Mengawasi Nazifah

Waktu sarapan, Titin merasa heran dengan kopi buatan Zifa yang tidak dikomplen oleh seorang Adam Raymond. "Mungkin kopinya nikmat dan cocok," batin Titin.

Selesai dengan sarapan, Titin mengingatkan Zifa untuk membereskan kamar Adam. Di mulai dari ranjang sampai kamar mandi yang harus dibersihkan dua hari sekali.

Begitu juga dengan mengelap kaca kamar Adam.

Dan saat Zifa kembali masuk ke kamar itu, Zifa melihat kopi yang masih utuh. Zifa pun mengerti alasan Adam mengapa tak mau mencicipi kopi buatannya, memang salahnya menaruh nampan di ketiak, seharusnya Zifa meletakkan nampan itu di meja lebih dulu.

Selesai membereskan ranjang, Zifa pun mulai mengelap semua benda yang ada di kamar Adam lalu mengepel dan lanjut ke pekerjaan lainnya, di hari pertamanya bekerja Zifa merasa sangat lelah dan lagi semua pekerjaannya harus sempurna.

Zifa yang sedang membersihkan kamar mandi itu mencium aroma wangi dan merasa betah berlama-lama di sana, bahkan tanpa sadar, Zifa yang merasa penasaran dengan sabun orang kaya itu mengambilnya sedikit lalu di oleskan ke tangannya.

Harumnya membuat Zifa seolah sedang berada di taman bunga.

Zifa menarik nafas lalu menghembuskannya, "Haaaaah, harumnya...."

Setelah itu, Zifa kembali harus sadar karena di kamar itu dirinya sedang bekerja buka sedang bermain.

Selesai dengan pekerjaannya, Zifa pun lanjut makan siang, tetapi, di hari pertamanya bekerja ini, ia kehilangan selera makannya, banyak yang ia pikirkan dari ibu dan bapaknya di kampung lalu memikirkan pekerjaan selanjutnya, Zifa takut kalau orang rumah itu tidak menyukainya kalau dirinya terlambat dalam mengerjakan apapun.

Zifa hanya makan sedikit saja dan mendapatkan pertanyaan dari teman sesama pekerja di rumah mewah tersebut.

"Kalau orang langsing juga cantik itu makannya sedikit, ya?" tanyanya tanpa melihat ke arah Zifa.

Zifa hanya diam, karena dirinya tidak tau siapa yang dimaksud olehnya.

"Makanya, kamu diet biar langsing terus dapat jodoh!" timpal Titin yang sedang ikut makan siang bersama.

"Gimana mau dapat jodoh, kerja di sini kaya di penjara! Ngurus laundry dari pagi sampai malam!"

"Tapi kamu suka kan kalau gajian?" tanya Titin.

"Hehe, iya. Suka, kerja di sini gajinya besar!"

"Tapi tanggung jawab juga besar!" timpal si pengurus dapur karyawan dan yang bertugas menjaga kebersihan rumah belakang.

Dan Zifa yang baru datang di rumah itu hanya mendengarkan, ingin ikut mengobrol tetapi belum begitu akrab.

Titin pun bertanya pada Zifa sudah sampai mana pekerjaannya di kerjakan dan Zifa sudah mengurus semua.

"Sisa menyiapkan air mandi Tuan," jawabnya.

"Cepat sekali!" batin Titin.

"Ya sudah, setelah ini kamu istirahat nanti ku ajarkan cara menyiapkan air mandi!" kata Titin seraya menatap Zifa.

Selesai dengan makan, Zifa kembali ke rumah belakang, ia masuk ke kamar lalu menjatuhkan dirinya di ranjang kecilnya.

Zifa menggunakan waktu istirahatnya itu untuk menghubungi Ibunya.

Zifa juga menceritakan kalau pekerjaannya ringan, buktinya jam dua siang dirinya sudah boleh istirahat.

Kabar itu membuat Mirah sedikit merasa lega. Mirah juga menanyakan seperti apa majikannya.

Teringat dengan majikannya membuat Zifa teringat dengan handuk yang jatuh tadi pagi, sungguh pengalaman pertama yang konyol baginya.

Tentu saja, Zifa tidak menceritakan itu pada Mirah, ia takut ibunya berpikir kalau majikannya adalah seorang yang mesum.

****

Di tempat lain, Adam yang memiliki waktu luang itu menemui temannya yang sedang berlibur di Indonesia, Adam yang sedang berada di kafe itu menceritakan pada David temannya, kalau wanita di Indonesia tidak kalah cantik dan menarik dari wanita di luar negeri sana.

"Memang, tapi bagiku, aku sangat menyukai bule yang bisa bermain liar! Hasratku tersalurkan!" jawab David seraya menyeruput minuman dingin yang ada di depannya.

"Nih liat! Cantik enggak?" tanya Adam seraya menunjukkan kamera CCTV dari layar ponselnya, CCTV itu menunjukkan aktivitas Nazifah yang sedang bekerja di kamarnya.

"Wih, ini serius asisten lo?" tanya David seraya terus memperhatikan layar itu.

"Iya, ini di layar ya. Aslinya lebih cantik lagi, apalagi kalau di tambah dadanya montok! Kayanya sih dia masih polos," kata Adam seraya menatap David.

"Tau dari mana lo? Jaman sekarang emang ada gadis polos? Polos tanpa pakaian banyak, bro!" timpal Adam.

"Serius, dia itu gemeteran terus, padahal gue enggak ngapa-ngapain!"

"Gue penasaran," kata David seraya tersenyum smirk.

Begitu juga dengan Adam, ia mulai merasa penasaran dengan asisten barunya.

Dan karena rasa penasarannya itu membuat David memperpanjang masa liburannya di Indonesia.

****

Setelah bertemu dengan temannya, sekarang, Adam pergi ke rumah sakit, ia menemui istrinya yang sedang koma.

Vita namanya, gadis yatim piatu itu mengalami kecelakaan tiga tahun lalu dan selama itu pula ia terbaring lemah di rumah sakit.

Vita berusia 25 tahun sedangkan Adam berusia 30 tahun. Adam jatuh cinta saat Vita bekerja di kantornya, perusahaannya berdiri di bidang kosmetik dan sandang pangan.

Adam hanya menatap Vita dan kemudian ia keluar dari ruang rawat itu.

Adam melihat jam di tangannya waktu menunjukkan pukul lima sore.

Adam pun memilih untuk pulang, sesampainya di rumah, Adam langsung naik ke lantai atas, terdengar suara gemericik dari kamar mandi dan Adam tau kalau asistennya itu sedang menyiapkan air untuk mandi.

"Siapa namamu?" tanya Adam pada Zifa yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Nazifah, Tuan," jawab Zifa yang menundukkan kepala.

"Ada apa di lantai? Kenapa terus melihat lantai? Uangmu jatuh?" Dan tentu saja Adam menanyakan itu hanya untuk meledeknya.

Zifa hanya menggelengkan kepala.

"Saya permisi, Tuan," kata Zifa yang merasa kalau sudah tidak ada lagi yang harus dikerjakan di kamar itu.

Adam yang sedang melepaskan jas juga kemejanya itu tidak menjawab apapun, justru pria itu melemparkan pakaian kotornya begitu saja dan lemparannya itu sengaja dibuat meleset.

"Kamu enggak liat baju itu berantakan?" tanya Adam seraya dagu menunjukkan ke arah keranjang.

Zifa melihat itu lalu memungutnya.

"Saya permisi," ucapnya setelah Zifa membereskan pakaian yang berantakan.

Dan Adam tidak menjawab, ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

****

Malam ini, Adam menemani David yang mengajaknya untuk ke kelab malam, di sana keduanya meminum minuman haram, tetapi, Adam tidak meminum itu sampai mabuk. Berbeda dengan David, pria itu sudah teler dan meminta satu gadis untuk menemaninya malam ini.

Adam pun memilih untuk pulang, ia tidak mau jajan sembarangan, takut tertular penyakit, padahal, Adam sangat menginginkan hasratnya tersalurkan.

Tepat tengah malam, adam yang tidak mau menjadi kambing conge dan terus menunggu David yang sedang bersenang-senang itu sudah sampai di rumahnya.

Dirinya kembali mencari baju ganti dan itu membuat dirinya menghubungi Nazifah di tengah malam. Ia menekan bel yang terhubung langsung dengan kamar Nazifah.

Nazifah pun menanyakan itu pada Titin.

Titin yang berada di kamar sebelah itu terbangun dari tidurnya.

"Itu tandanya kamu dipanggil sama Tuan Adam!" Setelah menjawab, Titin pun kembali melanjutkan tidurnya.

"Malam-malam begini? Mau apa?" tanya Nazifah dalam hati.

Bersambung.

Like dan komen ya all ☺

Terpopuler

Comments

Rhina sri

Rhina sri

aduh pst adam akan menyaluri hasratnya pada nazifah😟

2022-10-17

2

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

OOO.. ternyata sdh punya istri...tapi namanya laki" klu hasrat tak tersalurkan pasti tersiksa tu 🤭

2022-10-14

3

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

hooh uang recahan ku jatuh wkwkwkk

2022-10-14

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!