BAB II Penghidupan Diri

Sesampainya di sekolahan Ana di datangi gerombolan Rose yang mentertawakan Ana karena dengan mudahnya di tipu, Rose mengolok-olok Ana, tapi Ana tidak bergeming ia hanya menunduk terdiam ketika mereka menertawakannya, dalam hati Ana berkata apa yang bisa di lakukan oleh ku untuk melawan mereka semua, aku tidak sekuat dan sekaya mereka aku harap mereka sadar dengan perbuatannya, cukup berhenti di aku saja untuk perbuatan seperti.

Bel masuk sudah berbunyi menandakan kelas akan segera di mulai, para murid mulai masuk dengan terburu-buru, hari ini guru membagikan hasil ujian minggu lalu dan benar Ana mendapat peringkat pertama lagi, guru menyarankan Ana untuk tetap mempertahan prestasinya tersebut dan mendaftar ke universitas ternama, karena dengan melihat nilai Ana yang sangat memuaskan pasti berhasil masuk ke universitas ternama sekalipun.

Jam istirahat sudah mulai terdengar para murid mulai berdatangan ke kantin sekolah, Ana juga ada di kantin itu,kali ini ia sedang mengerjakan tugas untuk kelas lain, lagi-lagi Ana melakukannya karena uang menurutnya semuanya membutuhkan uang bahkan untuk bernapas saja ia rasa harus menggunakan uang, kali ini ia di datangi tiga orang murid laki-laki dari kelas sebelah yang langsung duduk di hadapan Ana, Ana yang nampak bingung pun bertanya kepada mereka, apa maksud kedatangannya.

Ace " Apa kau Ana dari kelas 12A? "

Ana " Iyaa ada apa"

Jhon " Berarti benar ini anaknya Ace"

Ace " Kau ada waktu pulang sekolah ini? "

Ana " Kau ingin aku melakukan apa, katakan saja sekarang supaya aku tau dan apa aku bisa menyanggupi, sungguh aku tidak membuang waktu dengan percuma"

Jhon " Berapa biaya yang perlu kami keluarkan supaya kau menyanggupinya dan meninggalkan pekerjaan yang lainnya lima juta, sepuluh juta, lima belas juta katakan saja"

Ace " Aku hanya membutuhkan kau sebentar saja, paling kurang lebih sekitar lima jam mungkin, tugas kau hanya menemani aku saja ,bagaimana?(menatap mata Ana dengan arogan) "

Ana " Baiklah hanya menemani kan, kapan dan pukul berapa, lalu di mana tempatnya"

John " Nanti malam jam delapan, di Blue House jangan lupa kau juga harus berdandan dengan bagus karena akan ada banyak teman kami yang berkumpul di situ, apa kau mengerti?, ini uang muka tiga juta siapa tau kau takut kami bohongi dan siapa tau bisa buat berdandan dengan uang ini"

Ana " Baiklah"

Ana pun menyetujuinya tanpa curiga apapun, ia berpikir waktu lima jam untuk mengumpulkan uang sampai jutaan sangat sulit untuk sekarang ini, Ana yang mengira hanya menemani Ace saja ia akan melakukan beberapa pekerjaan lainnya sambil menemani Ace ia berfikir kehidupan sekolah itu hanya seperti itu-itu saja nyatanya jauh berbeda dari apa yang di bayangkan, untuk kalangan orang- orang kaya ia akan berpesta dan melakukan kegiatan lainnya karena mereka punya uang, sedangkan untuk Ana yang tidak memiliki cukup uang untuk di hambur- hamburkan ia tidak mengetahui keadaan itu, bahkan orang dewasa saja dapat ikut campur dalam urusan mereka.

Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore waktunya untuk para murid pulang, ketika di lorong sekolah Ana di berikan amplop oleh seorang guru perempuan, guru itu mengatakan isi amplop itu adalah surat undangan masuk universitas jalur bebas khusus untuk murid berprestasi, Ana pun merasa bahwa hari ini merupakan hari paling bahagianya walaupun tadi pagi ia terkena olok-olokan gerombolan Rose tapi tuhan menggantinya berlipat ganda, untuk malam ini ia izin dengan bosnya untuk bekerja di shift pagi karena ia ada pekerjaan, bosnya pun membolehkan karena bosnya tau ia adalah anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan dan sedang mencari biaya untuk masuk universitas, bosnya pun sering memberikan lebihan gaji untuk Ana, karena menurutnya Ana merupakan anak membawa keberuntungan di tokonya.

Ana sedang bersiap- siap untuk berangkat, karena ia di suruh berdandan dengan baik ia pun menuruti perkataan Jhon, karena ia tidak mau gajinya berkurang, iapun memakai rok span panjang berwarna hitam dengan atasan jaket model crop, dengan dalaman baju lengan pendek dan ia hanya mengurai rambutnya saja, walaupun Ana tidak berdandan tapi ia tetap terlihat cantik. Lalu ia akan pergi ketika ia sedang memasukan barang- barang miliknya ia baru sadar bahwa buku hariannya hilang ia pun menjadi panik tapi tak sempat mencari karena sudah terburu-buru, karena jaraknya yang lumayan jauh Ana pun menggunakan bis untuk menuju Blue House.

Ketika di dalam bis ia bertemu lagi dengan pria kemarin malam walupun ia berpura- pura tidur tapi ia masih bisa melihat wajah pria tersebut, ia seperti tidak asing dan tiba- tia si pria ini mengeluarkan sebuah buku, ternyata itu buku Ana yang terjatuh kemarin malam sebab terburu-buru dan Ana terkejut sebab pria ini mengembalikannya dan memulai perbincangannya dengan Ana, karena Ana yang merasa sangat berterima kasih kepada pria ini Ana pun tak sungkan untuk berbicara.

Lucas " Ini buku mu nyang kau jatuhkan kemarin,(menyodorkan buku bersampul biru) "

Ana " Aaa iya benar buku ini milikku, untung saja ada orang baik seperti anda yang mau mengembalikan buku ini, aku tidak pernah membayangkan bisa hidup tanpa buku ini , karena hampir separuh perjalan hidupku hanya dengan buku ini, terima kasih tuan, kalau boleh tau siapa nama anda? "

Lucas " Nama saya Lucas, siapa namamu? Sepertinya kau masih sekolah atau kuliah"

Ana " Aku masih sekolah tapi sebentar lagi aku lulus, aku harap aku bisa melanjutkannya sampai kuliah, tapi aku sudah mempersiapkannya tuan"

Lucas " Baguslah kalau seperti itu, kau pasti berhasil, sepertinya aku kurang pantas bila di panggil tuan panggil saja aku kakak, ngomong-ngomong kau mau ke mana? "

Ana " Aku ingin pergi ke Blue House kak, ada temanku yang memberi pekerjaan untuk menemaninya, ia membayar ku dengan sangat banyak"

Lucas " Blue House, apa pekerjaan yang di berikan temanmu itu hanya menemaninya, ku harap kau hati- hati kau masih gadis kecil yang tidak tau tentang dunia luar…."

Ana " Aku sudah sampai kak, lain kali kalau ketemu lagi kita mengobrol lagi"

Belum selesai Lucas memberikan saran, Ana sudah terlanjur turun dari bis dan melihat ia sedang di tunggu oleh seorang laki- laki Lucas berpikir bahwa Ana sama seperti remaja nakal yang lainnya yang hanya main di ranah orang dewasa tapi Lucas salah Ana benar- benar tidak tau apa yang terjadi, karena tempat yang Ana datangi agak masuk lagi kedalam dari jalan jadi ia di beri tumpangan oleh Jhon, Jhon sudah menunggu Ana….

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!