"Duh ih ganteng banget sih dia!"
Melihat Aileen hanya terdiam memandanginya, pria itu pun mendengus kesal karena yang dia butuhkan adalah jawaban dari Aileen.
Pria itu melepas dua tangan Aileen begitu saja, membuat Aileen merasa kecewa dan tersadar dari lamunannya.
"Hah? Kenapa dilepas??" ucap Aileen spontan.
Shanum langsung melotot ke arah Aileen seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan Aileen barusan.
"Ups!" Aileen reflek menutup mulutnya, menyesal karena sudah mengatakan itu.
"Saya kan tanya sama kamu tadi, kamu mau diantar sama saya gak ke UKS. Eh tapi kamu malah bengong aja, makanya saya lepas tangan kamu supaya kamu sadar." ucap pria itu.
"Maaf pak! Eh kak, eh bang, eh.." Aileen semakin dibuat gugup dan tak karuan.
"Panggil saya pak aja!" potong pria itu.
"Ah iya, baik pak! Kalau gitu saya sama teman saya aja deh ke UKS nya, saya gak mau repotin bapak terus." ucap Aileen sambil menggandeng lengan Shanum, namun tatapannya masih mengarah ke wajah pria di hadapannya itu.
"Ohh, yaudah kalo gitu saya permisi dulu ya? Kamu bisa kan jalan sendiri ke UKS? Atau perlu saya minta petugas PMR buat bawain kursi roda untuk kamu?" tanya pria itu.
"Gak usah pak, bapak cukup kasih tahu saya aja siapa nama bapak!" jawab Aileen.
Pria itu terkejut dengan ucapan Aileen, sedangkan Aileen sendiri lagi-lagi merasa syok setelah ia mengatakan hal tadi.
"Haish, aku kenapa gini ya?" batin Aileen.
"Kamu mau tahu nama saya?" tanya pria itu.
"Iya pak, eh iya lagi..." jawab Aileen spontan.
"Untuk apa kamu mau tahu nama saya?" tanya pria itu lagi.
"Gak untuk apa-apa kok pak, saya cuma pengen tahu aja. Supaya saya bisa bilang terimakasih sama orang yang udah tolong saya ini," jawab Aileen sambil tersenyum.
"Kamu gak perlu tahu nama saya, kamu kan bisa tinggal bilang terimakasih aja, tanpa perlu ucapin nama saya!" ucap pria itu.
"Ya iya sih, tapi kan kurang enak aja kalau saya gak tahu nama bapak." ucap Aileen.
"Kenapa? Saya aja gak tahu nama kamu, buat apa saya beritahu nama saya." ucap pria itu.
"Ah kalau gitu kenalin, nama saya Aileen pak!" ucap Aileen dengan bersemangat sembari menyodorkan tangan ke arah si pria.
"Okay!" ucap pria itu sambil manggut-manggut tanpa memperdulikan telapak tangan Aileen.
"Eee bapak gak ada niatan buat kenalin diri bapak balik gitu ke saya? Ini tangan saya pegel loh pak begini terus daritadi, bapak gak kasihan?" tanya Aileen pada si pria.
"Buat apa? Itu kan kamu sendiri yang mau begitu, saya gak minta kamu buat kenalin diri kamu dan ulurin tangan kamu kayak gitu." ucap si pria.
"Ya iya juga sih," ucap Aileen.
Aileen akhirnya garuk-garuk kepala merasa bingung harus bagaimana lagi untuk bisa mengetahui nama si pria.
"Yasudah, saya permisi!" ucap pria itu sambil langsung melangkah.
Namun, pria itu menyempatkan diri mendekat ke telinga Aileen dan membisikkan sesuatu. "Lain kali keramas ya, biar rambutnya gak gatal!"
Setelah mengatakan itu, si pria langsung pergi dengan cepat.
Aileen masih sangat syok mendengar apa yang dikatakan pria tadi.
"Ih tuh cowok emang idaman banget deh! Dia udah ganteng, terus cool lagi. Siapa coba yang gak naksir sama dia?" ucapnya sembari terus tersenyum memandangi punggung pria itu.
"Astaga Aileen! Come on, sadar Aileen sadar! Dia tuh udah tua, masa kamu demen sama yang tua?" ucap Shanum.
"Gapapa Shanum, yang penting dia ganteng." ucap Aileen.
Shanum hanya bisa geleng-geleng kepala dengan tingkah bucin sahabatnya itu.
•
•
Kini Aileen dan Shanum telah berada di kantin, mereka menikmati waktu istirahat dengan makan dan minum bersama-sama.
Namun, Aileen tetap saja tidak bisa fokus dengan makanannya. Yang ada di dalam pikirannya saat ini hanyalah pria tadi yang menolongnya.
"Kira-kira nama dia siapa ya? Andai aja aku udah tahu namanya, pasti aku bisa lebih gampang nulis nama dia di buku harian aku nanti. Tapi gapapa, ini baru awal dari perjalanan cinta seorang Aileen. Aku masih harus berjuang banyak!" batin Aileen.
Sementara Shanum masih asyik memakan spaghetti pesanannya dengan lahap.
"Eemmhh ini enak banget sih parah! Coba aja tadi kamu pesan ini juga Lin, pasti kamu bakalan suka banget deh sama rasanya! Eh kamu malah milih pesan nasi goreng," ujar Shanum.
Merasa tidak ada jawaban dari Aileen, Shanum pun mengangkat kepalanya dan berhenti sejenak dari makanannya.
"Astaga! Diajak ngobrol malah senyum-senyum sendiri, nih anak kayaknya udah mulai stres deh!" ucap Shanum.
"Woi Aileen!" teriak Shanum sembari memukul kepala Aileen dengan tangannya.
"Awhh! Kamu apa-apaan sih Shanum? Sakit tau!" ucap Aileen memegangi kepalanya.
"Hehe, sorry! Lagian kamu diajak ngobrol malah diem aja, udah gitu senyum-senyum sendiri lagi. Kamu ngelamunin apa sih? Bapak-bapak yang tadi itu?" ucap Shanum.
"Nah itu kamu tau, kenapa nanya?" ucap Aileen.
"Ya ampun Aileen! Kamu segitunya tertarik sama tuh bapak-bapak?" ujar Shanum.
"Ih Shanum, dia bukan bapak-bapak. Dia emang lebih tua dari kita, tapi dia belum bapak-bapak tau. Mukanya aja masih muda dan ganteng kayak gitu, masa dibilang bapak-bapak?" protes Aileen.
"Iya iya, terserah kamu ajalah! Tapi, kamu yakin kamu suka sama dia?" ucap Shanum.
"Yakin! Dari pertama kali lihat aja aku udah tertarik sama dia, mungkin jatuh cinta." jawab Aileen.
Shanum menganga sedikit melihat ekspresi Aileen yang begitu aneh saat dia sedang membicarakan pria tadi.
Braakkk..
"Hayo pada ngomongin apa nih?!" mereka berdua terkejut saat tiba-tiba seorang pria muncul sembari menggebrak meja.
"Haish, lu bener-bener ya Sal! Jantung gue hampir mau copot tau gak?!" protes Shanum sembari memegangi dadanya.
"Hahaha, yah elah lebay lu ah! Aileen aja gak kaget kok, ya kan Aileen?" ucap pria bernama Aksal itu seraya menatap wajah Aileen dari jarak dekat.
Ya, Aksal adalah sahabat Aileen selain Shanum, dia seringkali berkumpul bersama mereka di waktu istirahat seperti ini.
"Aku sebenarnya kaget, tapi karena aku lagi jatuh cinta, jadinya biasa aja deh." jawab Aileen.
"Hah? What? Apa??" Aksal terkejut dan langsung duduk di sebelah Aileen. "Lu lagi jatuh cinta? Sama siapa Aileen? Gue?" sambungnya.
"Ih kalo ngomong suka sembarangan aja! Yakali aku suka sama kamu, gak mungkin banget!" ucap Aileen.
"Hehe, sesekali kepedean gapapa kali. Btw emang lu sukanya sama siapa sih, ha?" ucap Aksal.
"Jangan ditanya deh Sal! Nanti lu malah nyesel sendiri loh denger jawabannya," ucap Shanum memperingati.
"Kenapa sih? Emang kamu suka sama siapa, Aileen?" tanya Aksal terheran-heran.
"Aku gak tahu namanya siapa, tapi yang pasti dia itu bagaikan pangeran yang datang di hidup aku dan ditakdirkan untuk menjadi suami aku kelak." jawab Aileen sambil membayangkan wajah pria tadi.
"Huweekk..."
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Ayunk
napa ya aku baca aillen.. alien mulu. 😅😅
2023-01-01
1
Maretha♚⃝҉𓆊
semangat,,,
2022-10-02
1
Drew 1
tinggi bet ngehalunya non...
gpp lanjut aja ngebayanginnya... 🤭🤭
2022-10-01
1