Ana dan Jhon pergi bersama ke Blue House, Jhon sedang masuk kedalam tempat parkir bawah tanah, Jhon berpikir apakah Ana benar- benar tak tahu tempat ini atau memang pura- pura tidak tahu untuk bisa mendapat uang dari Ace, Jhon mencoba menguji Ana dengan pura-pura menjatuhkan tangannya ke paha Ana, Ana yang terkejut langsung melempar tangan Jhon lalu Jhon berpura-pura meminta maaf padahal Jhon hanya mengujinya saja ia juga bingung dengan kelakuan Ana kenapa dia tidak menampar dirinya dan dengan gampang memaafkannya, daripada ia pusing Jhon langsung membawa Ana ke dalam melalui jalur VIP tanpa pemeriksaan identitas.
Dan siapa sangka di dalam tempat Blue House itu sangat luas membuat Ana kagum dalam hati, di dalamnya ada arena balapan, kolam renang dan masih banyak lagi bisa di katakan hampir seperempat kota adalah Blue House dan tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam, mereka berdua langsung datang ke lantai dua dan menghampiri kumpulan Ace, tetapi melihat Ana yang membawa tas sekolah Ace menyuruh Jhon untuk menyimpan tas milik Ana.
Ace " Wow kau sudah datang rupanya (tepuk tangan) selamat kelinci kau akhirnya bisa bergabung dengan kami, tapi tunggu dulu berikan tasmu itu pada Jhon, ia akan menyimpannya untukmu"
Ana " Apa kau yakin, aku butuh tasku untuk mengerjakan beberapa hal"
Ace " Aku menyuruhmu menemani ku, bukan untuk mengerjakan hal yang lainnya ( melihat Ana dari atas sampai bawah, berulang -ulang) kalau kau ingin mengerjakan yang lainnya simpan untuk nanti"
Setelah mereka berbincang- bincang mereka pun berlomba- lomba untu menjajal hampir semua tempat yang ada di situ, kemudian di akhir mereka mengadakan balapan mobil siapa yang kalah harus memakan pasangan tanpa perlindungan dan memberikan uang pada yang menang , ace tidak takut dan langsung menerima tantangannya itu, Ana yang tidak mengerti pun handa bisa melihat mereka dari kursi tempat duduk yang tidak terlalu jauh darinya, yang Ana harapkan hanya kapan ini akan berakhir banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan bukan hanya menonton orang yang melakukan hal yang tidak jelas.
Balapan pun sudah di mulai putaran pertama sampai ke tiga Ace masih memimpin tapi tiba-tiba ban mobil Ace meledak yang menyebabkan Ace harus menabrakkannya di pagar pembatas dan secara otomatis lawan Ace menang dan Ace kalah, ia mengalami sedikit memar di dada sebab terkena hentakan sopir, tapi Ace tidak apa-apa dan para pendukung Ace pun menyudutkannya untuk segera melakukan hukumannya ia di mintai uang lima puluh juta tunai tanpa ada alasan dan hukuman kedua harus di selesaikan malam ini sebab akan ada cctv yang mengawasi.
Bagi Ace tidak melakukannya ia akan di cap pecundang oleh teman-teman kumpulannya ini bisa menjatuhkan harga dirinya, tanpa memikirkan harga diri Ana yang akan paling berat menanggung bebannya, ia pun menyarankan Jhon untuk memanggil Ana ke ruangan yang sudah di perintahkan oleh lawan Ace tadi, lalu Jhon menyuruh Ana menemui Ace di ruangan tersebut dengan alasan jika ia ingin mengambil uang yang di janjikan tadi siang, ia harus menemui Ace lebih dulu sendiri sebelum pulang. Ana yang tidak tahu ruangannya karena baginya semua ini asing ia pun meminta bantuan Jhon untuk mengantarnya, sesampainya di ruangan Ana di suruh Jhon untuk masuk, tetapi sebelum masuk Ace sudah membuka pintu untuk memanggil staf untuk membelikannya baju, karena ruangan ini tidak menggunakan alat sistem pemanggilan seperti di ruangan lainnya.
Ace " Kau sudah datang masuklah duluan, aku sedang menemui staf sebentar,(menghadap ke staf) ambilkan aku baju yang sudah ku pesan di toko F**** (memberikan kode transaksi) "
Jhon " (sebelum Ace menutup pintu, Jhon menanyakan lagi kepada Ace) Apa kau yakin ingin melakukan ini Ace? "
Ace " Aku yakin, karena harga diriku lebih berharga, kau tenang saja"
Jhon " Apa tidak berbahaya, aku agak merasa bersalah dengan Ana"
Ace " Apa kau mau menggantikan ku , kalau tidak mau baik kau diam(sambil menutup pintu) "
Masuk kedalam ruangan dan langsung mendekati Ana, Ana yang tidak tau apa-apa pun bertanya bagaimana dengan uang yang ia dapatkan setelah menemaninya, Ace juga sebenarnya merasa agak bersalah tapi tertutup rasa egoisnya.
Ana " Bagaimana apa uangku bisa ku terima Ace? Lalu kenapa Jhon tidak masuk ke dalam"
Ace " Dia ada urusan sebentar, tunggu sebentar aku akan mengambilkan uang ku bayar tunai , kau minumlah ini"
Ana " Kenapa minuman ini pahit, Ace"
Ace " Tidak apa- apa itu yang biasa di minum kami di sini kau habiskan saja gelas yang kecil"
Ana " Tapi rasanya sangat tidak enak, sepertinya tidak usah saja aku tidak haus juga"
Ace " Begini cara minumnya (sambil mencontohkannya dengan cara one shot) "
Ana yang mencoba lagi seperti yang di ajarkan Ace dan ternyata ia bisa one shot, Ace pun sengaja menghitung uang dengan lama dan nominal yang besar, karena Ana yang tidak pernah minum ia pun mulai merasa pusing dan di saat itu Ace mulai mendekati Ana, ia pun langsung membuka baju di hadapan Ana, dengan sisa sedikit kesadaran Ana agak terkejut tubuhnya di baringkan di lantai yang di lapisi permadani serta di himpit antara meja dan kursi dengan sisa tenaga ia berusaha melepaskan pelukan Ace, tetapi Ace yang tidak terima dan ingin segera menyelesaikannya pun menampar Ana hingga bibir bawah Ana pecah, Ana sedikit menangis mungkin karena efek mabuk ia tidak terlalu merasakan sakit, Ana mulai menangis dan dia merasa ada yang berbeda dan aneh di bagian tubuh bawahnya ia merasakan sensasi yang tidak pernah dirasakannya.
Dengan penuh perjuangan ia masih mempertahankan kesadarannya sangat lama sambil menutup muka, melihat reaksi Ana yang sudah tidak memberontak lagi Ace pun melakukan hal yang melenceng yang dari awalnya ia ingin segera menyelesaikannya menjadi tidak ingin usai, sampai akhirnya ia pun selesai dan memasang baju yang ia pesan tadi, sedangkan Ana masih tergeletak di lantai ia menyuruh Jhon untuk membawakan tas Ana yang kemudian di isi dengan uang yang sangat banyak.
Ace pun meminta Jhon untuk membawa Ana pulang karena Ace harus pulang dan menemui ayahnya, Jhon yang sebenarnya tidak mau, melihat Ana tergeletak di lantai pun sedikit iba dan sadar bahwa Ace telah bermain kasar dengan Ana dengan kondisi terhuyung-huyung Ana meraih tasnya dan meminta tolong kepada Jhon untuk membawa keluar dirinya dari sini, Jhon pun mengendong Ana ke dalam mobil miliknya, untuk mengantarkannya pulang,
Tetapi betapa terkejutnya Jhon ketika sampai di depan rumah yang ternyata panti asuhan, Ana yang sudah tidak peduli lagi dengan keadaannya hanya bisa berterima kasih kepada Jhon yang mau mengantarnya pulang, setelah mengantar Ana, Jhon tidak langsung pulang ia malah melihat dari jauh Ana yang tidak masuk ke dalam rumah ia berdiri di pagar rumah panti sambil membersihkan luka di bibirnya dan merapikan pakaiannya serta berjalan seperti tidak terjadi apa-apa, Ana yang langsung di sambut anak- anak kecil, itu menjadi pukulan bagi Jhon yang mengantar dan melihat Ana secara langsung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Bocah Pinggiran
cerita yg aneh. menyanggupi sesuatu yg ga diketahu
2022-11-02
0