..."hanya sedikit sesak tenang saja masih bisa ku tahan agar tak terisak"...
__________
susah payah vanilla membawa badan yang lebih berat dari badannya itu kek kamar yang tepat di samping kamarnya.
vanilla membaringkan kakaknya di atas kasur lalu tak lupa melepas kedua pasang sepatu kemudian memberikan selimut ke tubuh langit.
namun ketika vanilla hendak beranjak keluar tiba-tiba langit merancau yang membuat dada vanilla terasa sesak mendengarnya. vanilla masih ditempatnya berdiri memperhatikan wajah kak langit dengan mata yang memanas.
"mah.. kenapa mamah pergi mah. mamah gak sayang langit sama adek". rancaunya
gadis itu membalikkan badannya tak tahan mendengar ucapan langit yang ternyata juga amat terluka seperti dirinya. lalu dia meninggalkan kamar langit tak lupa dia menutup kembali pintu itu secara perlahan hampir tak meninggalkan suara.
________
08:30
kebetulan sedang ada jam kosong karena suatu masalah mendadak dari guru yang seharusnya ada dikelas pagi ini.
sebuah kesenangan tentunya untuk sebagian besar murid yang ada dikelas itu.
"ca gak cape apa liatin baskara mulu" goda yudha teman dekat baskara sejak SMP pada ica yang memang seperti biasa jika sedang tak memperhatikan guru dia akan memperhatikan baskara yang duduk jauh dibelakang bangkunya sedangan ica duduk paling depan lebih tepatnya dibelakang vanilla.
tak asing lagi sebab hampir satu sekolah tahu bahwa ica menyukai pria itu bahkan secara terang-terangan. berkebalikan baskara mungkin tahu namun sejak ica menyukainya dia tanpa biasa saja dan menganggap sama rata ica seperti teman-teman yang lainnya.
sebenarnya ica termasuk perempuan yang cantik dan banyak yang menyukai dia bahkan hampir laki laki yang ada dikelas mereka menyukai gadis berambut panjang sepinggang itu karena selain cantik dia juga pintar. tapi terkecuali baskara, bahkan belum ada sejarah baskara memiliki seorang pacar disekolah mau diluar sekolah.
"kenapa emang gak boleh mandang calon pacar" ujar ica seolah tak perduli
"awas keseleo tu leher lho" tambah rio yang juga teman baskara namun baru berteman dari zaman SMA.
baskara seolah tak mendengar percakapan teman temannya. dia hanya memperhatikan gadis yang ada didepan bangkunya yang dari awal tiba sama sekali tak bersuara.
flashback on
pagi pagi vanilla setelah dia beres beres dari segala pekerjaannya lalu dia membuka lemari pendingin ingin mengambil minuman dingin di sana. namun ketika gadis itu ingin menutup kembali pintunya. dia tersentak kaget, bagaimana tidak sudah berdiri seseorang tetap ketika ia membalikkan badan. ternyata itu langit.
"gimana sekolah kamu sekarang, apa ada yang ngebully lagi?" tanya langit sambil menggeser tubuh vanilla dengan satu tangan agar memberi dia ruang untuk bergantian mengambil sesuatu di kulkas.
vanilla masih di sana dengan sekotak susu coklat kesukaan di genggam kedua tangan memperhatikan punggung itu yang sedang sibuk mencari sesuatu.
"lho denger gak sih?" karena tak mendapatkan jawaban langit berbalik dan bertanya lagi.
"e.. engak kok kak langit. gk ada yang Bully gw lagi sekarang." jawabnya dengan kaku sebenarnya vanilla sedang memikirkan sesuatu apakah dia tidak salah dengar apa kah barusan langit sedang perduli dengannya.
lalu setelah mendapat jawaban yang diharapkannya langit berlalu dengan satu minuman soda ditangannya tanpa meninggalkan sepatah kata lagi untuk vanilla.
flashback off
jam istirahat pun tiba banyak siswa siswi keluar dari kelas untuk pergi ke kanti atau membaca buku di perpustakaan dikelas hanya tinggal beberapa orang saja. lima anak yang sepertinya sedang mempersiapkan untuk ulang harian fisika hari ini termasuk ica tarisa dan vanilla di bangku nya masing-masing. dan laki laki yang hanya membolehkan balikan buku tapi matanya tak mengarah kesitu.
itu baskara dan temannya yudha yang ikut ikutan memperhatikan arah pandang baskara. beberapa menit berlalu tanpa aba-aba baskara berdiri berpindah duduk tepat di samping vanilla yang kebetulan kosong karena teman sebangkunya sedang pergi keluar kelas, namun sepertinya gadis itu belum menyadari kehadirannya.
"eh vanilla strawberry cokelat. lho kenapa senyum senyum sendiri." ujar baskara dengan rasa penasarannya
"astaga baskara lho ngagetin aja" ujar vanilla dengan wajah lucu kagetnya setelah sadar kehadiran baskara.
"lho lagi suka sama siapa kesenengan banget keknya" ujar baskara penuh selidik tanpa perduli bahwa sikapnya terlalu aneh untuk vanilla.
"apa sih kepo banget lho bas." ujar vanilla merubah ekspresinya kembali datar.
"kenapa emangnya gak boleh hm.." ucap baskara dengan muka sedihnya. tentu siapa yang tak merasa gemas melihat wajah tampan baskara di tambah dengan ekspresinya yang lucu. bahkan vanilla pun juga merasakannya saat melihat wajah laki laki yang disampaikannya ini.
di tempat yang sama tarisa seperti memukul pena ica dengan pena bagian atas miliknya.
"ca ca.. tengok lho kebelakang cepetan." ujar tarisa bisik bisik
"ihhh apaan sih lho sa gak liat apa lho gw lagi belajar, diem suuuutt" ujar ica menempel penanya ke depan mulut tarisa.
"lho harus liat biar lho sadar klo baskara keknya suka sama vanilla bukan lho." ujar tarisa sambil memutar kepala ica ke belakang dengan paksa.
dan setelah beberapa menit melihat itu. matanya memerah seperti ada desakan air yang ingin keluar dari sana ica sedikit mengengam kuat penanya lalu meninggalkan begitu saja di atas buku yang terbuka dan pergi dari tempatnya. tak lama tarisa ikut menyusul ica keluar kelas.
"anjim patah hati banget kenya ni bocah." ujar tarisa sendiri. dengan sama meninggalkan buku serta penanya begitu saja.
seperti vanilla belum sadar atas kepergian kedua teman barunya. dia sedang dibekukan oleh baskara yang tampak lucu kali ini, ntah apa maksud laki laki itu.
"bukan ga boleh sih, tapi pertanyaan lho agak ga jelas" jawab vanilla dengan tambahan tawa di akhir.
"iya serah gw, gw cuma nanya doang" ujar baskara lagi ntah dia sadar atau tidak dia kelewatan kepo hingga yudha pun ikut terheran heran dengan temannya satu itu yang bisanya amat sangat dingin soal perempuan
"ehehe sorry ya la ni baskara keknya karena tadi pagi kita salah milih jalan eh malah lewat depan kuburan jadi keknya kesambet makanya jadi gini." ujar yudha kembali dengan tawanya melihat tingkah mereka yang sedikit aneh menurut nya.
"bas lho klo suka sama cwe jangan ketara bego ah. jan sampe harga diri lho ilang atau murah ntar gw ajarin caranya. ayok ikut gw ke tempat anak anak." bisik yudha sambil sedikit memaksa baskara bangun dari duduknya yang tengah memperhatikan vanilla tertawa.
"apaan sih da gw blom dapet jawabannya." ujar baskara yang kini telah di paksa berjalan menjauh dengan yudha.
" ntar jawabannya ada di kantin." ujar yudha
"itu mah jawaban buat perut lho." tak memperdulikan yudha terus membawa baskara pergi dari sana.
vanilla hanya tertawa melihat tingkah mereka.
sedikit menghiburnya sudah lama dia tak tertawa sebanyak itu. samar samar suara dua laki laki itu lenyap dari telinganya lalu pandangan gadis itu terhenti kearah depan semua bangku barisannya kosong yang berarti ica dan tarisa sudah meninggalkan kelas tanpa dia sadari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments