...****...
"Apa rencanamu Leon?" Tanya Bram pada Leon.
"Aku akan mencarikan jodoh untuk Aileen." Kata Leon sambil tersenyum dengan mantap dia mengambil keputusan agar dia terbebas dari Aileen, yaitu mencarikannya jodoh.
...****...
Malam itu Leon sengaja bilang lembur pada Aileen agar Aileen tidak menunggunya padahal dia berbohong dan akan pergi ke rumah Celia, tunangannya yang saat ini sedang marah padanya karena terus menerus Leon membatalkan janji bertemu dengan dirinya.
Kemudian Aileen pun pulang duluan karena Leon memintanya pulang duluan. Dia juga dikawal Bram sampai supir dari rumah Aileen menjemputnya ke kantor.
"Om, om gak usah tunggu aku disini. Om balik aja ke ruangannya papa, pasti papa membutuhkan om disana." Kata Aileen yang merasa tidak enak karena Bram menemaninya di depan kantor.
"Pak presdir meminta saya untuk menemanimu disini sampai supir dari rumah datang menjemputmu." Kata Bram tegas, dia memang selalu patuh pada perintah Leon. Sebagai seorang sekretaris, dia juga adalah sahabat Leon yang paling dekat, jangan lupakan dia juga adalah teman curhat pria itu.
"Tidak apa-apa om, aku—"
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, ponsel Aileen terdengar berbunyi dari dalam tas brandednya yang berwarna hitam itu. Tangan Aileen merogoh ponsel yang ada di tasnya, tak lama kemudian dia berhasil menemukan ponsel tersebut dan melihat ada panggilan telepon di sana.
Tersinggung senyuman manis di bibirnya begitu melihat nama yang tertera di ponselnya. Segeralah Aileen mengangkat panggilan itu. "Halo Cleo…..oh kau ada didekat sini?.....baiklah jemput aku sekarang!"
Tut…
Setelah pembicaraan yang singkat itu, Aileen menutup panggilan tersebut. Lalu ia mengatakan kepada Bram untuk membatalkan sopir jemputannya karena dia akan pulang bersama teman wanitanya. Tadinya Bram tidak langsung setuju karena ia takut ditegur oleh Leon dan dianggap melalaikan tugasnya, namun saat melihat Aileen pulang bersama seorang wanita. Akhirnya Leon memberikan izin kepada Bram untuk membiarkan Aileen pergi bersama temannya.
Tak lama setelah kepergian Aileen, dia pun pergi ke apartemennya untuk bertemu Celia. Leon membawakan bunga dan barang-barang branded untuk Celia,guna membujuk kekasihnya itu agar tidak marah lagi padanya.
Kini Leon berada di depan salah satu kamar apartemen mewah yang pernah diberikannya untuk Celia.
Ting Tong!
Terdengar suara bel berbunyi yang membuat Celia buru-buru memakai luaran lingerienya dan segera membuka pintu.
"Leon? Kenapa kau datang kemari?" Sambut Celia dengan suara ketus pada tunangannya itu. Kedua tangannya menyilang di dada.
"Honey, aku bawakan tas dan dompet limited edition yang kau mau…ah aku juga bawakan bunga kesukaanmu, honey." Kata pria itu seraya merayu Celia.
Celia terdiam, atensinya masih begitu tajam pada Leon. Dia masih kesal pada Leon karena terus membatalkan janji demi Aileen. Tapi begitu ekor matanya melihat barang-barang branded yang ada di tangan Leon, Celia mulai tergoda. Dengan gaya jaga image ala Celia, dia berpura-pura masih merajuk pada Leon.
"Aku tidak membutuhkan semua ini, tapi aku lebih butuh perhatianmu sayang," ucap Celia sambil mendengus kesal.
'Oh my God, tas dan dompet itu adalah barang-barang yang selalu kuinginkan dan hanya ada 5 di dunia' Celia senang salam hatinya, melihat barang branded ditangan Leon.
Leon pun tersenyum lembut kemudian dia merangkul tubuh Celia dengan satu tangan kekarnya, hingga kedua tubuh mereka pun saling menempel. "Sayang, aku mohon maafkanlah aku untuk kali ini saja. Aileen baru saja pulang dari luar negeri dan aku–"
Belum sempat Leon menyelesaikan kata-katanya, bibir Celia yang manis itu membungkam bibirnya. Mereka berdua pun masuk ke dalam apartemen Celia, tak lupa Leon menutup pintunya.
Pria itu menyimpan barang-barang yang dibawanya ke atas meja, kemudian dia menciumi bibir Celia dengan begitu bergairah. Tangan Leon juga tak tinggal diam dan menyentuh benda sintal kebanggaan Celia. Gadis yang berprofesi sebagai model itu juga tidak diam saja, bibirnya bergerak aktif memberikan beberapa tanda kemerahan di leher dan dada Leon yang kancing kemejanya sedikit terbuka.
Ketika merasa tubuhnya semakin panas dan merasa perlakuannya akan diluar batas. Leon segera mengurai ciuman panas mereka dan melepaskan pelukan mesranya. Tampak kekecewaan di walah Celia.
"Kenapa kau berhenti Leon?" Celia bertanya-tanya kenapa Leon tidak mau melakukan penyatuan dengannya dan hanya ciuman, pelukan saja.
Leon mengatakan bahwa dia ingin melakukan hal intim itu saat sudah menikah.Terbilang kuno memang, tapi bagi Leon cinta itu menjaga bukan merusak. "Cinta itu menjaga, bukan merusak…dan aku tidak mau kita melakukan hal itu sebelum menikah."
Mendengar kata-kata Leon, Celia tersenyum simpul dan memeluk kekasihnya. Setelah penjelasan Leon, Celia akhirnya memaafkan Leon, apalagi Celia telah mendapatkan barang-barang branded dari kekasihnya itu dan dia merasa puas.
Kemudian Leon kembali pulang ke rumahnya dan saat ia sampai di rumahnya, ia melihat Aileen tertidur di sofa ruang tengah. Atensi Leon tercuri pada anak gadisnya itu, Aileen memakai baju tidur berbahan satin dan tipis membuat tubuh moleknya tercetak. Saliva Leon turun naik melihat godaan di depan matanya, kalau tidak ingat dengan statusnya sebagai papa mungkin dia juga akan menyukai Aileen yang cantik, polos dan cerdas ini.
"Oh my God! Leon, apa yang kau pikirkan pada anak gadismu? Ya Tuhan…. Aileen, nanti aku akan memintanya untuk memakai pakaian yang sopan dan tidak seperti ini." Gerutu Leon sambil mendesah tak karuan melihat tubuh anak gadisnya itu. Leon pun memindahkan Aileen ke kamarnya dengan cara digendong.
Begitu Aileen dibaringkan di atas ranjangnya, gadis itu terbangun dan melihat sosok papanya disana.
Muach!
"Papa!"
Aileen memberikan kecupan di pipi Leon yang membuat tubuh pria itu gemetar seperti kesetrum listrik. 'Astaga!' pekik Leon dalam hatinya.
Lagi-lagi Leon mendorong Aileen, tapi dengan lembut dan pelan. Wajah Aileen terlihat kecewa dengan penolakan Leon.
"Pa, kenapa papa baru pulang?" Tanya Aileen pada sang papa sambil melihat jam dinding yang menunjukkan waktu pukul 03.00 pagi.
"Oh, papa baru beres lembur sayang. Ya udah papa ke kamar dulu ya, kau tidurlah!" Pria itu hendak mendekat ke arah Aileen dan mencium keningnya seperti yang biasa ia lakukan, tapi dia mengurungkan niatnya dan memilih pergi dari kamar Aileen.
Butiran kristal bening yang tertahan sudah dari tadi di bawah matanya, akhirnya tumpah juga. Aileen terlihat sedih dan marah, begitu dia melihat ada beberapa tanda cinta di tubuh papanya dan bau alkohol yang menyengat disana. Dia tau tentang tanda cinta itu karena teman dekatnya Cleo yang memberitahunya. Sebab Aileen tidak punya pengalaman dengan hal-hal seperti itu, tidak seperti Cleo yang sudah tau seluk beluk **** bebas.
"Pa…kenapa papa tidak bisa melihat aku pa? Kenapa papa melakukan hal itu dengan dia?" Gumam Aileen sambil menyeka air matanya.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
kangsemen
prettt lah pak duda🤨
2022-12-25
0
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda
Leon sadar dong Celia mencintaimu hk tulus tapi dia mencintaimu karena kau kaya
2022-12-06
1
❌
marathon dulu ahh🙈🏃♀️🏃♀️🏃♀️
2022-11-27
2