LAILA UNTUK KANG ROHIM

LAILA UNTUK KANG ROHIM

EPISODE 1 AHMAD ROHIM

Di sebuah desa yang bernama Sumber Sari. Terdapat seorang lelaki yang menjadi idaman para gadis karena kesalehannya. Ia yang sudah sedari berusia 17 tahun tinggal di Sumber Sari mengikuti kakak tingkatnya. Dia dan kakak tingkatnya harus mengabdi disana selama beberapa tahun setelah dianggap lulus dari pondok pesantren yang berada di Pulau Jawa.

Namun karena kurangnya orang yang mengajar mengaji di daerah tersebut. Membuat seorang Pak Haji di desa tersebut meminta kepada pondok pesantren tempat kyai tersebut mondok, meminta pemuda itu untuk bisa menetap di desa Sumber Sari.

Ia diberikan tempat tinggal di belakang masjid yang ada di desa Sumber Sari.

Saat Pemuda itu telah berusia 26 tahun. Ia pun ingin menyempurnakan agamanya dengan menjalankan sunnah Nabi yaitu menikah. Seorang sahabat, beberapa sesepuh dan tokoh agama memberikan saran pada lelaki yang bernama Ahmad Rohim dan biasa dipanggil Kang Rohim di desa Sumber Sari itu, untuk melamar seorang gadis yang merupakan putri Sulung dari Abah Ucup. Kebetulan Abah Ucup juga mencari jodoh untuk anaknya.

Abah Ucup adalah tokoh sesepuh yang dipandang di desa sebelah atau desa Sumber Waras. Sebuah desa yang bersebelahan dengan desa Sumber Sari. Dimana penduduknya adalah mayoritas keturunan orang jawa. Kecamatan yang memiliki 6 desa tersebut diberi nama Kecamatan Tegal Rejo. Di desa Sumber Sari hanya ada satu masjid, dan masjid itu menjadi tempat Rohim menetap dan mengajar mengaji.

Ia yang tinggal di gubuk kecil di belakang masjid yang bernama Nurul Iman. Rohim ingin segera menikah karena usianya yang hampir menginjak 27 tahun. Rohim yang merasa tabungannya telah cukup, membuat Rohim memberanikan diri untuk melamar putri dari Abah Ucup.

Malam itu Rohim ditemani dua orang lelaki untuk bersilahturahmi ke kediaman Abah Ucup. Lelaki pertama bernama Kang Mukidi atau biasa di sapa Kang Kidi. Ia adalah sahabat Rohim. Selama Rohim menetap di Sumber Sari, Kidi adalah pemuda yang akan sering ke masjid sekedar untuk bermain game di komputer yang dimiliki oleh Kang Rohim. Di belakang masjid terdapat ruangan berukuran dua meter kali dua meter. Di sanalah Rohim meletakkan komputer, atau alat-alat sound sistem Masjid. Sehingga Mukidi jika ke masjid bukan shalat melainkan akan duduk di ruangan itu sampai berjam-jam lamanya. Namun hal itu lebih baik sebelum ia mengenal Rohim, Mukidi lebih sering duduk di tempat judi sambil minum-minum keras.

Rohim bukanlah Seorang yang memaksa orang lain untuk beribadah. Apalagi sampai menghina terlebih menjauhi orang yang belum menjalankan syariat. Ia lebih merangkul orang tersebut. Meraih hatinya baru ia memberikan bahwa seorang muslim itu harus menjalankan syariat agamanya.

Bagi Mukid di tahun 2000, sebuah komputer dengan permainan Onet sangat menarik. Bahkan komputer pada saat itu hanya ada di kantor-kantor pemerintahan. Dan orang-orang tertentu. Rohim membeli benda itu dengan tabungannya setahun. Ia hanya menggunakan benda itu untuk mengetik kitab agar mudah memberikan materi pada anak-anak TPQ dan ibu-ibu serta bapak-bapak jama'ah Nurul Iman.

Walau Mukidi pertama kali mengenal Rohim hanya karena senang tidak harus membeli rokok. Karena ketika bersama Rohim, Kidi tak pusing untuk merokok. Karena Rohim yang memang pencinta kopi dan rokok itu tak pernah pelit untuk urusan rokok. Ia akan meletakkan rokok dan koreknya sehingga siapapun yang berada di dekatnya bisa mengambil sebatang atau dua batang rokoknya.

