"Jangan terlalu di pikirkan sayang, kalau kamu mau aku bisa memberikannya lagi untuk mu saat ini juga, tak perlu kamu bayangkan sambil senyum-senyum sendiri" ucap Albert masih dengan posisi yang terlentang di atas sofa.
Bug.
Bantal sofa yang tak punya tangan ataupun kaki itu tiba-tiba mendarat tepat di wajah Albert yang tengah memejamkan mata nya, dan pelakunya, adalah pemilik ruang kerja tersebut.
"Ruang kerja ku bukan untuk berbuat mesum, pergilah kalian jika ingin bersenang-senang, jangan mengganggu aku yabg sedang kerja!" sungutnya.
"Baiklah aku akan pergi bersenang-senang, ayo kita habiskan uang pria sibuk ini." ucap Albert lalu bangkit dari tidurnya lalu menggandeng istri dan juga sahabat temannya itu untuk pergi bersamanya.
"Kau benar Albert, ayo kita jalan-jalan dan berbelanja juga ke salon, dan seperti katamu Al,,,," ucap Agatha sambil melirik ke arah suami nya
"Kita habiskan uang suamiku." Agatha berjalan kembali ke arah suaminya lalu
"Kerja yang rajin sayang istri mu ini mau belanja dulu dengan sahabat mu itu" kata Agatha lalu dia berjalan ke arah Albert dan Maria yang sedang menunggunya.
Tepat di samping Albert dia menoleh lagi ke arah suami nya dan melambaikan tangannya, Geffrey yang melihat itu pun kesal setengah hidup saat istri itu akan pergi bersama sahabatnya sendiri ya walaupun masih ada Maria yang tak lain adalah istri dari Albert.
Bertambah kesal lah Geffrey saat dia melihat tangan kanan Albert merangkul pinggang Agatha di sana, sedangkan Albert dia menyeringai lebar saat tahu wajah Geffrey yang teramat kesal pada mereka bertiga.
Ya, kapan lagi mereka bisa mengerjainya, berhubung ada kesempatan yang mendukung dia tidak akan menyia-nyiakan nya begitu saja.
Albert terlihat begitu bahagia bagaimana tidak dia saat ini tengah di apit dua bidadari yang masih cantik di usianya yang tidak muda lagi.
Namun kesenangan nya itu tidak bertahan lama saat suara Geffrey menginterupsi mereka bertiga.
"Jangan salahkan aku jika aku membuat mu tidak memakai baju mu selama seminggu sayang"
Mendengar ancaman yang di lontarkan Geffrey membuat Agatha tidak berkutik di sana, dia masih sayang pada hidupnya, ancaman suaminya itu bukan hanya bualan semata, Geffrey pasti akan mewujudkan nya dan itu tidak aman bagi kebebasan nya.
Agatha langsung melepaskan tangan Albert yang bertengger di pinggangnya lalu berjalan ke arah suaminya yang kini menatap tajam kearah dirinya.
"Sayang aku hanya bercanda tadi" ucap nya dengan wajah yang dia buat semelas mungkin agar suami nya itu merasa iba padanya.
"Katakan sekali lagi, apa yang tadi kamu ucapkan" jawab Geffrey dengan nada dingin nya.
"Aku ingin pergi jalan-jalan dengan suami ku ini, benarkan Maria?," kata Agatha rupanya di takut akan ancaman suaminya itu hingga dia mencari dukungan dari sahabat nya itu.
Sedangkan Maria dia hanya tersenyum saja, dia tidak mau ikut campur urusan rumah tangga teman nya itu, bukan tidak mau sebenarnya tapi dia tengah menikmati drama rumah tangga secara live.
"Ayo kita pergi, jangan salahkan aku jika kita terus di sini aku tidak yakin bisa menahan diri ku lagi"
"Dasar tua bangka gak tau diri," cibir Geffrey.
"Kau sendiri gak sadar dasar bocil"
"Hey apa yang kau katakan?"
"SUUUDAAAAAHH cukup." teriak Maria yang kesal dengan ulah dua orang yang menurut sudah tua itu tapi kelakuan keduanya masih seperti anak kecil yang berebut mainan saat bertemu.
"Kita pergi berdua saja yuk cin, biarkan dua anak kecil itu di sini, kita bisa cari brondong di sana untuk nemenin kita." lanjut Maria dengan enteng nya.
"Ah iya benar sekali, ide yang bagus, let's gooo!" jawab Agatha dengan penuh semangat.
"Kerja baik-baik ya kesayangan kita, cari uang yang banyak, dadada..!" sambung Maria melambaikan tangan sambil berjalan ke arah pintu dengan tangan yang ditarik oleh Agatha.
"Berani keluar dari pintu itu, jangan harap kalian akan menemukan kebebasan kalian lagi.!" kata Albert dengan suara dingin nya membuat dua wanita yang tadi tengah merasakan kemenangan pun tiba-tiba membeku di tempat mereka berdiri.
"Rupanya mereka rindu dengan hukuman nya Al, sudah cukup lama aku tidak menghukum istri kesayangan ku ini" ucap Geffrey dengan senyum menyeringai di sudut bibirnya.
"Kau bisa gunakan ruang wakil Presdir jika kau ingin melakukan nya di gedung ini Al" saran Geffrey yang langsung di angguki setuju oleh Albert.
"Gawat ini apa yang akan kita lakukan" tanya Maria dengan wajah paniknya dia bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya karena telah berani mengganggu singa yang tadi sedang....
"Sial pintunya tidak bisa dibuka" kata Agatha sambil terus berusaha membuka pintu yang tiba-tiba terkunci dengan sendirinya itu.
Mungkin karena panik dia melupakan bahwa di meja kerja suaminya ada remote control yang bisa membuka tutup pintu ruang tersebut.
"Tidak apa pilihan lain kita harus menjinakkan mereka, hihihi" ucap Agatha yang masih sempat terkikik dalam situasi yang tidak memungkinkan itu, lalu mereka berdua berjalan menghampiri para suami yang menatap mereka seperti seorang yang tengah kelaparan.
"Sayang" ucap mereka saat telah berada dalam pelukan suaminya.
Tak ada jawaban ataupun pergerakan dari lawan yang tubuh yang tengah mereka pelukan itu, yang ada hanya deru nafas kesal dan jengkel setengah mati saat mendengar mereka ingin mencari berondong muda untuk menemani mereka.
Mereka berdua saling melirik satu sama lain, mereka berdua sudah kehilangan cara untuk menaklukkan dua laki-laki yang sepertinya benar-benar marah atas kelakuan mereka tadi.
Namun bukan wanita namanya kalau tidak bisa meruntuhkan ego laki-laki, senyum nakal pun terlihat dari keduanya mereka punya trik khusus dan jitu jika semua rayuan yang mereka lancarkan tidak bisa menggoyahkan keteguhan hati para laki-laki itu.
"Sudahlah Maria mereka tidak mau lagi memaafkan kita lebih baik kita pergi saja!" kata Agatha dengan deraian air Mata yang ia buat-buat untuk meluluhkan hati pria yang masih berdiri di tempat nya tanpa bergeser sedikit pun.
Dengan sedikit Isak tangis nya Maria juga melepaskan pelukan sambil menyeka air matanya yang mengalir di sudut matanya.
Kemudian mereka berjalan bersama meninggalkan pasangan mereka masing-masing, mereka saling menatap bingung sebab keduanya masih tidak bergeming saat mereka sudah mengeluarkan jurus air mata nya.
Merasa tidak berhasil dengan semua usahanya mereka pun sama melirik dengan kode mata yang hanya mereka berdua pahami.
Sejurus kemudian mereka berbalik lagi dengan berhamburan ke arah pelukan suaminya yang tidak tertarik dengan ala yang mereka lakukan.
"Sayangggg" ucap kedua dengan tangisan yang kini benar-benar menyesakkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Jhuwee Bunda Na Alfaa
menarik cerita nya bun
2022-12-08
1