CALON BESAN

"Sayaaaaanggg"

Mereka yang berniat menjahili suami nya kini mereka yang terjebak oleh permainan mereka sendiri.

Tak terasa air mata itu benar-benar luruh di wajah mereka, tidak akan sanggup jika suami nya mendiamkan mereka seperti itu, mereka lebih senang saat para suami itu selalu menempel pada mereka dan selalu mengkhawatirkan saat tidak mendengar rengekan manja dari mereka.

Mereka harusnya sudah tidak bersikap manja di usia mereka yang tidak muda lagi, tapi mereka harus bagaimana mereka tidak bisa jika satu hari saja tidak di manjakan oleh suami nya itu.

Mereka terbiasa hidup dengan limpahan kasih sayang sang suami yang tidak akan pernah ujungnya, bagi mereka sikap yang mereka tunjukan di hadapan suaminya itu adalah sikap apa ada nya mereka.

Karena bagaimanapun kuat dan tegar nya seorang wanita mereka tetap lah rapuh dan butuh sandaran dan pelukan sayang.

Melihat wajah wanita yang di cintai nya menangisi di pelukan membuat mereka pun tidak tega untuk terus menjahili mereka berdua.

Namun mereka juga kesal dengan ulah dua wanita yang ada di depan nya itu, mereka pun saling memandang satu sama lain, lalu menghembuskan nafasnya, tidak sanggup lagi jika terus melihat air mata itu terus menetes.

"Sudah jangan menangis lagi" ucap Albert dengan suara yang masih terdengar dingin di telinga Maria, jangan lupakan juga tangannya yang masih engan membalas pelukan istrinya itu.

"Apa kalian tidak malu di lihat oleh calon besan? ha." sambung Geffrey

"Mungkin calon besan kalian akan membatalkan rencana perjodohan itu jika tau kelakuan kalian yang masih seperti anak SMA " kata Albert menimpali.

"Tidak mungkin itu terjadi, bahkan ulah calon besan ku lebih para dariku" sahut Maria yang dengan suara parau nya.

"Mana ada aku seperti itu, yang ada calon besan ku bahkan masih tidak bisa membedakan antara kunyit dan lengkuas" ucap agata telak, dia membuat Maria tidak lagi menjawab.

"Sudah sudah apa kita akan seperti ini terus? heem," tanya Albert yang mulai jengah dengan perdebatan yang selalu ada aaat merek berkumpul.

"Apa yang kalian inginkan saat ini" ucapnya sambil melepas pelukan istri nya itu.

"Temani kami ke salon, mau?" tanya Agatha sambil menatap ke arah suaminya, yang langsung di angguki oleh kedua pria itu.

"Dasar kalian, selalu saja membuang waktu kami dengan drama yang kalian buat." kini bukan Geffrey yang menjawab tapi Albert, tapi dia tidak bisa mengabaikan begitu sja permintaan dua orang itu.

"Baiklah, kita pergi setelah ini, jadi biarkan aku melanjutkan pekerjaan ku yang terbengkalai karena ulah kalian, dan kau bantu aku mengecek laporan dulu." perintah Geffrey pada semua orang yang ada di sana.

"Oke kami akan jadi anak manis yang penurut, bukan begitu Tha?" jawab Maria sambil melepas pelukan suaminya namun tertahan oleh tangan suaminya.

"Mau kemana?" tanya Albert

"Duduk di sana lah, mau kemana lagi, jadi kalian cepat selesai kan pekerjaan kalian itu." ucap Maria dengan cepat melepas diri dari jerat suaminya.

" Selalu saja seperti itu" gumam Albert di sana lalu berjalan ke arah meja kerja temannya itu.

Sedangkan Geffrey dia sudah duduk di kursi kerja nya, lalu menyodorkan beberapa map yang ada di depan nya.

"Kamu gak takut aku mencuri data keuangan perusahaan mu jika aku yang mengecek laporan ini?" tanya Albert pada calon besan nya itu.

"Perusahaan kita bergerak di bidang yang berbeda jadi apa yang perlu aku khawatir, cepat selesai kan saja jangan banyak tanya!"

Ruangan yang berisikan empat orang itu mendadak sunyi senyap tak ada suara apa pun di sana, dua orang di antaranya sedang serius mengerjakan laporan dan dua lainnya sedang berselancar melihat-lihat tas keluaran terbaru dari salah satu brand terkemuka.

Satu jam kemudian.

Geffrey merenggangkan otot nya pekerjaan yang tadi nya menumpuk di meja kerja nya kini telah selesai berkat bantuan teman nya itu dan kini kedua nya merapikan laporan tersebut lalu menyusunnya sesuai urutan dan berjalan menghampiri wanita nya yang tengah duduk di sofa.

"Ayo kami sudah selesai, mau pergi kemana?" tanya Albert pada dua wanita yang masih cantik di usia 40 tahun itu.

"Kalian lama sekali?" tanya Agatha yang sejak tadi sudah bosan dengan kegiatannya.

"Mana ada sayang, semuanya selesai dalam waktu satu jam!" jawab Geffrey yang terkejut mendengar ucapan istrinya itu.

"Sudahlah Grey, nanti yang ada malah bertambah panjang lagi, ayo kita pergi sekarang" kata Albert berusaha menyingkat waktu.

"Kami mau salon langganan, kita juga mau ke butik yang di sebelah nya!"

"Mau apa kalian ke sana ha, kalian sudah cantik masih saja mau ke salon" ucap Albert lagi.

"yang benar saja Al, aku mau bertemu dengan calon besan ku jadi aku harus tampil cantik di depan mereka" protes Agatha

"Astaga sayang, bukankah calon besan mu itu ada depanmu saat ini, lalu apa lagi yang ingn kau tunjukkan, bahkan putri mu saja dia tidak peduli dengan penampilan nanti"

"Benar bahkan kita semua tau kebobrokan kita masing-masing, lalu apa yang kalian khawatir kan?" kata Albert yang tak habis pikir dengan pola pikir kedua wanita yang tengah duduk di sofa itu.

"Jangan protes lagi, tadi kata nya mau nemenin sekarang malah keberatan jadi mau anterin atau kita pergi sendiri" bentak Maria.

"Oke kita pergi sekarang" kata Albert menarik Maria dari sana dan berjalan ke arah pintu keluar di ikuti oleh Geffrey dan juga Agatha di belakangnya.

Saat sudah sampai di parkiran mereka masuk ke dalam mobil mereka masing-masing dan bergerak menuju salon yang sudah mereka pesan sebelumnya, tiba di sana mereka langsung melakukan serangkaian perawatan yang mereka inginkan.

Sedangkan suami mereka menunggu di cafetaria di samping salon tersebut, setelah menerima pesanan mereka Albert pun menghubungi putra keduanya itu agar menyempatkan diri untuk hadir di acara makan malam nanti.

"Hallo pa!" jawab laki-laki yang ada di seberang sana

"Kamu jangan lupa Vin nanti datang ke restoran yang ada di tengah kota!"

"Iya pa aku ingat, nanti setelah meeting dengan investor dari jepang." kata Kelvin anak dari Albert

"Iya, Papa sekarang ada di mana?" tanya Kelvin karena dia mendengar suara berisik di tempat Papa nya.

"Apa ada di kafe, kenapa?" jawab Albert

"Tidak ada hanya bertanya, aku kira Papa ada di kantor"

"Tidak papa tidak kembali lagi ke kantor, Mama mu minta di temani ke salon" jawab Albert.

"Oh ya sudah selamat bersenang senang Papa!" kata Kelvin dengan suara mengejek itu membuat Albert tak tahan jika tidak mengumpat pada anak nya itu.

