Bab 4. Aileen manja salah siapa?

...🍁🍁🍁...

Katakanlah Aileen bodoh, serampangan, gampangan, murahan atau apapun itu. Aileen tidak peduli, selama dia mendapatkan apa yang dia inginkan, gadis itu tak akan menyerah. Bahkan tindakan Leon yang sudah menamparnya tempo hari itu ,telah dia lupakan.

Mungkin karena Leon terlalu memanjakannya hingga kepribadiannya terbentuk menjadi seperti ini. Manja, keras kepala dan selalu bergantung pada Leon. Salahnya sendiri kenapa dia mengekang Aileen dan terlalu menjaganya. Karena siapa dia begini? Tentu karena janjinya pada Mark untuk menjaga Aileen.

Niatnya menjauhi Aileen malah membuat gadis itu semakin mendekat padanya. Leon tak mampu menolak semua permintaan manja dari Aileen karena mereka baru bertemu setelah 3 tahun Aileen berada di Singapore. Sikap Aileen kadang membuat Leon menjadi kesal, tapi sebisa mungkin dia menahan rasa kesal itu karena tak mau kelepasan lagi membentak bahkan sampai menampar Aileen seperti tempo hari. Leon sungguh tidak ingin melihat Aileen menangis sedih karenanya. Melihat Aileen sedih dia semakin berdosa pada Mark mendiang sahabatnya.

"Pa...aku kan cuma ngerapihin dasi papa, kenapa papa bentak aku?" tangan Aileen masih menyentuh dasi motif strip hitam putih milik Leon. Ia menatap papanya dengan tatapan sendu, memelas, seolah ingin meraup simpati darinya.

"Sayang, maafkan papa...papa tidak bermaksud membentak kamu. Papa hanya tidak suka dengan kamu yang tiba-tiba cium pipi papa begitu," Leon berusaha menegur Aileen atas tindakannya barusan.

"Iya papa, Aileen maafin...tapi siang ini papa makan siang bareng aku ya?" tawar Aileen sambil menunjukkan senyuman manisnya.

"Ai, papa ada janji sama Celia." ucap Leon seraya mengelus lembut rambut panjang putrinya yang berwarna coklat itu. Berharap sikapnya akan membuat Aileen mengerti tentangnya dan Celia. Leon juga berharap kalau Aileen bisa paham bahwa selain dirinya, wanita lain telah masuk ke dalam kehidupannya. Hati Leon kini telah terbagi untuk dua wanita.

Ya, aku tau papa ada janji sama Celia siang ini...makanya aku ajakin papa makan siang.

"Tapi pa...Aileen baru pulang kesini ketemu sama papa setelah tiga tahun kita gak ketemu. Masa papa nolak Aileen sih? Udah 3 tahun loh kita gak makan siang bareng."

Lagi, Aileen berusaha membujuk papanya untuk makan siang bersamanya. Namun tujuan sebenarnya bukan itu, ia ingin rencana pertemuannya dengan Celia batal.

Leon terdiam sejenak, dia tampak berpikir dan setelah dipikir-pikir, apa yang dikatakan Aileen memang benar. Sudah 3 tahun tak bertemu, tidak enak juga menolak ajakan dari putri tercintanya ini. Apalagi dia sudah menamparnya, membentaknya terakhir kali.

"Baiklah Ai, papa akan makan siang sama kamu."

Mendengar jawaban dari papanya, membuat senyum Aileen mengembang. "Makasih papa, papa emang ter the best!" Aileen memeluk papanya dengan posesif.

Perlahan Leon mengurai pelukan Aileen, saat Leon merasakan ada benda kenyal menyentuh dada bidangnya dan itu terasa sangat aneh. Pertanda bahwa putrinya sudah dewasa, anak perempuan cantik yang mampu menggoda dan menghipnotis kaum Adam.

"Eh...iya Ai, ayo kita berangkat. Nanti telat!" ajak Leon, lalu dia membukakan pintu mobil untuk Aileen.

"Iya papa." sahut Aileen lalu masuk lebih dulu ke dalam mobil sedan mewah itu, diikuti dengan Leon dibelakangnya.

Mereka berdua pun pergi ke kantor tempat mereka bekerja. Xavier fashion yang bergerak di bidang fashion sesuai namanya. Terlihat beberapa karyawan menyambut kedatangan Leon dan putrinya itu, jangan lupakan Bram sekretaris sekaligus orang kepercayaan Leon berdiri tepat dibelakang mereka.

Sesekali mereka melirik Aileen dengan genit seperti curi-curi perhatian padanya. Siapa juga yang tidak akan terpesona oleh kecantikan Aileen? Gadis cantik yang masih fresh dengan tubuh mungil dan body semampai bak gitar Spanyol itu memang bisa mencuri atensi semua pria disana.

"Hai nona Aileen, selamat pagi." sapa seorang karyawan pria pada Aileen.

"Selamat pagi juga," Aileen balas tersenyum dan menyapa salah satu karyawan di Xavier fashion.

Leon langsung mendelik sinis pada karyawan-karyawan yang menyapa Aileen, mereka terdiam saat Leon menatap mereka dengan tajam. Sebenarnya Leon tak suka jika Aileen terlalu ramah pada karyawan lainnya, terutama pria.

Begitu sampai di ruangan Leon, pria berusia hampir 40 tahun itu menegur putrinya. Dia melarang Aileen untuk bersikap terlalu ramah pada pria.

"Kenapa pa? Kenapa Aileen tidak boleh ramah pada mereka? Mereka kan karyawan papa," tanya Aileen dengan mata membulat menatap papanya.

"I-itu karena…"

"Papa cemburu kan kalau aku ramah sama cowok lain? Ya kan?" Gadis itu menatap papanya dengan berbinar-binar, seolah mengharapkan jawaban, ya dari papanya.

Bram yang sedari tadi diam saja seperti patung, tapi telinganya mendengar percakapan Aileen dan Leon. Alisnya sedikit terangkat.

"Cemburu? Kenapa papa harus cemburu? Papa cuma tidak mau kau dekat-dekat dengan mereka, nantinya mereka akan berharap padamu. Anak papa pantas mendapatkan pria yang baik dan sempurna. Jadi, kau jangan ramah pada sembarang pria. Paham Aileen?" Leon menasehati Aileen, akan tetapi gadis itu malah mencebikkan bibirnya dan melangkah pergi dari sana lalu duduk di kursi kerjanya, tepat di samping tempat duduk Bram.

'Pa, Aileen yakin papa cinta juga sama Aileen. Akan aku buktikan itu pa, bahwa aku seorang wanita'

Leon menggeleng-gelengkan kepalanya, dia juga pergi dari sana dan masuk ke ruangannya. Seperti biasa dia melakukan aktivitasnya sebagai CEO Xavier fashion, tanggung jawab atas ribuan karyawan ada di pundaknya. Dia adalah seorang pekerja keras yang tidak pernah libur kerja walau sehari, kecuali ada suatu hal yang sangat mendesak.

Dari balik kaca yang membatasi ruangan sekretaris dan ruangan CEO, disanalah Aileen memandangi ketampanan papanya, tubuh maskulin, bahkan gadis itu sempat lupa bahwa Leon sudah memasuki usia 40,tahun ini.

'Oh my God, papa handsome banget sih, gak heran kalau Cleo bilang papa hot daddy. Gak kalah sama anak muda jaman sekarang'

"Aileen!"

"Aileen!"

"Aileen Sheravina Xavier!"

'Anak ini kenapa sih? Apa benar kata Leon kalau anak ini mengatakan cinta padanya?' batin Bram.

Panggil Bram beberapa kali pada gadis itu namun tidak kunjung mendapatkan jawaban. Bram melihat tatapan Aileen pada sosok CEO Xavier fashion yang sedang berada di dalam ruangannya. Fokus bekerja membuat pria itu semakin tampan di mata Aileen, membuatnya semakin terpesona.

"Ya, om Bram?" Sahut gadis itu seraya menoleh ke arah Bram.

Terdengar helaan nafas dari Bram. "Haahh….om udah panggil kamu beberapa kali tapi kamu gak denger! Cepetan kamu fotokopi dokumen ini dibuat 5 rangkap, nanti sore papa kamu ada rapat." Kata Bram tegas, lalu ia menyerahkan beberapa dokumen yang harus di fotokopi itu pada Aileen.

Aileen tersenyum, lalu ia membawa dokumen itu pergi dari sana menuju ke ruang fotokopi. Bram melihat kepergian Aileen sambil menggelengkan kepalanya. "Dia bukan seorang anak lagi, dia seorang gadis yang sangat cantik dan bisa menggoda kaum Adam." Gumam Bram, ketika melihat sosok Aileen yang kini sudah dewasa, cantik, seksi, body bak gitar Spanyol, tentunya sangat menarik. Walau hanya dengan pakaian sederhana saja, wajah tidak akan menipu. Kalau cantik ya cantik, itulah Aileen.

Bram kembali memfokuskan dirinya pada pekerjaannya di depan komputer sambil menunggu Aileen. Tak lama kemudian fokusnya menjadi terpecah saat suara Leon terdengar dari dalam sana, pria itu kini terlihat mondar-mandir di dekat pintu ruangannya sambil meneleponnya seseorang.

"Sayang…please mohon pengertiannya, sudah lama aku tidak makan bersama Aileen…..tidak tidak! Bukannya aku tak mau mengajakmu tapi Aileen ingin makan bersamaku berdua saja……sayang, aku minta maaf ya……sayang–sayang–"

Tut…Tut….

Panggilan telepon itu pun terputus, Leon mendesah, lalu mengusap wajahnya dengan kasar. Bram pun masuk ke dalam ruangan CEOnya, dia bertanya ada apa dengan Leon.

"Kenapa Leon?"

"Celia marah padaku, Bram." Desah Leon gusar.

Celia marah pada Leon karena terus menerus membatalkan janjinya dan membuat Leon sedih. Leon pun mencurahkan isi hatinya pada Bram, sekretaris sekaligus teman baiknya perihal Aileen yang manja dan membuat Celia marah.

"Ini salahmu Leon, kau terlalu memanjakannya." cetus Bram.

"Aku? Salahku?"

Bram mengatakan pendapatnya bahwa Aileen tumbuh menjadi gadis yang manja karena sikap Leon selama ini padanya yang selalu mengekang dirinya dan tidak memberikan kebebasan pada gadis itu.

"Jadi menurutmu aku harus memberikan Aileen kebebasan agar dia tidak mengaturku?"

"Ya, benar begitu. Kau harus membebaskannya sedikit, atau kau cari cara agar dia bisa menerima Celia." Saran Bram sambil tersenyum lembut.

Mendengar saran Bram, Leon pun jadi berpikir akan sedikit memberikan kebebasan pada Aileen agar tidak bergantung padanya lagi dengan cara yang terlintas di kepalanya.

"Aku tau, apa yang bisa membuat Aileen tidak manja lagi padaku." Gumam Leon, dengan senyum menyeringai tersirat di bibirnya.

...****...

Terpopuler

Comments

kangsemen

kangsemen

kadang kepeleset jadi alien baca nya😁✌🏻

2022-12-25

0

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

denger tu salahmu juga selalu memanjakan Aileen, jadinya ya begini

2022-12-06

1

Sri Lestari

Sri Lestari

ya itu kan salah kamu sendiri leon, terlalu mengekang aiileen tidak boleh dekat dg laki laki lain akhirnya rasa itu muncul dihati aiileen

