Bab 2 -- Mengenang Arya

Anindita memasangkan dasi di kerah kemeja yang dikenakan oleh Ricky. Salah satu ritual favoritnya setiap pagi sebelum Ricky berangkat ke kantor Angkasa Raya milik pengusaha kaya raya, Dirgantara Poetra Laksmana. Tak jarang Anindita berlama-lama memasangkan dasi itu hanya untuk berdekatan dengan Ricky dan merasakan aroma maskulin yang menguar dari tubuh sang suami, karena walaupun mereka sudah menikah namun Anindita masih suka merasa malu-malu terhadap suaminya itu.

" Apa kamu merasa berat melepas suamimu ini bekerja, Anin?"

Anindita terkesiap saat suaminya itu menyadari jika dirinya memang sengaja berlama-lama dekat dengan suaminya.

" Maaf, Mas." Anindita segera menyelesaikan tugasnya mengikat tali di kerah kemeja suaminya itu kemudian hendak mengambilkan blazer Ricky namun tangan suaminya itu lebih cepat bergerak menahan pinggang Anindita sehingga Anindita saat ini berada dalam dekapan sang suami.

" Kenapa, Mas?" Guratan di kening wanita cantik asal desa itu terlihat karena Ricky menahannya.

" Bagaimana jika kita berlibur berdua, Anin?" ucap Ricky dengan jari menaikkan dagu Anindita hingga wajah istrinya terangkat ke arah wajahnya. Tatapan matanya kini terarah kepada bibir ranum wanita cantik itu.

" Liburan berdua? Lalu bagaimana dengan anak-anak, Mas?" tanya Anindita, sudah mempunyai dua orang anak tentu membuatnya tidak leluasa berpergian berdua saja dengan Ricky.

" Nanti kita titipkan saja pada Dessy, dia pasti tidak akan keberatan dititipi anak-anak." Ricky mengurai pelukannya lalu berjalan mengambil blazer warna putih tulang yang akan dikenakannya yang tadi ingin diambil oleh Anindita.

" Mbak Dessy 'kan bekerja, Mas. Apa tidak merepotkan menitipkan anak-anak pada Mbak Dessy?" Profesi Dessy sebagai seorang dokter dan bekerja di rumah sakit membuat Anindita tidak enak harus merepotkan adik dari suaminya itu.

" Nanti aku bicarakan pada Dessy." Ricky memakai blazernya membuat pria itu semakin terlihat rupawan hingga membuat Anindita mengerjapkan matanya.

Betapa beruntungnya mendapatkan suami tampan, penuh tanggung jawab, perhatian dan mempunyai jabatan penting di perusahaan Angkasa Raya. Serasa bermimpi Anindita menjadi Nyonya Ricky Pratama. Dia hanyalah seorang gadis yatim piatu asal dari desa . Bukannya dia mensyukuri peristiwa malam itu ketika Ricky merengut kesuciannya, namun jika malam itu Tuhan tidak mrmpertemukannya dengan Ricky, belum tentu dia akan merasa perubahan drastis dalam hidupnya. Mungkin saat ini dia masih tinggal di kotanya dan menjadi ibu rumah tangga biasa saja.

" Hmmm, lalu Mama bagaimana, Mas? Mama pasti akan merasa kesepian di rumah tanpa kehadiran anak-anak." Anindita memikirkan Ibu Fatma, Ibu dari mantan suaminya terdahulu yang sudah dia anggap sebagai Ibu kandungnya sendiri hingga dia membawa Ibu Fatma tinggal bersama dengan mereka.

" Tanyakan pada Ibu, apakah beliau mengijinkan kita pergi? Aku yakin Ibu akan menyetujuinya." Setelah memakai blazernya, Ricky mengambil tas kerja lalu memberikan sentuhan di kening Anindita dengan bibirnya.

" Aku berangkat sekarang, ya!?" pamit Ricky.

" Aku antar ke bawah, Mas." Berinisiatif mengantar suami sampai turun ke bawah, Anindita mengambil tas dari tangan Ricky untuk dia bawakan dan mereka berdua pun akhirnya berjalan ke luar dari kamar mereka.

***

Anindita merasakan sejak tadi Tita memperhatikan dirinya, hingga membuat dirinya bertanya-tanya, dia bahkan memandangi dirinya sendiri untuk melihat apakah ada yang aneh dengan dirinya saat ini? Karena wanita yang sudah menjadi ART nya sejak dia menikah dengan Arya masih saja memperhatikannya dengan senyum yang terkulum di sudut bibir ART nya.

" Mbak Tita kenapa dari tadi mandangin saya seperti itu?" Merasa penasaran karena merasa tidak ada yang aneh dengan dirinya, Anindita akhirnya memilih bertanya kepada Tita.

" Saya senang melihat Ibu sekarang, saya tidak menyangka sekarang Ibu menjadi istri dari orang kaya, maksud saya ... eksekutif muda." Tita mengenal Anindita yang hanya wanita biasa pegawai toko florist saat dikenalkan oleh Arya, dan selang beberapa tahun, wanita itu sudah menjadi istri dari salah seorang petinggi di perusahaan terkenal. Serasa seperti mimpi, apalagi Anindita sempat diusir oleh keluarga mantan suami pertamanya.

Anindita mendesah, tak berbeda jauh dengan Tita, dia pun merasa jika dia adalah wanita yang paling beruntung. Pria yang dulu dia anggap adalah penghancur masa depannya, kini berubah menjadi penyelamatnya dan menjadikannya layaknya seorang ratu dalam rumah tangga mereka.

" Saya juga tidak menyangka akan jadi seperti ini, Mbak Tita. Saya tidak pernah membayangkan akhirnya menjadi istri Papanya Rama." Senyuman manis terkulum di bibir ranum wanita cantik itu.

" Rasanya baru kemarin saya lihat Ibu mencium Pak Ricky yang Ibu kira almarhum Pak Arya." Sambil terkekeh dan menutup mulutnya, Tita mengingatkan kembali peristiwa memalukan bagi Anindita.

Wajah Anindita langsung memerah diingatkan peristiwa saat dia salah mencium orang. Rasanya memalukan sekali jika harus kembali mengingat hal tersebut. Bisa-bisanya di saat dia mengalami kedukaan karena kehilangan suami tercinta, dia malah mencium pria lain yang dia anggap suaminya.

" Jangan ingatkan lagi hal itu dong, Mbak. Saya malu ..." Bahkan telapak tangan Anindita langsung menutupi seluruh wajahnya.

" Hahaha, siapa sangka sekarang Ibu sering berciuman dengan Pak Ricky." Kembali Tita terkekeh meledek Anindita.

" Tapi Pak Ricky romantis banget lho, Bu. Gentle banget, ah ... pokoknya sebagai seorang pria, Pak Ricky itu the best." Tita mengangkat ibu jarinya. " Beruntung Ibu bisa mendapatkan Pak Ricky ..." sambungnya kemudian.

" Iya, Mbak Tita. Saya bersyukur, selama ini saya bertemu dengan pria-pria yang baik. Mas Arya dan Mas Ricky ... mereka adalah penyelamat saya." Anindita tidak ingin mengesampingkan peran Arya dalam hidupnya karena suami pertamanya itu adalah cinta pertamanya. Baginya, sosok Arya adalah sosok pria yang luar biasa, dengan jabatannya yang terhormat sebagai kepala sekolah, Arya mau menerima dirinya yang mempunyai masa lalu kelam karena hamil di luar nikah.

" Iya, Pak Arya juga orang baik. Alftihah untuk Pak Arya, semoga ditempatkan di sisi Allah SWT." Melihat Anindita berubah sendu, Tita langsung mengusap lengan Anindita agar Anindita bisa mengikhlaskan kepergian Arya.

" Aamiin, Mbak Tita." Anindita menyeka air matanya yang tanpa terasa menetes di pipinya. Mengenang Arya, selalu membuat dirinya emosional hingga selalu menitikkan air matanya.

" Kalian sedang membicarakan apa?" Tiba-tiba suara Ricky terdengar dari arah pintu dapur.

" Mas Ricky?"'

" Pak Ricky?"

Anindita dan Tita sama-sama terkejut dengan kemunculan Ricky di ruangan dapur.

" Kamu menangis, Anin? Kenapa?" Ricky mendekati Anindita saat melihat mata Anindita memerah dan pipi istrinya itu lembab. Dia bahkan mengusap cairan yang masih mengembun di bola mata Anindita.

" Kamu bilang apa ke Anin sampai dia menangis, Tita?" Kini tatapan penuh selidik mengarah ke arah Tita, karena dia menganggap jika Tita lah yang menyebabkan istrinya menangis.

" Hmmm, saya ..." Tita bingung ingin menjawab pertanyaan Ricky, dia pun takut jika ketahuan Ricky telah membuat Anindita kembali mengingat masa lalunya bersama Arya.

" Mbak Tita tidak bicara apa-apa kok, Mas. Tadi aku habis menguap karena mengantuk jadi mata aku berair." Anindita sengaja berbohong. Dia juga tidak ingin Ricky tahu jika dia sering mengingat mantan suaminya dulu.

" Kita ke kamar yuk, Mas." Anindita menarik lengan Ricky membawa suaminya itu keluar dari dapur agar Ricky tidak curiga dan tidak banyak bertanya-tanya lagi soal dirinya yang mengeluarkan air mata.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading❤️

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Next KK👍💪

2023-07-16

0

'Nchie

'Nchie

mau ngapain ke kamar ma 😂😂

2022-10-28

0

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

semuanya hanya tinggal kenangan

2022-10-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!