07.00 am,
Sophia terbangun, tubuhnya terasa sedikit pegal pagi ini. Dengan lesu dia mencoba duduk menyender pada kepala ranjang untuk sedikit mengumpulkan semangat.
"Ayo sophia" ucap Sophia menyemangati dirinya sendiri lalu bergegas menuju bathroom untuk membersihan diri.
...----------------...
Tiga puluh menit waktu berlalu untuk shopia membersihkan diri dan juga bersiap.
Setelah bersiap, sophia meninggalkan kamar dengan menenteng tas sekolah di tangan. Sophia menuju ruang makan untuk breakfast sebelum berangkat ke sekolah.
Dari kejauhan aroma masakan sudah dapat sophia cium, wangi lezat dari arah kitchen menambah rasa laparnya pagi ini.
Memasuki ruang makan sophia melihat para pelayan yang sibuk menyiapkan dan menata rapih berbagai menu di atas meja, terdapat juga sang ibu nyonya allessandra camorra smith yang mengatur setiap pekerjaan dari para pelayan di sana.
"Selamat pagi mom" Sapa sophia.
"Selamat pagi sayang" balas Allesandra.
"Ayo, sarapanmu sudah menunggu" Allesandra mengajak sophia untuk segera menempati kursinya.
Sophia berjalan mendekat ke arah meja makan lalu menduduki kursi yang di siapkan untuknya.
"Sophia" paggil Allesandra bergabung duduk di dekat sophia.
"Ya, mom" sahut sophia menjawab lalu menoleh ke arah sang ibu.
"Sophia-" Alessandra ragu untuk melanjutkan kata yang ingin dia sampaikan kepada sophia.
"Sepertinya mommy harus menyusul daddymu ke italia" ucap Allesandra akhirnya.
"Ada apa?"
"Semua baik-baik saja?" tanya sophia setelah melihat raut wajah sang ibu yang berubah.
"Begini sophia, daddy mu menelfon semalam dan mengatakan Aaron sedang sakit dan-" jelas Allesandra kembali menjeda.
"Dan?" sementara sophia menunggu sang ibu melanjutkan ucapannya.
"Dan dia membutuhkan mommy" Lanjut Allesandra dengan wajah cemas.
"Kalau begitu segeralah bersiap, tentu saja adikku juga membutuhkan mommy nya" balas sophia mengerti.
"Mommy akan berangkat dalam dua jam ke depan" Allesandra memberitahu dan juga merasa cemas karena akan meninggalkan Sophia.
"Baiklah" balas sophia.
"Semua pelayan dan bodyguard akan menemanimu" ucap Allesandra kembali.
"Aku mengerti" jawab sophia.
"Pergilah jangan khawatir, aku akan baik-baik saja disini" sophia berusaha meyakinkan sang ibu untuk tidak khawatir kepadanya.
"Baiklah" Allesandra mengelus tangan sophia dengan lembut.
"Mom, kabari aku saat kau sudah tiba" sophia meminta Allesandra untuk memberi kabar.
"Tentu saja sayang" allesandra memberikan senyum lembut menatap sang putri yang sudah mulai tumbuh menjadi gadis yang pengertian.
"Ayo, habiskan makananmu"
"Mom, bagaimana kabar pamanku?" sophia melihat sang ibu.
"Tentu saja dia baik" jawab Alessandra dengan senyum paksa, namun sophia tidak menyadari perubahan raut wajah Allesandra karena sudah lebih dulu mengalihkan wajah.
"Aku sangat merindukan paman, berkuda bersama paman adalah yang paling aku rindukan" lanjut sophia bercerita dengan antusias.
"Ya sophia" Allesandra memaksakan kembali dirinya untuk tersenyum.
"Baiklah, aku sudah selesai"
"Aku berangkat sekarang" sophia meninggal kursi Allesandra sebelum beranjak pergi.
"Bye mom, sampaikan salamku untuk daddy, Aaron dan juga paman" ucap sophia lalu pergi meninggalkan ruang makan.
"Ya" balas Allesandra lirih.
Mobil yang membawa sophia meninggalkan area mansion saat jam menunjukan pukul 08.02 am masih sangat cukup untuk tiba lebih awal mengingat jarak tempuh hanya memakan waktu dua puluh menit.
...****************...
Tiba di kelas sophia di sambut oleh adriana dan juga michalina yang ternyata sudah datang lebih dulu hingga membuatnya heran.
