Episode 2

Aileen terus-menerus menatap wajah pria di sampingnya itu.

Tanpa sadar, Aileen seperti terpesona dengan ketampanan si pria yang telah menolongnya itu.

"Ganteng banget sih dia!" batinnya.

Sesaat kemudian, pria itu pun melirik ke arahnya. Sontak Aileen reflek memalingkan wajahnya sambil berpura-pura merapihkan rambut dan menatap ke luar jendela.

"Kamu gausah pura-pura gitu! Saya tahu kok, daritadi kamu perhatiin saya kan? Kamu mau apa dari saya, ha?" ucap pria itu dingin.

"What? I don't want anything from you, i'm just curious about you!" sangkal Aileen.

"Oh," Aileen berdecih kesal dengan jawaban pria itu yang menurutnya terlalu dingin.

Tak lama kemudian, mereka sudah tiba di sekolah tempat Aileen belajar. Ya SMP perwira bangsa.

"Kita udah sampai, kamu bisa turun sendiri kan? Oh ya, jangan lupa itu lukanya diobatin!" ucap pria itu.

"Of course, I can!" jawab Aileen mantap.

Gadis itu pun membuka pintu dan turun dari mobil si pria, ia membanting pintu tersebut dengan keras karena kesal pada sikap si pria.

"Ish, aneh banget tuh cowok!" umpat Aileen.

Pria itu membuka kaca mobilnya, menatap ke arah Aileen dengan wajah dingin.

"Apa lagi?" tanya Aileen bingung.

"Kamu diajarin sopan santun kan sama orang tua kamu? Kalau habis ditolongin orang itu, kamu harusnya bilang makasih, bukan malah banting pintu mobil saya kayak tadi!" ujarnya.

"Ya ya ya, thank you for your help! Ck," ucap Aileen singkat, ia langsung melangkah begitu saja dengan sedikit tertatih-tatih.

Pria itu masih terdiam di tempat, memandangi punggung Aileen saat memasuki gerbang sekolah.

Setelahnya, dia pun menancap gas. Maju melewati Aileen dan membuat gadis itu bingung.

"Loh loh, itu orang ngapain ya masuk ke sekolah aku? Ah iya! Mungkin dia lagi ada keperluan, lagian ngapain juga sih aku ngurusin dia? Gak penting banget!" ujar Aileen.

"Tapi, dia ganteng banget sih. Mukanya juga gak bosenin buat ditatap, bener-bener perfect! Andai aku bisa ketemu sama dia lagi," ucap Aileen sambil tersenyum sendiri.

"Aileen!" gadis itu dikejutkan dengan suara seorang wanita yang memanggilnya dari belakang, ya itulah Shanum sahabatnya.

"Shanum?" ucapnya.

"Kamu kenapa senyum-senyum begitu di depan gerbang sekolah? Naksir ya sama pak Angga?" ujar Shanum dengan wajah herannya.

"Hah? Ish, sembarangan aja kalo ngomong! Yakali aku naksir sama satpam sekolah!" elak Aileen.

"Hehe, terus kamu kenapa dong?" tanya Shanum.

"Umm, aku lagi senang.. aku ketemu sama pangeran, dia itu tampan banget. Kayaknya aku jatuh cinta deh sama dia, walau aku baru pertama kali ketemu sama dia." jawab Aileen.

"Pangeran? Come on Aileen! Kamu sadar dong! Jangan gara-gara kak Grace sama kak Margo yang suka bully kamu, terus kamu jadi suka mengkhayal kayak gini! Ayo Aileen, sadar Aileen!" ucap Shanum sembari menggoyang-goyangkan bahu Aileen.

"Ih kamu apa sih?! Siapa juga yang halu? Aku tuh serius tau, dia mirip banget sama pangeran di film-film kerajaan gitu!" ujar Aileen.

"Hah serius? Emang kayak apa sih mukanya? Tunjukin dong!" ucap Shanum.

"Aku gak punya fotonya sih, orang baru ketemu sekali tadi. Tapi, dia aku lihat tadi masuk ke dalam sekolah ini juga. Kayaknya sih dia ada keperluan deh, yuk kita masuk ke dalam biar aku bisa tunjukin ke kamu siapa pangeran aku!" ucap Aileen.

"Oke deh, aku ngikut aja!" ucap Shanum.

Aileen menggandeng tangan Shanum, lalu masuk ke dalam sekolah bersama-sama.

Seperti biasa, kedatangan Aileen itu disambut oleh cemoohan dari para siswa untuknya.

Namun, Aileen yang sudah terbiasa pun tak mengindahkan ucapan-ucapan tersebut.

"Aileen, jangan dengerin omongan mereka ya! Mereka itu cuma iri sama kamu, karena mereka gak bisa jadi seperti kamu!" bisik Shanum.

"Iya Shanum, aku ngerti kok." balas Aileen dengan senyum manisnya.

Mereka terus berjalan melewati para siswa tersebut tanpa memperdulikan ucapan yang dilontarkan kepada Aileen.

Sampai tanpa sengaja, mereka justru berpapasan dengan pria yang tadi menolong Aileen.

Sontak Aileen reflek menghentikan langkahnya, ia juga mencegah Shanum untuk terus melangkah.

"Eh eh eh, tunggu dulu Shanum!" pinta Aileen.

"Kenapa sih? Ada yang salah?" tanya Shanum heran.

"I-itu di depan ada pangeran yang tadi nolongin aku, kamu lihat sendiri deh kesana!" jawab Aileen seraya menunjuk ke arah si pria.

"Hah? Mana??" ucap Shanum bingung.

Shanum pun mengarahkan pandangannya ke arah yang ditunjuk oleh Aileen, matanya melotot lebar melihat seorang pria tampan berdiri di depan sana.

"What? Jadi, itu pangeran yang kamu maksud?" tanya Shanum.

"Iya Shanum, dia ganteng banget kan? Duh, dilihat dari sini aja udah keren, apalagi kalo dia dekat coba." jawab Aileen.

"Wah selera kamu bener-bener aneh deh Aileen! Iya sih dia ganteng, tapi kan dari look nya aja udah kelihatan kalau dia dua kali lipat lebih tua dari kita. Emang kamu tuh sukanya sama yang tua-tua kayak gitu ya?" ujar Shanum.

"Ish, tua darimana sih Shanum? Palingan dia masih sekitar dua puluh tahunan, cocok tau sama aku. Lagian usia juga gak jadi masalah, yang penting kita sama-sama suka." ucap Aileen.

"Iyain aja deh, terserah kamu! Tapi, kamu hati-hati kalau mau deketin dia!" ujar Shanum.

"Lah emang kenapa?" tanya Aileen bingung.

"Bisa aja dia udah ada calon, ya kan?" jawab Shanum.

"Iya sih, tapi buat laki-laki kayak dia mah gapapa aku jadi yang kedua juga." celetuk Aileen.

"Hah??" Shanum terkejut bukan main.

Shanum benar-benar kaget mendengar ucapan Aileen, sikap sahabatnya itu juga sangat berbeda dibanding biasanya.

"Hey!" Aileen dan Shanum kompak terkejut saat suara berat menyapa mereka.

Keduanya bertambah kaget karena ternyata pria yang sedari tadi mereka amati kini sudah ada di depan matanya.

"Eh eee i-i-iya.." ucap Aileen gugup.

"Kamu yang tadi kan? Kenapa malah berdiri aja disini? Lutut kamu udah diobatin belum?" tanya pria itu.

"Eee anu itu..." Aileen tak mampu menjawabnya.

"Sini saya cek!" pria itu langsung berlutut di depan Aileen dan sedikit menaikkan rok Aileen hingga tampaklah lutut gadis itu.

Aileen dan Shanum sama-sama menutup mulut mereka melihat kelakuan pria itu.

"Loh, kok ini masih berdarah? Kamu belum diobatin ya? Saya kan tadi suruh kamu ke UKS, kenapa malah gak nurut?" tanya pria itu sembari mendongakkan kepalanya.

"Umm, a-aku.."

"Yaudah, ayo saya antar kamu ke UKS! Kebetulan urusan saya sudah selesai, jadi saya bisa anterin kamu kesini." potong pria itu.

Pria itu berdiri kembali, mendekat dan meraih dua tangan Aileen.

Seketika itu juga jantung Aileen berdetak sangat kencang, tubuhnya menegang saat merasakan sentuhan dari si pria.

"Duh, baru dipegang gini aja aku udah gak kuat. Gimana kalau dia gendong aku lagi kayak tadi?" batinnya.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

♀️

♀️

ngarepnya digendong lagi

2022-10-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!