"Dasar anak tidak tau diri"

HAHAHHAHH.....

Episodes
1 Prolog
2 DUA SAHABAT LAMA
3 CALON BESAN
4 Percakapan membawa petaka
5 Menjemput
6 Terlupakan
7 Lupa bawaan
8 Kesal
9 Persekongkolan Ayah anak
10 Drama
11 Salah sangka
12 Aku anak siapa?
13 Perjodohan
14 Aku juga
15 Tak berkutik
16 Aku janji Pa
17 Rencana berdua
18 Halusinasi
19 PMS
20 Pesan yang terabaikan
21 Drama pagi
22 Masih ( Drama pagi )
23 Buang saja ponsel mu
24 Kontrak
25 Kepergok
26 Sidang
27 seperti bertukar peran
28 Mencintai yang lain
29 Lima pria
30 Ngambek
31 menglupa
32 membujuk calon menantu
33 Sakit hati
34 Salah mengartikan
35 Tersangka
36 Penolakan
37 Butuh dukungan
38 Kenapa
39 Pulang
40 Pertunangan
41 Kabur
42 Pengganti
43 Pembukaan
44 Sama terlukanya
45 Patah hati seorang Ayah
46 Syarat
47 Tanpa ijin
48 Resepsi
49 Di tinggalkan
50 Ketemu
51 Istri apa?
52 perjanjian
53 Pilihan
54 Kala ibu mertua iseng
55 Pengacau
56 Hari sial
57 Masih berani?
58 Tamu tak di undang
59 Ternyata dia
60 Terungkap
61 Pengakuan mengejutkan
62 Teman lama
63 Berjalan lancar
64 Adik
65 Gagal kencan
66 Ujicoba
67 Siuman
68 Percobaan penculikan
69 Berhasil
70 mencoba adil
71 Kejutan
72 Sikap manis
73 Kejutan part 2
74 Lamaran
75 Babi guling
76 Penemuan
77 Princess Hamilton
78 Pengorbanan Diana
79 Berdamai
80 Dua istri
81 Ulah Albert
82 Salah paham
83 babak belur
84 Penolakan Agatha
85 Tak terduga
86 Honey
87 Hidangan pembukaan
88 Perlahan
89 Akhirnya
90 Terlanjur menikmati
91 Sepanjang malam
92 Sarapan pagi yang mengesankan
93 Terkapar
94 Jalan aman
95 Karma
96 Terjebak
97 skandal masa lalu
98 Terlalu lamban
99 Rentan orang ketiga
100 Mencari dalang
101 Siapa
102 Dia lagi
103 Makan siang
104 Sakit nya berbagi
105 Akan di mulai
106 Karma
107 Kerja sama
108 Sarapan pagi
109 Pertemuan
110 Berbelanja
111 Kenapa seperti ini?
112 Kemarahan Agatha
113 Tanda tanya
114 Rekaman video
115 Semakin tidak mengerti
116 Gagal up
117 Kabar mengejutkan
118 Merindukan
119 Tamu tak diundang
120 Secercah harapan
121 Titik temu
122 Terselubung
123 Topeng wajah
124 Kecelakaan yang di sengaja
125 Langkah Geffrey
126 Akhir dari awal
127 Sisa
128 Tidak tahu diri
129 Tawaran
130 Harta, tahta, wanita
131 Rencana honeymoon
132 Honeymoon
133 Honeymoon 2
134 Kembali berkicau
135 Seorang anak
136 Pisang mandiri
137 Dua istri
138 Terabaikan
139 Kemarahan David
140 Sikap Maria
141 Pilihan tersulit
142 Perdebatan
143 Empat mata
144 Rukun
145 Keputusan
146 Pergi
147 Apa yang tidak aku ketahui.
148 Mencari
149 Fakta
150 Fakta 2
151 Jejak
152 Mengusut
153 Dalang dari sang dalang
154 Menemukan nya
155 Berkumpul
156 Akhir
157 Promo novel baru