2022-10-19

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aileen kembali
2 Bab 2. First kiss
3 Bab 3. Pengakuan Aileen
4 Bab 4. Aileen manja salah siapa?
5 Bab 5. Kenapa baru pulang pa?
6 Bab 6. Aileen cantik kan, pa?
7 Bab 7. Calon Mama Aileen
8 Bab 8. Papa jemput kamu, sayang
9 Bab 9. Aileen mabuk
10 Bab 10. Jodoh untuk Aileen
11 Bab 11. Membangkang
12 Bab 12. Aku akan melupakan Papa
13 Bab 13. Aileen berubah
14 Bab 14. Sam itu baik, sayang
15 Bab 15. Restoran Prancis
16 Bab 16. Kemarahan Leon
17 Bab 17. Papa cemburu?
18 Bab 18. Apa aku harus berhenti?
19 Bab 19. Pergi dari rumah
20 Bab 20. Maafkan aku Mark
21 Bab 21. Pahit lagi
22 Bab 22. Sifat asli Celia
23 Bab 23. Nine Fox rubah ekor sembilan
24 Bab 24. Sikap dingin Aileen
25 Bab 25. Tanda merah
26 Bab 26. Bikin turn on
27 Bab 27. Fantasi liar Leon
28 Bab 28. Kecurigaan pada Celia
29 Bab 29. Aileen jatuh
30 Bab 30. Masuk rumah sakit
31 Bab 31. Butuh donor darah
32 Bab 32. Bukti dari Cleo
33 Bab 33. Penjara atau pemakaman?
34 Bab 34. Kembalilah Aileen
35 Bab 35. Amnesia beneran?
36 Bab 36. Leon bingung
37 Bab 37. Ungkapan di kamar mandi?
38 Bab 38. Sabar Leon
39 Bab 39. Saya mencintai Aileen
40 Bab 40. Celia rusuh
41 Bab 41. Memutuskan berpisah
42 Bab 42. Leon serius
43 Bab 43. Cinta tak direstui
44 Bab 44. Confess dan setan di bioskop
45 Bab 45. Hotel (Dia milikku)
46 Bab 46. Malam tak terlupakan
47 Bab 47. Good night kekasihku
48 Bab 48. Kamu sudah sempurna
49 Bab 49. Teringat mabuk
50 Bab 50. Pesona hot Daddy
51 Bab 51. Insiden mati lampu
52 Bab 52. Ericko
53 Bab 53. Tidur seranjang
54 Bab 54. Masuki aku Pa!
55 Bab 55. I'm still Virgin
56 Bab 56. Dunia hitam Leon
57 Bab 57. Asupan vitamin c pagi hari
58 Bab 58. Isi daya versi Leon
59 Bab 59. Bak bidadari
60 Bab 60. Ayah saya Mark
61 Bab 61. Kenapa kamu nangis, baby?
62 Bab 62. Tato dan Aishiteru
63 Bab 63. Saya memang akan menikahinya
64 Bab 64. Leon di tangkap
65 Bab 65. Berita tersebar
66 Bab 66. Mansion Arlando
67 Bab 67. Tawaran Ericko
68 Bab 68. Air mata Aileen
69 Bab 69. Leon bebas
70 Bab 70. Menuju wedding
71 Bab 71. Pernikahan (POV Aileen)
72 Bab 72. Otw malam pertama
73 Bab 73. Happy birthday Leon
74 Bab 74. Aileen pergi
75 Bab 75. Kejutan menyakitkan
76 Bab 76. Ada apa dengan tubuhku?
77 Bab 77. Benih cinta
78 Bab 78. 5 tahun kemudian
79 Bab 79. Rencana pelarian
80 Bab 80. Tolong mommyku, tuan!
81 Bab 81. Tragedi kapal pesiar
82 Bab 82. Aileen siuman
83 Bab 83. Kepergian Uncle Toni
84 Bab 84. Aku akan buat kalian bahagia
85 Bab 85. Pembalasan untuk Eriko (Sudah revisi)
86 Bab 86. Kembali ke tanah air
87 Bab 87. Bertemu sahabat lama
88 Bab 88. Aileen nangis
89 Bab 89. Merayu di mobil
90 Bab 90. Alea si gemoy
91 Bab 91. Flashback pertama menyatakan cinta
92 Bab 92. Celia buat ulah, Aileen badas
93 Bab 93. Aileen panik, Leon marah
94 Bab 94. Alexander sayang Alea
95 Bab 95. Kabar bahagia
96 Bab 96. Punya adik bayi
97 Bab 97. I love you sayang
98 Bab 98. Leon selingkuh?
99 Bab 99. Jahat kamu Mas!
100 Bab 100. I love you papa (end)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. Aileen kembali
2
Bab 2. First kiss
3
Bab 3. Pengakuan Aileen
4
Bab 4. Aileen manja salah siapa?
5
Bab 5. Kenapa baru pulang pa?
6
Bab 6. Aileen cantik kan, pa?
7
Bab 7. Calon Mama Aileen
8
Bab 8. Papa jemput kamu, sayang
9
Bab 9. Aileen mabuk
10
Bab 10. Jodoh untuk Aileen
11
Bab 11. Membangkang
12
Bab 12. Aku akan melupakan Papa
13
Bab 13. Aileen berubah
14
Bab 14. Sam itu baik, sayang
15
Bab 15. Restoran Prancis
16
Bab 16. Kemarahan Leon
17
Bab 17. Papa cemburu?
18
Bab 18. Apa aku harus berhenti?
19
Bab 19. Pergi dari rumah
20
Bab 20. Maafkan aku Mark
21
Bab 21. Pahit lagi
22
Bab 22. Sifat asli Celia
23
Bab 23. Nine Fox rubah ekor sembilan
24
Bab 24. Sikap dingin Aileen
25
Bab 25. Tanda merah
26
Bab 26. Bikin turn on
27
Bab 27. Fantasi liar Leon
28
Bab 28. Kecurigaan pada Celia
29
Bab 29. Aileen jatuh
30
Bab 30. Masuk rumah sakit
31
Bab 31. Butuh donor darah
32
Bab 32. Bukti dari Cleo
33
Bab 33. Penjara atau pemakaman?
34
Bab 34. Kembalilah Aileen
35
Bab 35. Amnesia beneran?
36
Bab 36. Leon bingung
37
Bab 37. Ungkapan di kamar mandi?
38
Bab 38. Sabar Leon
39
Bab 39. Saya mencintai Aileen
40
Bab 40. Celia rusuh
41
Bab 41. Memutuskan berpisah
42
Bab 42. Leon serius
43
Bab 43. Cinta tak direstui
44
Bab 44. Confess dan setan di bioskop
45
Bab 45. Hotel (Dia milikku)
46
Bab 46. Malam tak terlupakan
47
Bab 47. Good night kekasihku
48
Bab 48. Kamu sudah sempurna
49
Bab 49. Teringat mabuk
50
Bab 50. Pesona hot Daddy
51
Bab 51. Insiden mati lampu
52
Bab 52. Ericko
53
Bab 53. Tidur seranjang
54
Bab 54. Masuki aku Pa!
55
Bab 55. I'm still Virgin
56
Bab 56. Dunia hitam Leon
57
Bab 57. Asupan vitamin c pagi hari
58
Bab 58. Isi daya versi Leon
59
Bab 59. Bak bidadari
60
Bab 60. Ayah saya Mark
61
Bab 61. Kenapa kamu nangis, baby?
62
Bab 62. Tato dan Aishiteru
63
Bab 63. Saya memang akan menikahinya
64
Bab 64. Leon di tangkap
65
Bab 65. Berita tersebar
66
Bab 66. Mansion Arlando
67
Bab 67. Tawaran Ericko
68
Bab 68. Air mata Aileen
69
Bab 69. Leon bebas
70
Bab 70. Menuju wedding
71
Bab 71. Pernikahan (POV Aileen)
72
Bab 72. Otw malam pertama
73
Bab 73. Happy birthday Leon
74
Bab 74. Aileen pergi
75
Bab 75. Kejutan menyakitkan
76
Bab 76. Ada apa dengan tubuhku?
77
Bab 77. Benih cinta
78
Bab 78. 5 tahun kemudian
79
Bab 79. Rencana pelarian
80
Bab 80. Tolong mommyku, tuan!
81
Bab 81. Tragedi kapal pesiar
82
Bab 82. Aileen siuman
83
Bab 83. Kepergian Uncle Toni
84
Bab 84. Aku akan buat kalian bahagia
85
Bab 85. Pembalasan untuk Eriko (Sudah revisi)
86
Bab 86. Kembali ke tanah air
87
Bab 87. Bertemu sahabat lama
88
Bab 88. Aileen nangis
89
Bab 89. Merayu di mobil
90
Bab 90. Alea si gemoy
91
Bab 91. Flashback pertama menyatakan cinta
92
Bab 92. Celia buat ulah, Aileen badas
93
Bab 93. Aileen panik, Leon marah
94
Bab 94. Alexander sayang Alea
95
Bab 95. Kabar bahagia
96
Bab 96. Punya adik bayi
97
Bab 97. I love you sayang
98
Bab 98. Leon selingkuh?
99
Bab 99. Jahat kamu Mas!
100
Bab 100. I love you papa (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!