tak Terduga
84
Ulang Tahun Addrian
85
Menerima Perjodohan
86
Nasi Bebek
87
Suatu Harapan
88
Arlan Tau Semuanya
89
Kebenaran
90
Hari Pernikahan part 1
91
Hari Pernikahan Part 2
92
Dewa Mencari Aira
93
Hal Indah Di Kamar Mandi part 1
94
Hal Indah part 2
95
Rumah Baru part 1
96
Rumah Baru part 2
97
Pernyataan Cinta Addrian
98
Dewa Ingin Aira
99
Jalan-jalan Berdua part 1
100
Jalan-Jalan Berdua part 2
101
Jalan-jalan Berdua part 3
102
Insiden
103
Keadaan Addrian part 1
104
Masalah Lagi
105
Kenzo Vs Arlan
106
Manja
107
Menjaga Addrian
108
Merawat Suami part 1
109
Merawat Suami part 2
110
Dewa Mengetahui Segalanya
111
Belajar Mencintai
112
Belajar Mencintai Part 2
113
Kegalauan Addrian
114
Aira VS Noura part 1
115
Aira Vs Noura part 2
116
Shelomitha yang Malang
117
Tidak Tau Perasaannya
118
Pertandingan dan hukuman
119
Hukuman Yang Sulit
120
Lukisan Yang Indah
121
Perasaan Hancur Dewa
122
Tidak Bisa Menerima
123
Pertengkaran part 1
124
Pertengkaran part 2
125
Salah Paham
126
Masalah Selesai
127
Addrian Vs Dewa part 1
128
Addrian Vs Dewa part 2
129
Mama Turun Tangan
130
Para Wanita di Hidup Addrian
131
Doa Seorang Sahabat
132
Pemandangan yang Indah
133
Pagi yang Sweet part 1
134
Pagi yang Sweet part 2
135
Tamu Tak Diharapkan
136
Mencari Solusi
137
Melihat Suami Latihan part 1
138
Melihat Suami Latihan part 2
139
Menjadi Pengawal Sang Istri part 1
140
Menjadi Pengawal Sang Istri part 2
141
Pillow Talk
142
Kerja Sama
143
Pertandingan yang Menegangkan
144
Hadiah Bagi Sang Kapten
145
Hal Manis Di Pagi Hari
146
Bawaan Bayi
147
Ayah yang Lucu
148
Menghabiskan Waktu Bersama
149
Menolong Citra
150
Tinggal Di Rumah part 1
151
Tinggal Di rumah part 2
152
Mencoba Berbicara Dari Hati Ke Hati
153
Menjaga Perasaan Masing-Masing
154
Insiden Kecil
155
Dua Hati Yang Sama
156
Jepitan Rambut Istimewah
157
Kenapa Bisa? Part 1
158
Kenapa Bisa? Part 2
159
Makan Malam Bertiga part 1
160
Makan Malam Bertiga part 2
161
Insiden Kecil Di Rumah
162
Wajah Asli
163
Undangan Pernikahan
164
Salah Paham
165
Rencana Jahat Untuk Aira
166
Akur Kembali
167
Cerita Citra
168
Pembicaraan Masa Depan Niana.
169
Kebaikan Hati Niana
170
Rumah Baru part 1
171
Rumah Baru Part 2
172
Licik
173
Ada Apa Dengan Aira?
174
Acara Pernikahan Dewa part 1
175
Acara Pernikahan Dewa part 2
176
Acara Pernikahan Dewa Part 3
177
Tentang Kepercayaan
178
About Baju Tidur part 1
179
About Baju Tidur part 2
180
Citra Pindah Rumah part 1
181
Citra Pindah Rumah part 2
182
Sidang Skripsi part 1
183
Sidang Skripsi part 2
184
Paket Misterius
185
Paket Misterius part 2
186
Wisuda Citra
187
Wajah Asli Citra
188
Bertemu Bibi Citra
189
Malam Pesta Kelulusan Part 1
190
Malam Perpisahan part 2
191
Sebuah Perasaan
192
The Power Of Mama
193
CEO Baru
194
Rekan Kerja Baru
195
Kembali Berulah
196
Sebuah Kejujuran Yang Berharga
197
Masakan Sang Istri
198
Tentang Bekal Makanan
199
Video
200
Balas Dendam part 1
201
Balas Dendam Part 2
202
Ancaman
203
Makan Malam Dengan Klien
204
Makan Malam Dengan Klien Part 2
205
Rencana Pergi Part 1
206
Rencana Kepergian part 2
207
Menghabiskan Waktu Bersama
208
Kebaikan Seorang Addrian
209
Rencana Berubah
210
Rencana di Jalankan part 1
211
Rencana Di Jalankan Part 2
212
Perjodohan Arlan
213
Cincin yang Indah
214
Sebuah Undangan
215
Jebakan Untuk Addrian part 1
216
Jebakan Untuk Addrian part 2
217
Aira Kecewa
218
Saling Berjauhan
219
Menunjukkan Cinta Sebenarnya
220
Acara Pernikahan Rico part 1
221
Melepas Rindu
222
Mama Mengetahui Masalah Ini.
223
Saling Membutuhkan
224
Kebenaran part 1
225
Kebenaran part 2
226
Kebahagiaan Untuk Aira part 1
227
Kebahagiaan Untuk Aira part 2
228
Bayi Kecil Aira Dan Addrian
229
Menjaga Perasaan
230
Rencana Adopsi
231
Tidak Menyangka part 1
232
Tidak Menyangka part 2
233
Dewa Keterlaluan
234
Shelomitha Keguguran
235
Keputusan Shelomitha
236
Kehidupan Baru Shelomitha
237
Kehidupan Tenang Aira part 1
238
Kehidupan Tenang part 2
239
Hubungan Niana dan Kenzo
240
Anak Angkat
241
Aira Di Culik part 1
242
Aira Diculik Part 2
243
Menemukan Aira
244
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!