⚠️ Mengandung kata-kata kasar tidak untuk ditiru!!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
.
.
Davide memasuki kedai kopi, davide pikir espresso mungkin bisa sedikit menghilangkan penatnya saat ini.
Selesai memesan espresso davide beralih menuju kursi kosong tak jauh dari barista.
Menunggu espresso datang davide memainkan smartphone miliknya untuk sedikit mengurangi kebosanan.
Tetapi rasa bosan davide justru berganti dengan rasa terkejut ketika tumpahan espresso yang tiba-tiba mengenai dirinya.
"Prangg-"
"Maafkan aku, aku tidak sengaja" dengan takut pelayan itu meminta maaf setelah melakukan kesalahan dengan tidak sengaja menumpahkan esspreso kepada davide sebagai pengunjung.
Davide yang merasa kesal menghiraukan permintaan maaf pelayan itu dan melepas kasar smartphone dari tangannya lalu beranjak untuk membersihkan tumpahan espresso.
"Kumohon maafkan aku" pelayan itu kembali meminta untuk dimaafkan dengan wajahnya yang terlihat takut.
Kegaduhan yang terjadi menarik perhatian hingga membuat mereka menjadi bahan tontonan pengunjung lain.
Davide yang merasa tidak nyaman bertanya letak toilet kepada barista yang juga terkejut dengan hal yang baru saja terjadi.
"Dimana letak toilet" ucap davide dingin.
"Pergilah ke arah sana, kau akan melihat toilet di balik tembok itu" jawab sang barista memberitahu.
Setelah mendapat jawaban davide berjalan ke arah belakang dan tidak sulit bagi davide untuknya menemukan letak toilet.
Logo toilet sudah cukup menjadi penanda dan wastafel menjadi tujuan davide.
Davide membersihkan sisa espresso dan tanpa dia sadari pelayan yang menumpahkan espresso berada di belakangnya dengan wajah cemas.
"Tu-an"
"Kumohon maafkan aku" pelayan itu memohon namun tetap saja tidak mendapat respon dari davide.
"Biarku bantu" gadis itu mengulurkan tangannya untuk mulai membersihkan.
"Apa yang kau lakukan!" Suara keras disertai sentakan davide membuat gadis itu terkejut hingga membuatnya hampir terjatuh jika saja davide tidak menahannya.
Dalam jarak yang begitu dekat davide dapat melihat jelas wajah gadis itu hingga terkesima dan membuat rasa amarah davide seketika hilang.
"Ma-afkan aku" gadis itu dengan gugup melepaskan diri dan menjauh.
"Tidak masalah" balas davide seketika luluh.
Setelah mengatakan itu davide keluar meninggalkan toilet dan gadis itu disana.
Setelah kepergian davide, gadis itu langsung membasuh wajah di wastafel untuk sedikit membuatnya merasa segar.
Sementara itu davide memutuskan untuk pulang setelah membayar espresso tumpah yang belum sempat dia nikmati. Sebenarnya barista sudah mengatakan untuk tidak perlu membayar karena itu adalah kesalahan dari pelayan mereka tetapi davide tetap membayar dan mengatakan untuk tidak menegur pelayan itu.
...****************...
Davide dalam perjalanan pulang, di sepanjang wajah polos gadis terus muncul di pikirannya, mata biru gadis itu cukup membuat davide terpengaruh seperti magnet yang menarik davide untuk terus menatap.
"Siapa dia?" gumam Davide lirih.
Tanpa davide sadari senyuman tipis terbentuk di bibirnya, hal yang sangat jarang sekali terlihat dari seorang davide.
...****************...
Mobil davide tiba di kediaman Johnson, dengan memarkir asal dan keluar meninggalkan mobil.
Davide melempar ringan kunci mobil kepada salah satu bodyguard yang sedang berjaga, itu adalah perintah tidak langsung untuk memindahkan mobil ke garasi mansion.
Di antara semua anggota keluarga johnson, davide adalah yang paling tidak tersentuh sikap dingin davide seperti tameng dan peringatan untuk semua orang tidak berada dekat dengannya.
Davide berjalan melewati pintu utama di sambut oleh para pelayan yang sudah menunduk memberi hormat kepadanya namun davide seperti tidak peduli dengan hal itu ataupun orang-orang yang berada di sekitarnya.
"Davide!"
Suara tegas menghentikan langkah davide yang sudah menaiki beberapa anak tangga, Davide masih membelakangi seseorang yang memanggilnya.
"Ada apa, kau memerlukan sesuatu?" ucap davide tanpa menoleh ataupun melihat lawan bicaranya.
"Apakah seperti itu caramu bersikap?" ucap lawan bicara davide dengan tegas dan tidak menyukai sikap davide.
"Apa yang kau harapkan dariku, menunduk dan memberi hormat seperti para pelayan dan bodyguardmu?" ucap davide tajam lalu menoleh melihat lawan bicaranya.
"DAVIDE!!"
"Ada apa, kau marah?!" davide menatap dingin ke arah sang ayah, Henry johnson.
"Sepertinya ibumu telah berhasil membesarkanmu" ucap Henry sarkas.
Sambil melangkahkan kaki menuruni anak tangga davide tersenyum evil mendengar ucapan sang ayah yang melibatkan sang ibu dalam pembicaraan mereka sehingga membuatnya tersinggung.
"Tentu saja ibuku sangat hebat, dia mampu membesarkan anak dari pria brengsek sepertimu" ucap davide tajam menjawab seperti tidak memiliki rasa hormat.
"PLAK!-"
Wajah davide tertoleh karena tamparan keras Henry, tangannya terkepal kuat menahan rasa amarah tetapi davide hanya tersenyum evil menanggapinya.
"Boleh aku pergi?" ucap davide berbasa-basi bukan benar-benar untuk meminta izin.
Tanpa menunggu jawaban Sanga ayah Davide berbalik meninggalkan sang ayah yang terlihat jengah.
"Alessia, davide kita yang manis. Dia sangat jauh berbeda setelah kepergianmu" henry membatin menunduk mengeluhkan sikap davide yang semakin jauh darinya.
...****************...
Davide tiba di kamar dan menutup kasar pintu untuk menyalurkan amarah. Disaat yang bersamaan dering smartphone mengalihkan perhatiannya.
"Arabella?" ucap davide melihat nama sang adik yang menelponnya.
"Halo" jawba davide dan mendengarkan arabella.
"Baiklah" setelah menyudahi panggilan Davide sedikit melempar asal smartphone miliknya lalu mengusap kasar wajahnya dengan lelah.
Arabella johnson sang adik yang memilih untuk tetap di asrama karena tidak ingin tinggal di mansion bersama keluarganya sehingga tak heran dia adalah anggota keluarga Johnson yang jarang terlihat.
Davide berjalan mendekat ke arah jendela, tirai jendela yang terbuka menampilkan kebahagiaan istri lain sang ayah yang tertawa dengan begitu bahagia di luar sana.
Davide tersenyum menatap wanita itu, tangannya menahan di tembok dengan jari-jari yang mengepal, dia begitu marah melihat wanita yang sudah merusak kehidupan ibunya yang justru terlihat begitu bahagia.
Davide menarik kasar tirai hingga menutup penglihatannya dari wanita yang sangat tidak ingin dia lihat.
Saat akan berbalik davide terhenti ketika melihat potret sang ibu nyonya alessia marino. Potret yang sengaja davide simpan untuk selalu dia lihat ketika dia merasa rindu dengan sang ibu.
Davide memperhatikan potret sang ibu yang terlihat sangat cantik, dia tersenyum pahit mengingat sang ibu yang tidak memiliki nasib secantik rupanya.
"Mom" gumam davide lirih memaksakan diri untuk tersenyum.
Suara dering smartphone mengalihkan davide dari potret sang ibu yang sedang dia pandangi.
^^^("Basecamp, 21.00 pm")^^^
Setelah membaca pesan itu davide tidak membalas. Davide merasa dia cukup mengetahui dan akan langsung bergabung nanti.
Davide kembali menyimpan smartphone miliknya di atas nakas lalu berjalan ke arah ranjang untuk beristirahat. Rasa lelah membuat davide mengantuk mungkin dengan memejamkan mata sebentar bisa memulihkan kembali kondisinya.
Deru nafas halus davide terdengar sudah cukup menadakan dia sudah di alam mimpi.
...****************...
**tok tok tok
Suara ketukan menganggu hingga membuat davide terbangun. Dengan Mada yang maish mengantuk davide berusaha membuka mata.
"Masuk!".
Seseorang membuka pintu dari luar, terlihat seorang pelayan muncul dari balik pintu yang terbuka.
"Permisi tuan muda"
"Maaf karena sudah mengganggu waktu istirahat anda, tuan johnson memerintahkan anda untuk segera turun makan malam" ucap pelayan itu menunduk takut.
"Katakan pada tuanmu, aku tidak akan pernah makan satu meja dengan keluarganya!" jawab davide santai beranjak dari ranjang membuka baju lalu melemparnya asal dan jadilah davide tanpa baju memperlihatkan tubuh atletisnya sekarang.
"Tap-i tuan" pelayan itu menunduk dalam.
Davide tersenyum evil mendengar pelayan itu yang sudah terbata lebih dulu merasa takut bahkan sebelum menyampaikan ucapannya kepada henry.
"Katakan saja, aku tidak ikut bergabung" ucap davide tanpa menoleh ke arah pelayan itu.
"Baik tuan muda, permisi" jawab pelayan itu pamit meninggalkan kamar davide.
Setelah kepergian pelayan davide menuju bathroom untuk segera membersihkan diri karena dia akan bergabung bersama kelima temannya di basecamp.
Setelah lima belas menit davide keluar dari walk in closet sudah dengan pakaian yang berbeda dan tampak lebih segar dari sebelumnya.
Davide meninggalkan kamar berjalan menuju lift untuk sampai di basement tempat terparkirnya berbagai kendaraan milik keluarga johnson.
Setibanya di basement davide berjalan ke arah motor miliknya yang sudah terparkir berdampingan dengan motor lain di sana.
Bodyguard yang melihat kedatangan davide langsung menunduk memberi hormat dan menghentikannya.
"Tuan muda, tuan johnson melarang anda untuk keluar" ucap bodyguard memberitahu namun tidak di pedulikan oleh davide.
"Tuan muda" bodyguard itu mencoba mengahalangi davide.
"Menyingkirlah!" ucap davide dingin.
Tidak memiliki pilihan lain, bodyguard itu hanya bisa mengikuti perintah davide untuk menyingkir dan tidak menghalangi jalannya.
Davide menggunakan helm hitam tatapan tajamnya selaras dengan tangan yang memainkan gas motor hingga menimbulkan asap tebal di basement. Motor bergerak meninggalkan basement dan sang bodyguard masih memperhatikannya.
"Sampaikan pesan kepada tuan Johnson, tuan muda sudah meninggalkan mansion" ucap sang bodyguard melalui headphone yang sudah terkoneksi dengan bodyguard di tempat lain
...****************...
Sementara di luar mansion suara motor davide memenuhi are mansion hingga menarik perhatian para bodyguard yang sedang berjaga juga perhatian Leo johnson adik tiri davide yang melihat kepergiannya dari atas balkon kamar.
"Aku tidak pernah menginginkan diriku untuk menjadi bagian dari Johnson, apalagi menjadi alasan rusaknya kehidupanmu seperti yang selalu kau katakan padaku" gumam leo melihat davide yang menjauh bersama motornya.
Leo johnson adalah anak dari pernikahan kedua Henry johnson dan Jenia rodriguez, usia leon hanya terpaut dua tahun dari usia davide.
Jenia rodriguez merupakan istri kedua henry johnson, pernikahan mereka terjadi karena perjodohan keluarga di masa lalu.
Henry johnson lebih dulu menikahi alessia marino ibu davide tanpa sepengetahuan keluarga karena hubungan mereka yang mendapat pertentangan dari keluarga johnson khususnya tuan matheo johnson kakek davide, hingga membuat mereka nekat menikah tanpa restu.
Setelah pernikahan, henry johnson tidak bisa melawan sang ayah yang mengancam akan membunuh alessia, hingga terjadilah pernikahan keduanya dengan jenia rodriguez yang sudah di atur oleh sang ayah matheo johnson.
Dari pernikahan keduanya dengan jenia rodriguez, henry johnson memiliki dua anak yaitu leo johnson dan juga caitlin johnson yang menjadi bungsu di keluarga Johnson.
...----------------...
.
.
.
.
.
.
.
to be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments