Bab 5. Di rumah suami

Deni dan Yanti kembali ke kota, setelah menandatangani sebuah kesepakatan setelah menikah. Yanti menuliskan beberapa hal yang masih ingin dia lakukan meski mereka sudah menikah. Diantaranya, Yanti masih ingin bekerja seperti biasanya dan tidak ingin orang-orang atau teman kerjanya tahu tentang pernikahannya dengan Deni.

Sedangkan Deni, menuliskan jika Yanti harus bersikap selayaknya istri ketika di depan orangtuanya. Walaupun masih banyak hal lain yang yang tertulis di atas kertas yang akan mereka jalani satu persatu.

Siangnya mereka sudah sampai dirumah Deni dan Deni segera mempertemukan Yanti dengan ibunya. Yanti tampak bingung bagaimana harus bersikap saat bertemu ibunya Deni yang otomatis sekarang menjadi ibu mertuanya.

"Yanti, kamu kenapa masih diam saja, ayo masuk," ucap Deni saat menyadari Yanti masih berdiri di luar pintu.

"Aku sangat takut dan gugup, Pak Deni," ucap Yanti pelan.

"Yanti, kamu sekarang sudah menjadi istriku. Jadi, kalau di rumah, kamu harus memanggil sesuai kesepakatan kita, oke?"

"Iya, Mas ... Deni," ucap Yanti gugup.

"Bagus, Sayang. Ayo masuk," ajak Deni.

Mereka masuk beriringan dan Deni langsung menyapa ibunya yang sedang menunggu Deni. Bu Sekar ingin melihat seperti apa wanita yang menjadi simpanan suaminya. Dan dia sangat kaget saat mengetahui wanita simpanan suaminya seorang gadis kecil yang sekarang sudah menjadi istri anaknya.

"Ibu, Deni pulang. Deni membawa istri Deni," kata Deni sambil menoleh ke arah Yanti.

"Istri, sejak kapan kamu menikah?" tanya Bu Sekar pura-pura kaget.

"Nanti Deni ceritakan. Perkenalkan, istri Deni, Yanti," ucap Deni menatap Yanti.

"Yanti, Bu," ucap Yanti pelan.

"Ibunya Deni."

"Ibu, kami sangat capek. Kami pergi istirahat dulu," ucap Deni sambil meraih tangan Yanti dan membawanya masuk kekamarnya.

Sampai di dalam kamar, Deni melepaskan pegangannya.

"Tetaplah di kamarku. Jangan keluar jika tidak ada yang penting sekali. Aku mandi dulu," kata Deni seraya menatap Yanti yang hanya mengangguk kecil.

Saat Deni mandi, Yanti menatap sekeliling kamar dan mencoba bersahabat dengan kamar Deni. Kamar pria yang kini sudah berstatus sebagai suaminya. Yanti meneteskan airmata, saat teringat apa yang terjadi. Yanti masih belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya saat ini sudah menikah.

Tetapi, akhirnya dia mencoba untuk tetap tersenyum. Apa yang terjadi mungkin memang sudah menjadi garis hidupnya. Yang harus dia jalani dengan ikhlas. Karena jika dia terus menyesali semuanya, dia tidak akan bisa hidup dengan tenang. Asalkan dia masih bisa mencari uang untuk ayahnya, yang kini akan hidup sendiri setelah dia menikah.

Setelah hatinya mulai tenang, Yanti tertidur sambil bersandar di ranjang. Sementara Deni yang sudah selesai mandi, membaringkan tubuh Yanti dan menyelimutinya. Setelah berganti pakaian, Deni keluar menemui ibunya yang sudah sejak tadi menunggu penjelasan dari Deni.

"Deni, apa maksudmu menikahi Yanti? Bukankah katamu dia itu simpanan ayahmu? Harusnya, cukup beri dia peringatan untuk menjauhi ayahmu saja," ucap bu Sekar penasaran.

"Ibu, dengan menikahinya, aku akan bisa mengendalikan dia sepenuhnya. Ayah tidak akan memiliki kesempatan untuk menjadikannya simpanan lagi. Karena sekarang, Yanti sudah menjadi menantunya," jawab Deni menjelaskan.

"Tapi, Deni. Ibu kasihan padamu. Terpaksa harus menikahi wanita simpanan ayahmu demi ibu. Ibu ingin sekali melihat kamu menikah dengan wanita yang kamu cintai dan hidup bahagia," kata Bu Sekar sedih.

"Tidak apa-apa, Bu. Deni baik-baik saja. Deni sudah memikirkan ini dan Deni tidak akan menyesal. Lagipula Deni juga tidak mencintai siapapun saat ini. Deni akan bahagia melihat ibu bahagia," ucap Deni sambil tersenyum.