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Prolog
2
DUA SAHABAT LAMA
3
CALON BESAN
4
Percakapan membawa petaka
5
Menjemput
6
Terlupakan
7
Lupa bawaan
8
Kesal
9
Persekongkolan Ayah anak
10
Drama
11
Salah sangka
12
Aku anak siapa?
13
Perjodohan
14
Aku juga
15
Tak berkutik
16
Aku janji Pa
17
Rencana berdua
18
Halusinasi
19
PMS
20
Pesan yang terabaikan
21
Drama pagi
22
Masih ( Drama pagi )
23
Buang saja ponsel mu
24
Kontrak
25
Kepergok
26
Sidang
27
seperti bertukar peran
28
Mencintai yang lain
29
Lima pria
30
Ngambek
31
menglupa
32
membujuk calon menantu
33
Sakit hati
34
Salah mengartikan
35
Tersangka
36
Penolakan
37
Butuh dukungan
38
Kenapa
39
Pulang
40
Pertunangan
41
Kabur
42
Pengganti
43
Pembukaan
44
Sama terlukanya
45
Patah hati seorang Ayah
46
Syarat
47
Tanpa ijin
48
Resepsi
49
Di tinggalkan
50
Ketemu
51
Istri apa?
52
perjanjian
53
Pilihan
54
Kala ibu mertua iseng
55
Pengacau
56
Hari sial
57
Masih berani?
58
Tamu tak di undang
59
Ternyata dia
60
Terungkap
61
Pengakuan mengejutkan
62
Teman lama
63
Berjalan lancar
64
Adik
65
Gagal kencan
66
Ujicoba
67
Siuman
68
Percobaan penculikan
69
Berhasil
70
mencoba adil
71
Kejutan
72
Sikap manis
73
Kejutan part 2
74
Lamaran
75
Babi guling
76
Penemuan
77
Princess Hamilton
78
Pengorbanan Diana
79
Berdamai
80
Dua istri
81
Ulah Albert
82
Salah paham
83
babak belur
84
Penolakan Agatha
85
Tak terduga
86
Honey
87
Hidangan pembukaan
88
Perlahan
89
Akhirnya
90
Terlanjur menikmati
91
Sepanjang malam
92
Sarapan pagi yang mengesankan
93
Terkapar
94
Jalan aman
95
Karma
96
Terjebak
97
skandal masa lalu
98
Terlalu lamban
99
Rentan orang ketiga
100
Mencari dalang
101
Siapa
102
Dia lagi
103
Makan siang
104
Sakit nya berbagi
105
Akan di mulai
106
Karma
107
Kerja sama
108
Sarapan pagi
109
Pertemuan
110
Berbelanja
111
Kenapa seperti ini?
112
Kemarahan Agatha
113
Tanda tanya
114
Rekaman video
115
Semakin tidak mengerti
116
Gagal up
117
Kabar mengejutkan
118
Merindukan
119
Tamu tak diundang
120
Secercah harapan
121
Titik temu
122
Terselubung
123
Topeng wajah
124
Kecelakaan yang di sengaja
125
Langkah Geffrey
126
Akhir dari awal
127
Sisa
128
Tidak tahu diri
129
Tawaran
130
Harta, tahta, wanita
131
Rencana honeymoon
132
Honeymoon
133
Honeymoon 2
134
Kembali berkicau
135
Seorang anak
136
Pisang mandiri
137
Dua istri
138
Terabaikan
139
Kemarahan David
140
Sikap Maria
141
Pilihan tersulit
142
Perdebatan
143
Empat mata
144
Rukun
145
Keputusan
146
Pergi
147
Apa yang tidak aku ketahui.
148
Mencari
149
Fakta
150
Fakta 2
151
Jejak
152
Mengusut
153
Dalang dari sang dalang
154
Menemukan nya
155
Berkumpul
156
Akhir
157
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!