Baby Sitter Pilihan

Baby Sitter Pilihan

Bab. 1

Seorang gadis duduk di balai-balai yang ada di pinggir pematang Sawahnya. Gadis itu menatap hamparan sawah yang sudah menguning yang siap dipanen. Rambutnya berterbangan diterpa angin sore hari itu.

Tingginya cukup ideal, dengan postur tubuh yang semampai layaknya seorang model, kulitnya putih halus walaupun sering terpapar sinar matahari jika dirinya berada di Sawahnya. Banyak yang tidak menyangka jika Alisha adalah hanyalah gadis Desa asli. Yang kesehariannya hanya bekerja di Sawah.

Gadis yang baru sekitar satu tahun lalu menamatkan pendidikannya di bangku Sekolah Menengah Atas. Walaupun prestasinya yang tidak termasuk kategori siswa yang berprestasi, tapi cukup diperhitungkan oleh guru-gurunya sewaktu masih sekolah.

Alisha kadang mewakili sekolahnya untuk ikutan lomba mata pelajaran olahraga dan selalu mendapatkan juara Satu atau Dua setingkat Kecamatan, Kabupaten bahkan pernah menjadi juara 2 tingkat Provinsi.

Gadis itu bernama Alisha Adinda Naufal, gadis yang baru berusia 19 tahun itu. Awalnya Neneknya ingin menguliahkan dirinya di Universitas ternama, tapi Alisha sadar diri dan tidak ingin membuat Neneknya semakin kesulitan, apa lagi untuk kebutuhan sehari-harinya saja mereka sudah banting tulang bekerja di sawah dan juga ladangnya.

"Apa aku harus menerima tawaran dari Bibi yah? tapi kalau aku terima siapa yang akan menemani Nenek, apalagi sudah tua," gumamnya.

Di wajahnya sangat terlihat jelas keraguan dan kebimbangan yang menyelimuti hati dan pikirannya.

"Aku tidak mungkin seperti ini terus harus bergantung pada belas kasihnya nenek, apalagi pekerjaan dan penghasilan nenek setiap hari semakin menurun saja, mungkin jalan yang terbaik dan solusinya adalah menerima tawaran dari Bibi saja," batinnya Alisha.

Burung-burung beterbangan yang sesekali hinggap di atas tumbuhan padinya sambil mematuk padi yang sudah menguning itu sudah tidak dihiraukan lagi.

"Mungkin sebaiknya Aku utarakan semuanya di hadapan Nenek terlebih dahulu baru bisa mengambil keputusan dan langkah apa yang harus aku ambil, aku juga tidak ingin mengecewakan Bibi yang sudah jauh-jauh ke sini," lirihnya lalu bangkit dari duduknya dan tidak lupa menggoyang tali pengikat alat khusus yang dipakai untuk mengusir burung-burung.

Baru selangkah melangkahkan kakinya, tapi tiba-tiba terhenti lagi,

hatinya sedang bimbang dan ragu apa harus mengikuti dan memenuhi permintaan dari Bibinya itu. Hingga kembali terduduk di tempatnya semula.

Sebagian kakinya dia celupkan ke dalam air yang kebetulan ada saluran irigasi pas dekat sawahnya yang mengalirkan air untuk sawah-sawah yang kekurangan air, sehingga mereka dalam setahun bisa hingga tiga kali menanam padi.

Hingga menjelang magrib, barulah Alisha beranjak dari duduknya karena teringat jika dia belum masak makanan apa pun untuk Neneknya dan adik sepupunya yang kemungkinannya sudah kembali dari ladangnya yang kebetulan hari ini panen singkong dan Ubi jalar.

Alisha terburu-buru berjalan melewati beberapa meter pematang Sawah hingga sampai ke depan rumahnya. Ternyata pintu rumahnya belum terbuka, berarti Nenek dan adik sepupunya belum pulang.

Alisha bergegas mengambil kunci rumahnya yang ada di dalam saku celananya lalu mengunci kenop pintunya dan segera memegang gagang pintu rumahnya.

"Alhamdulillah waktunya sholat magrib," cicitnya saat mendengar lantunan Adzan berkumandang dari Toa Masjid yang ada di Sekitar Kampungnya.

Alisha segera bergegas menuju kamar mandi yang ada di belakang rumahnya, untuk segera mandi dan mengambil air wudhu.

Alisha melaksanakan shalat Maghrib dengan khusyuknya dan berserah diri kepada Allah SWT dan meminta petunjuk kepada Allah untuk permasalahan yang dihadapinya saat ini.

Setelah melaksanakan kewajibannya, Alisha bergegas menuju dapurnya. Dapur yang hanya berukuran tiga kali dari luas keseluruhan rumahnya, yang berdinding dari anyaman bambu dan lantainya masih berlantaikan tanah. Sedangkan ruang keluarga sekaligus menjadi ruang tamu, kedua kamarnya sudah berlantaikan dari campuran semen dan pasir.

