Chapter 5. Sebuah Rahasia

Cahaya matahari mengintip dari balik jendela kaca, sinar-sinarnya memasuki kamar tidur milik Arshaka Dean. Pagi yang indah dengan cahaya matahari yang menyorot mansion mewah ini sudah tampak kehidupan, pelayan dan penjaga yang berada di mansion terlihat sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Mansion yang mereka tempati sangat luas, tidak heran jika pekerja yang bekerja di mansion ini begitu banyak, menyesuaikan dengan keadaan di dalam mansion.

Sedari tadi Albert berdiri di dalam kamar Arshaka Dean, Albert sang asisten pribadi memiliki akses untuk keluar masuk kamar Arshaka Dean. Albert mengamati wajah Arshaka Dean, dengan harap-harap cemas, Albert menyunggingkan senyum melihat wajah damai Arshaka Dean yang tertidur. Setelah semalam sempat marah dengan pesta yang diadakan di mansion-nya, Arshaka Dean tertidur dengan nyenyak tanpa ada gangguan dari siapa pun. Tetapi, situasi seperti inilah yang sangat ditakutkan oleh Albert, dan semua penghuni mansion.

Meskipun sudah sering mengalami hal ini, mereka tetap tidak mengharapkan sesuatu terjadi menimpa kepada majikan mereka. Ketika situasi yang sudah biasa, terjadi kembali, itu akan sangat merepotkan, bagi Albert, bagi pekerja di sini, maupun bagi Arshaka Dean sendiri. Albert sudah tidak terbendung lagi menahan rasa cemas dan khawatirnya, apalagi melihat kondisi Arshaka Dean tadi malam, Albert tidak mampu membayangkan apa yang akan terjadi hari ini. Albert tidak henti berdoa, meminta kepada sang Maha Besar kepercayaannya agar situasi buruk tidak datang, Albert sungguh-sungguh mengharapkan agar Arshaka Dean baik-baik saja.

“Selamat pagi, Paman?” sapa seseorang di kamar itu. Harapan Albert tinggallah harapan, semua doanya belum dikabulkan, Albert harus mengatasi situasi seperti ini sekali lagi. Seseorang yang tidak diharapkan kehadirannya, menyapanya dengan riang gembira.

“Se …, se …, selamat pagi, Edmund. Apa kabar, Edmund?” Albert menjawabnya dengan kegugupan, hingga ia terbata-bata menjawab sapaan Edmund.

“Kenapa Paman, sakitkah?” tanya Edmund khawatir.

“Oh, tidak aku baik-baik saja,” jawab Albert, bohong.

“Lama tidak bertemu, Paman. Apakah semuanya baik-baik saja?” tanya Edmund.

“Semuanya lancar, Edmund. Iya, sudah lama sekali kita tidak bertemu, bagaimana keadaanmu?” tanya Albert.

“Aku merasa lebih baik pagi ini, aku terbangun seperti sudah melakukan tidur yang lama sekali, Paman,” jawab Edmund.

“Padahal aku hanya tertidur satu malam saja, bukan?” tanyanya kembali.

“Iya, kau benar, Edmund,” jawab Albert.

“Di mana Kakak, Paman?” tanya Edmund. “Aku sudah terlalu lama tidak melihatnya,” lanjut Edmund.

“Kakakmu sedang pergi keluar kota untuk bekerja, Edmund. Mungkin beberapa hari lagi kakakmu akan segera pulang,” jawab Albert.

Kaulah, Kakak itu, Edmund. Arshaka Dean ada di dalam dirimu, kau tidak akan bertemu dengannya sampai kapan pun, kecuali takdir memberi kesempatan kepada kalian, batin Albert.

“Baiklah. Tetapi, kenapa setiap aku datang, Kakak selalu pergi, Paman? Apakah Kakak tidak menyukai aku datang mengunjunginya?” tanya Edmund.

“Tidak mungkin, Edmund. Kakakmu sangat menyayangimu, memang saat ini kakakmu sedang ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, Edmund. Kakakmu pasti menyesal tidak bisa bertemu denganmu seperti ini.” Albert memberi pengertian kepada Edmund untuk menenangkan perasaannya.

“Ars! Aku harus pergi, mereka memintaku pergi ke kantor!” teriak Watson di ambang pintu kamar Arshaka Dean. Watson terbangun setelah semalam ia tidur tanpa meninggalkan jejak.

Albert yang mendengar teriakan itu, menggelengkan kepalanya kepada Watson, memberi tanda bahwa Arshaka Dean masih tertidur, dan yang berada di hadapannya bukan Arshaka Dean. Watson yang mengerti dengan petunjuk itu, ia menatap Edmund yang juga menatapnya.

“Hei, temannya Kakak, sudah lama tidak melihatmu,” sapa Edmund kepada Watson.

“Kabar baik, Edmund. Maafkan aku. Aku salah mengira, kupikir kau Ars, Edmund,” balasnya.

“Tidak masalah, mungkin karena wajahku sangat mirip dengan kakakku, bisa saja salah mengira. Kakak menginap di sini, kenapa semalam kita tidak bertemu?” tanya Edmund.

“Iya, aku tidur di sini. Sepertinya semalam aku langsung tertidur, jadi tidak sempat melihatmu,” jawab Watson.

Setelah sapaan mereka selesai, Albert berjalan mendekati Watson, ada hal yang ingin disampaikan oleh Watson sepertinya. Albert menangkap isyarat yang diberikan oleh Watson kepadanya tadi.

“Apa keadaannya memburuk, Albert?” tanyanya langsung kepada Albert.

“Sepertinya begitu, semalam dia kesakitan, aku tidak tega melihatnya,” jawab Albert.

“Sejak kapan dia seperti ini?” tanyanya lagi.

“Kondisi seperti ini selalu tiba-tiba, Watson,” ujar Albert pilu.

“Baiklah, aku harus pergi, Albert. Kabari aku jika sesuatu yang buruk terjadi, Albert,” pinta Watson.

“Akan aku ingat, terima kasih,” jawab Albert.

“Baiklah, aku pergi,” pamitnya. “Aku pergi dulu, Edmund. Kita bertemu lagi nanti,” pamit Watson kepada Edmund.

“Iya, segeralah berkunjung kembali, Kak,” balasnya.

Watson melambaikan tangannya, dan pergi dari kamar Arshaka Dean. Pagi ini memang Arshaka Dean masih tertidur, dia entah kapan akan terbangun kembali, semalam dia sudah mewanti-wanti untuk bersiap kepada Albert. Bersiap untuk kemungkinan akan ada tamu yang tidak diharapkan datang, meskipun tidak siap dengan keadaan serba mendadak ini, Albert harus patuh terhadap perintahnya. Dan pagi yang damai ini, tamu itu datang, Albert tidak pernah menyangka kedatangannya akan secepat ini. Tamu itu tidak lain adalah Edmund Dean, dia juga masih atasannya, maka Albert sudah seharusnya patuh akan setiap perintahnya.

“Kenapa aku memakai pakaian, Kakak?” tanya Edmund pada dirinya sendiri.

Albert yang mendengar itu segera mendatangi Edmund kembali, Albert harus meneliti setiap tingkah laku Edmund mulai sekarang, seperti biasanya. “Mungkin kau salah memakai pakaian, Edmund. Sepertinya semalam kau terburu-buru karena mengantuk,” ujar Albert.

“Seperti itu ya, Paman? Kenapa pakaian Kakak suram seperti ini, sungguh tidak keren Kakak ini,” ejek Edmund.

“Apakah pakaianku masih ada di sini, Paman?” tanya Edmund lagi.

“Ada, Edmund. Masih tersimpan dengan baik, semua masih seperti semula, Edmund. Jika ingin berganti pakaian, kau pasti tahu harus ke mana, bukan?”

“Iya, aku tahu sekali,” balasnya.

