EPISODE 5 WAROH VS ABAH UCUP

Waroh terlihat mencoba menggerakkan tangannya. Namun pergerakan tangan kanannya terasa begitu pelan. Kondisi Waroh yang masih lemah membuat ia tak bisa menggerakkan tubuhnya untuk bangkit. Ia ingin duduk. Tubuhnya terasa sakit. Ia melirik tangan kiri yang di infus. Bu Salamah terlihat tertidur sambil menyandarkan tubuhnya di kursi kayu yang berada di sebelah Waroh.

Abah Ucup yang dari tadi duduk sambil membaca koran, melirik ke arah Waroh. Putri Sulung nya telah sadar setelah hampir 10 jam ia tak sadar. Ia mendekati Waroh yang memalingkan wajahnya dari Abah Ucup.

"Ga usah mecaca mencucu. Aku ini bapak mu."

Abah Ucup mengambil air minum dan meletakkan sedotan di dalam gelas itu. Ia menyodorkan ke arah Waroh. Namun sang anak tak membuka mulutnya. Ia menatap dinding yang ada di sisinya. Ia masih kesal dan sakit hati pada Abah Ucup yang menjodohkan Laila Untuk Rohim.

Abah Ucup masih mencoba sabar.

"Hayo cepat diminum. kamu itu mbok mikir Roh. Kamu pikir kalau mati urusannya beres? Apa kamu sudah siap ditanya malaikat shalat mu? Pahala Mu?"

Waroh masih tak bergeming. Abah Ucup akhirnya meletakkan gelas tersebut diatas meja. Ia mendekati Bu Salamah yang masih tertidur.

"Bu. Bangun. Bu."

Bu Salamah yang sedikit terbuka mulutnya, kaget. Ia membuka kedua matanya sambil satu tangan mengelap bagian mulutnya.

"Ada apa Bah?"

"Itu anak mu sudah sadar. Aku mau panggil dokter. Sana urus anak mu. Dia Ndak mau ku urus." Ujar Abah Ucup kesal. Lelaki paruh baya itu pergi meninggalkan ruangan itu. Ia menuju ruangan perawat untuk memberitahu jika anaknya telah siuman.

Waroh yang masih tergolek sakit dengan Jarum Infus tertancap di tangannya. Ia baru menoleh ke arah Bu Salamah. Bu Salamah pun memberikan anaknya minum.

"Minum dulu Roh."

Waroh meminum air tersebut sambil meneteskan air mata. Ia begitu sakit hati pada Abah Ucup. Rasa sesak di hatinya karena sang ayah lebih mengutarakan Laila. Sedangkan dirinya tak pernah diutamakan. Padahal Abah Ucup tak pernah membedakan keduanya. Abah Ucup hanya memahami karakter sang anak. Dan yang ia lakukan adalah yang terbaik menurut Abah Ucup.

Waroh yang saat akan meminta pergi ke kota agar bisa bekerja, tak diizinkan oleh Abah Ucup. Karena karakter anaknya yang sering pergi tidak jelas. Maka sang ayah khawatir kalau si anak gadisnya jauh dari pantauan nya. Karena banyak anak gadis di kampungnya yang menikah karena married by accident. Walau Abah Ucup bukan orang alim, tetapi bagi dirinya jika anak gadis sampai menikah karena hamil duluan itu adalah aib. Bagaikan dilemparkan kotoran ke wajahnya.

Sehingga sang anak hanya di perbolehkan kursus menjahit di penjahit Amrina. Yang berada di desa Sumber Sari. Berbeda dengan si bungsu yang pergi ke kota karena menuntut ilmu. Terlebih Laila hampir tidak pernah pergi keluar rumah jika tidak ada tujuan yang jelas.

Laila melirik Bu Salamah, Ia masih ingin mendengar apa keputusan Abahnya setelah ia nekat Bu nuuuh diri.

"Bagaimana Bu? Abah sudah merubah keputusannya?"

Bu Salamah menarik kursi dan duduk di sisi putri sulungnya.

"Kamu itu yang dilihat dari Rohim itu apanya? Tampan ya Ndak. Kaya apalagi, punya pekerjaan tetap Ndak?"

Seketika Waroh terdiam. Pertanyaan Ibu nya seperti menggema di telinganya. Ia memang sering melihat Rohim di setiap acara keagamaan. Banyaknya pujian dari gadis-gadis membuat ka sangat suka dengan sosok Rohim. Disamping itu usia yang telah cukup matang membuat dia pun ingin segera menikah.

"Yang penting dia itu di hargai banyak orang Bu." Jawab Waroh pelan.

Bu Salamah pun memandangi Waroh dengan lekat.

"Roh. Menikah itu bukan menyelesaikan masalah. Tapi justru nambah masalah. Lah Ibu mu ini loh dulu menikah sama bapak mu karena di jodohkan si Mbah mu sama bapak mu. Ibu pikir ibu bakal seneng nikah sama sopir bisa banyak uangnya. Nyatanya malah setelah menikah terus ibu malah makan ati nikah sama bapak mu. Kamu tahu sendiri watak bapak mu keras." Suara Bu Salamah terdengar lirih.

Ia yang dulu menikah karena saling di jodohkan orang tua. Bu Salamah memang hidup tidak terlalu susah juga tidak terlalu berkecukupan. Namun saat masa-masa kecil kedua putrinya, ia dan Abah Ucup memang mengalami masa-masa sulit. Bahkan ia dan suami sering bertengkar. Belum lagi kadang saat Bu Salamah hamil Waroh. Sang suami jarang di rumah. Dan ketika pulang kadang sang istri sering curiga karena uang yang dibawa pulang tak seperti biasa.

Hal-hal kecil kadang sering menjadi pemicu ia dan Abah Ucup terlibat pertengkaran. Hal itu sebenarnya lumrah di setiap keluarga. Namun itulah rumah tangga Abah Ucup yang diawali tanpa niat beribadah, tanpa ilmu. Sehingga dalam perjalanannya terasa sangat berat, membosankan.

Barulah ketika kehamilan Laila rumah tangga Abah Ucup dan Bu Salamah sedikit membaik. Kehadiran Pak Toha di desa Sumber Sari yang membuat majelis-majelis di kecamatan Tegal Rejo itu pun memberikan dampak pada pasangan Abah Ucup. Abah Ucup jarang minum-minuman keras, jarang Judi. Dan lama kelamaan lelaki itu meninggalkan semua yang ia sering lakukan itu sejak istri nya hamil anak kedua yaitu Laila.

Abah Ucup yang dari tadi menggunakan hp Sie-meens C55 menghubungi putrinya Laila. Namun tak berhasil. Ia meminta agar sang anak segera pulang. akhirnya ia memasukan ponsel berukuran mini itu kedalam saku celana panjangnya. Saat kembali kedalam ruangan Waroh dirawat seorang dokter baru saja memeriksa putri sulungnya.

"Bagiamana dok putri saya?" Tanya Abah Ucup.

"Sudah lebih baik. Kita tunggu beberapa hari ya Pak."

Sang dokter pun meninggalkan Abah Ucup dan Ibu Salamah. Abah Ucup duduk di tikar yang berada di sisi Waroh. Ia mengetik SMS kepada putrinya yang berada d pulau Jawa. Ia meminta Laila pulang karena ia telah dilamar seseorang. Berkali-kali Abah Ucup melihat SMS yang ia kirimkan. Tak ada keterangan bahwa pesan telah terkirim. Keterangan SMS itu masih berstatus tunda.

Tidak ada obrolan selama satu hari itu. Waroh hanya diam membisu. Wujud protesnya pada Abah Ucup.

Hari berganti hari tak terasa telah tiga hari Waroh di puskesmas. Ia pun diperbolehkan pulang. Saat Waroh masih tak ingin berbicara pada Abah Ucup. Ayah dari dua anak itu merasa bingung, karena ia tak berhasil menghubungi Laila akhirnya mengirimkan pesan dan ia selipkan sebuah foto berukuran 3x4. Foto itu tak lain adalah foto Rohim.

Didalam surat itu Abah Ucup menyampaikan pada Laila untuk segera pulang. Dan foto yang ia kirimkan bersama surat itu adalah lelaki yang melamarnya. Abah Ucup mengatakan jika ia telah menerima lamaran lelaki tersebut.

