Setelah selesai dengan urusan perut dan beberes tempat makan, Julia dan Erich yang sedari siang sudah sepakat akan berbicara langsung duduk di ruang keluarga.
“Ehem…” Erich berdehem dan terlihat menarik napas panjang sebelum memulai pembicaraan.
Sedang Julia yang duduk berhadapan dengan Erich juga terlihat meremas kedua lututnya dengan telapak tangan. Keadaan ini menandakan bahwasanya mereka berdua sama-sama sedang mengatur napas.
“Jadi begini Lia, aku tau mungkin ini terasa canggung, jujur aku juga kaget dengan perjodohan dan pernikahan tiba-tiba seperti ini sampai-sampai teman-teman ku di kantor berpikir bahwa aku mungkin sudah menghamili perempuan sehingga nikahnya sangat dadakan. Tapi jujur saja. Eemm…” Erich berusaha kembali menetralkan suara dan mengatur napas terlihat dari dadanya yang membusung tinggi ketika sedang menarik napas dalam.
“Mau aku ambilkan air putih mas?” Sontak bertanya saat melihat lawan bicaranya seperti kaku dan bingung.
Erich mengerutkan dahinya seolah sedang berusaha mendorong sesuatu di tenggorokannya yang mengganjal. “Gak Perlu, aku baik-baik aja kok.”
“Oh ya sudah lanjutkan mas.” Julia menjawab sembari mempersilahkan suaminya itu melanjutkan pembicaraan yang sempat tertunda.
“Iya jadi…. Sampai mana tadi yah?” Erich bertanya kembali karna seakan lupa dengan apa yg Ia ucapkan.
“Sampai di mas Erich di kira menghamili perempuan makanya nikahnya dadakan.” Julia langsung menjawab.
“Oh iya, maaf lupa.” Sambil memegang dahinya. “Jadi aku sampai di kira menghamili anak orang karna pernikahan kita yang dadakan ini, tapi jujur aku gak ada andil sama sekali dalam perjodohan dan pernikahan dadakan ini aku juga sama seperti kamu hanya menuruti keinginan ayah dan bunda. Aku harap kamu tidak salah paham dan mengira bahwa aku juga menginginkan perjodohan dan pernikahan ini.”
Deg…. Kata menginginkan perjodohan dan pernikahan yang keluar dan mulut Erich seolah menampar Julia. “Maksudnya mas Erich sama sekali tidak mau menikah dan menjalankan pernikahan ini dengan terpaksa?” Julia membatin dalam hatinya.
Erich kembali melanjutkan pembicaraannya tanpa menghiraukan ekspresi Julia. “Karna perjodohan dan pernikahan ini aku harus berpisah dengan kekasih yang sangat aku cintai. Jadi Aku harap kamu mengerti jika sikapku mungkin tidak sehangat harapan kamu karna sampai saat ini jujur berat untuk aku menerima kenyataan bahwa aku sudah menikah dengan kamu perempuan yang aku kenal lewat pertemuan keluarga. Jujur Lia aku ingin menikah tapi bukan seperti ini jalannya aku harap kamu bisa menerima dan mengerti aku juga gak minta kamu menunggu untuk aku bisa merubah hati aku untuk mencintai kamu karna sampai saat ini jujur aku masih mencintai mantan pacarku yang sudah aku putuskan sebelum aku menikahi kamu.”
Julia seperti mendapat hantaman sangat keras di kepalanya. Dia juga tidak mencintai Erich dia juga sama seperti Erich kaget dan bingung ketika diberitahu perihal perjodohan ini namun Julia tidak menyangka Erich akan begitu sangat jujur, walaupun itu kejujuran rasanya hati Julia teriris.
“Mas!” Julia memanggil Erich dengan nada sedikit tinggi.
“Iya.” Jawab Erich sembari mengangkat wajahnya karna sedari tadi Erich berbicara dia hanya menunduk tanpa menatap Julia.
Hallo semoga kalian terhibur ya, sekali lagi karna ini merupakan karya pertama ku jadi maaf ya kalau banyak kurangnya. jngan lupa like ya semoga novel ini bisa masuk salah satu kategori novel favorit kalian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nyonya Harahap_81
emak² mulut setan. mana ada seorang ibu berteriak berucap ttg malam pertama. gak sereceh inilah istri orang kaya.
2021-06-07
0
AYU DANI
bucin bneran loh tar
2021-03-21
2
Yulia Lisye Dirk
erik munafik pura2 baik di depan ibunya padahal hatinya jahat
2021-02-14
3