Jangan lupa tinggalkan jejak (love, like dan coment) ya gaes..
❤️❤️❤️❤️
Hari pernikahan telah tiba. Anehnya si pengantin perempuan tidak bisa ditemukan sejak dini hari. Para pelayan dan pengawal sudah mencari Ariel di setiap sudut kediaman Marquess Grafin. Namun tetap saja nihil.
Marquess Grafin pusing merasakan kelakuan putri sulungnya itu. Dia sadar, ini semuanya salahnya karena terlalu memanjakan Ariel sejak kecil.
Seorang pelayan tiba-tiba, memberikan sebuah surat padanya.
Setelah membaca surat itu, Marquess Grafin menjadi marah. Dia tahu surat itu asli tulisan tangan putrinya.
Marquess tidak bisa memikirkan solusi dari masalah yang dibuat oleh Abelia seperti yang biasa dia lakukan dulu.
Abelia
"Ayah biar saya saja, yang mengantikan kakak menjadi pengantin Duke Dylan."
Kedatangan Abelia yang tidak disadari oleh Marquess, tentulah sangat mengejutkan pria paruh itu.
Marquess Grafin
"Apa yang kau katakan Abelia?"
Abelia
"Maafkan saya telah lancang Ayah. Sebelum surat itu diserahkan pada Ayah, saya sudah membaca terlebih dahulu. Maafkan saya ayah."
Marquess Grafin menghela nafas berat. Meskipun Abelia hanya berstatus sebagai anak tiri dari Marquess Grafin, tapi Marquess memberikannya hak dan tanggung jawab sama seperti Ariel dan Lucky.
Abelia
"Salah satu pengawal kita melihat Kakak pergi dengan seorang lelaki dini hari tadi."
Marquess Grafin
"Apa maksudmu?"
Abelia
"Ayah bisa bertanya pada Sir Bertrand untuk lebih jelasnya."
Marquess memijat kepalanya yang terasa berat. Dia tidak bisa mentoleransi kelakuan Ariel lagi.
Abelia
"Keluarga kita akan dipermalukan, jika pernikahan ini sampai batal. Bukankah ada banyak tamu yang berasal dari luar daerah, mereka bahkan sampai datang ke ibukota. Bagaimanakah mungkin kita bisa membatalkan pernikahan yang sudah siap seperti ini, Ayah?"
Marquess Grafin masih terdiam. Dia berusaha mencerna semua kejadian hari ini.
Abelia
"Apakah Duke Dylan tidak marah jika pernikahan ini gagal?"
Benar apa yang dikatakan Abelia. Jika pembatalan pernikahan ini sampai melukai hati Duke Dylan, itu sama saja dengan bunuh diri. Duke Dylan adalah orang yang berhati dingin. Menurut isu yang beredar, dia pernah memotong tangan seorang kepala chef karena masakan tidak sesuai yang dia inginkan.
Tapi jika pengantin perempuan berubah apakah Duke Dylan tidak akan marah? Dan bukankah Abelia sudah menjalin kasih dengan orang lain?
Marquess Grafin
"Kalau kamu menikah, bagaimana dengan Detrick?"
Abelia
"Saat ini yang terpenting adalah keluarga kita Ayah"
Seorang pengawal datang untuk menyampaikan surat dari Duke Dylan. Marquess membaca surat itu.
Marquess Grafin
"Bagaimana Duke bisa tahu jika Ariel menghilang?"
Abelia
"Beliau adalah seorang Duke. Pasti memiliki banyak informan."
Marquess Grafin
"Iya kamu benar juga."
Abelia
"Ayah. Apa yang dikatakan oleh Duke Dylan?"
Marquess Grafin
"Dia ingin agar pernikahan ini tetap terlaksana, meskipun pengantin wanitanya berbeda."
Senyuman Abelia seolah mengatakan, benarkan apa yang saya katakan.
Marquess Grafin
"Baiklah. Tolong gantikan kakakmu untuk menjadi pengantin Duke.!"
Abelia
"Iya Ayah."
Marquess Grafin
"Tapi jika kamu berubah pikiran katakanlah. Ayah akan mencari cara lain."
Abelia
"Yang Ayah khawatirkan tidak akan terjadi."
❤️❤️❤️❤️
Hanya dalam waktu singkat Abelia Grafin sudah mengenakan riasan dan gaun pengantin yang semula disiapkan untuk dipakai Ariel hari ini. Abelia terlihat sangat berbeda dari biasanya. Karena dia jarang berdandan, apalagi memakai gaun mewah. Lahir dari seorang Ibu yang terkenal karena kecantikannya, tentu saja kecantikan juga menurun kepada nya.
Tasya
"Anda sangat cantik Nona."
Abelia
"Terimakasih atas pujiannya."
Seseorang masuk ke dalam ruang tunggu pengantin perempuan, dia adalah Mariana Denian. Sejak semalam gadis itu tidak tenang. Dia sangat senang sahabatnya akan menikah, tapi dia juga takut kalau perbuatan mereka ketahuan semuanya akan berakhir sia-sia .
Abelia
"Kau terlihat lebih tegang dari pengantin perempuan Maria."
Mariana
"Tentu saja. Aku sangat takut bagaimana kalau??."
Abelia
"Itu tidak akan terjadi apa-apa"
Potong Abelia cepat sebelum sahabatnya itu keceplosan, karena di tempat ini dinding pun memiliki telinga. Jadi mereka harus berhati-hati dalam berbicara.
Abelia
"Sejak dulu kamu tau kan aku adalah Cinderella."
Mariana
"Iya benar. Sekarang Cinderella itu harus bahagia untuk selama."
Mariana memeluk sahabatnya penuh arti. Segala ketakutan hilang. Iya ini adalah jalan terbaik
Comments
Dwi FiNaz
/Drool/
2023-11-11
0
Mom Lia
bikin penasaran
2023-11-05
0