Walaupun hidup terbilang sangat sederhana dan pas-pasan, tapi Alisha tidak pernah menuntut dan meminta lebih kepada Neneknya.

Setelah dua jenis masakannya jadi barulah Nenek dan adik sepupunya kembali dari Ladang. Ladang yang dikerjakan neneknya adalah milik orang lain, Neneknya hanya mengolah ladang itu dengan bagi hasil dengan pemilik Ladang.

Mereka pun makan malam walaupun hanya tempe mendoan dan tumis kangkung, tapi mereka sangat bersyukur dengan makanan yang mereka makan saat itu.

Setelah mereka makan seperti biasanya, Alisha membersihkan seluruh perlengkapan dan peralatan masak dan makannya dia cuci hingga bersih.

"Ini saat yang tepat untuk berbicara dengan Nenek tentang tawaran dari Bibi Ainun."

Alisha pun berjalan ke arah ruang keluarga, Neneknya dan adiknya Aida sedang nonton sinetron di Salah satu stasiun televisi swasta yang bergambar ikan terbang itu. Layar kaca yang berukuran 24 inci itu masih berwarna hitam putih, tapi gambar dari TV itu masih sangat jelas gambarnya.

Aida dan neneknya tertawa terbahak-bahak melihat akting dari salah satu artis sinetron tersebut.

"Nenek, Alisha ingin berbicara sama Nenek," ucapnya sambil memainkan ujung bajunya dengan memelintir dan memutar ujung bajunya tersebut.

"Nenek, Bibi Ainun memanggil Alisha untuk membantunya bekerja di Rumah majikannya, apa Alisha boleh ikut ke sana?" Tanya Alisha yang duduk di kursi kayu jati itu.

Neneknya hanya melihat sepintas wajah cucunya tersebut. Lalu kembali menyeruput kopinya yang masih mengepulkan asapnya itu dengan pisang goreng dan singkong goreng jadi pelengkap dan teman minum Neneknya kala itu.

Alisha menatap penuh harap dan cemas ke arah Neneknya. Sebenarnya sedari dahulu, dia Ingin ke Ibu Kota Jakarta, setelah mengetahui jika Ibu kandungnya masih hidup dan tinggal di Kota Jakarta, dari itu lah juga alasan yang kuat untuk membuatnya tertarik menerima permintaan dan tawaran dari Bibinya tersebut.

Bibi Ainun adalah adik sepupu Bapaknya yang sudah hampir 12 tahun bekerja di Kota Jakarta. Bibi Ainun bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga di salah satu rumah di Jakarta.

"Kalau kamu ingin berangkat kerja silahkan Nak, Nenek tidak akan menghalangi Kamu, nenek hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk cucu Nenek," ucapnya sambil memegang tangan Alisha.

"Tapi, bagaimana dengan Nenek, pasti nenek akan kesepian tanpa Alisha di sini dan siapa yang akan masakin untuk Nenek nanti jika Alisha pergi,"

tuturnya Alisha disertai dengan air matanya yang sedari tadi tertahan di ujung pelupuk matanya akhirnya terjatuh juga.

"Tidak perlu Kamu risaukan masalah itu semua, pergilah insya Allah Nenek akan baik-baik saja," tutur Neneknya yang membujuk cucunya, lalu menghapus air matanya Alisha yang sudah membanjiri wajahnya.

Mereka saling berpelukan dan saling meluapkan kesedihan karena mereka akan berpisah. Alisha pun akan mengikuti jejak Bibinya untuk bekerja di Ibu Kota besar Jakarta.

Mampir baca novel baru aku judulnya "Terpaksa Menjadi Orang ketiga"

give away kecil-kecilan khusus pembaca yang rajin" Caranya hanya baca, Like dan komentar.

...****************...

Tinggalkan jejaknya kakak Readers setelah baca yah dan dukung juga Novelku yg lainnya yang alur ceritanya tidak kalah menarik dari cerita Hanya sekedar baby Sitter judulnya ada dibawah ini:

Hikayat Cinta Syailendra

Pelakor Pilihan

Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan

Cinta Kedua CEO

Love Story Ocean Seana

Makasih banyak untuk Readers yang telah meluangkan waktunya untuk mampir..

Mohon Maaf jika banyak sekali terdapat kesalahan atau typo kata dalam penulisan maupun pengetikannya...

I love you all Readers…

Terpopuler

Comments

Luana

Luana

gadis desa rupanya

2023-01-31

0

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

baru absen mari..

2022-10-17

1

Netty Ellyana M Tobing

Netty Ellyana M Tobing

baru mampir,semoga lentik jarimu mengaeali kelincahan membahana,salam kenal 😀😀😀💟

2022-10-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!