Namun lama kelamaan ia yang merasa nyaman dengan Rohim, mereka pun bersahabat. Layaknya minyak wangi. Rohim memberikan dampak kepada Kidi yang hampir setiap malam ke tempatnya. Ia menjadi rajin shalat. Walau ia akan duduk berjam-jam di hadapan layar komputer Untuk bermain game Onet dan lainnya.

Lelaki kedua yang menemani Rohim yaitu Pak Toha sebagai Takhmir di masjid Nurul Iman, Ia juga yang dulu meminta pada Pondok Pesantren Rohim agar mengirimkan adik tingkat untuk mengabdikan ilmunya di desa tersebut.

Rohim bertubuh tak terlalu tinggi namun cukup manis dipandang, ia memiliki lesung pipi. Dan hal itu mampu membuat ia dikagumi banyak gadis di desa Sumber Sari dan juga desa tetangga. Selain berwajah manis, kepribadian dan sikapnya yang sopan membuat banyak para gadis menaruh hati padanya. Apalagi suaranya yang merdu ketika memimpin majelis shalawat dan Yasin di desa itu. Akan tetapi Jiwa santri dari Rohim masih melekat walau ia tak lagi tinggal di pondok pesantren.

Sehingga ia selalu menundukkan pandangannya ketika berpapasan dengan yang bukan mahram. Terlebih ia adalah lelaki yang irit berbicara pada orang yang baru ia kenal. Bahkan ia selalu menangkupkan tangannya saat akan akan berjabat tangan dengan selalu berwudhu ketika keluar rumah. Sehingga tak menyakiti hati orang yang mengajaknya bersalaman namun bukan mahram. Ia dengan niat dan penjelasan bahwa dia sedang dalam keadaan wudhu.

Sosok Rohim bukan hanya dikenal di desa Sumber Sari melainkan satu kecamatan Sumber Rezki. Karena sikap rendah hatinya, membuat banyak hati gadis merasa berharap di lamar guru ngaji yang selalu kemana-mana mengenakan motor bebek berwana hijau yang akan mengeluarkan suara khasnya.

Malam itu, Rohim dan Kidi beserta Pak Toha mengendarai dua buah motor yang khas dengan suara knalpotnya dan juga berasap. Ketiga lelaki itu menuju rumah Abah Ucup. Malam yang sedikit kelabu karena hujan rintik dan sesekali terdengar suara guruh. Karena Pak Toha yang sudah terlanjur berjanji pada Abah Ucup, maka mereka bertiga tak membatalkan rencana untuk datang dengan niat melamar putri sulung Abah Ucup. Abah Ucup yang baru pulang dari Jawa timur menghadiri acara wisudah putri bungsunya yang baru saja mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Agama.

Suara rintik hujan yang jatuh membasahi genteng di rumah Abah Ucup,hal itu membuat Pak Toha mengucapkan salam beberapakali. Hujan memang bertambah deras sejak mereka berangkat dari sumber sari. Tak lama pintu di buka oleh Bu Salamah. Istri dari Abah UCup. Mereka di persilahkan masuk ke dalam. Abah Ucup pun menyambut mereka.

Saat Bu Salamah menyerahkan minuman dan camilan, Rohim melirik berharap putri yang dari Abah Ucul itu muncul. Karena biasanya orang tua akan memperkenalkan anak mereka kepada yang akan berkunjung dengan memberikan kesempatan pada putrinya untuk mengeluarkan minuman untuk tamunya. Namun yang di harap Rohim tak terjadi. Bu Salamah justru yang keluar sendiri membawa nampan yang berisi empat cangkir kopi dan rengginang.

Bu Salamah dan putri Sulungnya belum tahu mengenai maksud kedatangan Pak Toha dan Rohim ke kediaman mereka. Abah Ucup pun tak tahu. Yang ia tahu takhmir masjid nurul iman itu ingin bertandang kerumahnya. Pak Toha pun menyatakan maksud dan tujuannya.

“Jadi Begini Abah, saya dan Rohim juga Kidi, kemari ada maksud.”

“Lah saya juga penasaran apa tujuan Pak Toha sampai hujan-hujan masih harus kemari, nekat sekali sepertinya.” Jawab Abah Ucup.

Pak Toha tertawa, perutnya yang besar pun berguncang karena tawanya.

“Hahaha…. Yah mau ndak mau, hujan badai di tempuh ini Bah, Soalnya menyangkut isi hati anak muda yang ingin meminang anak gadis Abah.”

“Apa?” Jawab Abah Ucup Kaget.

Abah Ucup mengamati kedua lelaki yang ada di sisi Pak Toha.

"Lah kalau Rohim yang melamar anak saya. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Lah kalau Si Mukidi itu. Di beri gratis pun aku tak mau. Lelaki itu bisa nya apa."

Abah Ucup mengamati Rohim dan Mukidi. Ia mengenal dua sosok pemuda itu. Dua pemuda dengan dua karakter yang berbeda. Jika Rohim bukan orang kaya. Tetapi ia orang berilmu. Walau ia bukan pejabat tetapi ia di hormati bukan hanya di desanya tetapi juga di desa tetangga. Namun Mukidi, lelaki yang hanya tinggal memiliki ibu, ia justru hanya makan, tidur dan bermain bola. Tak memiliki pekerjaan.

"Ehm.... ehm...."

Suara Abah Ucup melihat Mukidi yang akan mengambil satu rengginang terakhir. Sedangkan Rohim dari tadi hanya menikmati kopi yang di sajikan.

Terpopuler

Comments

Rozh

Rozh

bagus💓

2024-01-03

3

Sang

Sang

suara motor bebek tuh "bek bek bek bek bek" ya kak othor ??

