One Night Stand

Melihat perubahan pada Yura Leon jadi sedikit gugup, pasalnya senjata tempurnya kini berdiri gagah perkasa bahkan sebelum ia meminum obat perangsang tersebut.

Baru kali ini Leon bingung harus memulai dari mana.

Sepuluh menit mereka masih bergeming.

" Berbaring lah di tempat tidur," ucap Leon dengan dingin.

Yura langsung memperlebar pupil matanya melihat ke arah Leon.

" Berbaringlah di tempat tidur !" Sergah Leon kembali, ia sedikit bersikap keras untuk menutupi rasa gugupnya.

Yura memang terlihat menggemaskan dengan gaun tidur yang menerawang dan seksi, sangat kontras dengan kulitnya yang kuning Langsat.

Deg 

Deg.

Yura pun melangkah dengan jantung yang berdetak dengan kencang.

Seketika tangannya menjadi dingin begitupun tapak kakinya.

Tiba di sisi tempat tidur Yura mendaratkan bokongnya.

Ia pun berbaring terlentang di atas tempat tidur.

Jantungnya berdetak kencang, dengan nafas yang memburu.

Yura menggenggam sprei ketika mendengarkan langkah kaki Leon semakin mendekat.

Ia menarik nafas panjang agar merasa lebih rileks,tapi percuma saja, karena yang ia rasakan saat itu hanya ketakutan.

Suara langkah kaki berhenti ketika Leon tepat berada di sisi tempat tidur.

Ia mendaratkan bokongnya hingga membuat guncang kecil pada kasur empuk tersebut.

Leon melepaskan sepatunya dan melemparkannya ke sembarang arah, kemudian ia melepaskan kemeja yang ia kenakan saat itu.

Yura masih mengatur napasnya berkali-kali ia menelan salivanya ketika melihat tubuh Leon berada di sampingnya kini.

Kemeja Leon tersingkap, tampaklah punggung pria tersebut yang terlihat bersih namun juga berisi.

Tubuhnya Leon yang besar dan tegap tersebut berbanding terbaik dengan tubuh Yura yang kecil dan kurus. 

Leon berdiri untuk melepas celana panjang yang ia kenakan.

Yura menutup matanya ketika tak sengaja melirik gumpalan padat yang berbentuk rudal terselit di balik celana pendek pria itu.

Gleak 

Yura kembali menelan salivanya.

Leon yang sudah tak sabar untuk mencicipi santapan tersebut kemudian naik ke atas tempat tidur.

Tempat tidur tersebut kembali berguncang. Matanya menatap dengan geram pada tubuh yang hanya tertutup kain tipis tersebut.

Yura masih memalingkan wajahnya ke arah lain. 

Leon semakin dekat, di tatapnya tubuh menggeliat itu dengan tatapan penuh damba.

Tangannya mulai meraba bagian bawah tubuh Yura, hingga membuat gadis itu bergidik dan menggelinjang.

Yura semakin membuang wajahnya, sekujur tubuhnya kini merinding karena merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Antara merasa geli tapi juga sentuhan tersebut begitu hangat dan lembut hingga hampir menggetarkan Sukmanya.

Tangan Leon terus memerayap hingga menyentuh bagian segitiga bermuda milik Yuna.

Yuna kembali menggelinjang ketika Leon menyentuh bagian sensitifnya yang belum terjamah laki-laki manapun.

Ujung jari Leon mulai menarik segitiga pengaman milik Yuna dan melorotkannya.

Yuna semakin membuang wajahnya, bulir bening menetes di pipinya.

Saat ini ia tak punya pilihan selain melayani suaminya itu, meski apa yang dilakukan oleh Leon juga karena terpaksa.

Satu tarikan kuat Leon mampu merobek kain tipis yang berbentuk segitiga tersebut.

Yura coba mengatur nafasnya yang memburu.Ingin rasanya ia memohon kepada Leon agar tak melakukan hal itu terhadapnya. Namun lagi-lagi mulutnya terkunci, jangankan berbicara, melihat ke arah Leon pun ia tak berani.

Leon kemudian mendekatkan dirinya, kemudian tubuhnya berada tepat di atas tubuh Yura.

Leon melihat tubuh Yura yang gemetar karena ketakutan.

" Pandang wajah ku !" Seru Leon ketika Yura berada dalam kukungan tubuhnya.

Yura pun menangis, sungguh ia tak berani menatap Leon, apalagi saat itu ia dan Leon hampir tak berjarak

" Lihat wajah ku !"seru Leon semakin tegas.

Dengan sedikit keberanian yang Yura miliki. ia pun menoleh ke arah Leon dengan bibir yang gemetar. Tangannya pun gemetar.

Leon tersenyum menyeringai ketika melihat wajah Yuna yang tampak begitu cantik hingga semakin membakar gairahnya.

Leon melakukan apa yang seharusnya ia lakukan dengan membuka pangkal pah* Yuna.

Tubuh Yura bergetar ketika ia merasakan ada benda yang terasa mendorong inti tubuhnya.

Akh! Teriak Yuna tertahan ketika satu hentakan Leon mengguncang tubuhnya.

Leon langsung menyambar bibir Yura dengan bibirnya.

Yura memekik tertahan ketika Leon berusaha merenggut kehormatannya.

Bulir bening menetes di pipinya, ia tak bisa bersuara sedikitpun karena serangan buas Leon yang terus saja ******* bibirnya.

Yura melirik wajah Leon yang merem melek ketika ia mengayunkan gerakan di atas tubuhnya.

Leon terus mencumbunya tanpa henti. Hingga Yura hampir kehilangan oksigen. Leon berhenti beberapa saat untuk melepas seluruh penutup tubuh Yura hingga tak sehelai benang pun yang menghalangi penyatuan sepasang suami istri tersebut.

Leon terus memacu kecepatan berburu puncak kenikmatan sambil menikmati setiap lekuk tubuh istrinya.

Setengah jam berlalu belum juga ada tanda-tanda Leon akan berhenti. Yura yang sudah kehabisan tenaga tersebut perlahan terpejam dan tak sadarkan diri.

Setelah itu ia tak tahu lagi apa yang terjadi pada dirinya.

***

Yura terbangun ketika sinar mentari menerpa wajahnya dan membuatnya silau.

Yura membuka matanya dengan perlahan, seketika itu ia merasakan seluruh tubuhnya begitu penat seperti habis tertimpa beban berat, tulangnya juga terasa remuk redam.

Yura melihat ke arah Leon yang berada di jendela dengan handuk yang terlilit sepinggan.

Leon tersenyum menyeringai ke arah Yura, sensasi nikmat yang Yura berikan semalam belumpun hilang dari ingatannya.

Namun sifat angkuh dan egois Leon tentu berada di atas segala-galanya.

Leon berjalan menghampiri Yura yang berusaha duduk sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang bugil itu.

" Kau sudah bangun !"

" Ada yang ingin ku katakan pada mu !" ucap Leon dengan Vibra yang bergetar.

Lagi-lagi Yura tertunduk, ia begitu malu karena tuan kejam yang ada di hadapannya tersebut berhasil mencicipi tubuhnya. Yura berusaha untuk tak menangis di hadapan Leon.

"Dengar kan aku !"seru Leon sambil mendongakkan wajah Yuna yang tertunduk.

Mata sendu Yuna kini bertentangan dengan tatapan tajam Leon.

" Lakukan tugasmu dengan baik, aku hanya akan melakukan ini sekali saja dengan mu. Ini adalah untuk pertama dan terakhir kalinya kita melakukan ini. "

" Kau harus bisa mengandung anak ku, jika tidak kau harus rela menjalani prosesi bayi tabung yang menyiksa itu!"

" Jangan berharap apa-apa pada ku setelah hari ini, karena tugasmu hanya untuk mengandung benih dari ku," papar Leon dengan panjang lebar.

Yuna menundukkan pandangannya enggan menatap ke arah lawan bicara yang masih mendongakkan wajahnya.

" I-iya Tuan sa-ya mengerti," ucap Yuna dengan gugup.

" Bagus. Sekarang kau istirahat selama seminggu jangan lakukan apa pun  yang bisa menjadi gagalnya rencana kita !" 

Yura mengangguk.Namun dengan pandangan yang masih ke arah bawah.

" Bagus ."

Leon melepaskan tangan yang mendongakkan wajahnya. Setelah itu ia langsung keluar dari ruangan tersebut.

Yura menatap sedih ke arah perginya Leon. Kemudian ia menyingkap bedcover yang menutupi tubuhnya saat itu. Alangkah kagetnya Yura ketika sadar jika pria yang tak berperasaan tersebut meninggalkan begitu banyak jejak kepemilikan di tubuhnya.Entah berapa lama pria sadis itu menikmati tubuhnya.

Begitupun sprei yang kotor karena ada noda darah dan kotoran lain yang masih menempel di sprei.

Hiks hiks Yura pun kembali menangis tergugu sungguh malang nasibnya, kelahirannya ke dunia hanya untuk mengandung pewaris dari pria yang kejam, hal yang tak pernah ia impikan dan cita-citakan.

Bersambung dulu reader jangan lupa dukungannya. 🙏🥰

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

yg sabar yura hari bahagia menantimu..dan untuk abang leon yakin hanya sekali,, nanti candu malu sama diri sendiri malu sama kata kata sendiri saat ..

2023-02-18

1

d'she wu

d'she wu

yakin bang ini yg pertama & terakhir 🤔 td katanya service yura luar biasa sampe kau blm bisa lupa rasanya 🤣 kurasa omdo ntar ujung²nya kau minta lg dan lagi dan lagi

2022-12-18

3

d'she wu

d'she wu

omaigat 😱 ternyata si singa doyan dgn domba cantiknya, saking ganasnya hentakannya sampe yura pingsan 🤦🏻‍♀️

2022-12-18

1

lihat semua
Episodes
1 Dijual Paman
2 Jijik
3 Prepare
4 One Night Stand
5 Batal Hamil
6 Keputusan Bulat
7 Keputusan Yura
8 Kabar Bahagia
9 Calon Ibu
10 Tak Sengaja
11 Mengunjungi Daddy
12 Janji
13 Gigit Jari
14 Kesal
15 Nelangsa
16 Tak Mengakui
17 Sandiwara
18 Kabur
19 Pelarian
20 Keluarga
21 Flashback
22 Orang Yang Sama
23 Rindu Itu Berat
24 Galau
25 Kedekatan
26 Melapor
27 Titik Temu
28 Bertemu
29 Tes DNA
30 Keterangan
31 Kabar Di Pagi Hari
32 Salah Prasangka
33 Nekad
34 Kritis
35 Kritis 2
36 Lagi Dong
37 Insomnia
38 Maju Kena Mundur kena
39 Prangk
40 Jodoh Pasti Bertemu
41 Dua Sisi
42 Siapa Wana
43 Flashback
44 Flashback - Skandal Cinta
45 Flashback - Tragedi
46 Flashback - Dendam Kesumat
47 Terungkap
48 Pengakuan
49 Kenyataan
50 Rencana Menikah
51 Kelahiran Putra Mahkota
52 Kebahagiaan Yang sempurna
53 Pagi Yang Hangat
54 Masuk Sekolah
55 Sakit
56 Ternyata Oh Ternyata
57 Dunia terbaik
58 Kabar Bahagia
59 Babbysitter
60 Kontraksi
61 Kelahiran
62 Tersembunyi
63 Bertemu Zein
64 Bertemu Nyonya Widya
65 Duka Cita
66 Tinggal Bersama
67 Suasana Hati Yang Berbeda
68 Melamar
69 Bertemu Calon Mertua
70 Sepupu
71 Bawa Pulang
72 Memalukan
73 Trauma Belalai
74 Menikah
75 Malam Pertama
76 Hamil
77 Waktu Yang Berlalu
78 Jalan Sore
79 Perayaan
80 Someone
81 Pernyataan Cinta
82 Dia Adalah
83 Perjodohan
84 Di Rumah Sakit
85 Dua Cinta
86 Tunangan
87 Kekasih Ku
88 Pengantin Pengganti
89 Will You Marry Me
90 Mengakui
91 Hasil Tes DNA
92 Putra Yang tertukar
93 Pernyataan Cinta
94 Kencan
95 Takdir
96 Pekerjaan Baru
97 Bertemu Irgi
98 Siapa Irgi
99 Hari Pertama Bekerja
100 Keluarga Ku
101 putra Yang ditukar
102 Anggota Keluarga Yang Baru
103 Pengakuan
104 Akhir Yang Tragis
105 Hari Yang Bahagia
106 Promosi karya terbaru author
107 Bab Terbaru
108 Promosi
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Dijual Paman
2
Jijik
3
Prepare
4
One Night Stand
5
Batal Hamil
6
Keputusan Bulat
7
Keputusan Yura
8
Kabar Bahagia
9
Calon Ibu
10
Tak Sengaja
11
Mengunjungi Daddy
12
Janji
13
Gigit Jari
14
Kesal
15
Nelangsa
16
Tak Mengakui
17
Sandiwara
18
Kabur
19
Pelarian
20
Keluarga
21
Flashback
22
Orang Yang Sama
23
Rindu Itu Berat
24
Galau
25
Kedekatan
26
Melapor
27
Titik Temu
28
Bertemu
29
Tes DNA
30
Keterangan
31
Kabar Di Pagi Hari
32
Salah Prasangka
33
Nekad
34
Kritis
35
Kritis 2
36
Lagi Dong
37
Insomnia
38
Maju Kena Mundur kena
39
Prangk
40
Jodoh Pasti Bertemu
41
Dua Sisi
42
Siapa Wana
43
Flashback
44
Flashback - Skandal Cinta
45
Flashback - Tragedi
46
Flashback - Dendam Kesumat
47
Terungkap
48
Pengakuan
49
Kenyataan
50
Rencana Menikah
51
Kelahiran Putra Mahkota
52
Kebahagiaan Yang sempurna
53
Pagi Yang Hangat
54
Masuk Sekolah
55
Sakit
56
Ternyata Oh Ternyata
57
Dunia terbaik
58
Kabar Bahagia
59
Babbysitter
60
Kontraksi
61
Kelahiran
62
Tersembunyi
63
Bertemu Zein
64
Bertemu Nyonya Widya
65
Duka Cita
66
Tinggal Bersama
67
Suasana Hati Yang Berbeda
68
Melamar
69
Bertemu Calon Mertua
70
Sepupu
71
Bawa Pulang
72
Memalukan
73
Trauma Belalai
74
Menikah
75
Malam Pertama
76
Hamil
77
Waktu Yang Berlalu
78
Jalan Sore
79
Perayaan
80
Someone
81
Pernyataan Cinta
82
Dia Adalah
83
Perjodohan
84
Di Rumah Sakit
85
Dua Cinta
86
Tunangan
87
Kekasih Ku
88
Pengantin Pengganti
89
Will You Marry Me
90
Mengakui
91
Hasil Tes DNA
92
Putra Yang tertukar
93
Pernyataan Cinta
94
Kencan
95
Takdir
96
Pekerjaan Baru
97
Bertemu Irgi
98
Siapa Irgi
99
Hari Pertama Bekerja
100
Keluarga Ku
101
putra Yang ditukar
102
Anggota Keluarga Yang Baru
103
Pengakuan
104
Akhir Yang Tragis
105
Hari Yang Bahagia
106
Promosi karya terbaru author
107
Bab Terbaru
108
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!