Disaat Yara bingung atas desakan kedua temannya, tiba-tiba suara seseorang ikut menimpali dari arah pintu depan.
"Iya, Yara ikut, kok."
Yara, Diandra dan Rina sontak menoleh pada sumber suara tersebut. Rupanya sudah ada Juna yang baru saja pulang kerja.
"Kamu serius, Mas?" Yara berdiri menyambut kepulangan Juna. Ia sekaligus kaget dengan jawaban yang Juna ucapkan.
"Iya, kamu mau ikut, kan?"
"Ya, mau sih, mas."
"Ya udah, ikut aja, gak apa-apa, kok," jawab Juna enteng. "Emang berapa hari di Bali?" tanyanya mengarah pada Rina.
"3 hari, Mas."
"Oke."
Yara tidak bisa menjawab lagi, ia menatap Juna dengan ekspresi penuh tanya. Tapi pria itu sepertinya tidak main-main dengan persetujuannya.
Sepulangnya Diandra dan Rina, Yara langsung menemui suaminya yang duduk di ruang tv sambil menyaksikan acara sepak bola yang sedang berlangsung.
"Mas?"
"Hmm?" Juna menyahut tanpa mengalihkan atensinya dari televisi.
"Kamu serius, aku boleh ikut ke Bali?"
"Kamu gak denger tadi aku udah bilang oke?"
Yara menggosok lehernya. "Ya denger, sih."
"Ya, terus?"
"Aku bakal pergi tiga hari. Ninggalin kamu. Emang gak apa-apa?"
Tiba-tiba Juna menatap wajah Yara. "Yang bilang kamu ninggalin aku, siapa? Ya aku ikut juga lah!" jawabnya tak acuh.
"Terus kerjaan kamu gimana?"
"Aku bisa atur cuti. Gak masalah itu."
Akhirnya Yara mematut senyum tipis. Setidaknya jika ada Juna, meskipun ia tidak punya uang tapi ada yang menjamin kepergiannya, kan? Juna kan suaminya.
"Makasih ya, mas. Aku gak nyangka kamu izinin sekaligus kamu mau ikut juga ke acara yang diusung temen-temenku."
"Iya, sekali-kali gak apa-apa, asal jangan keseringan sampai lupa diri."
"Lupa diri gimana?"
"Ya, biasa kan wanita kalau udah gabung sama temen-temennya bisa lupa sama kodratnya yang udah jadi seorang istri. Apalagi temen-teman kamu pada masih single kan?"
"Aku gak gitu kok, mas."
Juna menarik sudut bibirnya. "Ya, baguslah," jawabnya.
****
Sampai hari yang ditentukan itu pun akhirnya tiba. Perjalanan mereka akan dimulai dengan cukup panjang dan memakan waktu sebab menggunakan jalur darat.
Mereka semua akan menggunakan sebuah Bus yang sudah di sediakan sebagai alat transportasi menuju pulau Dewata. Bus yang dipilih pun sangat nyaman dengan fasilitas bantal, selimut, pijakan kaki, toilet bersih, USB charger, lampu baca dan televisi layar sentuh dengan berbagai musik dan film di dalamnya. Perjalanan naik bus dari kota Malang – Bali diperkirakan akan ditempuh selama 12 jam.
Untuk sampai ke Denpasar, bus ini akan menyebrang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Bukan tanpa alasan, perjalanan darat yang dipilih untuk semakin mengeratkan dan mengakrabkan hubungan silaturahmi yang dulu sempat terjalin diantara semuanya saat masa-masa sekolah.
Hal ini juga mengingatkan mereka saat dulunya sering menaiki bus untuk bepergian jika ada acara jalan-jalan dari pihak sekolah.
Rozi dan Rico menyumbangkan lagu dengan suara pas-pasan mereka diiringi oleh musik dari gitar yang dipetik oleh Yakub. Hal itu tidak bertahan lama, karena satu jam saja mereka semua sudah K.O alias bosan.
Kemudian kegiatan didalam bus berganti menjadi bebas. Ada yang bermain game dari ponsel pribadi mereka. Bahkan ada yang nge-vlog untuk menjadikan momen perjalanan itu sebagai konten.
Yara sendiri, dia lebih fokus pada televisi yang sebelumnya sudah diputarkan sebuah drama Korea tentang kisah cinta seorang dokter dengan tentara tampan. Sementara disisinya, Juna sudah mulai jatuh tertidur setelah sebelumnya sibuk dengan handphone miliknya sendiri.
"Sky mana? Enggak ikut? Bukannya dia donatur untuk penginapan kita?" Suara Rico terdengar, tampaknya pria itu mulai menyadari ketidakhadiran Sky.
"Nyusul, katanya." Entah siapa yang menyahuti pertanyaan Rico sebelumnya.
"Gak asyik, kenapa gak bareng-bareng aja. Kan, seru!" Terdengar Diandra menimpali sambil berdecak lidah.
"Mungkin dia masih ada kerjaan," sahut yang lain.
"Terus, kalo udah sampai di Bali nanti, penginapannya udah diurus kan?"
"Tenang aja, udah aman."
Yara cukup mendengar desas-desus teman-temannya yang mencari keberadaan Sky. Ah, ternyata pria itu tidak ikut berada didalam bus yang sama. Pantas saja sejak tadi Yara tidak melihatnya, Yara pikir Sky tidak akan sempat untuk mengikuti kegiatan seperti ini.
Hampir sepuluh jam perjalanan sudah terlewati. Sebelumnya mereka juga sudah makan untuk mengisi lambung yang keroncongan.
Tepat pukul 10 malam waktu setempat, mereka pun tiba di tempat tujuan mereka.
Semuanya turun dari bus satu persatu dengan wajah yang sudah lelah. Ingin rasanya segera merentangkan kaki dan tangan di sebuah kasur yang empuk.
"Yeay!!! Kita udah sampai." Fera antusias sambil menenteng travel bag yang ia bawa.
Yara dan Juna juga ikut turun kemudian bergabung dengan yang lainnya. Mereka sudah berkumpul didepan deretan Villa yang terbilang mewah.
"Jadi, enam Villa ini udah di booking sama Sky." Yakub menunjuk enam deret villa yang memang tidak terbatas pagar sama sekali. Keenam bangunannya tergabung dalam kawasan yang sama.
"Didalam masing-masing villa ada lima kamar. Yang udah menikah boleh deh tuh satu kamar. Yang masih pacaran jangan dulu ya," kelakar pria itu melanjutkan sambil disambut dengan gelak dari teman-teman Yara.
Setelah mendapat koordinasi dari Yakub dan Diandra. Juna mengajak Yara masuk ke salah satu villa. Karena mereka sudah menikah, merekapun akan menempati satu kamar disalah satu villa yang ada.
"Ah, lelahnya..." Juna menghempaskan tubuh ke ran jang berseprei putih yang tampak sangat empuk.
"Kayak gak ketemu kasur setahun aku," kelakar pria itu lagi.
Yara masih sibuk dengan barang-barang bawaannya. Ia menyusun itu secara asal di lemari kosong yang tersedia di dalam kamar tersebut.
"Mas, bersih-bersih dulu baru tidur," kata Yara mengingatkan Juna. Tapi pria itu tampaknya sudah dalam posisi ternyaman.
"Mas." Yara menggoyang pelan lengan Juna.
"Berisik, ah!" Juna malah mengambil guling dan memeluk benda itu. Tampaknya dia memang sangat kelelahan. Yara pun tak mau mengganggu pria itu lagi.
Yara masuk ke kamar mandi. Ia memutuskan untuk membersihkan diri sebelum bergabung dengan Juna di tempat tidur.
Hhhh ....
Yara menghela nafas panjang. Ia merentangkan kaki yang lelah karena berada dalam bus cukup lama.
Akhirnya, sekarang ia berada di pulau Dewata. Demi apapun, ia tidak pernah berkhayal bisa sampai ke tempat indah ini. Tapi nyatanya, ia benar-benar ada disini seperti mimpi.
Lambat laun, Yara pun mulai tertidur. Ia lelah, belum lagi besok mereka akan berlibur dengan jadwal kegiatan yang padat. Yara memang harus mengisi energi untuk esok hari dan dua hari ke depan.
****
Keesokan paginya. Yara terbangun cukup subuh. Ia melihat Juna yang masih mendengkur keras disisinya.
Yara menggeleng samar, turun dari ran jang dan menuju kamar mandi. Ia ingin menggosok gigi dan mencuci muka.
"Ya ampun. Handuk aku dimana, ya?" Yara tidak menemukan handuk kecil yang biasa dia gunakan untuk mengelap wajahnya. Sebenarnya di kamar mandi itu ada handuk lain yang sepertinya masih baru, tetapi Yara masih penasaran dengan keberadaan handuknya. Sepertinya ia sudah membawanya. Tapi, dimana?
Yara kembali mencari didalam tas yang ia bawa. Saat itulah ia sadar bahwa ada satu tas-nya yang tidak terbawa masuk ke dalam kamar.
"Kayaknya di tas yang hitam. Mana, ya?" Yara bermonolog. "Apa ketinggalan di luar, ya?" lanjutnya setelah berpikir singkat.
Yara pun memutuskan keluar dari kamarnya. Meskipun kegiatan cuci muka dan gosok giginya sudah selesai, tapi nanti pasti ia akan membutuhkan handuk itu.
Saat Yara baru saja keluar dan kembali menutup pintu kamarnya, tangannya terasa di tarik ke arah lain oleh seseorang.
Tentu saja Yara sangat terkejut dan kaget. Hampir saja Yara berteriak, untungnya ia lekas menyadari siapa orang yang menariknya.
******
Tolong beri dukungan ke karya baru aku, ya.
Caranya masih sama kok. Kasi hadiah berupa bunga, kopi ataupun koin (ngarep) 🤭🤭🤭 Kasih vote juga boleh banget🙏
Bisa juga dengan cara berikan "like/klik gambar jempol di tiap akhir bab yang baru di update. Kalian juga bisa tinggalin jejak berupa komentar atau kritik yang bisa memotivasi othor ya, gaes...🙏 semoga novel ini bisa memberi penghiburan utk kita semua🥰🥰🥰 Trims.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Z@in@ ^ €£ QULUB
sepertinya ada sesuatu dg juna
2023-07-04
0
fifid dwi ariani
trus bahagia
2023-06-18
0
🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀
siapakah yang menarik tangan Yara?
2023-01-02
0