Arshaka Dean masih tertidur dan kemungkinan menghilang sejak pagi ini, yang ada hanya raganya saja yang dipinjam oleh Edmund Dean. Arshaka Dean dan Edmund Dean adalah dua kepribadian yang menempati satu tubuh. Bingung, bukan? Arshaka Dean, sang mafia hebat kita memiliki gangguan identitas yang mana dalam kondisi tertentu Arshaka Dean akan berganti kepribadian, penyakit ini disebut dissociative identity disorder (DID). Ini merupakan rahasia terbesar dari seorang mafia hebat bernama Arshaka Dean, selain penghuni mansion, Albert, dokter pribadi, guru pribadi, dan Watson, tidak ada lagi yang mengetahui kondisi Arshaka Dean.

“Aku mau berganti pakaian, Paman. Pakaian Kakak, sungguh tidak nyaman, jelek sekali seleranya,” katanya.

“Mari, aku antar,” ajak Albert.

Edmund Dean beranjak dari tempat tidur, berlari ke ruang yang disediakan untuk pakaian, di ruangan ini terdapat lemari-lemari indah dan besar yang dipenuhi dengan pakaian berbagai merek terkenal. Satu lemari di sisi kanan pintu, penuh dengan jas panjang berbagai warna gelap dan kemeja, serta pakaian lainnya milik Arshaka Dean, sedangkan di sampingnya ada lemari yang biasa menyimpan pakaian milik Edmund Dean, berbagai pakaian berwarna cerah dan beragam memenuhi lemari itu, sangat bertolak belakang sekali dengan Arshaka Dean.

“Lihatlah, Paman. Pakaian Kakak, membosankan sekali, kenapa orang seperti dia betah berpakaian seperti ini? Bukankah wajah kita sangat mirip, kenapa Kakak punya selera yang payah sekali,” ejek Edmund pada Arshaka Dean, secara tidak langsung Edmund menghujat dirinya sendiri.

“Semua orang mempunyai selera yang berbeda, Edmund. Begitu pun denganmu dan kakakmu itu.”

Edmund memilih pakaian yang akan dia kenakan, setelah berlama-lama dalam menentukan pakaian yang akan ia pakai, akhirnya ia menjatuhkan pilihan pada t-shirt berwarna biru muda dipadukan dengan celana jeans dengan warna senada. Edmund terlihat sangat segar dengan pakaian itu.

Terpopuler

Comments

Alea Wahyudi

Alea Wahyudi

baru paham klo ternyata ars punya 2 kepribadian...

2022-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Kehebatan Sang Pria Tampan
2 Chapter 2. Kemenangan
3 Chapter 3. Mafia Tampan
4 Chapter 4. Bersiaplah
5 Chapter 5. Sebuah Rahasia
6 Chapter 6. Edmund Dean
7 Chapter 7. Ketulusan Albert
8 Chapter 8. Cadhla Mativa Sang Dokter Pribadi
9 Chapter 9. Kabar Dari Robert
10 Chapter 10. Penangkaran Kupu-Kupu
11 Chapter 11. Semuanya Terjadi
12 Chapter 12. Volar Maravillosamente
13 Chapter 13. Praduga
14 Chapter 14. Dia Kembali
15 Chapter 15. Arshaka Dean Yang Keras
16 Chapter 16. Menerima
17 Chapter 17. Diselesaikan Secara Mafia
18 Chapter 18. Waktunya Semua Orang Kejam
19 Chapter 19. Tamu Pengacau
20 Chapter 20. Perdebatan Alot
21 Chapter 21. Si Keras Kepala
22 Chapter 22. Guru Pengganti
23 Chapter 23. Rumi Ejaz
24 Chapter 24. Kisah Untuk Rumi
25 Chapter 25. Sebuah Pilihan
26 Chapter 26. Pada Akhirnya Dia Juga Manusia
27 Chapter 27. Zona Penyangkalan
28 Chapter 28. Trigger
29 Chapter 29. Hatinya Tetap Pada Sang Mafia
30 Chapter 30. Keributan Lainnya
31 Chapter 31. Godaan Lain
32 Chapter 32. Aku Ingin Hidup
33 Chapter 33. Kita Semua Berhasil
34 Chapter 34. Ketenangan Yang Direnggut
35 Chapter 35. Malam Yang Panjang
36 Chapter 36. Kelembutan Yang Panas
37 Chapter 37. Kejutan Pahit
38 Chapter 38. Pertemuan Rumi Dan Edmund
39 Chapter 39. Satu Per Satu Rahasia Terungkap
40 Chapter 40. Isak Tangis
41 Chapter 41. Tawa Yang Mereka Rindukan
42 Chapter 42. Provokasi
43 Chapter 43. Rasa Yang Memburu
44 Chapter 44. Timbulnya Kesalahpahaman
45 Chapter 45. Menebus Hati Yang Luka
46 Chapter 46. Siasat Busuk
47 Chapter 47. Misi Yang Terusik
48 Chapter 48. Senjata Tersembunyi
49 Chapter 49. Misi Batal!
50 Chapter 50. Bencana Besar
51 Chapter 51. Pilihan Sulit
52 Chapter 52. Pesan Video
53 Chapter 53. Takdir Edmund
54 Chapter 54. Peluru Dari Masa Lalu
55 Chapter 55. Ujung Langkah
56 Chapter 56. Pilihan Egois
57 Chapter 57. Pulang
58 Chapter 58. Kembali Ke Mansion
59 Chapter 59. Foto Misterius
60 Chapter 60. Perangkap
61 Chapter 61. Seseorang Dari Masa Lalu
62 Chapter 62. Pertemuan Ruang dan Waktu
63 Chapter 63. Kisah Kejam Yang Terungkap
64 Chapter 64. Pembalasan Dendam
65 Chapter 65. Edmund Kritis
66 Chapter 66. Identitas Rumi Yang Sebenarnya
67 Chapter 67. Penyesalan Birdella
68 Chapter 68. Memulai Hidup Baru
69 Chapter 69. Mencari Arti Cinta
70 Chapter 70. Jawaban Hati
71 Chapter 71. Harap Cemas Yang Dirundung Gelisah
72 Chapter 72. Masih Ada Kesempatan
73 Chapter 73. Akhirnya Tersampaikan
74 Chapter 74. Menyatukan Rindu
75 Chapter 75. Hasrat Yang Membara
76 Chapter 76. Serangan Di Malam Hari
77 Chapter 77. Bergelung Dengan Api dan Asap
78 Chapter 78. Bergelut Resah
79 Chapter 79. Jawaban Atas Semua Harap
80 Chapter 80. Percakapan Yang Menyakitkan
81 Chapter 81. Berakhirnya Sumber Kesengsaraan
82 Chapter 82. Satu Badai Lagi Harus Terlewati
83 Chapter 83. Hadiah Dari Segala Macam Tanya
84 Chapter 84. Harapan Mereka Yang Dipertemukan
85 Chapter 85. Kehidupan Indah Untuk Edmund
86 Chapter 86. Waktu Yang Paling Tepat
87 Chapter 87. Akhir Dari Sebuah Kisah (END)
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Chapter 1. Kehebatan Sang Pria Tampan
2
Chapter 2. Kemenangan
3
Chapter 3. Mafia Tampan
4
Chapter 4. Bersiaplah
5
Chapter 5. Sebuah Rahasia
6
Chapter 6. Edmund Dean
7
Chapter 7. Ketulusan Albert
8
Chapter 8. Cadhla Mativa Sang Dokter Pribadi
9
Chapter 9. Kabar Dari Robert
10
Chapter 10. Penangkaran Kupu-Kupu
11
Chapter 11. Semuanya Terjadi
12
Chapter 12. Volar Maravillosamente
13
Chapter 13. Praduga
14
Chapter 14. Dia Kembali
15
Chapter 15. Arshaka Dean Yang Keras
16
Chapter 16. Menerima
17
Chapter 17. Diselesaikan Secara Mafia
18
Chapter 18. Waktunya Semua Orang Kejam
19
Chapter 19. Tamu Pengacau
20
Chapter 20. Perdebatan Alot
21
Chapter 21. Si Keras Kepala
22
Chapter 22. Guru Pengganti
23
Chapter 23. Rumi Ejaz
24
Chapter 24. Kisah Untuk Rumi
25
Chapter 25. Sebuah Pilihan
26
Chapter 26. Pada Akhirnya Dia Juga Manusia
27
Chapter 27. Zona Penyangkalan
28
Chapter 28. Trigger
29
Chapter 29. Hatinya Tetap Pada Sang Mafia
30
Chapter 30. Keributan Lainnya
31
Chapter 31. Godaan Lain
32
Chapter 32. Aku Ingin Hidup
33
Chapter 33. Kita Semua Berhasil
34
Chapter 34. Ketenangan Yang Direnggut
35
Chapter 35. Malam Yang Panjang
36
Chapter 36. Kelembutan Yang Panas
37
Chapter 37. Kejutan Pahit
38
Chapter 38. Pertemuan Rumi Dan Edmund
39
Chapter 39. Satu Per Satu Rahasia Terungkap
40
Chapter 40. Isak Tangis
41
Chapter 41. Tawa Yang Mereka Rindukan
42
Chapter 42. Provokasi
43
Chapter 43. Rasa Yang Memburu
44
Chapter 44. Timbulnya Kesalahpahaman
45
Chapter 45. Menebus Hati Yang Luka
46
Chapter 46. Siasat Busuk
47
Chapter 47. Misi Yang Terusik
48
Chapter 48. Senjata Tersembunyi
49
Chapter 49. Misi Batal!
50
Chapter 50. Bencana Besar
51
Chapter 51. Pilihan Sulit
52
Chapter 52. Pesan Video
53
Chapter 53. Takdir Edmund
54
Chapter 54. Peluru Dari Masa Lalu
55
Chapter 55. Ujung Langkah
56
Chapter 56. Pilihan Egois
57
Chapter 57. Pulang
58
Chapter 58. Kembali Ke Mansion
59
Chapter 59. Foto Misterius
60
Chapter 60. Perangkap
61
Chapter 61. Seseorang Dari Masa Lalu
62
Chapter 62. Pertemuan Ruang dan Waktu
63
Chapter 63. Kisah Kejam Yang Terungkap
64
Chapter 64. Pembalasan Dendam
65
Chapter 65. Edmund Kritis
66
Chapter 66. Identitas Rumi Yang Sebenarnya
67
Chapter 67. Penyesalan Birdella
68
Chapter 68. Memulai Hidup Baru
69
Chapter 69. Mencari Arti Cinta
70
Chapter 70. Jawaban Hati
71
Chapter 71. Harap Cemas Yang Dirundung Gelisah
72
Chapter 72. Masih Ada Kesempatan
73
Chapter 73. Akhirnya Tersampaikan
74
Chapter 74. Menyatukan Rindu
75
Chapter 75. Hasrat Yang Membara
76
Chapter 76. Serangan Di Malam Hari
77
Chapter 77. Bergelung Dengan Api dan Asap
78
Chapter 78. Bergelut Resah
79
Chapter 79. Jawaban Atas Semua Harap
80
Chapter 80. Percakapan Yang Menyakitkan
81
Chapter 81. Berakhirnya Sumber Kesengsaraan
82
Chapter 82. Satu Badai Lagi Harus Terlewati
83
Chapter 83. Hadiah Dari Segala Macam Tanya
84
Chapter 84. Harapan Mereka Yang Dipertemukan
85
Chapter 85. Kehidupan Indah Untuk Edmund
86
Chapter 86. Waktu Yang Paling Tepat
87
Chapter 87. Akhir Dari Sebuah Kisah (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!