Terdengar helaan nafas keluar dari mulut dua orang yang saat ini tengah menunggu para wanita nya untuk merias diri, acara makan malam yang mereka bersama ini bukan pertama kali nya, tapi ada berbeda kali ini acara malam ini bukan murni rencana makan malam saja.
Namun ada maksud lain yang bertujuan untuk lebih mengikat persahabatan mereka dengan sebuah pernikahan, mereka mengambil kesimpulan dari apa yang selama ini mereka lihat.
Kedua anak mereka saling akrab dan menyayangi satu sama lain, itu cukup menjadikan alasan mereka untuk menjodohkan keduanya, mungkin saja kedua anak mereka itu terkesan takut atau apa, jadi mereka tidak ada yang berani mengungkapkan tentang keinginan mereka itu.
Maka mereka sebagai orang tua yang pengertian, bermaksud untuk membuka jalan untuk kedua nya agar bisa bersatu, bukan kah semua orang sangat berharap bahwa orang tuanya akan peka dengan apa yang Anak nya ingin kan bukan.
Dan merancang perjodohan berbalut pengertian itu pun menjadi jalan terbaik.
Kira-kira sudah dua jam lama nya mereka menunggu di sudut kafe tersebut, di meja mereka telah berjejer aneka makanan dan juga minuman berbagai macam rasa yang kini hanya tinggal bekas nya saja.
Albert melirik jam yang melingkar pada pergelangan tangan nya, lalu menoleh ke arah di mana Geffrey tengah memainkan sendok untuk mengusir kebosanan itu.
"Apa saja sebenarnya yang di lakukan dua orang itu di dalam sana, bahkan sudah dua jam lama nya tapi mereka belum juga keluar?" gerutu Albert
"Jangan banyak omong kau, mungkin saja mereka tengah mengganti kulit mereka dengan kulit sintetis" ucap Geffrey yang sana jengkel nya dengan Albert.
"Haa aku lebih baik di suruh menghabiskan waktu ku untuk berkutat dengan laporan dan laptop dari pada harus menemani mereka berbelanja dan ke salon" lanjut Albert.
"Kau benar tapi kalau sampai mereka mendengar apa yang kita ucapkan bisa-bisa kita tidak mendapatkan jatah malam kita!"
"Dan itu jauh lebih mengerikan dari pada kita kehilangan tender besar!"
Hahahhaha
"Kau benar grey, HAHAHHAH"
Keduanya pun tertawa saat menyadari bahwa mereka berdua tidak bisa jauh dari yang namanya urusan malam itu.
"Untung saja kita hanya punya satu bagaimana kalau sampai dua bisa-bisa kita mati berdiri"
"Memang nya kau berniat ingin menambah lagi Al?" tanyanya iseng pada Albert saat melihat Maria berjalan ke arah mereka.
"Kalau ada yang mau kenapa tidak?" jawab nya dengan nada bercanda tanpa sedikitpun berniat untuk menduakan Maria.
"Wah kau benar-benar lelaki sejati Al kamu sampai bisa menikah lagi!"
"Memang nya kau masih kuat untuk menggoyang istri muda mu?" pancing Geffrey semakin menjadi-jadi.
"Kau meremehkan ku Grey aku bahkan masih bisa punya anak lima lagi" jawab Albert dia masih tidak mengetahui jika Maria berdiri tepat di belakangnya sambil melipat kedua tangannya.
"Aku tidak yakin akan hal itu Al, lalu di lihat kau bahkan tidak lebih dari setengah jam, hahahaha" goda Geffrey lagi, dia berusaha mati matian agar tidak tertawa.
"Apa kau mau bukti Grey aku masih sangat bisa dan kuat semalam tanpa berhenti bahkan dengan dua wanita sekaligus!" sombongnya
"Oh jadi gitu kelakuan kamu di belakangku!!" bentak Maria jangan lupakan juga tangannya sudah bertengger cantik di telinga Albert.
"Addduuuhhh, duuuuhhh sayang sakit!!!"
Hahahhahahh
"Kamu ini pa sudah tua juga masih saja sifat jahil mu itu tidak bisa kah kau hilangkan?", tanya Agatha yang memasang wajah garangnya, padahal dia berusaha tidak menertawakan Albert yang tengah mendapatkan jewer an maut.
"Kenapa apa kau berencana ingin menikah lagi di belakang ku ha, katakan"
"Aaaawwww ampun, sakit ini sayang." rengek Albert sambil memegangi telinga nya
"Tambah lagi Ria, dia itu memang benar-benar keterlaluan, sudah punya istri cantik masih mau nikah lagi!" kata Grey terus mengompori.
"Tha bukan kan setiap ide yang mereka rencanakan selalu berdua jangan jangan malah Geffrey yang punya istri muda?"
Geffrey membulat kan mata mendengar ucapan Maria, dia gelagapan ingin dia menyangkal tapi kalah cepat dengan tangan istrinya yang sudah menekan cubitan kecil di pinggangnya sebentar lalu melepas kan nya lagi.
"Biarkan saja kalau sampai ketahuan punya istri muda atau pun sejenis peliharaan yang seperti itu, aku pastikan dia akan kehilangan aduk kecil nya yang imut dan menggemaskan saat tidur" ucapnya dengan pandangan sinis ke arah bagian perut bawah suami nya itu.
Sontak saja Geffrey merapatkan kedua kaki nya bahkan tangannya pun refleks menutup bagian yang tengah di incar oleh istri nya tersebut.
Sedangkan Albert dia begitu ngilu hanya mendengar ucapan Agatha yang begitu enteng nya ingin menghilangkan benda kebanggaan kaum pria.
"Kau benar rupanya Tha, untuk apa aku repot-repot membuang tenaga ku!" kata Maria sambil melepaskan tangan dari telinga sang suami.
"Kalau perlu kau juga bisa menarik semua uang dan kedua aset nya maka mereka tidak pasti akan di buang juga oleh istri baru nya"
"Ha-ha-ha siapa juga yang mau sama mereka yang tidak ada gunanya sama sekali, uang tak ada kekayaan berpindah tangan dan jangan lupakan adik kecil yang juga sudah terpisah dari induk nya" tawa Maria yang begitu bahagia bisa membalas ucapan suami nya itu.
Sedangkan dua pria yang tengah duduk di antara mereka hanya bisa meneguk kasar ludah nya, bagaimana mungkin para istri yang sangat lembut dan penyayang itu bisa berubah menjadi wanita psikopat yang tidak berprike-jantanan.
Baik Geffrey ataupun Albert mereka sama-sama menggeleng dan tidak ingin mencoba sama sekali untuk berbuat macam-macam kalau masih ingin dunia ada di genggaman tangan mereka.
Keduanya menatap satu sama lagi, Albert pun berkata.
"Jangan berani macam-macam dengan dua singa betina ini, ancaman mereka tidak akan pernah main-main dengan ucapannya.
"Kau benar Al bahkan membayangkan nya saja membuat bulu kuduk berdiri seketika!"
"Bisik-bisik apa kalian ha," tanya Maria yang kini sudah duduk di samping Albert.
"Apa yang kalian rencanakan?" tanya Agatha dia memicing tajam ke arah suaminya.
"Tidak ada kita hanya bertanya siapa yang akan membayar makanan ini" jawab Geffrey mengalihkan pembicaraan dia tidak mau lagi memperpanjang urusan yang bisa mengancam aktivitas adik nya di malam hari.
"Iya Tha, tapi Grey sudah bilang kalau dia yang akan membayar semua ini, iya kan Grey" ucap Albert dengan wajah penuh kemenangan.
Geffrey mendengus saja mendengar ucapan sahabat yang menemani nya sejak duduk di bangku SMP itu.
"Aku ke kasir dulu, kalian berangkat saja lebih dulu ke restoran yang biasa, aku pergi dulu!"
"Kau mau ke mana Grey, aku tidak memberikan undangan untuk istri muda mu hadir di acara besanan keluarga besar kita!" usil Maria.
"Jangan bahas hal itu lagi Ria, kalau sampai Albert menikah lagi aku orang pertama yang paling bahagia"
"Kurang ajar kau ya" teriaknya
"Aku akan pergi menjemput calon mantu mu dia ingin aku jemput di kantornya!" jawab Geffrey lau melenggang ke arah kasir lalu keluar dari cafe tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments