Aku Madu Sahabat Mama
Dreett
Dreet
Dreeeetttt...
"Iya, Pa"
"Iya sayang, kamu nanti malam ada waktu, Papa ajak kamu makan malam, bisa?"
"Bisa dong apa, apa sih yang enggak untuk gantengnya aku." kelakar Diana pada Papanya.
"Kamu bisa aja sayang."
"Emang bener kan kalau Papa itu ganteng nya aku bahkan Michelle morrone aja kalah gantengnya sama Papa, hahaha"
"Kamu ini bercanda mulu dari tadi,?"
"Janji ya nanti malam kamu mau temenin Papa makan?" tanya Papa Geffrey memastikan.
"Iya pa, nanti aku pulang ke rumah lebih awal, biar bisa makan malam sama papa!"
"No sayang kita makan malam di restoran yang biasa, sekalian sama keluarga Om Albert"
"Oke pa nanti jemput aku ya"
"Sekarang biar anak papa yang cantik ini kerja dulu oke!" kata Diana dengan tawa riangnya.
"Baiklah, baiklah selamat bekerja baby girl" tawa nya saat mendengar lengkingan suara dari putrinya itu.
"Ah papa aku kan sudah besar, masih saja di panggil baby girl" ucapnya lengkap dengan rengekannya
"Tak ada yang berbeda sayang kamu tetap bayi kecil Papa"
"Papaaaa"
"Iya iya papa tidak kan menggoda mu lagi sayang, selamat bekerja ya"
"Sampai ketemu nanti pa, aku tutup dulu ya, love you pa"
"Love you too sayang" jawab nya dengan senyum yang menghiasi bibirnya.
Sementara orang yang duduk di hadapannya sudah tidak sabar menanti jawaban dari teman nya itu.
"Bagaimana, apa Diana setuju?" tanya orang Albert pada calon besan nya.
"Iya dia akan datang nanti tapi aku belum membicarakan tentang rencana kita itu.?"
"Aku pun juga begitu, Kelvin juga Belem aku kasih tau, mungkin nanti biar Maria saja yang mengatakan ini pada mereka berdua saat bertemu nanti"
"Aku harap tidak ada menolak rencana perjodohan ini" ucap Geffrey dengan nada penuh harap.
"Kamu jangan khawatir tidak ada satu pun wanita yang mampu menolak pesona yang aku turun kan" ucap Albert dengan rasa penuh percaya diri.
"Dasar aki aki udah bau tanah, siapa yang terpesona dengan mu, hanya orang buta saja yang mau"
"Hey jaga mulutmu ya, kau pikir Maria itu buta haa" ucap nya tidak terima.
"Aku tidak bilang Maria buta kan kau sendiri yang nyebutnya seperti itu"
"Kau memang tidak secara langsung mengucapkan nya tapi menyindirnya" kata Albert masih dengan suara yang meninggi.
"Aku bilang sekarang bukan dulu saat kita masih muda, kalau sekarang masih ada yang mau sama kamu itu yang ku sebut buta" kata Geffrey yang geram pada sahabatnya itu.
"Sudahlah pulang sana kau aku mau kerja lagi?" usirnya.
"Kau mengusir ku yang benar saja?"
"Iya aku mengusir menjadi pulang lah urus sana kantormu" jawab Geffrey sambil mengibaskan tangannya ke arah Albert.
"Urusan kantor sudah di ambil alih oleh Kelvin jadi aku bisa menikmati hidupku saat ini," ucapnya
"Maka nikmatilah hidup pergi dari sini ajak istri mu shopping atau kemanapun, jangan di sini kau mengganggu ketenanganku"
"Aku butuh modal untuk mengajak wanita ku pergi jadi berikan aku modal itu maka aku akan pergi dari kantor milikmu ini" kata Albert
"Apa perusahaan mu sudah bangkrut, hingga kau minta uang pada ku hanya untuk menyenangkan wanita mu, sungguh malang nasib Maria menikah dengan pria seperti mu" kata Geffrey dengan nada penuh ejekan.
"Sialan kau, aku bahkan bisa membelinya apapun yang dia inginkan,"
"Pergilah kau aku pusing dengar suaramu"
"yang kerja kan tangan mu kenapa bukan telinga, jadi bekerja dengan baik calon besan"
"Dan biarkan juga aku tidur"
"Disini bukan tempat orang malas pergilah"
"Jangan hiraukan aku, biarkan aku tidur karena semalam aku tidur jam 3 pagi" ucap nya dengan senyum yang terkulum di bibirnya.
"Astaga kau lembur sampai pagi memangnya kau sedang mengerjakan proyek besar?" tanya Geffrey dengan alis yang tertaut di dahinya.
"Iya, proyek besar membuatkan Kelvin adik ,hahahaha" jawab nya dengan tawa bahagia.
"Dasar sialan kau, gak inget umur masih lembur sampai pagi awas encok mu kumat lagi dan datang kesini merengek kau"
"Tenang saja semua aman terkendali"
"Terserah kau saja lah, lakukan apa yang ingin kau lakukan" ucap nya yang terlalu jengah dengan ulah sahabatnya itu.
Albert yang tak mau mengganggu pun berjalan ke arah sofa, melepas jaketnya lalu berbaring di sofa, dia ingin tidur siang ini tanpa ada yang mengganggu.
Kalau dia pulang, dia tak yakin akan bisa tidur jika sudah melihat tubuh istri yang selalu membangkitkan gairahnya.
Tak ada suara yang terdengar di sebuah ruang yang tadi terdengar begitu riuh, sekarang hanya ada suara kertas yang di bolakbalik untuk mengecek laporan Yang ada di meja kerja nya.
Tapi lagi-lagi fokusnya kembali teralihkan oleh pintu ruang kerjanya yang terbuka tanpa ada ketukan pintu disana.
"Tidak bisakah kau sopan sedikit saja, kau masuk kesini tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?" geram nya tanpa menoleh pada siapa yang ada di depan itu.
"Oh jadi begini kelakuan kamu ya menyembunyikan selingkuhan kamu disini kalau tadi aku tidak langsung masuk pasti aku tidak tahu kalau kalian melakukan hal yang tidak senonoh di kantor." ucapnya wanita yang tak lain adalah Agatha Fraser istri dari sang Presdir.
"Sayang, kenapa kamu ada disini" kata nya sambil berjalan kearah istrinya.
"Aku mauuuuu" ucap Agatha sambil membelai dada bidang suaminya.
"Apa yang kau inginkan, jangan menggodaku jika kau tak ingin terkapar disini" geram nya saat tangan sang istri malah semakin liar menelusuri dada sampai perutnya.
"Setidaknya lakukan itu nanti saat kami tidak ada di sini" ucap Maria dengan jengkel nya melihat ulah kedua temannya itu.
"Maria, kau juga disini?" tanya Geffrey dengan muka yang cukup terkejut saat mendapati istri dari temannya itu.
"Kamu rupanya mulai rabun Grey, aku sebesar ini tidak terlihat Dimata mu?"
"Aku kira tadi hanya bayangan" jawab Geffrey sambil tertawa melihat wajah jengkel sahabat istrinya itu.
"Kau masih saja seperti dulu menyebalkan" jawab nya lalu meninggalkan dua orang itu di depan pintu dia berjalan kearah suaminya yang tengah berbaring di atas sofa.
"Kau apakan suami, sampai dia kelelahan seperti ini?" tanya Maria saat sudah berada di samping suaminya.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, semalam kalian habis main berapa ronde sampai Albert kelelahan seperti itu, udah tua juga kalau main gak ingat waktu" sindir Albert telak.
Sedangkan Maria dia tersipu malu mendengar ucapan Albert yang benar ada nya itu. dia bahkan sampai tersenyum saat mengingat tentang permainan mereka tadi malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Chiisan kasih
inikah yang di namakan, jodoh yang tertukar
2022-12-20
1
𝐀⃝🥀Alyyaaa🥑⃟🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
mampir kaka😉✌️
2022-12-10
3
Jhuwee Bunda Na Alfaa
hadir di sini bunn. 🙏
2022-12-08
2