Jijik

Yura berjalan lunglai menuju kamarnya. Baru saja ia dan Leon resmi menjadi suami istri.

Yura masih mengenakan gaun pengantin putih dengan penutup veil yang menutupi wajahnya.

Sementara Leon tampak tampan dengan setelan jas putihnya.

Kedua pasangan pengantin tersebut tak terlihat bahagia sedikitpun.

Bahkan setelah melakukan upacara pemberkatan pernikahan keduanya pulang dengan dua mobil yang berbeda.

Bahkan tuan Melky sendiri merasakan ada yang tidak beres dengan pernikahan putranya tersebut.

Leon turun dari mobil dan membantu Daddynya untuk duduk di kursi rodanya.

" Ayo daddy aku antar daddy ke kamar mu," ucap Leon pada Melky ketika melewati koridor yang ada di masion nya.

Selama melakukan prosesi pernikahan, tak sekalipun Leon melihat wajah wanita yang sudah dinikahi tersebut.

"Leon, daddy ingin pulang kembali ke Villa," ucap Melky dengan lirih karena volume suaranya memang tak bisa lebih besar lagi.

" Pulang? Tapi Dady baru semalam tinggal disini. Ayolah daddy. Tinggal lah bersama ku, akan ku penuhi kebutuhan daddy selama berada di rumah ini ," bujuk Leon.

" Tidak, di sini aku tak bisa tidur dengan tenang. Aku minta sopirku saja yang mengantarku pulang."

Leon semakin tak mengerti tentang ayah kandungnya tersebut. Padahal ia sudah menuruti keinginan Daddy untuk menikah.Namun tetap saja sang daddy tak mau tinggal bersamanya.

" Tidak daddy , baiklah jika daddy menginginkannya aku yang akan mengantar daddy."

Karena keputusan tuan Melky sepertinya tak bisa diganggu gugat, Leon terpaksa mengantarkan Daddynya untuk pulang kembali ke Villa sederhana milik kedua orang tuan Melky.

***

Sesampainya di kamarnya Yura berniat segera melepaskan gaun pengantin yang ia kenakan, sebelum itu ia melihat wajahnya di depan cermin kemudian membuka kain veil yang menutupi wajah sendunya.

Semua terasa biasa saja, hari pernikahan yang biasanya menjadi hari bahagia bagi seorang insan, karena di titik itulah lembaran baru akan dimulai dalam hidupnya. Namun, tidak bagi Yura. Pernikahan ini memang memaksanya untuk membuka lembaran baru di hidupnya, yakni lembaran- embaran hitam berselimut duka.

Yura menatap wajahnya yang begitu sendu dengan lingkaran mata hitam dan kelopak mata yang sembab karena terlalu sering menangis 

 Sebenarnya gadis sepertinya selalu memimpikan pernikahan hangat. 

Dimana pernikahan itu didasari oleh perasaan cinta dan kasih sayang,  tapi semua mimpi itu kini sudah musnah sejak hari ini.

Yura memang tak pernah lagi merasakan kasih sayang setelah kedua orang tuanya meninggal beberapa tahun yang lalu.

Kini Yura duduk mematung di depan cermin rias merenungi nasibnya yang malang.

Yura tak punya daya untuk menolak semua ini, ia memang tak punya apa-apa. Jangankan kekuatan untuk melawan, air mata saja habis tak tersisa. Yura duduk termenung dengan pasrah sambil menduga-duga apa yang akan terjadi selanjutnya.

Setelah beberapa saat duduk termenung dengan lamunan hampanya. Yura bergegas melepas gaun pengantin dan segala atribut yang ia kenakan saat itu.

Setelah selesai, Yura memutuskan untuk tidur secepatnya,ia tak pernah berharap sang suami datang menghampirinya dan melakukan ritual malam pertama bersamanya.

Yura langsung tertidur karena merasa begitu  lelah, ia berharap setidaknya dalam mimpi ia bisa merasakan bahagia.

***

Tuan Leon menscroll beberapa artikel tentang kehamilan. Ia mencari kata kunci 'Bagaimana cara seorang wanita hamil tanpa melalui hubungan seksual.' 

Ia melakukan itu karena ia tak berselera sama sekali pada  Yura, gadis yang ia beli dan kini sudah resmi menjadi istrinya.

Ia hanya menginginkan keturunan dari gadis tersebut.

Leon menemukan beberapa artikel terkait, dan salah satu metode untuk wanita  menjadi hamil adalah dengan cara inseminasi atau bayi tabung.

Setelah membaca artikel tersebut, ia meminta sang asisten untuk mencarikan dokter kandungan yang terbaik yang ada di kota itu.

***

Sudah dua hari Yura menjadi pengantin, kini di rumah mewah tersebut dirinya dihormati bagaikan seorang ratu.

Semua pelayan menunduk hormat dan memanggil dengan panggilan hormat.

Ia tak pernah bertemu dengan Leon sejak mereka menikah dan itu terjadi dua hari yang lalu.

Begitupun Leon, ia tak pernah melihat wajah istrinya itu secara langsung. Terakhir kali ia melihat Yura ketika gadis itu meringkuk di ruang kerjanya dengan wajah yang buruk dan aroma tubuh yang tak sedap.

Leon terbiasa mencium wewangian dari aroma parfum termahal di dunia, wajar saja, jika ia tak bisa mencium bau tubuh manusia ketika berkeringat dan itu sudah membuatnya jijik untuk menyentuh Yura.

***

Yura sedang menikmati sarapan pagi dengan segelas susu dan roti gandum utuh serta beberapa selai yang tersedia di atas meja.

Semua pelayanan istimewa dari para pelayan, sudah didapatkan olehnya sejak hari pertama ia menginjakkan kaki di rumah ini.

" Sumi !" Teriakan dari seorang pria terdengar begitu lantang dari tempat Yura duduk. 

Siapa lagi yang bisa bersikap semena-mena di rumah itu kecuali Tuan Leon yang terhormat.

" Ada apa Tuan ? " tanya Sumi yang buru-buru menghampirinya.

" Dimana gadis kumuh itu ? " tanya Leon sambil bercekak pinggang.

" Maksudnya Nyonya Yura,Tuan ? "

Sumi tak mengerti kenapa tuannya itu masih menghina gadis yang nyatanya sudah menjadi istrinya.

" Aku tak perduli siapa namanya."

" Nyonya sedang sarapan Tuan."

Mendengar namanya disebut, Yura segera menenggak habis minumannya.

Jantungnya berdetak kencang, bahkan mendengar suara Leon saja sudah membuatnya merinding.

" Siapkan gadis kumuh itu, aku ada perlu dengannya," ucap Leon dengan nada angkuhnya. Masih juga ia belum berhenti mengatai Yura sebagai gadis kumuh, bukankah Yura lah yang akan mengandung pewaris untuknya.

" Baik Tuan."

Sumi menunduk hormat kemudian kembali menuju meja makan untuk menghampiri Yura.

" Nyonya, tuan meminta saya untuk mempersiapkan anda, karena sebentar lagi Anda akan ikut dengannya," tutur Sumi dengan hormat.

" Iya Bi. "

Yura mengikuti kemana Sumi membawanya dan ternyata mereka kembali ke kamar Yura.

Sumi membuka lemari pakaian kemudian kembali menghampiri Yura.

" Gunakan gaun ini Nyonya," ucap Sumi sambil menyerahkan mini dress berwarna biru dongker.

Yura melepaskan kemejanya yang ia  kenakan ketika itu di depan Sumi, Sumi sudah biasa melihat tubuh gadis itu karena selama tinggal di sana Sumilah yang memakai kan ulur dan memakaikan hand and body untuk Yura.

Setelah dress terpasang barulah Yura melepas celana navy-nya.

Sumi sedikit miris melihat tubuh Yura yang begitu kecil, meskipun tinggi Yura cukup proposional untuk gadis seusianya.

Yura kemudian di rias ala kadarnya. Belum genap dua minggu Yura tinggal di rumah itu, sudah banyak perubahan pada dirinya. 

Wajahnya dan kulit tubuhnya sudah lebih cerah.

Setelah siap,  Yura dibawa oleh Sumi untuk menemui Leon di ruang kerjanya.

Leon saat itu tengah menelpon seseorang. Kedatangan Sumi dan Yura membuatnya melirik ke arah pintu.

Leon sedikit syok melihat perubahan pada wajah Yura.

" Baiklah nanti kita bicarakan lagi. Saat ini aku ada urusan."

Leon memutus sambungan teleponnya, kemudian menatap ke arah Yura beberapa saat.

' Ehm, dia cukup cantik juga, tapi tetap saja bukan selera ku,' batin Leon ketika melihat Yura yang tiba dengan dress mini selutut dengan bagian leher menyerupai huruf V tersebut.

Leon beranjak dari kursi kebesaran kemudian berjalan menghampiri Yura.

"Ayo ikut aku !"

Yura mengikuti kemana arah Leon pergi, ia pun masuk mobil yang sama dengan Leon.

Di dalam mobil keduanya hanya diam, mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Yura menatap ke arah luar jendela, melihat pemandangan yang di lewatinya.

Begitupun dengan Leon yang sibuk dengan notebook-nya.

Mereka tiba di sebuah ruang praktek dokter kandungan. 

" Selamat pagi dokter," ucap Leon.

" Pagi Tuan."

Dokter wanita itu melirik ke arah Yura yang hanya menunduk dengan wajah yang sendu.

" Silahkan duduk Tuan, ada yang bisa saya bantu ? " 

" Saya ingin melakukan inseminasi atau bayi tabung, atau apa saja yang penting dia, eh maksud saya istri saya bisa mengandung." Leon buru-buru mengkoreksi ucapannya.

Sebenarnya dokter sudah mendengar keinginan Leon tersebut melalui asisten pribadinya. Jadi tanpa perlu menjelaskan panjang lebar dokter sudah mengerti.

" Baiklah kalau begitu saya periksa istri anda," ucap dokter tersebut.

Ia pun menuntun Yura menuju sebuah ruangan.

Sekitar sepuluh menit dokter itu kembali bersama Yura yang tampak semakin sedih.

"Maaf Tuan, istri anda masih suci. Lagi pula dia masih sangat muda sekali. Program bayi tabung sendiri memang memungkinkan untuk memiliki anak tanpa melalui hubungan seksual. Namun setidaknya wanita yang melakukan hal tersebut harus pernah melakukan hubungan intim dengan suaminya terlebih dahulu," papar dokter.

" Saya sarankan, anda untuk melakukan hubungan suami istri dahulu, mungkin saja setelah sekali atau beberapa kali berhubungan, istri anda bisa hamil," imbuh dokter tersebut.

Leon memperbesar pupil matanya mendengar penuturan dari dokter.

' Apa ?! aku harus berhubungan terlebih dahulu dengannya?! ' batin Leon sambil melirik ke arah Yura.

Sementara Yura menggenggam ujung dress-nya dengan tangan yang gemetar.

Bersambung dulu gengs, tunggu up author selanjutnya ya.

sambil nunggu author up ada rencana novel keren untuk kalian nih. check this out

Terpopuler

Comments

Djie Marwati Laissa

Djie Marwati Laissa

Leon mngkin setelah kW rasakan kW susah tuk gak merasakanx lgi🤣🤣🤣

2023-02-28

0

d'she wu

d'she wu

"tak kenal maka tak sayang" lebih baik kau kenalan dulu dgn calon mommy anak²mu coba cicipi dulu pasti enduls apalagi rasa original wuih...dijamin nagih pengin nyicip terus kau leon 🤣

2022-12-18

3

Yanti dian Nurhasyanti

Yanti dian Nurhasyanti

rasain nanti pas nyoba x ketagihan deh ni para raeder nyumpahin kamu biar tahu y rasanya yg ori sama wanita2 kamu sebelumnya

2022-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Dijual Paman
2 Jijik
3 Prepare
4 One Night Stand
5 Batal Hamil
6 Keputusan Bulat
7 Keputusan Yura
8 Kabar Bahagia
9 Calon Ibu
10 Tak Sengaja
11 Mengunjungi Daddy
12 Janji
13 Gigit Jari
14 Kesal
15 Nelangsa
16 Tak Mengakui
17 Sandiwara
18 Kabur
19 Pelarian
20 Keluarga
21 Flashback
22 Orang Yang Sama
23 Rindu Itu Berat
24 Galau
25 Kedekatan
26 Melapor
27 Titik Temu
28 Bertemu
29 Tes DNA
30 Keterangan
31 Kabar Di Pagi Hari
32 Salah Prasangka
33 Nekad
34 Kritis
35 Kritis 2
36 Lagi Dong
37 Insomnia
38 Maju Kena Mundur kena
39 Prangk
40 Jodoh Pasti Bertemu
41 Dua Sisi
42 Siapa Wana
43 Flashback
44 Flashback - Skandal Cinta
45 Flashback - Tragedi
46 Flashback - Dendam Kesumat
47 Terungkap
48 Pengakuan
49 Kenyataan
50 Rencana Menikah
51 Kelahiran Putra Mahkota
52 Kebahagiaan Yang sempurna
53 Pagi Yang Hangat
54 Masuk Sekolah
55 Sakit
56 Ternyata Oh Ternyata
57 Dunia terbaik
58 Kabar Bahagia
59 Babbysitter
60 Kontraksi
61 Kelahiran
62 Tersembunyi
63 Bertemu Zein
64 Bertemu Nyonya Widya
65 Duka Cita
66 Tinggal Bersama
67 Suasana Hati Yang Berbeda
68 Melamar
69 Bertemu Calon Mertua
70 Sepupu
71 Bawa Pulang
72 Memalukan
73 Trauma Belalai
74 Menikah
75 Malam Pertama
76 Hamil
77 Waktu Yang Berlalu
78 Jalan Sore
79 Perayaan
80 Someone
81 Pernyataan Cinta
82 Dia Adalah
83 Perjodohan
84 Di Rumah Sakit
85 Dua Cinta
86 Tunangan
87 Kekasih Ku
88 Pengantin Pengganti
89 Will You Marry Me
90 Mengakui
91 Hasil Tes DNA
92 Putra Yang tertukar
93 Pernyataan Cinta
94 Kencan
95 Takdir
96 Pekerjaan Baru
97 Bertemu Irgi
98 Siapa Irgi
99 Hari Pertama Bekerja
100 Keluarga Ku
101 putra Yang ditukar
102 Anggota Keluarga Yang Baru
103 Pengakuan
104 Akhir Yang Tragis
105 Hari Yang Bahagia
106 Promosi karya terbaru author
107 Bab Terbaru
108 Promosi
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Dijual Paman
2
Jijik
3
Prepare
4
One Night Stand
5
Batal Hamil
6
Keputusan Bulat
7
Keputusan Yura
8
Kabar Bahagia
9
Calon Ibu
10
Tak Sengaja
11
Mengunjungi Daddy
12
Janji
13
Gigit Jari
14
Kesal
15
Nelangsa
16
Tak Mengakui
17
Sandiwara
18
Kabur
19
Pelarian
20
Keluarga
21
Flashback
22
Orang Yang Sama
23
Rindu Itu Berat
24
Galau
25
Kedekatan
26
Melapor
27
Titik Temu
28
Bertemu
29
Tes DNA
30
Keterangan
31
Kabar Di Pagi Hari
32
Salah Prasangka
33
Nekad
34
Kritis
35
Kritis 2
36
Lagi Dong
37
Insomnia
38
Maju Kena Mundur kena
39
Prangk
40
Jodoh Pasti Bertemu
41
Dua Sisi
42
Siapa Wana
43
Flashback
44
Flashback - Skandal Cinta
45
Flashback - Tragedi
46
Flashback - Dendam Kesumat
47
Terungkap
48
Pengakuan
49
Kenyataan
50
Rencana Menikah
51
Kelahiran Putra Mahkota
52
Kebahagiaan Yang sempurna
53
Pagi Yang Hangat
54
Masuk Sekolah
55
Sakit
56
Ternyata Oh Ternyata
57
Dunia terbaik
58
Kabar Bahagia
59
Babbysitter
60
Kontraksi
61
Kelahiran
62
Tersembunyi
63
Bertemu Zein
64
Bertemu Nyonya Widya
65
Duka Cita
66
Tinggal Bersama
67
Suasana Hati Yang Berbeda
68
Melamar
69
Bertemu Calon Mertua
70
Sepupu
71
Bawa Pulang
72
Memalukan
73
Trauma Belalai
74
Menikah
75
Malam Pertama
76
Hamil
77
Waktu Yang Berlalu
78
Jalan Sore
79
Perayaan
80
Someone
81
Pernyataan Cinta
82
Dia Adalah
83
Perjodohan
84
Di Rumah Sakit
85
Dua Cinta
86
Tunangan
87
Kekasih Ku
88
Pengantin Pengganti
89
Will You Marry Me
90
Mengakui
91
Hasil Tes DNA
92
Putra Yang tertukar
93
Pernyataan Cinta
94
Kencan
95
Takdir
96
Pekerjaan Baru
97
Bertemu Irgi
98
Siapa Irgi
99
Hari Pertama Bekerja
100
Keluarga Ku
101
putra Yang ditukar
102
Anggota Keluarga Yang Baru
103
Pengakuan
104
Akhir Yang Tragis
105
Hari Yang Bahagia
106
Promosi karya terbaru author
107
Bab Terbaru
108
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!