"Deni, gadis itu terlihat baik dan lugu. Ibu jadi ragu, apakah ayahmu menyukai gadis seperti itu?" tanya Bu Sekar ragu.

"Ibu, kadang ada laki-laki yang justru menyukai gadis lugu seperti dia. Menarik dan banyak sensasinya. Lagipula, dia masih terlihat cantik untuk ukuran gadis kampung," kata Deni sambil membayangkan Yanti.

"Deni, ibu heran. Apa jangan-jangan kamu menyukai Yanti?" tanya Bu Sekar bingung.

"Tidak mungkin aku menyukai gadis itu, Ibu jangan salah faham," jawab Deni sambil tersenyum sinis.

"Syukurlah. Ibu tidak ingin kamu tergoda seperti ayahmu dengan gadis seperti itu," kata Bu Sekar lega.

"Percaya pada Deni. Deni hanya ingin ayah menyerah pada Yanti."

"Ibu tahu."

Tidak lama kemudian, pak Hendra pulang. Dia heran melihat Deni sudah berada di rumah.

"Deni, katanya sedang keluar kota, tapi kamu kok sudah pulang?" tanya pak Hendra sambil mendekati Deni.

"Ada kendala jadi Deni pulang lebih awal," jawab Deni datar.

"Oh, kendala apa?"

"Deni menikah di sana," jawab Deni.

"Apa, menikah? Deni, jangan membuat Ayah bingung," tanya pak Hendra kaget.

"Benar, ayah. Deni sudah menikah. Sekarang istri Deni sedang istirahat di kamar. Nanti saat makan malam, Deni akan mengenalkannya pada Ayah," jawab Deni.

Pak Hendra dan Bu Sekar pergi kekamar mereka sementara Deni duduk masih duduk di sana dan menunggu makan malam tiba. Sementara Yanti baru saja terbangun dan segera mandi. Dia sangat takjub dengan kamar mandi di kamar Deni yang sangat mewah. Dan luas kamar mandi Deni lebih luas dari kamarnya di rumah.

Selesai mandi, Yanti segera berganti pakaian dan duduk ditepi ranjang. Perutnya terasa lapar. Tapi dia tidak berani keluar karena sudah ada peringatan dari Deni. Saat itu Deni masuk.

"Kamu kenapa?" tanya Deni sambil mendekati Yanti.

"Aku lapar, Pak Deni," jawab Yanti sambil memegangi perutnya.

"Sudah berapa kali aku bilang, jangan panggil 'Pak' jika di rumah. Apa aku ini bapakmu?" tanya Deni kesal.

"Maaf, Pak Deni. Eh maaf, Mas," ucap Yanti gugup.

" Katakan lagi sampai kamu hafal dan tidak akan lupa lagi."

"Mas, Mas, Mas Deni."

"Cukup, sebentar lagi kita keluar makan malam. Lakukan tugas kamu sebagai istri. Kamu tahu kan tugas seorang istri?" tanya Deni menatap tajam Yanti.

"Tidak tahu, Mas. Apa yang harus saya lakukan?"

"Kamu pernah pacaran?" tanya Deni agak kesal karena menganggap Yanti berbohong.

"Tidak. Saya harus bekerja dan tidak ada waktu untuk pacaran. Kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanya Yanti penasaran.

"Sungguh tidak pernah pacaran? Lalu apa yang kamu lakukan saat bersama pria selain ayahmu?" tanya Deni mulai emosi.

"Tidak ada. Tapi kadang juga menemani belanja dan mengobrol biasa," jawab Yanti tenang.

"Benarkah Hanya itu?" hardik Deni.

Deni yang sudah emosi, mendorong pelan tubuh Yanti hingga telentang di atas ranjang. Dengan sikap mendominasi, Deni mencoba mendekatkan wajahnya dengan wajah Yanti yang sudah sangat ketakutan. Dan suara perut Yanti yang kelaparan, akhirnya berbunyi.

"Apa yang kamu lakukan, Pak Deni. Aku sudah lapar, aku ingin makan," ucap Yanti sedih.

Mendengar suara dari perut Yanti membuat Deni menghentikan tindakannya. Deni menghela nafas lalu mengajak Yanti keluar untuk makan bersama ayah dan ibunya. Yanti tampak agak tenang setelah Deni melepaskannya. Yanti benar-benar takut melihat Deni terlihat emosi.

Terpopuler

Comments

@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️

@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️

gimana reaksi pak Hendra , ternyata yang jadi istri anak nya adalah pujaan hati nya😁

2022-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan
2 Bab 2. Hari pertama kerja
3 Bab 3. Flashback Deni
4 Bab 4. Jebakan
5 Bab 5. Di rumah suami
6 Bab 6. Hati mulai terusik
7 Bab 7. Sudah dewasa
8 Bab 8. Menemui Ayah
9 Bab 9. Dia Vani
10 Bab 10. Pindah rumah
11 Bab 11. Belajar memasak
12 Bab 12. Aku sudah menikah
13 Bab 13. Cemburu buta
14 Bab 14. Kecelakaan
15 Bab 15. Berpura-pura
16 Bab 16. Penyesalan Deni
17 Bab 17. Penyesalan Deni 2
18 Bab 18. Vani, Vano dan Vina
19 Bab 19. Bekerja di butik
20 Bab 20. Belajar desain
21 Bab 21. Bertemu dia
22 Bab 22. Sebenarnya tahu atau tidak?
23 Bab 23. Berkata jujur
24 Bab 24. Kedatangan Vani
25 Bab 25. Bertemu Ayah
26 Bab 26. Bertemu dokter Dimas
27 Bab 27. Memaafkan dan jujur
28 Bab 28. Indahnya ketika cinta datang
29 Bab 29. Bertemu teman kerja
30 Bab 30. Ada yang cemburu
31 Bab 31. Curhatan Vina
32 Bab 32. Identitas Yanti
33 Bab 33. Mendapatkan Kalung Vani
34 Bab 34. Romansa di tempat kerja
35 Bab 35. Masih sahabat
36 Bab 36. Membuat Deni melayang
37 Bab 37. Bertemu Ayah Ibu
38 Bab 38. Pertengkaran
39 Bab 39. Gugatan Cerai
40 Bab 40. Pergi keluar Negeri
41 Bab 41. Cinta atau benci
42 Bab 42. Jalan-jalan bersama
43 Bab 43. Bukti Cinta
44 Bab 44. Hanya Teman
45 Bab 45. Kedatangan Mami
46 Bab 46. Lahirnya sang jagoan
47 Bab 47. Vano dan Clarisa
48 Bab 48. Rencana pernikahan Vano
49 Bab 49. Pertemuan
50 Bab 50. Pernikahan Vano
51 Bab 51. Malam bersamamu
52 Bab 52. Pernyataan Rujuk
53 Bab 53. Kebahagiaan milik kita
54 Promo karya baru 'Gairah Cinta Kakak Angkat'
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan
2
Bab 2. Hari pertama kerja
3
Bab 3. Flashback Deni
4
Bab 4. Jebakan
5
Bab 5. Di rumah suami
6
Bab 6. Hati mulai terusik
7
Bab 7. Sudah dewasa
8
Bab 8. Menemui Ayah
9
Bab 9. Dia Vani
10
Bab 10. Pindah rumah
11
Bab 11. Belajar memasak
12
Bab 12. Aku sudah menikah
13
Bab 13. Cemburu buta
14
Bab 14. Kecelakaan
15
Bab 15. Berpura-pura
16
Bab 16. Penyesalan Deni
17
Bab 17. Penyesalan Deni 2
18
Bab 18. Vani, Vano dan Vina
19
Bab 19. Bekerja di butik
20
Bab 20. Belajar desain
21
Bab 21. Bertemu dia
22
Bab 22. Sebenarnya tahu atau tidak?
23
Bab 23. Berkata jujur
24
Bab 24. Kedatangan Vani
25
Bab 25. Bertemu Ayah
26
Bab 26. Bertemu dokter Dimas
27
Bab 27. Memaafkan dan jujur
28
Bab 28. Indahnya ketika cinta datang
29
Bab 29. Bertemu teman kerja
30
Bab 30. Ada yang cemburu
31
Bab 31. Curhatan Vina
32
Bab 32. Identitas Yanti
33
Bab 33. Mendapatkan Kalung Vani
34
Bab 34. Romansa di tempat kerja
35
Bab 35. Masih sahabat
36
Bab 36. Membuat Deni melayang
37
Bab 37. Bertemu Ayah Ibu
38
Bab 38. Pertengkaran
39
Bab 39. Gugatan Cerai
40
Bab 40. Pergi keluar Negeri
41
Bab 41. Cinta atau benci
42
Bab 42. Jalan-jalan bersama
43
Bab 43. Bukti Cinta
44
Bab 44. Hanya Teman
45
Bab 45. Kedatangan Mami
46
Bab 46. Lahirnya sang jagoan
47
Bab 47. Vano dan Clarisa
48
Bab 48. Rencana pernikahan Vano
49
Bab 49. Pertemuan
50
Bab 50. Pernikahan Vano
51
Bab 51. Malam bersamamu
52
Bab 52. Pernyataan Rujuk
53
Bab 53. Kebahagiaan milik kita
54
Promo karya baru 'Gairah Cinta Kakak Angkat'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!