"Hai sophia" michalina menyapa.
"Ha-i" balas sophia terheran.
"Kalian datang lebih pagi hari ini, ada apa?" ucap sophia penuh heran.
"Mengapa kau sangat heran, seperti biasa tuan putri kita membutuh bantuan" jawab adriana memberi kode.
"Oh, tugas yang harus tersalin rapih" sophia tertawa ringan mengerti maksud ucapan adriana.
Sementara michalina hanya tersenyum mendengar sophia dan adriana yang membicarakan dirinya.
Kelas yang semula sepi mulai terisi oleh murid-murid lain yang mulai berdatangan, waktu tersisa 5 menit lagi sebelum bel berbunyi untuk memulai kelas hari ini.
**suara bel berbunyi,
Seorang guru memasuki kelas dan itu artinya kelas akan segera di mulai, kelas yang semula ramai menjadi hening tidak lagi terdengar suara dari para murid yang mengobrol ataupun sibuk dengan kegiatan mereka.
"Selamat pagi" guru menyapa semua murid dengan ramah.
Kelas di mulai, kegiatan belajar berjalan sama seperti hari-hari sebelumnya semua murid serius mendengarkan materi yang sedang di sampaikan, kelas juga menjadi hidup ketika interaksi antara para murid yang saling melempar pendapat saat berdiskusi atas materi yang sudah di sampaikan oleh sang guru.
Kegiatan belajar berjalan cukup baik daya tangkap murid mampu menghidupkan suasana belajar dengan pertanyaan-pertanyaan kritis yang menjadi bahan diskusi kelas hari ini.
**suara bel berbunyi
Suara bel berbunyi menjadi penanda waktu belajar telah berakhir.
Hari ini sophia hanya memiliki satu kelas dan tidak memiliki kelas lain begitupun dengan adriana dan juga michalina yang juga hanya memiliki satu kelas hari ini.
"Sophia, kau akan langsung pulang?" michalina bertanya.
"Ya, aku tidak memiliki jadwal berlatih golf hari ini" balas sophia.
"Hm, baiklah" michalina menanggapi.
"Adriana, kau berlatih judo hari ini?" tanya michalina beralih pada adriana.
"Ya michalina, ada apa?" jawab adriana.
"Tidak, aku hanya ingin mengajak kalian untuk makan siang bersama tetapi kalian sangat sibuk" ucap michalina dengan wajah murung.
"kita akan makan siang bersama di lain waktu" sophia mencoba membuat michalina mengerti.
"Baiklah" jawab michalina mengerti.
...****************...
Sophia dalam perjalanan pulang, sejak tadi Sophia tidak memiliki kegiatan lain selain melihat pemandangan dari luar. Saat melewati jalan kota mata sophia melihat sosok yang sangat dia rindukan hingga tanpa sadar dia bergumam menyebut namanya.
"Davide" gumam sophia lirih melihat kearah davide yang sedang memasuki sebuah kedai kopi.
"Apa yang sedang Dave lakukan disana?"
"Biarkan saja sophia, itu bukan urusanmu berhenti lah untuk selalu ingin tau urusan davide" Sophia takut kebiasaannya itu akan semakin menumbuhkan rasa kepada davide dan hal itu akan semakin mempersulit dirinya.
Namun tetap saja sophia tidak bisa berdiam diri dengan tidak mencari tau setiap kegiatan yang davide lakukan. Dari dalam mobil yang berjalan sophia masih menatap kedai tempat dimana davide berada saat ini.
Sophia kecewa ketika mobil semakin menjauh meninggalkan kedai hingga membuatnya kembali berbalik untuk duduk dengan benar. Sophia tidak mengerti entah mengapa dia tidak pernah bosan untuk melihat davide, apapun yang di lakukan oleh davide adalah hal yang sangat menarik untuknya.
("Davide, bagaimana cara untuk bisa bersama denganmu?") sophia membatin.
("Suatu hari nanti kita akan bersama, ku pastikan itu akan terjadi!") ucap sophia masih membatin dengan sedikit keras kepala.
Rasa yang berlebih membuat sophia lupa bahwa tidak semua hal dapat di miliki. Terbiasa mendapat sesuatu dengan mudah membuat sophia juga berfikir seseorang bisa dia dapat hanya karena dia menginginkannya.
...----------------...
.
.
.
.
.
.
to be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments