A Grandmother's Time Trevel•
...🐉🐉🐉...
PRANG!!
Guci antik di kediaman tulip pecah tak beraturan, saat sang pemilik kediaman mendengar kabar yang tidak sedap untuk di dengar.
''Dia sungguh berani, Ibu ... sampai-sampai aku tidak memiliki muka di hadapan calon suamiku sendiri.'' Putri Shuan merajuk.
"Kurang ajar! Sungguh berani dia mempermalukan putriku di hadapan pangeran Zhu Quan!'' teriak Selir Song tidak terima jika anaknya di permalukan.
Selir Song heran kenapa Putri Guan yang selama ini sakit-sakitan dan hanya bisa terbaring di peraduan bisa melawan. Apakah racun yang ia berikan dosisnya terlalu sedikit? tapi Selir Song sudah memberikan racun itu selama bertahun-tahun, jadi sangat mustahil bisa sembuh dalam sekejap mata.
''Ibu ... aku sungguh malu Ibu, aku tidak mau tau! Ibu harus beri dia pelajaran atas perlakuanya padaku.'' keluh Putri Shuan.
Selir Song melihat putrinya yang malang lalu memeluknya, "Kau tenang saja putriku, gadis penyakitan itu akan ku beri pelajaran!''
Semenjak Permaisuri melahirkan anak perempuan, Kaisar yang dulu sangat menyayangi putrinya kini telah berbalik arah dan mencurahkan kasih sayang sepenuhnya pada Putri Guan dan melupakan putrinya.
Selir Song melihat jika Kaisar sangat pilih kasih di antara Putri Guan dan Putrinya, bahkan sering mengabaikan putrinya ketika Putri Guan ingin bermain.
Di sanalah mulai kebencian di hati Selir Song dan ia memiliki niat jahat, yaitu meracuni Putri Guan agar mati secara perlahan agar posisi Putri Mahkota menjadi milik putrinya.
''Jangan bersedih, Ibu selalu ada bersama mu.''
Putri Shuan tersenyum senang, lalu menceritakan jika Pangeran Zhu Quan sudah mulai perhatian pada dirinya, tidak sia-sia jika ia selalu menempel pada Pangeran Zhu Quan.
''Bagus anakku, jangan sampai Pangeran mu lepas dari genggaman mu, apa lagi sampai ada yang merebutnya.''
''Tidak akan aku biarkan siapapun merebutnya dariku Ibu, termasuk Guan! Oh iyaa Ibu, Pangeran Zhu akan pulang ke kerajaan nya. Umm ... Apa Ibu bisa meminta Ayah Kaisar mengizinkan aku untuk ikut bersama Pangeran Zhu?"
''Tunggulah sebentar, aku akan menemui Ayahanda Kaisar.''
Putri Shuan tersenyum, "Baik Ibu.''
•
•

Di istana ... tepatnya di taman belakang, tiga orang sedang berjalan jalan sambil melihat cuaca yang sangat cerah dengan langit berwarna biru.
Dayang Niyu dan dayang Nienie yang selalu setia di belakang Junjungan nya terus mengekori Nenek Chan.
''Tuan Putri, apa anda tidak lelah terus berjalan jalan seperti ini?''
''Aku tidak lelah, bahkan aku begitu semangat karna pinggangku sangat kokoh sekarang.''
''Apa! Pinggang Tuan Putri sakit? jika sakit alangkah baiknya Putri duduk di sana, biar Nienie mengambilkan air untuk Putri.''
Dayang Niyu menyuruh Nienie untuk mengambil air dan cemilan, sedangkan Nenek Chan hanya tersenyum ... karna ia merasa bahagia bisa menempati raga yang masih segar dan sehat.
''Baiklah, ayo kita duduk di sana.'' Nenek Chan duduk di batu dekat kolam ikan dan memainkan air yang sejuk. ''Kenapa kamu masih berdiri, tidak 'kah kakimu yang kecil itu lelah?''
''Tidak Putri, saya hanya seorang pelayan yang tidak pantas duduk bersama seorang Putri Mahkota.'' jawab dayang Niyu menunduk.
''Ck, tidak usah bersikap seperti itu ... duduklah dan temani Nenek minum.''
''Hah?''
''Eh, khem! Maksud ku temani aku minum.'' Nenek Chan lupa jika dirinya bukan lagi seorang Nenek.
''Ba-baik Putri.'' Dayang Niyu duduk namun posisinya agak sedikit jauh, tak lama dayang Nienie datang membawa nampan berisikan air dan cemilan.
''Ini Putri.'' dayang Nienie meletakkan nampan itu di depan Junjungan nya, lalu ia di tarik oleh dayang Niyu agar duduk bersamanya.
Kedua pelayan itu dengan segenap hati melayani Junjungan nya hingga membuat Nenek Chan sangat puas dengan pelayanan kedua dayang nya ini, Nenek Chan berpikir tidak ada salahnya jika dia menikmati kemewahan walau di zaman kuno.
''Tuan Putri, anda sungguh hebat.'' Puji dayang Nienie, yang sedang sabar mengipasi Nenek Chan.
Nenek Chan menoleh, "Hebat dalam bidang?''
''Melawan Putri Shuan tentunya.'' Ucap kedua dayang secara bersamaan dengan kekehan.
Nenek Chan terdiam sejenak lalu berkata. ''Baik, ceritakan tentang ku dan apa saja yang telah aku lewati ... siapa tau aku bisa mengingat sesuatu.''
Kedua dayang itu terdiam karna bingung, antara mengatakan semuanya atau tidak! Karna Kaisar berpesan jika tidak ada yang boleh menceritakan segalanya sebelum sang putri sembuh dari sakitnya.
''Kami tidak berani Putri.''
''Kenapa?''
''Karna kalau kami berbicara, kepala kami akan pindah ke tanah.''
''Maksud mu, di penggal?''
''Kaisar tidak mengizinkan siapapun untuk membebani pikiran anda Putri, sebelum kesehatan anda pulih seutuhnya.''
''Ahh ... baiklah, tapi ceritakan tentang kedua tamu termasuk Nona Shuan anak selir itu, kenapa yang aku rasakan saat bertemu dengannya ada yang janggal.''
''Dia dan Ibunya jahat Putri, Selir Song 'lah yang mendorong anda ke kolam dan membiarkan anda tenggelam.'' Ujar dayang Nienie keceplosan.
''Kau!'' dayang Niyu menyenggol lengan dayang Nienie.
''Tidak apa-apa, cobalah ceritakan semuanya agar aku tidak bingung! Jangan khawatirkan Ayahanda Kaisar, karna dia tidak ada di sini.''
''Tapi Putri, dinding istana memiliki telinga.''
''Kalau begitu coba bisikan padaku.'' Nenek Chan menyodorkan telinganya untuk mendengar semuanya.
Dayang Niyu menghela nafasnya lalu mendekatkan bibirnya untuk berbicara.
Kekaisaran Zhang yang makmur dan damai ini tidak memiliki kekurangan apapun, baik dari segi materi dan non materil serta memiliki tingkat ekonomi di atas kerajaan yang lain... Kaisar Zhang memiliki putra dari Permaisuri Mei Jiang yang sudah di nobatkan menjadi Putra Mahkota yang bernama Zhaolin yang sekarang berada di perbatasan kerajaan.
Kaisar juga memiliki banyak gundik tapi hanya punya satu Selir saja, yaitu Selir Song yang berhasil melahirkan Putri yang di inginkan oleh Kaisar karna Permaisuri sudah tidak mengandung selama dua tahun lamanya.
Hingga setahun kemudian, Permaisuri Mei Jiang mengandung dan melahirkan seorang Putri yang di sambut ke gembiraan dan kebahagiaan oleh Kaisar.
Lambat laun Putri Guan dan Putri Shuan tumbuh dewasa, namun kesehatan Putri Guan mulai memburuk semejak Kaisar mengumumkan bawa Putri Shuan dan Pangeran Zhu Quan bertunangan.
Padahal semua orang tau jika putri Guan dan Pangerang Zhu Quan sangat dekat sejak kecil, namun entah kenapa mereka bisa bertunangan dan akan melakukan ritual pernikahan dalam waktu dekat. Dan di hari itu juga kesehatan Putri Guan mulai memburuk.
Siang itu Putri Guan akan menemui Pangeran Zhu Quan namun di tengah perjalanan berpapasan dengan Selir Song, hingga kata dengan kata terus memprovokasi Putri Guan yang akhirnya Putri Guan memilih pergi, namun sayangnya Selir Song tidak membiarkan Putri Guan pergi, dan malah menarik Putri Guan ke arah kolam dan mendorongnya.
Tidak ada yang berani berbicara walau banyak saksi, termasuk kedua dayang setianya yang menyaksikan kejahatan itu karna Selir Song mengancam mereka.
''Begitulah singkatnya Putri.''
Nenek Chan terdiam dan mengangguk, ''Jadi ... anak dan Ibu itu sirik padaku?'' Nenek Chan tersenyum saat otak kulotnya memiliki ide yang cemerlang.
''Ahh ...''
''Ya Dewa Putri! Anda tidak apa-apa?''
•
...🐉🐉🐉...
...LIKE.KOMEN.VOTE ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
lily
pangeran zhu Quan brrti dri kekaisaran mana
2024-11-12
0
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
2024-02-17
0
HoneyXing 🍯
kaisar emang salah
2024-02-14
0