Seluruh keluarga bingung untuk mengantisipasi jika adanya insiden kehamilan. "Bang! kita bikin perjanjian saja! kau jangan menyentuhku sampai aku lulus SMA," pinta Dira memecahkan keheningan saat itu.
Perjanjian diatas kertas dan materai. Semua keluarga menyetujui pendapat Dira kali ini. Dira merasa lega, paribannya tak akan berani menyentuhnya sampai dia lulus nanti.
Saat itu juga Rosma mengambilkan selembar kertas putih dan membawakan satu materai. Disaksikan oleh seluruh keluarga, Defan dan Dira mendatangani surat perjanjian itu.
Meskipung opung Parulian sebenarnya menginginkan segera marnini dan marnono dari para pahopunya ini. Tapi jangan sampai itu malah membebani Dira dan merusak sekolahnya.
Dira tersenyum kecil. Pikirnya dia akan lolos dari Defan. Defan tak akan pernah mendekatinya selayaknya seorang istri nanti ketika sudah menikah.
Tapi berbeda dengan Defan. Ia justru makin tergoda dengan adanya perjanjian tersebut. Sikap dingin dan arogannya untuk menutupi sebagian rasa suka yang sebenarnya ia rasakan pada paribannya.
Diam-diam Defan memang sedikit memiliki rasa suka pada Dira. Tapi ia mengira hanya sekedar suka biasa, bukan jatuh cinta selayaknya antara wanita dan pria. Defan juga menganggap Dira selama ini seperti adiknya sendiri mengingat umur mereka yang terpaut cukup jauh.
Setelah semua disepakati, tinggal acara bebas. Seluruh keluarga menikmati hidangan mewah khas makanan orang batak seperti arsik, manuk napinadar, naniura, ombus-ombus dan masih banyak lainnya.
Usai menikmati makanan, keluarga kembali melanjutkan penetapan tanggal pemberkatan pernikahan antara Dira dan Defan. Dira menjadi deg-degan. Ia akan dinikahkan secepat mungkin.
Beda halnya dengan Defan, justru dia ingin cepat menikah dengan paribannya agar tak diusik lagi oleh sang mama. Mamanya sering mengusiknya dan menyuruhnya untuk mendekati Dira agar serius menjalin hubungan.
Tapi itu ditolak mentah-mentah oleh Defan, karena ia tahu tanpa pendekatan pun Defan dan Dira akan menikah nantinya. Cukuplah pendekatan dilakukan setelah menikah nanti.
"Gimana kalau tanggal 2/2/2022 pernikahan mereka. Ya cukuplah selama satu bulan ini kita siapkan. Biar nggak buru-buru kali loh," ucap Rosma yang baru saja memberikan pendapatnya.
Tanggal cantik cocok untuk pernikahan mereka. Tanggal itu bahkan mudah diingat. "Cocok kali lah itu. Udah jadikanlah tanggal segitu. Udah mantap itu," balas opung doli Parulian.
Dira dan Defan saling melirik. "Ya Tuhan!! satu bulan lagi aku akan menjadi seorang istri," batin Dira.
"Hmmm aku akan mengurus anak kecil ini," Defan juga berbicara dalam batinnya. Tugasnya akan menjadi lebih berat lagi, selain fokus bekerja, dia akan mulai mengurus seorang putri. Putri kecil tapi tidak manja bahkan sudah terbilang mandiri.
Dira anak pertama menjadi panggoaran dikeluarganya. Tidak ada waktu baginya untuk bermanja-manja dengan keluarganya. Keluarga miskin mana yang mampu memanjakan anaknya.
Apalagi dia memiliki lima adik laki-laki yang harus ia urus untuk membantu mamaknya.
Akhirnya semua sepakat dalam sebulan akan menikahkan sepasang pariban ini. Semua keluarga akan disibukkan dengan persiapan untuk membuat seragam kebaya serta pesta yang megah.
Pahopu pertama dari keturunan opung Parulian akan menikah. Kabar santer itu telah merebak keseluruh keluarga besar di Medan hingga yang tinggal di luar Kota Medan.
Seluruh keluarga menyambut pernikahan itu. Keluarga Tampubolon akan terikat dan mempertahankan generasi mereka.
Selama satu bulan ini Dira dan Defan akan sering bertemu. Mulai dengan persiapan fitting baju pernikahan, serta persiapan kelengkapan pengantin.
Dira juga tetap harus masuk sekolahnya walaupun dia sedang mempersiapkan diri jadi pengantin. Tidak ada satu teman pun yang mengetahui rencananya akan menikah. Termasuk untuk ketiga sahabatnya Jenny, Shinta dan Carol.
Dira menutupi semua persiapan pernikahannya dengan sang pariban dari ketiga sahabatnya itu.
Pagi itu Dira masuk sekolah seperti biasa setelah dua minggu berlalu acara martumpolnya.
"Dir, hari ini kita mau kumpul. Kau ikutlah! udah dua minggu kau sibuk terus. Sibuk ngurus apa sih," tanya Jenny yang terus penasaran dengan kesibukan sahabatnya itu.
