BAB IV Hilang

Keesokan harinya ketika bangun pagi Ana merasa tidak enak badan, di malam hari ketika Jhon mengantarnya pulang Ana merasakan kantuk yang amat sangat tetapi ketika memejamkan mata ia teringat kejadian di ruangan itu dan apa yang Ace perbuat kepadanya ia banyak menangis di malam itu, Ana merasa dunianya hancur sekali, waktu bangun mata Ana kelihatan bengkak sebab menangis Bipan yang melihat Ana pun bertanya kepada Ana, apakah Ana sedang sakit atau ada masalah apa karena tidak biasanya Ana berpenampilan dan bertingkah seperti itu, Ana terlihat begitu kelelahan dan lesu, Ana hanya menjawab ia hanya kelelahan serta tidak cukup tidur karena pekerjaannya, Bipan yang menyarankan Ana supaya tidak terlalu bekerja sangat keras dan harus menjaga tubuhnya dengan baik.

Ana hanya mengangguk dan bersiap- siap untuk sarapan lalu berangkat sekolah, di perjalanan ia memutuskan untuk naik bis dan tidak berjalan karena ia masih sangat pusing akibat tadi malam sesampainya di sekolah ia terlihat sangat pucat sekali, bahkan waktu istirahat ia tidak berselera makan, ia hanya memesan minuman di kantin, lalu ia berpikir sangat keras tentang kejadian semalam, ia menahan air mata, tiba-tiba ada gerombolan Ace yang sedang duduk di meja ujung, Ana yang ketakutan pun langsung buru-buru pindah ke kursi taman dekat kantin, Jhon yang melihat Ana berpindah setelah melihatnya memberi tahu Ace tapi Ace tidak memperdulikannya, Jhon meminta Ace untuk minta maaf kepada Ana tapi Ace tidak mau karena ia merasa sudah membayar Ana jadi ia rasa sudah selesai transaksinya cukup sampai di situ.

Hari ini Ana tidak berbicara pada siapa pun, walaupun Ana memang tidak banyak bicara tapi hari ini sungguh ia sama sekali berbeda dengan hari- hari biasanya, Jhon yang ingin mencoba meminta maaf atas nama dan kelakuan temannya itu tetapi Ana mencoba menghindari Jhon terus menerus, Ana terus menaiki anak tangga berharap Jhon tidak mengikutinya lagi dan sialnya Ana sampai di atas gedung dan tidak ada jalan keluar lagi, ia melihat Jhon sudah menutup pintu di atas ia pun berjalan mundur, tetapi Jhon mencoba menenangkannya.

Jhon " Jangan takut aku tidak akan melukaimu, aku hanya ingin meminta maaf dengan tulus untuk kejadian tadi malam, andai aku tidak menyarankan mu pasti kau tidak akan mengalami ini (sambil mendekati Ana) "

Ana " Sudah tidak apa-apa (berjalan melangkah kebelakang sambil ketakutan) "

Jhon " Kau jangan berjalan mundur terus, kau bisa terjatuh kebelakang"

Ana " untuk apa kau menyarankan Ace untuk mengajakku menemaninya ( bertanya sambil menahan air mata) "

Jhon " Kemarilah dulu ( memberikan kursi yang tidak terpakai untuk Ana duduk, kini mereka duduk berhadapan), sungguh aku tidak tahu akan terjadi seperti ini, ada teman yang menyarankan ku untuk membawamu menemani Ace, Lita teman kelasmu, kukira kau tidak sepolos ini, karena itu aku mencoba mengajak kau, dan aku tidak tau Ace akan taruhan. "

Ana " Aku tidak punya teman, dan Lita itu temannya Rose bukan teman ku, sudah lah aku sudah memaafkan kalian, lagi pula aku juga yang sudah menerima pekerjaan itu maupun uangnya ( Ana berbicara dengan nada yang rendah dan menundukkan kepala ke bawah). "

Jhon " Kalau kau butuh bantuan, kau bisa menghubungi ku, mana nomor telepon mu ( sambil mencatat nomor Ana) kalau begitu aku kembali kebawah dulu"

Jhon pun langsung meninggalkan Ana, tetapi Ana tidak menyahut dan hanya mengangguk, dari gedung sebelah mereka berdua terlihat oleh Lucas, sambil membaca buku harian Ana yang sudah di cetak ulang, ternyata sebelum Lucas mengembalikan buku Ana ia sudah memplagiat buku Ana, tidak lama setelah Ana kembali ke kelas, orang- orang di kelas memandang Ana dengan tatapan aneh mereka berisik-bisik tentang Ana, ternyata benar video kejadian semalam sudah menyebar lalu ada pengumuman yang mengumumkan siswa atas nama Belliana untuk datang ke ruang bagian kemahasiswaan di situ sudah ada kepala sekolah dan wali kelas Ana yang menunggu, untuk meminta pertanggungjawaban dari Ana.

Staf Kemaha " Ana duduklah dulu ( duduk di hadapan kepala sekolah, wali kelas dan staf kemaha) "

Kepsek " Ana bagaimana ini kau mencoreng nama baik sekolah, apa maksudmu melakukan hal yang tidak pantas, kau ingin di keluarkan dari sekolah yah ( memarahi Ana) "

Ana " Apa maksud bapak, saya sungguh tidak mengerti pak, saya sudah belajar pak, prestasi saya tidak turun bahkan untuk uang buku saya tidak ada tunggakan"

Walkes " Ini bukti videonya Ana ( menunjukkan video kepada Ana) "

Ana " Bu, pak sungguh aku tidak tahu itu, itu sebuah kecelakaan Ace yang melakukannya kepadaku dia menipuku, ku mohon percayalah pada ku ( sambil memohon dan menangis dia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk kuliah, serta beasiswa yang sudah di janjikan) aku sungguh tidak mengerti kenapa semua ini terjadi. "

Kepsek " Kau sudah salah tidak usah membawa nama-nama orang lain ke dalam masalahmu, aku sungguh kecewa padamu, kau bapak keluarkan tanpa pesangon atau apapun itu , namamu akan kami hapus dari sistem sekolah mulai besok kau sudah tidak usah datang ke sini lagi ( pergi meninggalkan Ana) "

Ana menangis tersendu- sendu tidak ada yang percaya kepadanya menurut Ana apa karena Ana tidak kaya sehingga ia tidak mendapatkan keadilan, video yang terekam oleh cctv itu merekam dari atas di mana posisi Ana ada di bawah sehingga hanya terlihat mukanya saja sedangkan muka Ace tidak terlihat. Sesampainya di kelas ia membereskan lokernya untuk di bawa pulang, Ana membereskan barangnya sembari di lempari kertas serta barang yang lainnya oleh teman sekelasnya, Rose yang melhat ini pun merasa aneh tapi ia tidak terlalu memperdulikannya.

Belum usai ketika Ana berjalan untuk keluar, sesampainya di depan gudang olahraga ia di tarik masuk gudang di dalam gudang ia di keroyok oleh siswa yang lainnya karena telah menyebut nama Ace dalam masalahnya, entah mereka mengetahuinya dari mana, mereka menuangkan bensin ke badan hana, sampah dan lainnya, bahkan ada sisa yang menendang dan memukul Ana, Ana tampak tidak bisa melawan mengingat dari jumlah mereka, setelah pergi keluar melalui pagar, ada seorang satpam yang menanyai Ana, apa yang terjadi kepadanya Ana menceritakan kepada satpam dan satpam pun merasa kasihan dan memberi Ana sebotol air minum dan sedikit makanan ringan.

Tidak sampai di situ ia mendapatkan notifikasi dari hp bahwa uang yang Ace berikan dengan jumlah yang banyak di ambil kembali, karena Ace memberitahukan ayahnya tentang itu sebagai hukuman untuk Ace, Ace harus mengembalikkan uangnya kepada ayahnya, karena tak mau masalah lebih jauh lagi ia memutuskan untuk setuju dengan ayahnya, ayah Ace sudah mengetahui video itu dan memutuskan untuk memindahkan Ace ke sekolah lainnya, Ana pun bingung uang yang ia kumpulkan bukan untuk dirinya saja tapi sebagian untuk membantu Bipannya juga untuk mengurus adik-adik lainnya.

Ia juga bingung dan tidak mungkin dengan keadaannya yang seperti ini, saat di perjalanan ia melihat ada bangunan proyek yang belum selesai Ana memutuskan untuk mendatanginya, sesampainya di sana Ana duduk dan menangis meringkuk di samping tembok dengan badan yang penuh luka serta bajunya yang sobek, tiba- tiba ada seorang pria yang berdiri di hadapannya Ana yang hendak lari pun langsung di robohkan oleh pria tersebut, belum sempat bangun pria tersebut menyuntiknya dengan cairan bius…..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!