Bahagia, Rahasia & Duka

Bahagia, Rahasia & Duka

BAB I Peri Kecil Sebatang Kara

Ana adalah gadis kecil yang bersemangat untuk papun itu dan gadis yang ceria, tapi sayang Ana hidup sebatang kara tanpa ada saudara yang menemaninya ia dulu tinggal di panti asuhan, orang tua Ana menitipkan Ana ke panti asuhan sejak ia berumur 10 tahun yang kebetulan pemilik panti asuhan yang di tinggali Ana merupakan saudara jauh dari ibunya, tak tau alasan apa yang membuat kedua orang tuanya menitipkannya di panti asuhan.

Kemudian pada umur 12 tahun ia di bawa oleh adik dari ayahnya untuk tinggal bersama karena mengira Ana di tinggali warisan oleh kedua orang tuanya, ketika Bibinya tahu ia hanya sebatang kara tidak membawa benda berharga, Bibi tidak mau lagi mengurus Ana dan memutuskan mengembalikan Ana ke panti asuhan tidak lama setelah di bawa Bibi mungkin hanya beberapa bulan saja, kehidupan di sekolah dan di panti sangat berbeda, di sekolah Ana tidak ada yang mengetahui kehidupan di rumah sampai akhirnya ada seseorang yang tau Ana tinggal di panti asuhan sejak itu kehidupan Ana di sekolah dan di rumah sama saja banyak yang mulai mengejeknya, tapi Bipan ( ibu panti asuhan) selalu mengajarinya untuk tidak membalas, ini mengapa alasan Ana bisa bertahan sampai sekarang ia ingin membalas Budi ke pada Bipannya tersebut yang selalu ada untuknya

Ana merupakan siswi di sekolah menengah atas S**** , sekolah ini adalah sekolah yang cukup di bilang populer baik dari segi kecerdasan siswa/siswinya maupun keelittan sekolahnya, Ana bisa masuk ke dalam sekolah-sekolah populer berkat kecerdasan dan etika yang sopan, ditengah- tengah kesibukannya menjadi pelajar ia juga pandai di berbagai bidang, ia juga mengambil kerjaan ketika ada waktu luang itu semua ia lakukan agar ia bisa menghidupi dirinya sendiri karena mengingat ia tinggal di panti asuhan kebutuhannya tidak bisa di penuhi secara maksimal karena harus berbagi bersamaan dengan anak-anak yang lainnya saai ini ia kelas dua belas ia cukup sibuk belajar dan mempersiapkan dana untuk bisa melanjutkannya ke jenjang perkuliahan.

Rose " Ana apa kau bisa datang ke rumahku untuk mengajariku les beberapa mata pelajaran?''

Ana " Bisa Rose, tapi di mana alamat rumah mu biar aku kesana nanti"

Rose " Kau cari saja sendiri, kau kan serba bisa, toh aku nggak mau kedua orang tua ku memilih kan guru les pasti akan dapat yang lebih tua dan tidak seru, berbeda dengan kau( smirk)"

Meskipun Ana agak takut untuk datang ke rumah Rose tapi Ana tetap pergi demi uang yang dia butuhkan, ketika jam istirahat ia pun datang ke staff kemahasiswaan untuk mencari tau alamat Rose, sebelum di berikan oleh staff kemahasiswaan Ana juga di tanyai untuk apa mencari alamat rumah Rose, ia pun menjelaskan kepada staff kemahasiswaan tersebut lantas staff pun memberikan karena percaya kepada Ana, Ana tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak baik.

Ana duduk di kantin sambil belajar ia tidak mau ketinggalan atau tidak mengerti pelajaran ketika masuk kelas, ia juga selalu membawa buku catatan ia juga menulis buku harian dan pengeluaran yang di berikan orang kepadanya berharap ia dapat membalas kebaikannya. Ketika malam hari pun terkadang ia tidak bisa tidur memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya di kehidupannya ini yang semakin sulit, ia merasa hidup sebagai orang dewasa sangat teramat berat tanggung jawabnya apakah ia mampu menghadapinya sendirian tanpa ada sandaran.

Keesokan harinya ia mengubah jam kerjanya menjadi malam karena pada siang ia akan datang ke rumah Rose dia rela berjalan kaki untuk menghemat biaya walaupun di butuhkan kurang lebih empat puluhan menit untuk sampai ke rumah Rose, ia berani menggunakan bisa ketika sudah mendapatkan uang, sesampainya di sana ia agak takut mengetok pintu rumah Rose ia menunggu agak lama dan tak lama kemudian ada seorang pembantu yang membukakan pintu.

Ana " Permisi Bu, apa benar ini rumahnya Rose?''

Pembantu " Aa iya iya benar ada ya non?"

Ana " Apa Rose nya ada di rumah, saya guru lesnya"

Pembantu " Oo iya non sebentar ya saya carikan nona Rose nya, soalnya dari pagi saya belum lihat nona Rose, silahkan duduk dulu sebentar saya buat minuman dulu"

Ana " Baik Bu, Oo tidak usah repot-repot Bu,( sambil duduk menunggu)(tak lama Ana mendapat pesan dari Rose)"

Rose mengirimkan pesan ke Ana untuk tidak usah datang lagi ke rumah Rose ia sedang tidak ada di rumah ia sedang pergi bersama teman-temannya ia menyuruh Ana untuk membuka pot berwarna coklat yang ada di samping ia duduk sekarang, Rose meninggalkan uang sepuluh juta di bawahnya walaupun ia sering main-main dengan Ana tapi menurut Rose harus ada balasannya agar Rose tetap bisa menganggu Ana seterusnya. Ana yang membaca pesan itu pun bingung harus sedih atau senang atau terhina, ia sedih karena Rose membohongi dan mempermainkannya, senang karena ada pesangon dan ia merasa terhina atas uang yang ia terima ini.

Ana menuju perjalanan pulang ke rumah pantinya, ia naik bis penuh sampai tujuan ia duduk di kursi paling belakang tapi tiba-tiba ada pria yang muncul menggunakan kacamata duduk di samping Ana, Ana hanya menunduk dan pura- pura tertidur sembari memegang tasnya dengan kedua tangannya, ketika sampai ke pemberhentian terakhir Ana, ia di bangunkan oleh pria tadi, Ana pun langsung terburu buru untuk turun tapi buku harian Ana terjatuh di dalam bis ketika Ana berdiri dari kursi tanpa ia sadari, kemudian pria tadi mengambil buku tersebut dan menyimpannya berharap bisa mengembalikannya secara langsung dengan Ana, pria yang ada di sebelah Ana tadi bernama Lucas ia tidak di ketahui seluk-beluknya tetapi sang sopir hanya tau dirinya setiap sore menjelang malam selalu menaiki bis yang sama dengan jam yang sama ketika di tanya dia hanya menjawab aku hanya menikmatinya saja.

setelah Ana pulang jam tujuh malam ia harus pergi ke sebuah toko perhiasan ia bekerja di sana dengan shift malam dari jam delapan malam sampai jam dua belas malam tak jarang ia kadang tidak pulang ke rumah pantinya dan tidur di tempat kerjanya karena paginya ia harus sampai sekolah.

Matahari sudah mulai kelihatan yang artinya sudah memasuki pagi ia pun harus bersiap-siap untuk pergi ke sekolah ketika ia keluar pintu belakang toko ia berpapasan dengan pria yang tadi malam duduk di sampingnya tapi ia tidak menyadari itu dan melanjutkan perjalanannya. Apakah pria yang tadi berpapasan dengan Ana mengenal Ana....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!