Epsd. 5. Kalahkan mereka

"Ngapain lu senyum-senyum?" tanya Felix melihat Fiona senyum-senyum sendiri.

"Kak Felix... bagaimana dengan Kiara?" bukannya menjawab ledekan Felix, Fiona malah bertanya tentang Kiara.

"Ngapain lu tanya-tanya Kiara?" sahut Felix sewot.

"Kak... Kiara itu udah cantik, baik pula. Apa kakak ga punya perasaan untuknya?" tanya Fiona penasaran.

"Fio... ga usah bahas yang ga penting. Lebih baik kau pikirkan urusanmu dengan om Dewa setelah ini." jawab Felix.

"Om Dewa mah kecil urusannya...." sambil menjentikkan jarinya.

"Fi... emang si Gilang bener ya?" tanya Felix.

"Bener apanya kak?" balik tanya Fio tetapi kali ini dengan ekspresi panik.

"Ga usah pura-pura deh Fio... mau kakak bilangin ke papa Alex?" ancam Felix.

"Ih... kakak apaan sih! dari dulu sukanya ngadu-ngadu" sahut Fiona kesal.

"Makanya kalau kakak ga boleh ngadu, cerita dong...," ucap Felix.

"Okey... Fio bakal ngomong semua sama kakak, tapi dengan syarat kakak janji ga bakal bongkar rahasia Fio." ancam Fio.

"Okey... deal!" ucap keduanya sembari berjabat tangan.

Fiona lalu mengedari pandangannya keseluruh ruangan, merasa aman Fiona lalu membisikkan sesuatu kepada Felix.

"Gila lu Fi!" teriak Felix selesai Fiona berbisik. Fiona langsung saja menutup mulut Felix.

"Pelan-pelan napa sih kak... kalau om Dewa dengar bisa habis Fio di hukumnya," ucap Fiona setengah berbisik.

"Emang sejak kapan lu turun arena balap liar?" tanya Felix.

"Sebenarnya sudah lama sih kak...sejak grandma sakit" jawab Fiona.

"Tapi kakak bangga ama lu Fi... kakak bangga punya adik seperti lu. Pesan kakak tetap hati-hati dan jangan lupa hasilnya dibagi sama kakak.. hahaha...!" Felix tertawa terpingkal-pingkal di ucapannya yang terakhir.

"Ye... dasar kakak matre! udah ah... Fio mau menemui Sunny" ucap Fiona.

"Fio... jangan lupa hasilnya kita bagi dua..." teriak Felix.

**

"Jadi anak itu merupakan anggota club balap liar?" Dewa memastikan.

"Iya bos... tetapi tenang saja bos, meski mereka anggota balap liar tetapi mereka terarah" jawab anak buah Dewa yang diberi tugas untuk mencari informasi mengenai Gilang, dkk.

"Mereka semua salah satu siswa yang sering menjadi juara kelas. Hanya saja mereka para anak korban brokenhome. Jadi wajar jika tingkah mereka ada-ada saja." imbuhnya.

"Ariel... lakukan sesuatu untuk nanti malam." ucap Dewa lalu membisikkan sesuatu kepada Ariel anak buahnya.

**

"Fio... sumpah semalam kau sangat membuatku takut," ucap Sunny.

"Kau sudah membuat Gilang dalam bahaya." Fiona hanya tersenyum mendengar ketakutan Sunny.

"Fiona... gimana kabar Gilang setelah semalam?" tanya Safira.

"Semalam aku tak sengaja melihat om Dewa menemuinya di depan saat Gilang dan yang lain akan pulang."

Uhuk.. uhuk.. uhuk..!

Fiona tak sengaja tersedak makanannya sendiri.

"Apa kau bilang Fira? om Dewa menemui Gilang?" tanya Fiona panik.

"Iya Fio... semalam saat papa menjemputku aku tak sengaja melihat om Dewa menemui Gilang. Mereka berdua terlihat sangat serius, saat aku mencoba untuk menguping pembicaraan mereka, papa menelfonku..." ucap Safira.

"Kira-kira apa yang mereka bicarakan ya?" gumam Sunny.

Drrrtt... drrrttt...

"Ponselmu mengagetkanku Fio," protes Sunny yang sedang ikut berpikir keras.

"Halo... ada apa Lang?" tanya Fio dalam ponselnya.

"Berapa komisi yang aku dapat?" tanya Fion lagi.

"Apa...! aku ga salah dengar?" teriak Fiona.

"Katakan kepada mereka, Fiona menerima tantangan mereka." ucap Fiona tersenyum smirk.

"Siapa Fio?" tanya Sunny.

"Nanti malam kalian siap-siap kalah!" ucap Fiona masih kesal dengan peristiwa beberapa minggu lalu. Fiona harus melawan club Eagles Racing dimana club tersebut merupakan club yang sangat ditakuti oleh club balap liar lainnya. Fiona sempat mengalahkan club tersebut sehingga membuat club tersebut menganggap club Fiona adalah musuh besarnya.

"Fio... lebih baik kau urungkan niatmu menerima tantangan mereka," saran Safira.

"Maaf Safira, kali ini aku tak bisa menuruti saranmu" sahut Fiona.

"Baiklah Fio, aku hanya bisa mendukungmu. Tapi, kali ini aku gak bisa melihatmu dari dekat. Aku tunggu ditenda ya...," pinta Safira.

Ketiganya kemudian pulang ke kediaman masing-masing. Fiona langsung mempersiapkan diri untuk nanti malam. Fiona bersikap seperti biasa saja membuat Dewa merasa tambah curiga.

"Mau kemana Fio?" tanya Felix.

"Belajar kelompok." jawab Fiona beranjak dari duduknya.

"Belajar kelompok dimana?" kali ini Dewa yang bertanya masih dengan posisi makan malam.

"Biasalah om... ditempat biasa aku belajar kelompok...," sahut Fiona.

"Sudah ya om... Sunny dan Fira sudah menjemput..." bertepatan Sunny dan Safira tiba di kediamannya.

"Om Dewa, kak Felix duluan ya..." ucap keduanya sambil ditarik tangannya oleh Fiona.

"Dasar Fiona!" ucap Felix.

"Adikmu memang perlu pengawasan ekstra," ucap Dewa singkat.

Felix hanya menoleh kearah Dewa yang masih santai menikmati makanannya. Selesai itu Dewa berpamitan kepada Felix akan menemui anak buahnya.

"Felix... aku pergi dulu," pamit Dewa.

"Iya om... Hati-hati... kalau dapat kenalan seorang cewek jangan lupa kenalin ke Felix," teriak Felix terkekeh setelahnya.

Dewa sengaja keluar menggunakan motor sport. Dewa sengaja melewati jalan sempit agar tak ketahuan rombongan Fiona jika sedang membuntutinya. Selang beberapa menit, Dewa sengaja melihat kendaraan yang ditumpangi Fio, Sunny dan Safira.

"Kau datang tepat waktu Fio." ucap Gilang.

Fiona tak menanggapi, dia langsung masuk kedalam ruang ganti. Tak menunggu lama Fiona sudah bersiap dengan costum serta perlengkapan lainnya. Fiona sengaja langsung memakai helmnya agar tak diketahui identitasnya.

Semua anggota 2 club sudah bersiap. Seorang petugas aba-aba juga bersiap memulai acara tersebut. Fiona sengaja tak menoleh kearah lawan. Fiona memang memiliki prinsip untuk tidak memperdulikan lawannya.

"Fio... kau harus kalahkan mereka, jika tidak taruhannya kau harus membuka identitas aslimu." ucap Gilang sedikit khawatir.

"Kau tak perlu khawatir Lang...," ucap Fiona santai. Kemudian Gilang mundur.

Aba-aba sudah mulai diteriakkan, kini Fiona bersiap untuk menarik gas serta kopling motornya. Dan hitungan terakhir Fiona mulai menarik gasnya dalam-dalam. Pertarungan ini sedikit sengit, club Eagles menyembunyikan status teamnya dari club Gilang. Sama dengan Fiona, musuh dari Fiona juga tak memperlihatkan wajahnya.

"Sunny... kenapa aku tak yakin dengan Fio kali ini," keluh Gilang.

"Tenang saja Lang... Fiona itu cerdik dia pasti bisa mengalahkan club Eagles" ucap Sunny.

Waktu semakin habis, kini tersisa 5 pembalap yang masih bertahan di dalam putaran. Fio dan club Eagles mewakili urutan terdepan. Fiona menambah kekuatannya, sayangnya Fiona malah mengalami ketidak seimbangan sehingga membuat Fiona akan terjatuh. Melihat Fiona hampir terjatuh club Eagles merasakan kemenangan. Ketua dari club tersebut mendekati Gilang,

"Menyerah saja dari sekarang," ucap Ketua club Eagles.

"Lebih baik kau tarik saja ucapanmu"

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Jingga

Jingga

hadir karena suka karyanya,,

2023-01-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!