Bab 5 -- Bertemu Ria Dan Lanny

" Ada apa, Anin?" Melihat Anindita menghentikan langkahnya saat hendak menuju makam Arya, Ricky terheran hingga dia melihat arah pandangan Anindita yang mengarah ke makam Arya berada.

Ricky memperhatikan dua orang wanita yang sedang duduk di hadapan nisan Arya, Dia mempertajam penglihatannya untuk mendapatkan kepastian siapa dua orang yang berada di depan nisan itu. Ingatannya masih tajam karena dia bisa mengenali kedua wanita itu yang ternyata adalah Ria dan Lanny, kedua adik dari Almarhum Arya.

" Mau apa mereka ke makam Pak Arya?" Walau bukan dirinya yang disakiti, namun Ricky sangat geram dengan sikap dan kelakuan kedua adik Arya yang dulu mendzolimi Anindita, bahkan sampai tega mengusir Anindita padahal saat itu Anindita sedang mengandung anak dari Arya. Belum lagi saat mereka mengasingkan Ibu Fatma, orang tua mereka sendiri ke panti Wreda.

Ricky hendak menghampiri mereka berdua dan mengusir mereka namun Anindita melarangnya.

" Jangan, Mas!" Anindita menahan tangan Ricky sehingga suaminya itu tertahan langkahnya.

" Kenapa, Anin? Kita harus tahu apa mau mereka sekarang?!" Masih dengan nada penuh kekesalan kalimat yang diucapkan oleh Ricky.

" Mereka itu adik-adik dari Mas Arya, Mas. Wajar jika mereka datang berziarah ke makam kakaknya." Kehadiran kedua adik Arya di makam Arya bagi Anidita adalah hal yang sangat wajar, dan tidak yang aneh dengan tindakan yang dilakukan Ria dan Lanny.

Anindita lalu melangkahkan kaki mendekat ke arah adik-adik Arya yang sedang duduk di samping makam kakaknya.

" Mbak Ria, Mbak Lanny?" Anindita menyapa kedua mantan adik iparnya itu.

Ria dan Lanny terperanjat saat melihat kemunculan Anindita di hadapan mereka, kedua adik Arya seketika bangkit seraya memperhatikan Anindita dan Ricky dengan tatapan tak senang.

" Mbak Ria dan Mbak Lanny apa kabar? Mbak Ria sama Mbak Rani ada di Jakarta, kalian tinggal di mana sekarang?" Seakan tak ada dendam sedikit pun di hati Anindita, wanita itu bahkan menyapa dengan ramah bahkan menanyakan kabar kedua adik perempuan mantan suami pertamanya itu.

Tak menjawab pertanyaan Anindita, kedua adik Arya justru saling pandang lalu memperhatikan bocah kecil yang sedang berada dalam gendongan Ricky dengan lekat.

" Oh iya, Mama sekarang ini tinggal bersama saya, Mbak. Mbak Ria sama Mbak Lanny ingin bertemu Mama nggak?" Anindita justru menawari adik-adik Arya bertemu dengan Ibu Fatma.

" Anin ..." Ricky menegur Anindita, dia merasa keberatan Anindita membawa kedua adik Arya datang ke tempatnya.

" Mas, nggak apa-apa, kan? Aku ingin mengajak Mbak Ria dan Mbak Lanny bertemu Mama? Mereka sudah lama nggak ketemu Mama, pasti Mama juga senang bisa bertemu dengan mereka kembali." Anindita justru nampak antusias ingin mempertemukan Ibu Fatma dan anak-anaknya itu.

" Anin, kita nggak bisa membawa orang lain ke tempat kita." Menyampaikan rasa keberatannya, Ricky sepertinya masih belum bisa memaafkan perlakukan adik-adik Arya terhadap Anindita dan Ibu Fatma.

" Mas, Mbak Ria dan Mbak Lanny bukan orang lain, mereka ini anak-anak Mama, Mama pasti juga sangat merindukan mereka. Benar 'kan, Mbak?" Berusaha meyakinkan suaminya, Anindita terus membujuk Ricky untuk mengijinkan Ria dan Lanny agar diperbolehkan ikut bersama mereka untuk menemui Ibu Fatma.

Ricky menatap Ria dan Lanny bergantian, tak dijumpainya rasa bersalah dan penyesalan di wajah wanita di hadapannya itu.

" Kamu harus bertanya dulu kepada mereka, Anin. Apa mereka masih mau menemui Mamanya yang sudah mereka buang ke panti jompo!" sindiran langsung dilemparkan Ricky kepada Ria juga Lanny membuat kedua wajah wanita itu berubah masam.

" Mas, jangan seperti itu, nggak baik menyimpan dendam. Bagaimanapun juga Mbak Ria dan Mbak Lanny anak-anak Mama, mereka mempunyai hak untuk bertemu Mama." Anindita mencoba memberikan pengertian kepada Ricky agar tidak memendam rasa dendam kepada Ria dan Lanny.

" Kalau mereka ingin bertemu dengan Mama, sebaiknya kita cari tempat untuk bertemu, jangan di tempat kita." Ricky dengan tegas tidak mengijinkan Anindita membawa Ria juga Lanny ke tempatnya, pria itu justru menyarankan untuk bertemu di tempat lain.

Anindita mende sah karena keputusan suaminya itu. Namun, dia tidak bisa memaksakan kehendaknya karena yang paling berwenang mengambil keputusan adalah suaminya.

" Oh ya, Adik Arka, ayo salim sama Bude Ria dan Bude Lanny." Anindita teringat Arka, karena bagaimanapun Arka masih mempunyai ikatan darah dengan Ria juga Lanny. Ia lalu mengambil putranya bersama Arya dari tangan Ricky lalu mendekatkan putranya itu kepada kedua budenya.

" Ayo, salim, Nak." Anindita mengarahkan tangan Arka untuk mencium tangan Ria dan Lanny.

" Anin, sebaiknya kita segera berdoa untuk Pak Arya, karena aku harus segera ke kantor." Ricky menyuruh Anindita tidak terlalu lama berbasa-basi dengan kedua adik Arya.

" Kalian, temui kami nanti malam di restoran Leo & Sandra Seafood selepas Maghrib. Nanti saya akan reservasi, bilang saja kalian tamu dari Anin." Ricky segera membuat janji dengan Ria dan Lanny untuk mempertemukan mereka dengan Ibu Fatma.

" Kita berjumpa nanti malam ya, Mbak." ucap Anindita merespon perkataan Ricky.

Namun, sejak awal hingga akan meninggalkan makam Arya, kedua adik Arya itu tidak mengatakan sepatah katapun kepada Anindita.. Hal itu tentu membuat Anindita menghela nafas panjang, dia menyadari sepertinya kedua adik Arya masih saja membencinya hingga saat ini.

" Kamu lihat sendiri 'kan, Anin? Mereka sama sekali nggak mempunyai niat baik sama kamu. Kamu lihat juga wajah mereka yang nggak terlihat bersahabat." Ricky terlihat kesal melihat sikap Ria dan Lanny yang terlihat acuh dengan keramahan dan kemurahan hati Anindita, padahal istrinya itu sama sekali tidak menaruh dendam atas apa yang mereka perbuat terhadap Anin beberapa tahun silam.

" Sudahlah, Mas. Jangan bicara seperti itu." Anindita ingin menghentikan ocehan Ricky yang sedang menggerutu akan sikap adik-adik Arya.

Anindita lalu duduk berjongkok di makam Papa dari Arka. Dia mendudukkan Arka di pangkuannya.

" Assalamualaikum, Papa Arya. Papa ini Arka datang menengok makam Papa Arya. Semoga Papa Arya ditempatkan Allah SWT di surga, Aamiin Ya Rabbal Alamin ..." Sejak kecil, Anindita selalu mengenalkan sosok Papanya. Setiap Anindita berkunjung ke apartemen yang ditempati oleh Mama Arya di lantai atas apartemen Ricky, Anindita selalu memperlihatkan foto Arya kepada Arka.

" Papa Arya, ini Arka sudah besar lho, Pa. Anak Papa Arya sudah pintar, semoga nanti kalau besar, Arka bisa menjadi orang baik dan orang yang hebat seperti Papa Arya." Dengan nada berat menahan air mata agar tidak menetes di pipi, Anindita mengucapkan kalimat tersebut.

Bagi Anindita, sosok Arya adalah sosok pria yang istimewa dan sangat bijaksana, hingga dia berharap kelak jika Arka dewasa nanti sifat yang dimiliki oleh Arya akan tertular kepada anaknya.

" Papa Aya ... Mama ... Papa Aka ..." ucap Arka menunjuk ke nisan Arya.

" Iya, Nak. Ini Papa Arya, Papanya Arka." Anindita mencium pipi Arka, mengasihi putranya itu karena harus ditinggal Papanya saat ia masih dalam kandungannya.

Ricky yang menatap Anindita dan Arka menarik nafas dalam-dalam. Masih terlihat luka di wajah Anindita jika mengingat sesuatu yang berhubungan dengan Arya. Ricky lalu mendekat dan mengusap pundak istrinya.

" Arka sama Papa dulu, Mama mau berdoa untuk Papa Arya." Ricky sepertinya mengerti, dia langsung mengambil Arka agar Anindita bisa segera memanjatkan doa-doa untuk mantan suaminya itu.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading❤️

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Anin benar "berhati mulia meskipun sdh di perlakukan dgn tdk manusiawi

2023-07-16

0

'Nchie

'Nchie

adik2 mas Arya dendam kali ya sama mama Anin .. padahal ga salah apa2

2022-10-28

1

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

saudara Arya ini benar benar jahat banget,, semoga kamu cepat di kasih hidayah

2022-10-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!