Beberapa menit kemudian, keduanya pun pamit kepada Seana karena pekerjaan mereka sudah beres dan selesai. Setelah pintu Toko ditutup rapat dengan baik. Sea tersenyum melihat dan melepas kepergian mereka untuk pulang ke rumah.
"Kalian sangat baik dan aku bersyukur mempekerjakan kalian di tempatku," batinnya Sea lalu membuka pintu rumahnya.
Tetapi belum sempat dia menutup rapat pintu itu. Pintu tersebut terdorong dengan kuat dari luar hingga tubuhnya Seana sedikit terhuyung ke belakang.
"Pergi!!" Pekiknya Seana.
Sea terbelalak melihat siapa orang yang tega melakukan hal itu. Ia tidak menyangka jika orang itu datang bertamu ke rumahnya dengan cara yang kasar.
"Abang Willy!!" Pekiknya Seana yang menyadari dan melihat dengan jelas pria itu ternyata Willy yang mendorong kuat pintu rumahnya dari luar.
Willy menatap nyalang penuh gairah ke arah Seana yang sudah nampak ketakutan. Tapi, sebisa mungkin ia menutupi rasa takutnya itu.
"Apa yang Abang inginkan? Tidak sepantasnya Abang datang kemari?" Tanyanya yang tangannya sudah gemetaran berusaha meraih gagang pintu untuk secepat-cepatnya menutup pintu rumahnya.
"Apa?? Kamu tanya apa yang aku inginkan hahahaha, kamu semestinya sudah sadar dan mengetahui apa yang aku inginkan selama ini padamu??" Teriak Willy di depan Seana dengan tertawa terbahak-bahak di tengah malam itu.
"Sesuai dengan rencanaku, Willy sudah masuk ke dalam perangkapnya sendiri,ini namanya senjata makan tuan, hahahaha," cercanya dibarengi dengan tawa jahatnya.
"Ingat Abang,aku itu sudah menikah dan tidak sepatutnya Abang bertamu kerumahku malam-malam begini apa lagi dengan cara yang seperti Abang lakukan!!" Dengan suara yang cukup lantang.
Seana sengaja mengeraskan suaranya agar tetangganya segera mengetahui apa yang terjadi padanya.
"Tolong pergilah dari sini!" Pinta Seana dengan nafasnya yang ngos-ngosan sambil terus berusaha untuk menahan laju dorongan dari tangan kekarnya Willy.
"Kamu sangat lucu Azalina, kamu itu bukan anak kecil yang tidak menyadari dengan apa yang aku inginkan, itu mustahil lah!!" Teriak Willy yang sama sekali tidak gentar atau berubah pikiran setelah mendengar perkataan dari Seana.
"Kalau aku lucu, boleh aku tutup pintunya Abang nantilah besok Abang datang bertamu, aku tidak ingin gara-gara sikap Abang seperti ini berakibat tidak baik untuk kita berdua," gertak Seana yang tubuhnya sudah dipenuhi dengan keringat dingin tangannya semakin tidak terkontrol bergemetar.
Seana yang sengaja merendahkan suaranya dan merayu Willy agar segera terbuka pintu hatinya untuk meninggalkan rumahnya.
"Aku tidak akan pergi dari sini, sebelum aku menikmati tubuhmu yang masih belum pernah disentuh oleh lelaki manapun termasuk suami kamu sendiri," cecar Willy yang membuat Seana mati langkah.
"Ya Allah… dari mana Abang tahu kalau aku belum pernah tidur bersama dengan Abang Samudera?" Seana membatin.
Seana lebih suka dan lebih simpel memanggil nama suaminya dengan sebutan Samudra hingga terdiam dan terpaku meresapi setiap perkataan dari mulutnya Willy yang bau alkohol itu.
"Abang aku mohon pergilah dari sini, aku mohon jangan seperti ini," bujuk dan rayu Seana dengan linangan air matanya yang sudah menetes membasahi pipinya itu.
Willy langsung menarik ujung baju kaos oblongnya Seana dengan sekuat tenaga. Hingga sehingga tubuhnya Sea tertarik mengenai tubuhnya dan dada bidangnya Sea.
"Tolong Abang lepaskan aku, aku mohon!! Jangan lakukan ini padaku!!" Ratapnya Seana yang memberontak terus di dalam pelukan Willy yang cukup erat itu.
"Aku tidak akan bisa tenang dan tidak akan mengijinkan siapapun menyentuh tubuhmu ini," bentaknya yang sudah tersulut emosinya dengan tangannya yang berusaha untuk menarik dan merobek ujung bajunya Sea.
Willy menarik ujung bajunya Sea hingga robek sehingga kelihatan sudah sebagian perutnya hingga ke dadanya yang sudah terekspos dengan jelas. Seana tidak tinggal diam, dia dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Willy hingga terjungkal ke belakang. Apa yang dilakukannya berhasil. Tubuhnya Willy terbanting ke arah belakang.
"Untung saja aku tidak mengikuti rencana putri camat gila itu, untung mendatangkan dan memanggil penduduk untuk menggerebek mereka, lebih bagus kalau Willy yang diusir dari kampung ini," gumamnya yang sedari tadi mengamati dari jauh.
Seana memanfaatkan kesempatan tersebut untuk lari setelah mengetahui jika saat itu bisa dimanfaatkan untuk meloloskan diri.
"Tolong!!!!" Teriak Seana yang terus berlari.
"Tolong!!! Pak, tolong aku Bu, siapa saja tolong!!!" Teriaknya sambil menggedor pintu rumahnya Bu Dina di tengah malam itu.
"Kamu mau ke mana sayang, tidak akan ada yang menolongmu mereka sudah tertidur pulas dan dalam kamar mereka masing-masing," geram Willy yang semakin mempercepat langkahnya.
...****************...
Tinggalkan jejaknya kakak Readers setelah baca yah dan dukung juga Novelku yg lainnya:
1.Pelakor Pilihan
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Cinta Kedua CEO
Makna Cinta
Hanya Sekedar Baby Sitter
Kau Hanya milikku
Makasih banyak untuk Readers yang telah meluangkan waktunya untuk mampir..
I love you all Readers…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
rindiani vi
semoga Sea tidak apa-apa
2022-10-01
0
Karmila
Willy siapa sih kenapa jelek sifatnya
2022-10-01
0
Linda olive⚓
godaan dari pria
2022-10-01
0