Semua uang yang telah di kumpulkan Cecilia telah habis untuk membeli dres demi tampil menawan di pesta ulang tahun Miranda, tetapi dia sangat puas telah membuat semua mata tertuju kepadanya.
Cecilia masih berjualan nasi bakar karena dia masih membutuhkan uang untuk perawatan kecantikan dan untuk membeli pakaian, sepatu, tas, kosmetik dan alat kosmetik. Cecilia masih harus berusaha merubah penampilan Rosalin.
Miranda sangat kesal melihat Rosalin semakin populer sejak penampilannya yang memukau di pesta ulang tahunnya. Susan pun masih merasa kesal karena sampai saat ini masih ada orang yang mencibir nya karena Miranda memilihnya sebagai gadis berpenampilan terbaik di pesta ulang tahunnya bukan karena penampilan Susan tetapi karena Susan adalah sahabat Miranda.
Cecilia berjalan santai melintasi Miranda dan Susan, dia menyapa mereka dengan ramah tetapi mereka terlihat cuek , Cecilia sudah terbiasa dengan sikap itu. Miranda melihat Rosalin membawa lima bungkus nasi bakar lalu terlintaslah pikiran jahat di kepalanya
“ Hai..Rosalin tunggu!”
Cecilia menghentikan langkahnya tanpa rasa curiga dia menoleh kebelakang tetapi tiba-tiba Miranda merebut nasi bakar yang dibawanya lalu melemparkannya ke lantai Susan menginjak-injaknya hingga hancur berantakan di lantai, tidak ada yang tersisa. Setelah puas melampiaskan kekesalannya kepada Rosalin mereka pun segera pergi.
Cecilia tidak dapat berkata apa-apa dia hanya bisa berdiri lemas melihat nasi bakar yang dibawanya sudah hancur berantakan tak tersisa, kebetulan Yoan sudah sampai kampus dan melihat kejadian itu dia membantu Rosalin membereskan kekacauan itu.
Cecilia mengambil foto nasi bakar yang sudah berantakan dengan ponselnya lalu menghubungi orang yang sudah memesan “ mohon maaf teman-teman hari ini saya tidak bisa memenuhi pesanan kalian karena ada kecelakaan kecil” dia menyertakan foto nasi bakarnya yang sudah hancur. Untunglah teman-temannya dapat menerima keadaan tersebut dan memesan ulang untuk esok hari.
Cecilia tidak habis pikir mengapa mereka dapat melakukan hal jahat seperti itu.
Cecilia pulang ke rumah dengan lesu tetapi Ny. Marta berteriak dari dapur “ Rosalin ayo cepat panggang nasi ini ada pesanan lima puluh nasi bakar untuk nanti sore, orangnya sudah memberikan DP, jam lima sore dia akan kembali untuk mengambil pesanannya!”
Mendengar ucapan Ny. Marta Cecilia kembali bersemangat walaupun dia tidak tahu siapa yang telah memesan sebanyak itu secara mendadak tetapi dia bersyukur.
Sebenarnya saat kejadian di kampus tadi Xena bersembunyi di balik tiang menyaksikan sahabatnya Miranda dan susan sedang menginjak-injak nasi bakar Rosalin, dia tidak mau terlibat dalam aksi tersebut dia tidak setuju akan tindakan itu karena menurutnya itu terlalu berlebihan dan merugikan orang lain.
Sehinga Xena pun mengambil inisiatif menelepon supir pribadinya untuk pergi ke rumah Rosalin dan memesan lima puluh nasi bakar untuk nanti sore serta memberikan uang DP sebagai tanda jadi, karena kebetulan ada acara syukuran kenaikan jabatan papanya.
Keesokan harinya Cecilia meminta bantuan Yoan dan Luna untuk mengawasi Miranda, Cecilia ingin menghindari Miranda dia tidak ingin bertemu karena nanti Miranda pasti akan menghancurkan nasi bakarnya seperti kemarin. Tentu saja Luna dan Yoan bersedia membantu Rosalin.
Ponsel Cecilia berbunyi ada pesan masuk tetapi dia tidak mengenal nomer tersebut “ Rosalin keadaan aman, Miranda sedang berada di kantin cepatlah masuk dan antar nasi bakar pesanan teman-teman.” Cecilia menduga kalau pesan itu dari Luna atau Yoan mungkin saja salah satu dari mereka telah mengganti nomer tanpa memberitahunya.
Namun tidak beberapa lama kemudian sebuah pesan masuk ke ponsel Cecilia itu dari Yoan “ Rosalin cepat masuk Miranda the gank sedang di kantin.” Cecilia mengkerutkan alisnya karena itu berarti pesan yang masuk pertama kali bukan dari sahabatnya, ya tentu saja bukan karena pesan itu dari Xena yang diam-diam membantu Rosalin tanpa sepengetahuan Cecilia dan Miranda.
Cecilia memutuskan untuk tidak lagi menerima pesanan dari teman kampus karena dia lelah harus menghindari Miranda saat datang ke kampus.
Miranda mendapat info dari Julio bahwa Rosalin berjualan nasi bakar di depan rumahnya. Sore hari Miranda sengaja datang ke sana mengunakan motor sehinga Cecilia tidak menyadari kedatangan Miranda.
Miranda bermaksud mempermalukan Rosalin dia merekam Rosalin yang sedang menjajakan dagangannya di depan rumah serta merekam rumahnya yang jauh dari kata mewah.
Setelah merekam itu semua Miranda mempostingnya di media sosial dengan maksud untuk mempermalukan Rosalin.
Baru saja di posting sudah banyak orang yang memberikan komentar rata-rata adalah mahasiswa di kampus mereka, beberapa berkomentar negativ “ dia itu kan memang miskin lihat saja kalau ke kampus pakaiannya lusuh, heran mengapa bisa berkuliah di tempat keren” , beberapa komentar positif “ Hebat masih kuliah sudah bisa berbisnis tidak seperti kebanyakan dari kita hanya tau minta uang dari orang tua.”
Berkat postingan Miranda tersebut semakin banyak orang yang berdatangan untuk membeli nasi bakarnya bahkan beberapa teman yang awalnya tidak tahu kalau Rosalin berjualan di rumah pada sore hari jadi tahu dan datang untuk membeli.
Cecilia meminta adiknya Julia untuk merekam kegiatan nya berjualan dan mempostingnya di media sosial dengan caption “ Sukses menghasilkan uang di usia muda dengan berjualan nasi bakar.” Hal itu dilakukannya untuk membalas postingan Miranda yang lalu.
Di kampus Cecilia sengaja mendatangi Miranda seraya berkata “ Terima kasih ya berkat postingan mu warung nasi bakar ku jadi ramai.” Miranda hanya bisa menahan kesal karena semua rencana jahat yang di rencanakan nya untuk Rosalin semuanya berubah menjadi kebaikan.
Xena tahu kalau Miranda belum pernah mencicipi nasi bakar buatan Rosalin, dia berinisiatif membeli beberapa nasi bakar lalu membawanya ke rumah miranda “ Hai Miranda cobalah nasi bakar ini rasanya sangat luar bisa lebih enak daripada makanan cepat saji.”
Miranda Hanya melirik nasi bakar yang disodorkan xena, Xena segera membukanya lalu melahap nasi bakar itu di hadapan miranda, bau harum daun kemangi yang bercampur dengan bumbu rempah begitu mengiurkan Miranda pun menyerah dia akhirnya ikut melahap nasi bakar buatan Rosalin.
Selesai makan Miranda berkomentar “ Rasanya biasa saja, aku lebih suka makanan cepat saji.” Miranda berusaha menutupi perasaannya sesungguhnya, sesungguhnya dalam hatinya dia berkata” Nasi bakar ini enak sekali pantas selalu ramai.” Xena hanya tersenyum mendengar ucapan Miranda karena kenyataannya Miranda menghabiskan nasi bakarnya.
Diam-diam Julio sering membeli nasi bakar Rosalin kadang membantunya melayani pembeli. Melihat vidio itu Miranda merasa telah dikhianati Julio.
Miranda segera menelepon Julio lalu menanyakan keberadaannya, tetapi Julio mengatakan kalau dia sedang berada di rumah temannya bermain game bersama “ OHH....ternyata kamu sudah berani berbohong kepada ku, awas kamu?” Miranda bergumam dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
lusiana kho
kalo g jd cecilia g gaplok tuh sih miranda x ini typo u gak ada yg salah tin hehehe
2022-10-30
0