"Tuan Eugenio" sapa laki-laki setengah baya kepada Edward. Edward terkejut saat di sapa Peter white. Seorang pengusaha yang terkenal licik di kalangan pebisnis. Cara kotor akan dia lakukan kalau menyangkut uang.
"Selamat siang, Tuan Peter White" sapa Edward ramah. "Kebetulan sekali kita bertemu disini Tuan Edward" ucap peter.
"Ah iya, saya kebetulan ada janji makan siang dengan teman saya, Tuan Peter" Jawab Edward.
"Daddy cepatlah kemari" suara gadis muda sekitar usia 22, memanggil Pieter dari meja lain. Pieter menenggok kebelakang, lalu mengangguk.
"Tuan Edward, Tuan Leon saya permisi dulu" Peter berpamitan kepada Edward dan Leon. Peter lalu pergi ke meja gadis muda yang tadi memanggilnya.
"Dia masih ingin kerja sama dengan perusahaan kita Edward" ucap Leon. "Apa kau masih menyimpan proposal kerjasama perusahaan milik Tuan Peter? Edward bertanya kepada Leon.
"Sepertinya masih aku simpan di kantor. Nanti coba aku cari lagi proposalnya. Kau tertarik kerja sama dengan laki-laki licik itu? tanya Leon. Leon selalu menyeleksi perusahaan-perusahaan mana yang boleh kerja sama dengan perusahaan Edward.
Selama ini perusahaan Edward sangat bersih. Belum pernah terkena kasus sampai mengancam nama baik perusahaan. Peran Leon sangat penting dalam hidup Edward. Mereka saling melengkapi sebagai partner kerja ataupun sebagai sahabat.
Flashback On
Leon sangat berhutang budi kepada keluarga Edward. Leon dipunggut dari jalanan oleh kakeknya Edward. Saat itu kakek Edward sedang makan siang diluar bersama dengan sang sopir.
Saat di tengah jalan, Kakek Edward melihat Leon sedang menangis dipinggir jalan dengan pakaian lusuh dan sobek dimana-mana.
Melihat keadaan Leon sangat memperihatinkan, si kakek menyuruh sang sopir menghentikan mobilnya dipinggir jalan. Saat itu usia Leon baru 7 tahun.
Si kakek teringat akan cucunya, Edward. Usia Edward dan Leon terpaut 2 tahun. Edward lebih tua 2 tahun Leon.
Si kakek menghampiri Leon yang sedang menangis. "Kamu kenapa nak? dimana orang tuamu" tanya kakek Edward kepada Leon.
"Huuuhuuuuu..."Leon menangis sesegukkan. "Ibu ku sudah meninggal dan ayahku mengusirku karena ada tante cantik dirumah" Leon bercerita dengan sesegukkan.
mendengar cerita Leon, kakek Edward sudah paham kalau ayah Leon sudah memiliki wanita lain. Mungkin wanita itu tidak menginginkan Leon jadi beban hidup mereka.
"Kamu mau ikut kakek? kakek juga punya cucu laki-laki seusia kamu. Kalian bisa jadi teman" ucap kakek Edward mengelus-elus punggung Leon.
Akhirnya Leon dibawa Kakek Edward ke rumah keluarga Edward. Sejak saat itu, kehidupan Leon ditanggung keluarga Edward. Mulai dari pakaian, makanan, sekolah dan kuliah, semua dibiayai keluarga Edward.
Leon berjanji kepada dirinya sendiri. Kalau dia akan membalas budi keluarga Edward dengan mengabdikan dirinya untuk keluarga Edward.
Flashback Off
"Permisi Tuan-tuan dan Nona ini makanan pesanan kalian" pelayan itu meletakkan semua pesanan Edward, Leon dan Ashley di atas meja.
"Heeemmmm...Yummy" Ashley mencium aroma makanan didepannya.
"Silahkan menikmati Tuan-tuan dan nona, saya permisi" pelayan itu pergi meninggalkan meja mereka. "Bisa kita makan sekarang?" ucap Ashley memegang sendok soup.
"Ayo kita makan" ucap Edward. Mereka bertiga menikmati makan siang dengan nyaman dan kenyang. Bahkan Edward lupa kalau tanganya sedang sakit.
"Apa kau bisa makan Edward? Mau aku suapin?" tanya Ashley khawatir. "Kau tenang saja Ashley, aku masih bisa makan, meskipun dengan tangan kiri" ucap Edward.
"Kenapa kau bisa terluka seperti itu Edward?" tanya Ashley penasaran. "Tadi pagi ada karyawan yang membersihkan kaca, mungkin dia terpelesat saat akan naik tangga, terus jatuh. Kebetulan aku lewat, ya sudah kita berdua jatuh dilantai" Edward bercerita kejadian tangannya bisa sampai patah.
"Ceroboh sekali karyawan itu" Ashley mencebik. "Apa dia tidak tahu kalau dia sudah mematahkan tangan bosnya" Ashley kesal.
"Dia karyawan baru, dan hari ini baru mulai kerja. Masih harus banyak belajar" ucap Leon.
"Benar kata Leon, karyawn baru masih butuh belajar dan adaptasi dengan lingkungan perusahaan" imbuh Edward.
Selesai makan Edward, Leon dan Ashley berpisah. Edward dan Leon kembali ke Perusahaan, sedangkan Ashley melakukan jadwal pemotretan.
Ashley adalah model papan atas di Jerman. Setiap hari jadwalnya padat. Sehingga Ashley sekarang jarang bertemu dengan Edward. Suatu kebetulan dia bisa bertemu dengan Edward dan Leon di Rumah Sakit, sehingga Ashley bisa sedikit temu kangen bersama mereka.
Ashley adalah teman masa kecil Edward. Ashley juga berteman dengan Leon. Semenjak Leon tinggal bersama Edward, teman Edward juga teman Leon. Karena kemanapun Edward pergi pasti disampingnya ada Leon. Kecuali Edward sendiri yang menyuruh Leon untuk tidak ikut bersama dia.
Setibanya di kantor Edward langsung ke ruangannya, sedangkan Leon memanggil Maria selaku penanggung jawab karyawan bagian bersih-bersih.
"Bu Maria, tolong datang keruangan saya" ucap Leon saat berada di ruang Maria.
"Iya pak Leon" Maria langsung mengikuti Leon menuju ruangan Leon.
"Pak Leon meeting dengan Mr. Kazuki minta waktunya dimajukan, beliau harus kembali ke Jepang sore ini. Sekarang Mr. Kazuki sudah di perjalanan" ucap Kimberly, Sekretaris Edward.
"Baiklah kalau begitu, aku akan memberi tahu Edward kalau sebentar lagi harus meeting dengan Mr. Kazuki" ucap Leon.
"Bu Maria, maaf saya harus segera pergi meeting. Nanti saya akan hubungi Bu Maria kembali, kalau meetingnya sudah selesai" ucap Leon
"Baik Pak Leon, saya akan menunggu Pak Leon di sini saja. Kebetulan semua pekerjaan sudah beres" ucap Maria.
"Baiklah kalau begitu Bu Maria, Saya pergi dulu. Bu Maria bisa santai di sini" Leon lalu pergi ke ruangan Edward, memberi tahu kalau rapat nanti sore dimajukan waktunya.
Tok...Tookk...Tokk
Leon mengetuk pintu Edward. "Masuk" suara Edward dari dalam mempersilahkan Leon masuk ke dalam ruangannya.
"Ada apa Leon? bukankah meeting masih nanti sore? tanya Edward menutup laptopnya.
"Meeting dengan Mr. Kazuki, dimajukan sekarang Edward. Kimberly tadi memberitahu kalau Mr. Kazuki sudah dalam perjalanan ke kantor. Beliau akan kembali ke Jepang nanti sore" Leon menjelaskan alasan Mr. Kazuki mempercepat waktu meeting mereka.
"Kamu sudah mempersiapkan kontrak kerja sama dengan Mr. Kazuki Leon?" tanya Edward.
"Sudah, kita tinggal ajukan kerjasama kerjasama seperti yang kita sepakati minggu lalu" ucap Leon.
"Ya sudah kalau begitu, kita langsung ke ruang meeting" Edward lalu berdiri dari kursi kebesarannya, Leon membereskan berkas-berkas yang akan mereka bawa dalam meeting kali ini.
Sekitar 1 jam meeting telah selesai. Leon menemui Bu Maria yang sedang menunggu di depan ruangannya.
"Maaf Bu Maria menunggu lama. Mari kita bicara di ruangan saya saja Bu Maria" Leon membuka pintu ruangannya dan mempersilahkan Bu Maria masuk.
"Silahkan duduk bu" Leon mempersilahkan Maria duduk di sofa. " Terima kasih, Pak Leon" Maria duduk didepan Leon.
"Ada apa Pak Leon memanggil saya? Apa ada kesalahan yang saya lakukan pak? Tanya Maria sedikit takut.
"Ah tidak Bu Maria. Saya hanya ingin tahu tentang CV karyawan baru yang kerja hari ini saya tidak menemukan CV karyawan baru itu di divisi SDM" ucap Leon.
"Maaf kan saya Pak Leon. Lily masuk kerja bukan dari seleksi resmi perusahaan. Saya yang mengajaknya bekerja disini Pak Leon. Kebetulan satu karyawan dibagian bersih-bersih keluar, jadi pekerjaan tidak terselesaikan tepat waktu" Maria menjelaskan situasi yang sebenarnya terjadi.
" Lalu Bu Maria bertemu Lily dimana? tanya Leon dengan serius. Karena dia tidak mau mempekerjakan karyawan yang tidak jelas. Leon tidak mau mengambil resiko kalau nanti Edward celaka, gara-gara kecerobohan dirinya.
"Saya bertemu Lily di.......
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments