"Toloooooooongggggg!!!!" Jeritnya lagi Sea.
Suara teriakannya yang sangat keras melengking tinggi itu mampu membuat dua orang tersadar dan mengalihkan perhatiannya. Ke dua orang tersebut segera menghentikan laju motornya, ketika melihat Seana dipukuli oleh Willy beberapa kali dibagian kepalanya itu..
"Hey!!!! Berhenti!!! Teriak mereka yang kemudian berlari ke arah Willy yang sudah kalap dan buta karena pengaruh minuman beralkohol.
Kedua orang yang melihat penyiksaan yang dilakukan oleh Willys terhadap Seana tersebut, segera menghentikan laju motornya, ketika melihat Sea dipukuli oleh Willy.
"Hey!!!! Berhenti!!! Teriak mereka yang kemudian berlari ke arah Willy yang sudah lupa daratan, kalap dan buta karena pengaruh minuman beralkohol sehingga kesetanan.
Sandi dan Salsa secepatnya berlari ke arah Seana yang kembali tersungkur ke atas jalan raya yang sudah nampak rusak itu.
"Hentikan Abang Willy!! Tolong stop!!" Pekik Sandi.
"Abang, sadarlah secepatnya kasihan Mbak Seana loh, Sadarlah segera Abang!!" Jerit Salsa.
Kondisi jalan itu semakin diperparah dengan banyaknya lubang sana sini di setiap sisi jalan. Ternyata orang yang berlari itu adalah Sandi dan Salsa.
Mereka balik lagi, karena melupakan dompetnya Riswan yang ada di dalam laci mejanya Sea yang kebetulan Sandi simpan di tokonya Seana. Sandi menarik dengan kuat tubuhnya Willy yang ingin menindih tubuh Sea yang sudah tidak berdaya lagi.
Sandi tanpa pikir panjang dan tak segan memukul wajah dan tubuhnya Willy sekaligus secara bergantian yang sudah seperti orang kesetanan saja ingin melucuti semua pakaian yang dipakai oleh Sea.
"Willy sadarlah, apa yang terjadi padamu?" Geram Sandi yang belum berhenti memukuli perutnya Willy agar segera tersadar dari perbuatan bejaknya itu.
"Kakak Sea! ayo bangun kak, aku bantu yah," tutur Salsa yang terenyuh melihat kondisi Sea yang sangat memprihatinkan itu.
"Aaauuuhh sakit Sandi!!" keluhnya saat berusaha untuk mencoba bangkit dari duduknya.
Sandi akhirnya bisa menumbangkan Willy yang seperti orang gila itu. Ia memegang kedua tangannya Willy yang melakukan perlawanan yang berusaha untuk terus menangkis pukulan yang dilayangkan oleh Sandi lalu memelintirnya ke arah belakang hingga Willy tidak bisa berkutik lagi.
Tangannya yang satu segera menelpon nomor hpnya Pak Ardiansyah selaku kepala Desa dan kebetulan bapaknya Willy. Sandi meminta tolong agar Pak Ardi segera datang untuk mengamankan kejadian tersebut secepatnya sebelum warga menyadari dan berdatangan ke arah tempat kejadian.
Tapi, ternyata apa yang diharapkannya tidak jadi kenyataan. Karena beberapa masyarakat sudah berlarian ke tempat mereka.
"Mereka datang tepat waktu, sesuai dengan rencanaku," cicit orang yang sedari tadi berlindung di balik pohon dan semak-semak belukar yang sedari tadi mengamati apa yang terjadi.
Dia tersenyum sumringah dan kegirangan karena jauh-jauh hari dia merencanakan semua ini dengan kekasihnya Putri untuk tidak menjalankan sesuai perintah dan petunjuk dari Bu Widya dan putri tunggalnya Pak Camat yaitu Daniela.
Padahal mereka sudah mengantongi uang banyak dari keduanya. Sebelum magrib, tadi sore Willy memerintahkan kepada Ridho untuk membagikan sembako dan nasi kotak kepada beberapa warga masyarakat yang berdekatan rumahnya dengan tokonya Seana.
Makanan itu sudah dicampur dengan beberapa bungkus obat tidur. Tetapi, ada beberapa rumah yang sengaja Sandi tidak campurkan obat tidur. Kebetulan rumah mereka tidak jauh dari tempat kejadian tersebut.
"Hari ini tamatlah riwayatmu Willy dan sebelum itu terjadi, ayo kita segera berangkat ke kota," cacinya yang melihat semakin banyak masyarakat yang berdatangan.
"Ayo Abang sebelum Sartika dan Ibu Widya datang dan mengetahui jika apa yang kita lakukan tidak sesuai dengan perintah mereka," ajak Fitria lalu segera mengambil tas bawaannya yang akan mereka bawa ke Ibu Kota Jakarta.
Keduanya berjalan mengendap-endap menuju tempat motornya. Mereka kemudian meninggalkan lokasi tersebut dan bersiap untuk minggat dan kawin lari.
Hahahaha," akhirnya apa yang kita tunggu-tunggu terjadi juga yah Abang," yang memeluk erat tubuhnya Sandi dari belakang.
"Iya, hati serasa lega melihat Willy terluka dan nantinya akan dihukum atas perbuatannya sendiri, aku sangat membencinya!" pekiknya Fitria di atas motor yang semakin melaju dan meninggalkan kampung halamannya.
"Mereka memang pantas untuk mendapatkan akibat dari kesombongan dan kebodohan mereka Abang," umpat Fitri yang tersenyum kegirangan karena akan menikmati uang yang sangat banyak hasil dari memeras dua orang yang sangat membenci Sea.
"Katakan apa yang terjadi di sini?" Tanya seseorang dengan nada suara yang cukup tinggi itu.
"Sebaiknya kita amankan mereka dan Seana kita bawa segera ke rumah sakit untuk ditangani Pak, kasihan lihat semakin banyak darah yang mengucur dari keningnya," jawab Sandi yang berusaha untuk tidak memperbesar dan memperkeruh keadaan yang sudah genting.
Kebetulan Bapaknya Daniela adalaha Pak camat yang ditugaskan di daerah sana turut hadir di tempat kejadian sehingga kondisi segera dibuat kondusif.
"Antar mereka berdua ke RS untuk segera mendapatkan pertolongan dan penanganan pada lukanya, nantilah kita bicarakan lagi apa yang sebenarnya terjadi di sini," terang Pak Juanda selaku camat setempat.
Beberapa orang yang kebetulan ada di sana, segera mengantar Aza dan Anjas ke rumah sakit. Kabar tersebut membuat gempar masyarakat kampung. Banyak desas desus yang berkembang, tapi Sartika dan Ibu Widya merasa sangat dirugikan dan ditipu mentah-mentah oleh Fitria dan Ridho.
"Aku tidak akan melepaskan kalian, kembalikan uangku!!!" Teriak Daniela lalu melempar gelas dan piring yang ada di atas meja makan.
Prangggg!!!!
......................
Tinggalkan jejaknya kakak Readers setelah baca yah dan dukung juga Novelku yg lainnya:
Pelakor Pilihan
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Cinta Kedua CEO
Hikayat Cinta Syailendra
Hanya Sekedar Baby Sitter
Kau Hanya milikku
Makasih banyak untuk Readers yang telah meluangkan waktunya untuk mampir..
Mohon Maaf jika banyak terdapat typonya atau kesalahan dalam penulisannya..
I love you all Readers…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Heni Kusuma
tooorr sebenernya nama pmneran utamanya siapa si ko ganti" mlu jdi bngung nbg fokus bcanya🌞
2022-12-16
0
Zika Zainal
ini bukan lagi musibah tapi kejatahan 🤣🙈
2022-10-02
0
Hajrah Hua
Seana pasti selamat
2022-10-02
0