2023-06-14

7

Tesho Kimura

Tesho Kimura

Nice novel 👍

2023-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 1 AHMAD ROHIM
2 EPISODE DUA MELAMAR PUTRI ABAH UCUP
3 EPISODE 3 KEMARAHAN WAROH
4 EPISODE 4 PENDIRIAN ABAH UCUP
5 EPISODE 5 WAROH VS ABAH UCUP
6 EPISODE 6 SURAT ABAH UCUP
7 EPISODE 7 LAILA DI LAMAR LAGI
8 EPISODE 8 PERSAHABATAN MUKIDI DAN ROHIM
9 EPISODE 9 KEPULANGAN LAILA
10 EPISODE 10 Waroh, Laila dan Mukidi
11 EPISODE 11 MUKIDI DAN BU SRI
12 EPISODE 12 JAWABAN LAILA
13 EPISODE 13 SMS Laila dan Rohim
14 EPISODE 14 Firasat Laila
15 EPISODE 15 PENANTIAN LAILA
16 EPISODE 16 Cinta Yang Baru Tumbuh
17 EPISODE 17 Laila Jatuh Hati
18 EPISODE 18 LAILA TERSIPU-SIPU
19 EPISODE 19 Rohim Menggoda Laila
20 EPISODE 20 ISI HATI LAILA
21 EPISODE 21 Akhlak dan Adab Rohim
22 EPISODE 22 Laila mengenal Sosok Mukidi
23 EPISODE 23 Munajat Cinta Seorang Ibu
24 EPISODE 24 Layu Sebelum Berkembang
25 EPISODE 25 Tawa Rohim
26 EPISODE 26 Aku Cinta Padamu
27 EPISODE 27 GOSIP TENTANG LAILA
28 EPISODE 28 LAILA TANPA KELUH KESAH
29 EPISODE 29 Mukidi Mendambakan Istri Sholehah
30 EPISODE 30 Hujan Lebat Di Sumber Sari
31 EPISODE 31 Kediaman Rohim
32 EPISODE 32 Cinta Laila da Rohim
33 EPISODE 33 Isu Tentang Rohim
34 EPISODE 34 Mukidi Melamar Gadis
35 EPISODE 35 Jawaban Untuk Mukidi
36 EPISODE 36 Hati Bu Salamah
37 EPISODE 37 COBAAN MUKIDI
38 EPISODE 38 Lebih Baik Sakit Gigi
39 EPISODE 39 Mukidi Kembali Di coba
40 EPISODE 40 Kekompakan Tim Mukidi
41 EPISODE 41 Desa Sumber Sari Guyup
42 EPISODE 42 Sepatu Tanpa Telapak
43 EPISODE 43 Kesedihan Abah Ucup.
44 EPISODE 44 Kisah Kasur Butut Rohim
45 EPISODE 45 Bu Sri dan Telur
46 EPISODE 46 Kejujuran Abah Ucup
47 EPISODE 47 Laila di mata anak Didiknya
48 EPISODE 48 Laila dan Rohim
49 EPISODE 49 Bu Toha Di Kediaman Laila
50 EPISODE 50 Isi Hati Lulu 1
51 EPISODE 51 Isi Hati Lulu 2
52 EPISODE 52 Sejarah Kali Bening
53 EPISODE 53 ROHIM MENDIDIK FURQON
54 EPISODE 54 Santri Baru
55 EPISODE 55 Pak Toha dan Keluh Kesahnya
56 EPISODE 55 Ummu Shibyan
57 Mukidi Melamar lagi
58 EPISODE 58 Mukidi Bahagia
59 EPISODE 59 Kekaguman Imam
60 EPISODE 60 Tangis Imam
61 EPISODE 61 Kedatangan Imam
62 EPISODE 62 Asal Muasal Panggilan Abi dan Umi
63 EPISODE 63 Kabar Bahagia Mukidi
64 EPISODE 64 Mukidi Bikin Gemes
65 EPISODE 65 Mukidi Bikin Gemes 2
66 66 Rohim dan Dokter Non Muslim
67 67 Orang Tua Bisa Juga Durhaka
68 68 Ajeng mengenal Laila
69 69 Umi Laila dan Santri ndalemnya
70 70 Waroh masih Waroh yang Lama
71 71 Semua ada Sebab nya
72 72 Umi Laila dan Ke 5 santrinya
73 73 Tamu dari kota untuk Rohim
74 74 Meminta Pendapat Abi Rohim
75 75 Telepon di Pagi Hari
76 76 Sosok Rohim di Mata Mukidi dan Istri
77 77 "Laila Untuk Kang Rohim"
78 78 Kelembutan Hati Laila
79 79 Mediasi Umi Laila pada Orang Tua
80 Bab 80 Cobaan Umi Laila
81 Bab 81 Kebahagiaan harus diperjuangkan
82 Bab 82 Kesedihan Umi Laila dan Abi Rohim
83 Bab 83 Harapan Furqon dan Umi Laila
84 Bab 84 Musyawarah Hak Asuh Ayra
85 Bab 85 Kesabaran Umi Laila
86 Bab 86 Tirakat
87 Bab 87 Kegundahan Umi Laila akan Santrinya
88 Bab 88 Umi Ku, Idola ku
89 Bab 89 Cermin Ajaib
90 Bab 90 Reuni Kali Bening
91 Bab 91 Flashback Kisah Masalalu
92 Bab 92 Ngaji Kebangsaan dan Kesedihan Hati Umi Laila
93 Bab 93 Khidmah
94 BAB 94 Laila Untuk Kang Rohim (The End)
Episodes

Updated 94 Episodes

1
EPISODE 1 AHMAD ROHIM
2
EPISODE DUA MELAMAR PUTRI ABAH UCUP
3
EPISODE 3 KEMARAHAN WAROH
4
EPISODE 4 PENDIRIAN ABAH UCUP
5
EPISODE 5 WAROH VS ABAH UCUP
6
EPISODE 6 SURAT ABAH UCUP
7
EPISODE 7 LAILA DI LAMAR LAGI
8
EPISODE 8 PERSAHABATAN MUKIDI DAN ROHIM
9
EPISODE 9 KEPULANGAN LAILA
10
EPISODE 10 Waroh, Laila dan Mukidi
11
EPISODE 11 MUKIDI DAN BU SRI
12
EPISODE 12 JAWABAN LAILA
13
EPISODE 13 SMS Laila dan Rohim
14
EPISODE 14 Firasat Laila
15
EPISODE 15 PENANTIAN LAILA
16
EPISODE 16 Cinta Yang Baru Tumbuh
17
EPISODE 17 Laila Jatuh Hati
18
EPISODE 18 LAILA TERSIPU-SIPU
19
EPISODE 19 Rohim Menggoda Laila
20
EPISODE 20 ISI HATI LAILA
21
EPISODE 21 Akhlak dan Adab Rohim
22
EPISODE 22 Laila mengenal Sosok Mukidi
23
EPISODE 23 Munajat Cinta Seorang Ibu
24
EPISODE 24 Layu Sebelum Berkembang
25
EPISODE 25 Tawa Rohim
26
EPISODE 26 Aku Cinta Padamu
27
EPISODE 27 GOSIP TENTANG LAILA
28
EPISODE 28 LAILA TANPA KELUH KESAH
29
EPISODE 29 Mukidi Mendambakan Istri Sholehah
30
EPISODE 30 Hujan Lebat Di Sumber Sari
31
EPISODE 31 Kediaman Rohim
32
EPISODE 32 Cinta Laila da Rohim
33
EPISODE 33 Isu Tentang Rohim
34
EPISODE 34 Mukidi Melamar Gadis
35
EPISODE 35 Jawaban Untuk Mukidi
36
EPISODE 36 Hati Bu Salamah
37
EPISODE 37 COBAAN MUKIDI
38
EPISODE 38 Lebih Baik Sakit Gigi
39
EPISODE 39 Mukidi Kembali Di coba
40
EPISODE 40 Kekompakan Tim Mukidi
41
EPISODE 41 Desa Sumber Sari Guyup
42
EPISODE 42 Sepatu Tanpa Telapak
43
EPISODE 43 Kesedihan Abah Ucup.
44
EPISODE 44 Kisah Kasur Butut Rohim
45
EPISODE 45 Bu Sri dan Telur
46
EPISODE 46 Kejujuran Abah Ucup
47
EPISODE 47 Laila di mata anak Didiknya
48
EPISODE 48 Laila dan Rohim
49
EPISODE 49 Bu Toha Di Kediaman Laila
50
EPISODE 50 Isi Hati Lulu 1
51
EPISODE 51 Isi Hati Lulu 2
52
EPISODE 52 Sejarah Kali Bening
53
EPISODE 53 ROHIM MENDIDIK FURQON
54
EPISODE 54 Santri Baru
55
EPISODE 55 Pak Toha dan Keluh Kesahnya
56
EPISODE 55 Ummu Shibyan
57
Mukidi Melamar lagi
58
EPISODE 58 Mukidi Bahagia
59
EPISODE 59 Kekaguman Imam
60
EPISODE 60 Tangis Imam
61
EPISODE 61 Kedatangan Imam
62
EPISODE 62 Asal Muasal Panggilan Abi dan Umi
63
EPISODE 63 Kabar Bahagia Mukidi
64
EPISODE 64 Mukidi Bikin Gemes
65
EPISODE 65 Mukidi Bikin Gemes 2
66
66 Rohim dan Dokter Non Muslim
67
67 Orang Tua Bisa Juga Durhaka
68
68 Ajeng mengenal Laila
69
69 Umi Laila dan Santri ndalemnya
70
70 Waroh masih Waroh yang Lama
71
71 Semua ada Sebab nya
72
72 Umi Laila dan Ke 5 santrinya
73
73 Tamu dari kota untuk Rohim
74
74 Meminta Pendapat Abi Rohim
75
75 Telepon di Pagi Hari
76
76 Sosok Rohim di Mata Mukidi dan Istri
77
77 "Laila Untuk Kang Rohim"
78
78 Kelembutan Hati Laila
79
79 Mediasi Umi Laila pada Orang Tua
80
Bab 80 Cobaan Umi Laila
81
Bab 81 Kebahagiaan harus diperjuangkan
82
Bab 82 Kesedihan Umi Laila dan Abi Rohim
83
Bab 83 Harapan Furqon dan Umi Laila
84
Bab 84 Musyawarah Hak Asuh Ayra
85
Bab 85 Kesabaran Umi Laila
86
Bab 86 Tirakat
87
Bab 87 Kegundahan Umi Laila akan Santrinya
88
Bab 88 Umi Ku, Idola ku
89
Bab 89 Cermin Ajaib
90
Bab 90 Reuni Kali Bening
91
Bab 91 Flashback Kisah Masalalu
92
Bab 92 Ngaji Kebangsaan dan Kesedihan Hati Umi Laila
93
Bab 93 Khidmah
94
BAB 94 Laila Untuk Kang Rohim (The End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!