Saat Abah Ucup mengengkol motornya. Bu Salamah bertanya mau kemana suaminya itu.

"Abah mau kemana?"

"Ke kantor pos. Ngirim surat untuk Laila."

Tiba-tiba dari dalam kamar, Suara Waroh yang beberapa hari tak terdengar kembali menyulut emosi Abah Ucup. Lelaki itu merasa kesal beberapa hari itu di acuhkan sang anak.

"Laila lagi, Laila lagi. Laila terooooos. Terus wae Laila, Laila. Nasib, nasib. Nduwe Adik, nduwe bapak kok nyakiti ati wae!" Suara Waroh dari dalam kamarnya yang tertutup.

[Laila lagi, Laila lagi. Laila teruuus. Terus saja, Laila, Laila. Nasib, nasib. Punya Adik, Punya bapak kok nyakiti hati saja!]

Abah Ucup yang sudah diambang pintu cepat bergegas ke arah kamar Waroh. Dengan gigi geraham yang sudah mengeras menahan emosi yang sudah tiga hari itu ia tahan.

Terpopuler

Comments

Rozh

Rozh

bapak sama waroh sana-sama keras

2024-01-03

2

Silla

Silla

mencaca mencucu sama aja "monyang monyong" kalok menurutku😁

2023-05-14

2

Nadia

Nadia

Waroh roh sampean mau nya apa toh, bukannya bersyukur masih slamet , untung tuh racun serangga buat serangga coba buat manusia udh almarhum kamu roh ….. eeh 😀😀😄