"Aku sibuk jaga adik-adikku loh. Mamakku kan jualan jadi nggak ada yang jaga mereka. Hari ini juga aku harus pulang cepat, kasian si pudan kami nggak ada yang ngurus," kata Dira menyakinkan ketiga temannya itu.
Tiga sahabatnya sangat mengerti kondisi keluarga Dira. Tapi mereka berbesar hati menjadi sahabat Dira walaupun kadang Dira merasa insecure pada ketiga sahabatnya yang merupakan kalangan orang berada.
Berbeda dengan Dira hanyalah anak buruh. Ekonominya sulit tapi karena ketiga sahabatnya baik mereka bahkan sering mentraktir Dira.
Siapa sangka Dira akan menyaingi ketiga sahabatnya itu nanti. Ketika sah menjadi istri Defan, dia akan menjadi nyonya besar dengan kekayaan melimpah. Tak lagi kesulitan mendapatkan duit hanya untuk sekedar jajan di sekolah seperti sekarang yang dia rasakan.
"Dir kita pulang bareng aja ya! kan searah! aku antar kau sampai depan rumahmu," ajak Carol yang ternyata membawa mobilnya ke sekolah.
Carol memang rumahnya searah dengan Dira. Dan kebetulan ketiga sahabatnya itu akan berkumpul di rumah Carol hanya untuk sekedar makan-makan siang dan menonton film bajakan.
Dira terdiam. Kali ini apalagi alasannya untuk menolak ajakan sahabatnya. Karena ia sudah ada janji dengan paribannya. Paribannya sudah mengatakan akan menjemputnya di sekolah setelah pulang untuk lanjut fitting kebayanya.
"Ehmmm.. kayaknya engga deh Carol. Aku juga mau mampir dulu ke pasar mau ngambil duit dari mamakku. Karena tadi nggak ada lauk kami di rumah," tolak Dira secara halus.
"Yaudah aku antar aja kau ke pasar," ajak Carol lagi. Dia sebenarnya kasian pada Dira jika harus pulang sendiri. Tapi kenapa Dira ini malah terus menolaknya. Carol jadi semakin curiga pada sahabatnya.
"Nggak usah! kasian kalilah kau kalau harus antar aku ke Pasar. Harus mutar-mutar dulu. nanti malah jadi lama loh di jalan," balas Dira.
"Nggak perlu dipaksa kalau Diranya nggak mau. Udah kita bertiga aja yang jadi ke rumah Carol. Biar Dira pulang sendiri," ucap Shinta yang sedang merapihkan seluruh perlengkapan sekolahnya.
Semua anak sudah bersiap-siap pulang. Ya, termasuk juga dengan Dira. Dira mulai berdiri dan berpamitan pada tiga sahabatnya.
"Aku duluan ya weee!!" Dira berjalan pelan sambil melambaikan tangannya yang kemudian dibalas oleh ketiga sahabatnya dengan lambaian tangan juga.
Dira mengirimkan pesan melalui ponselnya kepada Defan. "Bang jemput aku agak jauh dari gerbang sekolah ya. Nanti aku jalan ke depan"
Pesan itu di terima oleh Defan. Padahal Defan sudah menunggu daritadi tepat di depan sekolah Dira. Ia menyalakan mesin mobilnya dan berjalan agak jauh dari sekolah Dira.
Dira berjalan mencari mobil milik Defan. Mobil mewah yang biasa Defan gunakan yaitu mobil sedan audinya. Dia memastikan tak ada anak-anak lain disekitar. Sengaja Dira memperlama jalannya agar tak terlihat oleh satu orang pun.
Baru saja Dira mendapati mobil Defan. Ia berjalan ke arah Defan dan melihat wajah ganteng paribannya itu. Dira yang memang anaknya ramah langsung tersenyum melihat wajah Defan.
Tapi senyuman itu disambut dengan ekpresi datar dan sikap dingin dari pariban gantengnya. "Dasar pariban arogan," batin Dira.
Sebelum membuka pintu mobil, lagi-lagi Dira melirik daerah sekitarnya memastikan tidak ada satu pun anak yang melihat dirinya. Sengaja tadi dia pulang mengulur waktunya lebih lama sehingga membuat Defan menunggu sangat lama, tapi tetap saja ketiga sahabatnya justru dengan sengaja menunda pulang sampai akhirnya Dira berpamitan lebih dulu.
Dira memasuki pintu mobil mewah itu. Saat dia membuka pintu, ternyata ketiga sahabatnya yang berada didalam mobil Carol melintas. Mereka terkejut melihat Dira yang masuk kedalam sebuah mobil mewah.
^^^Dengan penasaran ketiga sahabat itu melihat sosok supir yang ada didalamnya. "Gila!! ganteng banget tuh cowok! itu siapanya Dira?" celetuk Jenny sehingga membuat dua sahabat lainnya fokus memandang pria didalam mobil tersebut.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
Erni Fitriana
ganteng nya kayak siapa jennnnn?
2022-12-01
2