4.Mabuk Berat

Tibanya di Bar milik Jordan.

Jordan dan Daren lansung masuk kedalam menuju ruangan VIP, dimana ruangan itu milik Jordan sendiri.

Daren lansung mengambil botol minuman lalu memberikan minuman itu kearah Bosnya sekaligus sahabatnya.

Daren tau Jordan tidak suka di layani para pelayan Bar tersebut,apalagi seorang wanita penghibur.ketika Jordan sedang meminum minumannya,dia lansung mengalihkan padangannya kearah pintu karena mendengar suara seseorang.

"Hey bro..,kemana saja kau baru nongol, sibuk banget kayaknya nggak biasanya.."

Nathan Nugroho sahabat Jordan juga, dia orang kepercayaan Jordan untuk mengurus Barnya.Dia duduk mendekati mereka berdua.

"Biasa Nat Masalalu terus menghantui.." Ucap Daren membuat Jordan melirik tajam kearahnya,kemudian dia melanjutkan lagi meminum minumannya.

"Menurutku udahlah Bro lupain,lagi pula sudah berlalu 6 tahun juga,ngapain di cari mungkin saja dia sudah menikah,ya kan..?" Ucap Nathan asal membuat Jordan menatap nyalang kearah Nathan.

"Jaga bicaramu!mau aku robek mulutmu!!" Ucap Jordan sangat menyeramkan.

"Apa yang salah dari ucapanku,Apa kau tau dia sekarang dimana,apa kau tau gimana kehidupannya sekarang, setelah apa yang kau lakukan ke dia waktu itu,Apa dia bisa hidup di kota ini setelah kejadian waktu itu,Apa kau.." Ucapan Nathan terputus.

"Cukup!!jangan banyak bicara kau, kalau masih ingin bekerja diam saja, tidak usah mencampuri urusanku." Jordan sudah terbawa emosi.

"Kau jangan salah paham Jo,aku begini kasian sama kau.kalau kau benar ingin meminta maaf padanya,cari dia sampai ketemu tapi minta maaflah dengan benar jangan dengan cara ancaman lagi,aku sangat mengenal kau Jo, keangkuhanmu lebih besar.."

Setelah itu Nathan lansung keluar dari ruangan itu,dia tidak ingin berlama lama disitu,bisa-bisa nanti berujung perdebatan panjang lagi dengan Jordan.

Nathan juga berharap bisa bertemu dengan Naira untuk meminta maaf atas perbuatannya dan sahabatnya itu.

***

Tengah malam menjelang subuh.

"Jo stop!!kau sudah banyak minum!" Ucap Daren menghentikan Jordan minum namun Jordan menepis tangan Daren.

"Brisik kau Ren.."

Jordan masih terus meminum minumannya tampa memperdulikan Daren.

"Ren..kenapa Naira begitu membenciku Ren,kenapa..padahal aku hanya ingin dia jatuh cinta padaku..kenapa!!!!" Jordan berguman karena sudah mabuk berat,kemudian dia menyandarkan tubuhnya kesofa hingga berapa menit kemudian lansung terlelap tidur.

"Baru kali ini aku melihat kau seprustasi ini Jo,ayo aku antar kau pulang ke Apartemen.."

Daren memapah tubuh Besar Jordan pulang menuju keApartemennya.

Sampai di Apartemen,

Daren lansung membawa Jordan masuk kedalam kamarnya dan membaringkannya di tempat tidurnya. Jordan mabuk berat sampai dia pun tidak sadar apa yang Daren lakukan saat itu.

"Kau suka sekali menyusahkanku, sampai kapan begini Jo..Ya Tuhan semoga aku cepat bisa menemukan pencair batu ini!" Guman Daren lalu keluar meninggalkan Jordan kembali keApartemennya.

****

3 Bulan Berlalu.

Pagi kembali menyapa,

menampakan cahayanya menerangi celah jendela kamar bernuansa Ungu itu,dimana di dalam kamar ada seorang Wanita masih terlelap tidur,namun kemudian matanya terusik karena cahaya yang menganggu tidurnya.

"Emm...rupanya sudah pagi,lebih baik aku mandi dulu dan siap-siap untuk kerja." Ucap Naira menyemangati dirinya sendiri.

Di ruangan dapur,Papa dan Mamanya sudah menunggu Naira.

"Selamat pagi pa..,ma.."Naira kemudian mencium pipi kedua Orangtuanya bergantian.

"Pagi juga sayang..!" Ucap Papanya.

"Pagi juga sayang,ayokita sarapan.." Jawab mamanya.

"Iya Pa,Ma.."

Mereka pun memulai sarapan mereka.

Berapa menit kemudian mereka sudah selesai sarapan.

"Pa..,Ma..Aku berangkat dulu ya,takut nantinya telat maklum jalanan suka macet.." Ucap Naira berpamitan dengan kedua orangtuanya.

"Ia sayang..,hati-hati bawa motornya jangan ngebut ngebut nak,lamban asal selamat.." Ucap papanya yang mengingatkan Naira.

"Iya pa..,Ma.." Ucap Naira menjawab kemudian lansung berangkat agar tidak telat sampai kekantornya.

"Pa lihatlah Putri kita sekarang sudah dewasa Pa,Semoga aja dia bisa melupakan masalalunya Pa.meskipun mama masih sakit hati juga dengan ucapan Anak itu,tapi mama sudah Memaafkannya.anggap saja dia belum mengerti Roda kehidupan akan selalu berputar."Ucap mamanya Naira.

"Ia Ma,Papa pun juga Begitu.jika nanti Anak itu datang menemui kita ingin minta Maaf sama kita,Papa juga akan Memaafkannya.ya sudah papa juga mau berangkat ma..."

Ucap pak Tama yang kemudian mencium kening Istrinya.

"Iya pa,hati-hati pa" Ucap Ibu Claudia.

"Iya ma.."

Lalu pak Tama lansung berangkat menuju ketempat kerjanya.

****

Di Restoran yang mewah Daren dan Jordan sedang melakukan meeting bersama dengan Rekan Bisnisnya. Semua berjalan lancar dengan baik, tidak ada kendala apa pun bahkan kesepakatan pun sudah Jordan dan juga rekan bisnisnya setujui bersama. namun di selah perbincangan mereka tiba-tiba bunyi hentakan sepatu wanita dan bau parfum menyengat di penciuman Jordan dan Daren memasuki ruangan itu.tampa berkata apapun seorang Wanita muda dengan penampilan seksinya lansung duduk di sebelah rekan bisnisnya yaitu Pak Burhan Sontoso,wanita itu adalah putri rekan bisnisnya Jordan itu.

"Pah.." Wanita itu menatap Jordan dengan buasnya.

"Tuan Jordan meeting kita sudah selesai, bagaimana kalau kita makan siang terlebih dahulu.perkenalkan Ini Putri pertama Saya,syintia sontoso." ucap pak Burhan lalu memperkenalkan anaknya.

Jordan tidak menjawab tetapi matanya menatap tajam kearah Daren,tampa di beritahu Daren pun mengerti maksud dari Bosnya itu.

"Maaf pak Burhan saat ini Tuan Jordan sedang sibuk mungkin lain kali saja, kalau begitu kami Permisi" Ucap Daren dengan masih sopan,setelah itu tampa menunggu jawaban rekan bisnisnya, Jordan lansung keluar dari ruangan itu begitu juga Daren.

"Pa..aku menginginkannya pa,bantu tia pa biar dia mau sama aku,pokonya harus pa.." pinta syintia kepada ayahnya.

"kamu tenang saja sayang, nanti bisa kita bicarakan..oke.." Ucap pak Burhan.

*Awas kau Jordan.. kau pasti bisa jadi milikku.*

ucap syintia dalam hatinya.

Di parkiran jordan lansung masuk kedalam mobilnya yang juga di ikuti Daren.

"Kenapa kau tidak bilang anaknya ikut..!Murahan,.!!" omelan Jordan dengan kata pedas keluar dari mulutnya.

"Maaf Bos,saya juga tidak tau kalau anaknya ikut Bos.." Ucao Daren jujur tidak mengetahui kalau anak dari rekan bisnis mereka ikut kesana.

"Lain kali jangan ulangi,balik kekantor." ucap Jordan kesal sembari memperingati Daren.

"Baik Bos." Ucap Daren yang lansung melajukan kendaraan mereka menuju kantor.

Berapa belas menit kemudian mereka sampai,Jordan dan Daren sampai di parkiran kantor kemudian lansung masuk kedalam kantor ingin menuju ruangan mereka namun langkah mereka terhenti karena melihat kejadian yang mengejutkan bagi Jordan dan juga Daren saat itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!