Marriage Without Love
Ijab kabul yang telah di ucapkan Erich secara lantang di depan seluruh keluarga dan para saksi itu secara tidak langsung telah mengikat dia dalam suatu hubungan pernikahan yang dia sendiri tidak menginginkannya.
Bahkan membayangkan pun tidak perna dalam hatinya ia hanya ingin menikah ketika ia siap untuk menikah dan bukan pernikahan seperti ini yang dia harapkan.
"Bagaimana para saksi sah?" Ucap pak penghulu.
"Sah!" Teriakan para saksi dan keluarga secara bersama.
"Selamat ya sayang sekarang kamu sudah jadi seorang istri kamu harus jadi istri dan menantu yang baik untuk suami dan mertuamu ibu doakan semoga Pernikahanmu bahagia." Kata buk Yani sembari memeluk anak tersayangnya.
"Iya bu amin Lia juga berharap seperti itu."
Setelah ijab kabul mereka pun melanjutkan acara selanjutnya. Yaitu resepsi pernikahan yang di hadiri oleh para tamu undangan yang berasal dari kalangan atas karena keluarga Dirgantara adalah keluarga terpandang dan merupakan salah satu keluarga yang namanya selalu di sebutkan dalam dunia bisnis.
"Wah, Lia Pernikahanmu meriah sekali aku juga mau Pernikahan seperti ini nanti." Kata Putri sambil bersalaman dan memberikan selamat kepada sahabat-nya.
"Iya Amin aku doakan kamu juga secepatnya menikah."
Tanpa mereka sadari di balik meriahnya resepsi Pernikahan ada sepasang mata yang sedari tadi memandang dengan wajah sendu dan pilu.
Yah, dia adalah Winda wanita cantik yang kini sudah jadi mantan Erich. Walaupun pernikahan ini terpaksa namun Erich sadar bahwa dia tidak boleh berbohong meskipun masih ada rasa di hatinya untuk Winda namun Erich mencoba menepis semua itu.
Erich yang tanpa sengaja memandang ke arah Winda pun juga menitikan air mata perempuan yang sangat dia cintai dulu kini hanya menjadi penonton pernikahan-nya sendiri.
"Loh sayang kok nangis?" Kata buk Sofia yang tak lain adalah bunda Erich.
"Oh, bunda tau pasti ini tangisan bahagiakan? karna kamu bisa menikah dengan Lia." Sambung sang bunda.
Erich yang mendengar perkataan bundanya bingung harus menjawab apa ia pun hanya menganggukan kepalanya, sambil meraih dan mencium tangan sang bunda.
"Makasih ya, bunda." Kata Erich.
"Iya sayang bunda ikut bahagia ternyata bunda gak salah memilihkan istri untukmu." Lanjut sang bunda sambil mengalihkan pandangannya ke arah menantu-nya.
"Lia sayang selamat datang di keluarga Dirgantara bunda harap kamu juga bahagia dengan Pernikahan ini."
"Iya, bunda." Kata Julia sembari menyalami dan mencium tangan ibu Sofia yang kini telah resmi menjadi mertua-nya.
Acara yang meriah nan mewah itu pun telah usai tamu-tamu undangan satu persatu mulai meninggalkan acara tersebut.
Begitupun dengan kedua mempelai Erich dan Julia juga telah bergegas pergi ke rumah baru mereka rumah yang merupakan hadiah Pernikahan dari sang ayah untuk Erich mengingat anak-nya sudah berkeluarga Bagas pun berinisiatif memberikan hadiah rumah kepada putra semata-wayangnya.
Setibanya di rumah supir yang mengendarai mobil pengantin pun turun dan membukakan pintu untuk Erich dan juga Julia.
"Silahkan Tuan dan Nyonya." Kata sang supir.
"Terima kasih pak." Jawab Julia saat turun dari mobil dengan masih memegangi gaun Pernikahan-nya.
Berbeda dengan Erich yang hanya diam tanpa bicara sepatah katapun dia langsung keluar dan membanting pintu mobil dengan keras yang tentunya membuat Julia sedikit terkejut.
"Apa dia marah? Ah, sudahlah mungkin dia lelah." Batin Julia sambil berjalan memasuki rumah baru mereka.
**Halo Readers semoga kalian suka ya, dengan karyaku karna ini merupakan novel pertama jadi mohon maaf kalau banyak kurangnya
selamat membaca semoga Terhibur☺😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
AYU DANI
masih nyimak
2021-03-21
0
Galuh Pakuan
ngiikut aza dulu
2021-03-18
0
Iriyanti Cahyantari
sudah pacaran 2 tahun kok blm di kenalin ke ortu, tujuan pacaran untuk apa?? salah sendiri kan kalo akhirnya di jodohin
2021-02-09
3