Aku kembali berjalan ke asrama santri putri.
Banyak sekali kamar-kamar yang santriwati yang gunakan sebagai tempat tinggal saat berada di dalam pesantren ini.
"Ini kamarnya, besar gak ya di dalam, jadi penasaran, aku lihat aja deh, eh tapi kalau nanti ada yang negor karena aku masuk ke dalam kamar santriwati tanpa minta izin bagaimana, lalu aku di usir dari sini, ah gak mau, aku masih belum bisa bujuk Azam agar bersedia membantu ku, sia-sia dong nanti aku yang ngikutin Azam sampai ke sini" kata ku memikirkan dampaknya.
"Sebentar-sebentar mereka kan gak bisa lihat aku, ngapain aku pake takut di usir dari sini, bodoh" kata ku menepuk jidat ku sendiri.
"Kenapa aku oon sekali, apa jangan-jangan aku jadi oon karena habis kecelakaan, masa iya, kenapa aku gak yakin, tau ah aku gak mau mikirin hal itu" kata ku.
Aku masuk ke dalam kamar santriwati yang kebetulan tidak di tutup, aku melihat isi dalam kamar tersebut.
"Tidak terlalu besar tapi lebih besaran kamar ini sih dari pada kamar kos-kosan ku" kata ku.
Saat aku mengamati seluruh isi yang ada di dalam kamar ini tiba-tiba pandangan ku tertuju pada santriwati yang tengah sibuk berdandan.
"Ini santriwatinya, hmm cantik-cantik sih, tapi kok sukanya dandan sih, seharusnya mereka kan hafalan, santri tak benar ini" kata ku merasa aneh dengan mereka semua.
"Gak ada yang menarik dari kamar ini, lebih baik aku kembali ke asrama laki-laki aja, lebih seruan di sana dari pada di sini" kata ku.
Aku keluar dari dalam kamar dan kembali berjalan kembali ke asrama laki-laki.
"Capek juga jalan kayak gini, andai aja aku kayak Rina yang bisa ngilang, mungkin aku gak akan capek-capek jalan begini, dari pada aku keliling gak jelas kayak gini, lebih baik aku nyari ke Azam aja, aku harus rayu dia, biar dia mau membantu ku untuk ngembalikan aku ke dalam raga ku" kata ku lalu mencari Azam di sepanjang perjalanan berharap bisa menemukan dia.
"Mana sih Azam kok gak kelihatan" kata ku yang celingukan mencari batang hidung si Azam yang masih belum menampakkan dirinya.
"Kok gak ketemu sih, apa jangan-jangan Azam itu bukan manusia melainkan dedemit, tapi masuk akal sih, dia kan manusia satu-satunya yang dapat melihat aku saat ini, mungkin aja Azam bukan manusia" kata ku shock.
"Tapi kalau Azam dedemit, kedua santri tadi juga sama sepertinya, ku rasa Azam beneran manusia deh, hanya saja dia memiliki kemampuan dapat melihat aku yang bergentayangan macam makhluk halus" kata ku.
"Aku harus cari tuh anak, aku harus bisa bujuk dia agar membantu ku, aku udah gak betah gentayangan lebih lama lagi, kalau bisa hari ini aku kembali ke dalam raga ku" kata ku lalu kembali mencari Azam.
Aku terus berjalan, mata ku melihat ke kanan dan ke kiri.
"Mana tuh anak, kenapa gak kelihatan" kata ku terus celingukan mencari Azam.
Senyuman mengambang di wajah ku kala apa yang aku cari-cari ketemu juga.
"Azam, itu Azam, aku harus samperin dia" kata ku lalu berlari mendekatinya.
"Azam ooh Azam, bisakah kau membantu ku?" tanya ku senang.
"Tidak bisa, aku tidak membantu mu, kau jangan ikutin aku" jawab Azam dingin dengan memegang kitab di tangannya.
"Kenapa?" tanya ku dengan wajah kecewa kala mendengar jawabannya.
"Aku tidak suka di ikutin, kamu cari orang lain saja sana, aku tidak mau membantu mu, aku tidak tau caranya" jawab Azam.
"Ayolah zam, kau jangan membual, aku tau kalau kau itu bisa ngembaliin aku ke dalam raga ku, plis ku mohon bantulah aku, aku berjanji setelah ini aku tidak akan mengganggu mu lagi" mohon ku berharap kali ini Azam menyetujuinya.
"Tidak bisa nona, aku tidak mau membantu mu, sampai kapanpun itu" jawab Azam.
"Hei nama ku Raisa, kau jangan panggil nona, aku punya nama yang bagus, ingat itu" kata ku tak terima.
"Raisa, nama yang bagus" batin Azam tersenyum.
"Kenapa kau tersenyum?" tanya ku penasaran.
"Emang, gak boleh aku tersenyum apa" jawab Azam.
"Gak boleh, nanti kesambet lagi" kata ku.
"Sudah kesambet memang, kamu jangan berisik, pergi sana, jangan ganggu aku, aku tidak mau membantu mu" usir Azam pergi meninggalkan aku yang sedang naik darah.
"Iihh dasar pelit" pelik ku kesal.
"Gadis yang lucu, kenapa dia bisa terpisah dari raganya, apa yang sebenarnya yang terjadi padanya, kapan-kapan deh aku akan nanya langsung sama orangnya" kata Azam sendiri.
"Halo mas Azam jodoh masa depan ku" kata Rina.
Azam begitu terkejut kala Rina muncul tanpa aba-aba.
"Anda sudah tidak punya masa depan, anda jangan menyebut masa depan terus, anda itu sudah mati, ingat itu baik-baik" kata Azam.
"Aku tau kalau aku sudah mati, tapi kata orang rainkarnasi itu ada, aku berharap semoga aku bisa rainkarnasi dan bisa menikah dengan mu" harapan Rina dengan wajah yang terus tersenyum.
Azam tersenyum mengejek mendengar apa yang Rina ucapkan.
"Rainkarnasi? dalam Islam rainkarnasi itu tidak ada, jadi jangan terlalu bermimpi, karena mimpi mu tidak akan bisa menjadi kenyataan" tegas Azam penuh penekanan.
"Ish kenapa kau tega sekali pada ku, apa salah ku, aku ini sudah memohon selama 6 tahun loh biar engkau menjadi kekasih ku, ayolah Azam terima ya" kata Rina.
"Saya masih waras, saya tidak mau menjalin hubungan dengan makhluk halus, jika anda menginginkan seorang kekasih, carilah dia yang sebangsa dengan anda paham" jawab Azam pergi meninggalkan Rina yang sedang kesal.
"Iiih kesel deh, masa iya perjuangan ku selama ini tidak membuahkan hasil, benar-benar menyebalkan, kenapa sih malaikat Izrail pake acara mengambil nyawa ku segala, aku kan masih mau hidup di dunia ini, bersenang-senang seperti manusia pada umumnya, gak mau mati dulu" kata Rina sendiri yang masih tak terima dengan takdir yang sudah di tentukan untuknya.
"Arrgghhh menyebalkan, semuanya menyebalkan, kenapa takdir tidak berpihak pada ku sih, iiih sialan" pekik Rina sekeras mungkin.
"Lihat aja, suatu saat aku pasti bisa dapatin kamu, kamu itu milik ku dan selamanya akan terus menjadi milik ku, aku tidak akan biarkan ada orang yang mengambil mu dari ku, aku berjanji itu" kata Rina dengan memandangi punggung Azam yang terus berjalan dengan sorot mata tajam dan berisikan ide-ide licik yang ada di otak Rina.
"Tunggu saja hari itu, aku rasa hari itu tidak akan jauh lagi" kata Rina lalu menghilang dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Rina Amelia
ayo lanjut lagi thor
2022-10-10
1
Anastasya
lanjut thor ❤️
2022-10-04
0