Bab 2. First kiss

...🍀🍀🍀...

Celia tersenyum anggun, "Honey, rupanya putrimu sangat menggemaskan dan cantik. Ya, baiklah…kau harus membujuk putrimu agar tidak marah lagi."

"Terima kasih, kau memang sangat pengertian Celia." Leon tersenyum simpul, ia senang karena memiliki tunangan yang begitu pengertian padanya.

"Of course, everything for you and your daughter. Anakmu anakku juga, sayang." Lirih wanita itu lalu mengecup pipi Leon.

Cup!

Kini Leon harus menyelesaikan masalah Aileen. Ya dia memang selalu begini dan Leon sudah biasa akan hal itu. Ini sebabnya dia selalu melajang bahkan di usianya yang akan menginjak 40 tahun. Leon memahami kecemburuan Aileen yang mungkin takut kasih sayangnya terbagi dengan orang lain bila Leon menikah, dia pun berusaha membujuk putrinya agar tidak marah lagi.

Pria itu mendekati kamar Aileen yang pintunya tertutup rapat. Leon mengetuk pelan pintu itu dan berusaha untuk berbicara dengan putrinya.

"Sayang, kenapa kamu sudah pulang? Kamu gak bilang-bilang papa? Nanti kan papa bisa jemput kamu."

Di dalam kamar itu, Aileen sedang bersandar di pintu. "Huh! Kenapa? Papa tidak senang aku pulang? Oh ya…papa tidak senang karena papa merasa terganggu dengan kehadiranku, bukan?" Tanya Aileen menuduh.

"Ai, mana mungkin papa begitu. Papa senang banget kamu pulang," ucap Leon dengan lembut.

"Hem…tau ah papa nyebelin, aku sebel banget sama papa. Ternyata papa udah punya pacar lagi dan papa tampar aku barusan demi wanita ****** itu! Aku gak suka, aku sebel sama papa. Aku sebel!" gerutu Aileen kesal dengan bulir air mata yang jatuh berguguran membasahi wajah cantiknya.

"Maafin papa sayang, papa benar-benar–"

Leon tidak melanjutkan ucapannya, tiba-tiba ia terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. 'Aku akan jelaskan pada Aileen nanti saja, kalau aku dan Celia akan menikah dan kami sudah bertunangan. Kalau aku jelaskan sekarang, dia pasti marah'

Rasanya akan jadi percuma jika Leon membujuk putrinya sekarang, dalam keadaan kepala panas.

"Pa, papa kenapa sih?" Aileen heran karena dia tidak mendengar suara papanya lagi, apa mungkin dia sudah pergi? Aileen terisak, dengan kedua tangan memeluk lututnya. Sakit hati, cemburu, marah, seperti miliknya direbut oleh orang lain.

'Kenapa papa bercumbu sama wanita itu pa? Hati Aileen sakit' ucap gadis itu dalam hati.

Leon mendesah lalu menyahuti ucapan Aileen. "Papa gak apa-apa Ai. Udah ya jangan marah lagi, papa akan buatkan makanan untukmu." Rayu Leon pada Aileen yang marah padanya.

"Tidak pa, papa pergi saja dengan wanita itu! Tinggalkan aku sendiri!" Seru Aileen tegas namun dengan suara parau.

Leon memahami cemburu Aileen, dia pun berusaha meminta maaf, membujuk putrinya dengan memanjakannya seperti biasa, memberinya uang jajan, memasak makanan untuknya. Tapi kali ini rayuannya tidak mempan. Aileen masih kesal, apalagi bayangan papanya bercumbu dengan kekasihnya itu membuatnya tak bisa menahan cemburu. Seperti kaset film yang diputar berulang-ulang.

Apalagi saat Aileen melihat ada cincin pertunangan melingkar di jari papanya dan ternyata dia menemukan fakta dari sekretaris Leon bahwa papanya sudah bertunangan dengan Celia, walau belum ada pesta resminya.

Semakin panas saja hatinya itu.

*****

Pada suatu malam, Leon kembali berusaha membujuk Aileen, masih dengan cara yang sama. Yaitu makanan, yang selalu membuat Aileen tidak tahan akan godaannya.

"Sayang, ini papa bawakan makanan kesukaan kamu! Buka dong pintunya Aileen." Rayu Leon dengan mata yang sendu menatap pintu kamar yang masih tertutup rapat.

Leon berdiri didepan kamar Aileen, ditangannya ada nampan berisi cemilan manis dan susu coklat kesukaan Aileen. Sudah 3 hari Aileen marah padanya, bahkan tak mau bicara dengannya.

"Tuan, apa tuan masih belum baikan sama non Aileen?" Tanya Ratna, wanita yang menjadi kepala pelayan di rumah itu. Sekaligus pengasuh Aileen yang sudah seperti ibunya sendiri. Usianya sudah setengah abad, dia adalah istri Anwar si penjaga rumah itu.

"Iya bik, saya tidak tahu harus bagaimana lagi." Leon menghela nafas berat, biasanya kalau Aileen marah tidak akan selama ini. Leon menjadi gelisah karenanya.

"Tidak apa-apa tuan, nanti non Aileen pasti akan membaik lagi. Biasalah anak gadis suka gitu. Biar saya yang bawakan makanannya untuk non Aileen." Kata Ratna lalu tersenyum.

"Iya bik, sebentar." Leon menatap pintu kamar yang masih tertutup itu dengan sendu. "Ai, papa minta maaf ya kalau papa buat Aileen terluka. Papa memang sudah bertunangan dengan Celia dan papa salah tidak mengatakan dulu padamu. Papa minta maaf Ai, tapi meskipun Papa menikah nanti…kasih sayang papa akan tetap sama padamu. Tidak akan berubah, papa janji." Kata Leon membujuk, seraya memohon agar Aileen mau memaafkannya.

Kasih sayang?

Ini yang paling Aileen takutkan, kalau papanya menikah lagi. Bagaimana nasib Aileen? Kasih sayangnya akan terbagi, pasti terbagi dan Aileen tidak rela kalau seandainya itu terjadi.

Sedangkan di dalam kamar, Aileen berada di atas ranjang sambil menangis. "Pa…Aileen tidak mau papa menikah, Aileen tidak mau." Gumam gadis itu terisak.

Kemudian Leon yang berada di luar kamar Aileen, dia pun menyerahkan nampan berisi cemilan dan segala susu itu kepada Ratna. "Pastikan dia menghabiskannya ya bi, dia belum makan tadi siang." Pesannya pada Ratna sebelum pergi meninggalkan kamar putrinya.

Akhirnya Ratna bisa ke dalam kamar itu setelah mengucapkan beberapa patah kata pada Aileen. Aileen membuka pintu kamarnya untuk Ratna. Wanita paruh baya itu berusaha untuk membujuk Aileen agar tidak marah pada Leon. Memberikan pengertian padanya, bahwa kasih sayang Leon akan tetap sama padanya walau Leon menikah suatu hari nanti.

"Apa non Aileen gak kasihan sama pak Leon? Masa pak Leon harus menjomblo seumur hidup? Pak Leon juga butuh pasangan hidup."

"Tapi bi, rasanya aku tidak bisa membayangkan kalau Papa menikah! Aku tidak mau papa menikah!" Aileen tidak rela papanya menikah.

"Non…"

"Membayangkan papa sama wanita itu aja aku udah kesal, apalagi kalau papa menikah dan tiap hari aku akan melihat papa mesra-mesraan sama wanita itu. Aku tidak bisa bi." Wajah Aileen memerah, matanya berair.

"Nona Celia wanita yang baik non, dia akan menjadi mama yang baik buat–"

Aileen langsung memotong ucapan Ratna begitu dia tau arah pembicaraan Ratna akan kemana. "Bibi juga bela dia? Udah deh bi, mending bibi keluar dulu…aku gak mau denger bibi belain wanita itu!"

Ratna menghela nafas berat, lalu dia membawa gelas dan piring kosong keluar dari kamar itu. Leon ternyata masih berdiri di sana, ia menoleh ke arah Ratna dan wanita itu pun menggelengkan kepala. Pertanda bahwa dia tidak berhasil untuk membujuk Aileen.

Malam itu Leon kembali ke kamarnya dengan gelisah, dia pun tertidur di ranjangnya setelah lelah membujuk Aileen yang keras kepala .Sementara itu Aileen sedang memainkan ponselnya,dia berkirim pesan dengan teman baiknya. Dia curhat tentang Leon padanya.

[Kalau kau benar-benar cinta dengannya, kenapa kau tidak buktikan itu? Buktikan kalau kau cemburu karena cinta?]

[Caranya?] Balas Aileen.

[Coba kau cium pria itu, kalau kau merasakan hatimu berdebar ketika menciumnya. Maka benar kau cinta dia, tapi jika kau tidak merasakan apapun saat kau menciumnya, maka kau tidak mencintainya…ha-ha-ha]

Aileen hanya membaca pesan dari temannya itu, dia tertegun. "Aku cinta sama papa? Ah! Yang benar?" Gumam Aileen tak percaya.

Akhirnya gadis itu mengambil langkah besar, dia berjalan mengendap-ngendap keluar dari kamarnya menuju ke kamar papanya. Terlihat Leon tertidur dengan posisi terlentang. Salivanya naik turun begitu melihat pria berusia 39 tahun yang tampak menawan itu, tidur dalam damainya. Padahal hampir setiap hari dia melihat wajah tampan papanya, tapi entah kenapa wajah tampan yang seolah tidak pernah menua itu malah semakin menggoda. Hati Aileen berdegup kencang melihat sosok Leonardo Xavier.

Aileen mendekati papanya dengan nafas memburu, dia naik ke atas ranjang dengan hati-hati. "Pa, maafin Aileen…Aileen cuma mau memastikan perasaan ini."

Gadis itu mendekatkan wajahnya pada wajah Leon, lalu sambil menutup mata dia membenamkan bibirnya pada bibir tipis milik Leon.

Deg!!

'Aku cinta papa? Oh God!' kedua mata Aileen terbuka lebar, manakala dia menyadari jantungnya yang kini berdegup begitu kencang setelah ciuman pertamanya dengan Leon.

Begitu Aileen akan bangkit dari tubuh Leon, tiba-tiba saja tangan besar merengkuh tubuhnya dan menciumnya dengan begitu intens.

...*****...

Terpopuler

Comments

Mariana Frutty

Mariana Frutty

✔️✅

2023-01-27

0

Azizah az

Azizah az

apa cuma aku yg lidahny kepleset terus klo baca Aileen JD alien🙏

2022-12-27

1

kangsemen

kangsemen

benerlah masa kgk percaya si Ai😁

2022-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aileen kembali
2 Bab 2. First kiss
3 Bab 3. Pengakuan Aileen
4 Bab 4. Aileen manja salah siapa?
5 Bab 5. Kenapa baru pulang pa?
6 Bab 6. Aileen cantik kan, pa?
7 Bab 7. Calon Mama Aileen
8 Bab 8. Papa jemput kamu, sayang
9 Bab 9. Aileen mabuk
10 Bab 10. Jodoh untuk Aileen
11 Bab 11. Membangkang
12 Bab 12. Aku akan melupakan Papa
13 Bab 13. Aileen berubah
14 Bab 14. Sam itu baik, sayang
15 Bab 15. Restoran Prancis
16 Bab 16. Kemarahan Leon
17 Bab 17. Papa cemburu?
18 Bab 18. Apa aku harus berhenti?
19 Bab 19. Pergi dari rumah
20 Bab 20. Maafkan aku Mark
21 Bab 21. Pahit lagi
22 Bab 22. Sifat asli Celia
23 Bab 23. Nine Fox rubah ekor sembilan
24 Bab 24. Sikap dingin Aileen
25 Bab 25. Tanda merah
26 Bab 26. Bikin turn on
27 Bab 27. Fantasi liar Leon
28 Bab 28. Kecurigaan pada Celia
29 Bab 29. Aileen jatuh
30 Bab 30. Masuk rumah sakit
31 Bab 31. Butuh donor darah
32 Bab 32. Bukti dari Cleo
33 Bab 33. Penjara atau pemakaman?
34 Bab 34. Kembalilah Aileen
35 Bab 35. Amnesia beneran?
36 Bab 36. Leon bingung
37 Bab 37. Ungkapan di kamar mandi?
38 Bab 38. Sabar Leon
39 Bab 39. Saya mencintai Aileen
40 Bab 40. Celia rusuh
41 Bab 41. Memutuskan berpisah
42 Bab 42. Leon serius
43 Bab 43. Cinta tak direstui
44 Bab 44. Confess dan setan di bioskop
45 Bab 45. Hotel (Dia milikku)
46 Bab 46. Malam tak terlupakan
47 Bab 47. Good night kekasihku
48 Bab 48. Kamu sudah sempurna
49 Bab 49. Teringat mabuk
50 Bab 50. Pesona hot Daddy
51 Bab 51. Insiden mati lampu
52 Bab 52. Ericko
53 Bab 53. Tidur seranjang
54 Bab 54. Masuki aku Pa!
55 Bab 55. I'm still Virgin
56 Bab 56. Dunia hitam Leon
57 Bab 57. Asupan vitamin c pagi hari
58 Bab 58. Isi daya versi Leon
59 Bab 59. Bak bidadari
60 Bab 60. Ayah saya Mark
61 Bab 61. Kenapa kamu nangis, baby?
62 Bab 62. Tato dan Aishiteru
63 Bab 63. Saya memang akan menikahinya
64 Bab 64. Leon di tangkap
65 Bab 65. Berita tersebar
66 Bab 66. Mansion Arlando
67 Bab 67. Tawaran Ericko
68 Bab 68. Air mata Aileen
69 Bab 69. Leon bebas
70 Bab 70. Menuju wedding
71 Bab 71. Pernikahan (POV Aileen)
72 Bab 72. Otw malam pertama
73 Bab 73. Happy birthday Leon
74 Bab 74. Aileen pergi
75 Bab 75. Kejutan menyakitkan
76 Bab 76. Ada apa dengan tubuhku?
77 Bab 77. Benih cinta
78 Bab 78. 5 tahun kemudian
79 Bab 79. Rencana pelarian
80 Bab 80. Tolong mommyku, tuan!
81 Bab 81. Tragedi kapal pesiar
82 Bab 82. Aileen siuman
83 Bab 83. Kepergian Uncle Toni
84 Bab 84. Aku akan buat kalian bahagia
85 Bab 85. Pembalasan untuk Eriko (Sudah revisi)
86 Bab 86. Kembali ke tanah air
87 Bab 87. Bertemu sahabat lama
88 Bab 88. Aileen nangis
89 Bab 89. Merayu di mobil
90 Bab 90. Alea si gemoy
91 Bab 91. Flashback pertama menyatakan cinta
92 Bab 92. Celia buat ulah, Aileen badas
93 Bab 93. Aileen panik, Leon marah
94 Bab 94. Alexander sayang Alea
95 Bab 95. Kabar bahagia
96 Bab 96. Punya adik bayi
97 Bab 97. I love you sayang
98 Bab 98. Leon selingkuh?
99 Bab 99. Jahat kamu Mas!
100 Bab 100. I love you papa (end)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. Aileen kembali
2
Bab 2. First kiss
3
Bab 3. Pengakuan Aileen
4
Bab 4. Aileen manja salah siapa?
5
Bab 5. Kenapa baru pulang pa?
6
Bab 6. Aileen cantik kan, pa?
7
Bab 7. Calon Mama Aileen
8
Bab 8. Papa jemput kamu, sayang
9
Bab 9. Aileen mabuk
10
Bab 10. Jodoh untuk Aileen
11
Bab 11. Membangkang
12
Bab 12. Aku akan melupakan Papa
13
Bab 13. Aileen berubah
14
Bab 14. Sam itu baik, sayang
15
Bab 15. Restoran Prancis
16
Bab 16. Kemarahan Leon
17
Bab 17. Papa cemburu?
18
Bab 18. Apa aku harus berhenti?
19
Bab 19. Pergi dari rumah
20
Bab 20. Maafkan aku Mark
21
Bab 21. Pahit lagi
22
Bab 22. Sifat asli Celia
23
Bab 23. Nine Fox rubah ekor sembilan
24
Bab 24. Sikap dingin Aileen
25
Bab 25. Tanda merah
26
Bab 26. Bikin turn on
27
Bab 27. Fantasi liar Leon
28
Bab 28. Kecurigaan pada Celia
29
Bab 29. Aileen jatuh
30
Bab 30. Masuk rumah sakit
31
Bab 31. Butuh donor darah
32
Bab 32. Bukti dari Cleo
33
Bab 33. Penjara atau pemakaman?
34
Bab 34. Kembalilah Aileen
35
Bab 35. Amnesia beneran?
36
Bab 36. Leon bingung
37
Bab 37. Ungkapan di kamar mandi?
38
Bab 38. Sabar Leon
39
Bab 39. Saya mencintai Aileen
40
Bab 40. Celia rusuh
41
Bab 41. Memutuskan berpisah
42
Bab 42. Leon serius
43
Bab 43. Cinta tak direstui
44
Bab 44. Confess dan setan di bioskop
45
Bab 45. Hotel (Dia milikku)
46
Bab 46. Malam tak terlupakan
47
Bab 47. Good night kekasihku
48
Bab 48. Kamu sudah sempurna
49
Bab 49. Teringat mabuk
50
Bab 50. Pesona hot Daddy
51
Bab 51. Insiden mati lampu
52
Bab 52. Ericko
53
Bab 53. Tidur seranjang
54
Bab 54. Masuki aku Pa!
55
Bab 55. I'm still Virgin
56
Bab 56. Dunia hitam Leon
57
Bab 57. Asupan vitamin c pagi hari
58
Bab 58. Isi daya versi Leon
59
Bab 59. Bak bidadari
60
Bab 60. Ayah saya Mark
61
Bab 61. Kenapa kamu nangis, baby?
62
Bab 62. Tato dan Aishiteru
63
Bab 63. Saya memang akan menikahinya
64
Bab 64. Leon di tangkap
65
Bab 65. Berita tersebar
66
Bab 66. Mansion Arlando
67
Bab 67. Tawaran Ericko
68
Bab 68. Air mata Aileen
69
Bab 69. Leon bebas
70
Bab 70. Menuju wedding
71
Bab 71. Pernikahan (POV Aileen)
72
Bab 72. Otw malam pertama
73
Bab 73. Happy birthday Leon
74
Bab 74. Aileen pergi
75
Bab 75. Kejutan menyakitkan
76
Bab 76. Ada apa dengan tubuhku?
77
Bab 77. Benih cinta
78
Bab 78. 5 tahun kemudian
79
Bab 79. Rencana pelarian
80
Bab 80. Tolong mommyku, tuan!
81
Bab 81. Tragedi kapal pesiar
82
Bab 82. Aileen siuman
83
Bab 83. Kepergian Uncle Toni
84
Bab 84. Aku akan buat kalian bahagia
85
Bab 85. Pembalasan untuk Eriko (Sudah revisi)
86
Bab 86. Kembali ke tanah air
87
Bab 87. Bertemu sahabat lama
88
Bab 88. Aileen nangis
89
Bab 89. Merayu di mobil
90
Bab 90. Alea si gemoy
91
Bab 91. Flashback pertama menyatakan cinta
92
Bab 92. Celia buat ulah, Aileen badas
93
Bab 93. Aileen panik, Leon marah
94
Bab 94. Alexander sayang Alea
95
Bab 95. Kabar bahagia
96
Bab 96. Punya adik bayi
97
Bab 97. I love you sayang
98
Bab 98. Leon selingkuh?
99
Bab 99. Jahat kamu Mas!
100
Bab 100. I love you papa (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!