2023-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 1 AHMAD ROHIM
2 EPISODE DUA MELAMAR PUTRI ABAH UCUP
3 EPISODE 3 KEMARAHAN WAROH
4 EPISODE 4 PENDIRIAN ABAH UCUP
5 EPISODE 5 WAROH VS ABAH UCUP
6 EPISODE 6 SURAT ABAH UCUP
7 EPISODE 7 LAILA DI LAMAR LAGI
8 EPISODE 8 PERSAHABATAN MUKIDI DAN ROHIM
9 EPISODE 9 KEPULANGAN LAILA
10 EPISODE 10 Waroh, Laila dan Mukidi
11 EPISODE 11 MUKIDI DAN BU SRI
12 EPISODE 12 JAWABAN LAILA
13 EPISODE 13 SMS Laila dan Rohim
14 EPISODE 14 Firasat Laila
15 EPISODE 15 PENANTIAN LAILA
16 EPISODE 16 Cinta Yang Baru Tumbuh
17 EPISODE 17 Laila Jatuh Hati
18 EPISODE 18 LAILA TERSIPU-SIPU
19 EPISODE 19 Rohim Menggoda Laila
20 EPISODE 20 ISI HATI LAILA
21 EPISODE 21 Akhlak dan Adab Rohim
22 EPISODE 22 Laila mengenal Sosok Mukidi
23 EPISODE 23 Munajat Cinta Seorang Ibu
24 EPISODE 24 Layu Sebelum Berkembang
25 EPISODE 25 Tawa Rohim
26 EPISODE 26 Aku Cinta Padamu
27 EPISODE 27 GOSIP TENTANG LAILA
28 EPISODE 28 LAILA TANPA KELUH KESAH
29 EPISODE 29 Mukidi Mendambakan Istri Sholehah
30 EPISODE 30 Hujan Lebat Di Sumber Sari
31 EPISODE 31 Kediaman Rohim
32 EPISODE 32 Cinta Laila da Rohim
33 EPISODE 33 Isu Tentang Rohim
34 EPISODE 34 Mukidi Melamar Gadis
35 EPISODE 35 Jawaban Untuk Mukidi
36 EPISODE 36 Hati Bu Salamah
37 EPISODE 37 COBAAN MUKIDI
38 EPISODE 38 Lebih Baik Sakit Gigi
39 EPISODE 39 Mukidi Kembali Di coba
40 EPISODE 40 Kekompakan Tim Mukidi
41 EPISODE 41 Desa Sumber Sari Guyup
42 EPISODE 42 Sepatu Tanpa Telapak
43 EPISODE 43 Kesedihan Abah Ucup.
44 EPISODE 44 Kisah Kasur Butut Rohim
45 EPISODE 45 Bu Sri dan Telur
46 EPISODE 46 Kejujuran Abah Ucup
47 EPISODE 47 Laila di mata anak Didiknya
48 EPISODE 48 Laila dan Rohim
49 EPISODE 49 Bu Toha Di Kediaman Laila
50 EPISODE 50 Isi Hati Lulu 1
51 EPISODE 51 Isi Hati Lulu 2
52 EPISODE 52 Sejarah Kali Bening
53 EPISODE 53 ROHIM MENDIDIK FURQON
54 EPISODE 54 Santri Baru
55 EPISODE 55 Pak Toha dan Keluh Kesahnya
56 EPISODE 55 Ummu Shibyan
57 Mukidi Melamar lagi
58 EPISODE 58 Mukidi Bahagia
59 EPISODE 59 Kekaguman Imam
60 EPISODE 60 Tangis Imam
61 EPISODE 61 Kedatangan Imam
62 EPISODE 62 Asal Muasal Panggilan Abi dan Umi
63 EPISODE 63 Kabar Bahagia Mukidi
64 EPISODE 64 Mukidi Bikin Gemes
65 EPISODE 65 Mukidi Bikin Gemes 2
66 66 Rohim dan Dokter Non Muslim
67 67 Orang Tua Bisa Juga Durhaka
68 68 Ajeng mengenal Laila
69 69 Umi Laila dan Santri ndalemnya
70 70 Waroh masih Waroh yang Lama
71 71 Semua ada Sebab nya
72 72 Umi Laila dan Ke 5 santrinya
73 73 Tamu dari kota untuk Rohim
74 74 Meminta Pendapat Abi Rohim
75 75 Telepon di Pagi Hari
76 76 Sosok Rohim di Mata Mukidi dan Istri
77 77 "Laila Untuk Kang Rohim"
78 78 Kelembutan Hati Laila
79 79 Mediasi Umi Laila pada Orang Tua
80 Bab 80 Cobaan Umi Laila
81 Bab 81 Kebahagiaan harus diperjuangkan
82 Bab 82 Kesedihan Umi Laila dan Abi Rohim
83 Bab 83 Harapan Furqon dan Umi Laila
84 Bab 84 Musyawarah Hak Asuh Ayra
85 Bab 85 Kesabaran Umi Laila
86 Bab 86 Tirakat
87 Bab 87 Kegundahan Umi Laila akan Santrinya
88 Bab 88 Umi Ku, Idola ku
89 Bab 89 Cermin Ajaib
90 Bab 90 Reuni Kali Bening
91 Bab 91 Flashback Kisah Masalalu
92 Bab 92 Ngaji Kebangsaan dan Kesedihan Hati Umi Laila
93 Bab 93 Khidmah
94 BAB 94 Laila Untuk Kang Rohim (The End)
Episodes

Updated 94 Episodes

1
EPISODE 1 AHMAD ROHIM
2
EPISODE DUA MELAMAR PUTRI ABAH UCUP
3
EPISODE 3 KEMARAHAN WAROH
4
EPISODE 4 PENDIRIAN ABAH UCUP
5
EPISODE 5 WAROH VS ABAH UCUP
6
EPISODE 6 SURAT ABAH UCUP
7
EPISODE 7 LAILA DI LAMAR LAGI
8
EPISODE 8 PERSAHABATAN MUKIDI DAN ROHIM
9
EPISODE 9 KEPULANGAN LAILA
10
EPISODE 10 Waroh, Laila dan Mukidi
11
EPISODE 11 MUKIDI DAN BU SRI
12
EPISODE 12 JAWABAN LAILA
13
EPISODE 13 SMS Laila dan Rohim
14
EPISODE 14 Firasat Laila
15
EPISODE 15 PENANTIAN LAILA
16
EPISODE 16 Cinta Yang Baru Tumbuh
17
EPISODE 17 Laila Jatuh Hati
18
EPISODE 18 LAILA TERSIPU-SIPU
19
EPISODE 19 Rohim Menggoda Laila
20
EPISODE 20 ISI HATI LAILA
21
EPISODE 21 Akhlak dan Adab Rohim
22
EPISODE 22 Laila mengenal Sosok Mukidi
23
EPISODE 23 Munajat Cinta Seorang Ibu
24
EPISODE 24 Layu Sebelum Berkembang
25
EPISODE 25 Tawa Rohim
26
EPISODE 26 Aku Cinta Padamu
27
EPISODE 27 GOSIP TENTANG LAILA
28
EPISODE 28 LAILA TANPA KELUH KESAH
29
EPISODE 29 Mukidi Mendambakan Istri Sholehah
30
EPISODE 30 Hujan Lebat Di Sumber Sari
31
EPISODE 31 Kediaman Rohim
32
EPISODE 32 Cinta Laila da Rohim
33
EPISODE 33 Isu Tentang Rohim
34
EPISODE 34 Mukidi Melamar Gadis
35
EPISODE 35 Jawaban Untuk Mukidi
36
EPISODE 36 Hati Bu Salamah
37
EPISODE 37 COBAAN MUKIDI
38
EPISODE 38 Lebih Baik Sakit Gigi
39
EPISODE 39 Mukidi Kembali Di coba
40
EPISODE 40 Kekompakan Tim Mukidi
41
EPISODE 41 Desa Sumber Sari Guyup
42
EPISODE 42 Sepatu Tanpa Telapak
43
EPISODE 43 Kesedihan Abah Ucup.
44
EPISODE 44 Kisah Kasur Butut Rohim
45
EPISODE 45 Bu Sri dan Telur
46
EPISODE 46 Kejujuran Abah Ucup
47
EPISODE 47 Laila di mata anak Didiknya
48
EPISODE 48 Laila dan Rohim
49
EPISODE 49 Bu Toha Di Kediaman Laila
50
EPISODE 50 Isi Hati Lulu 1
51
EPISODE 51 Isi Hati Lulu 2
52
EPISODE 52 Sejarah Kali Bening
53
EPISODE 53 ROHIM MENDIDIK FURQON
54
EPISODE 54 Santri Baru
55
EPISODE 55 Pak Toha dan Keluh Kesahnya
56
EPISODE 55 Ummu Shibyan
57
Mukidi Melamar lagi
58
EPISODE 58 Mukidi Bahagia
59
EPISODE 59 Kekaguman Imam
60
EPISODE 60 Tangis Imam
61
EPISODE 61 Kedatangan Imam
62
EPISODE 62 Asal Muasal Panggilan Abi dan Umi
63
EPISODE 63 Kabar Bahagia Mukidi
64
EPISODE 64 Mukidi Bikin Gemes
65
EPISODE 65 Mukidi Bikin Gemes 2
66
66 Rohim dan Dokter Non Muslim
67
67 Orang Tua Bisa Juga Durhaka
68
68 Ajeng mengenal Laila
69
69 Umi Laila dan Santri ndalemnya
70
70 Waroh masih Waroh yang Lama
71
71 Semua ada Sebab nya
72
72 Umi Laila dan Ke 5 santrinya
73
73 Tamu dari kota untuk Rohim
74
74 Meminta Pendapat Abi Rohim
75
75 Telepon di Pagi Hari
76
76 Sosok Rohim di Mata Mukidi dan Istri
77
77 "Laila Untuk Kang Rohim"
78
78 Kelembutan Hati Laila
79
79 Mediasi Umi Laila pada Orang Tua
80
Bab 80 Cobaan Umi Laila
81
Bab 81 Kebahagiaan harus diperjuangkan
82
Bab 82 Kesedihan Umi Laila dan Abi Rohim
83
Bab 83 Harapan Furqon dan Umi Laila
84
Bab 84 Musyawarah Hak Asuh Ayra
85
Bab 85 Kesabaran Umi Laila
86
Bab 86 Tirakat
87
Bab 87 Kegundahan Umi Laila akan Santrinya
88
Bab 88 Umi Ku, Idola ku
89
Bab 89 Cermin Ajaib
90
Bab 90 Reuni Kali Bening
91
Bab 91 Flashback Kisah Masalalu
92
Bab 92 Ngaji Kebangsaan dan Kesedihan Hati Umi Laila
93
Bab 93 Khidmah
94
BAB 94 Laila Untuk Kang Rohim (The End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!