Chapter 4

Sambil melihat pak Albar dengan sinis.

"Kan banyak wanita bukan hanya saya, emang apa yang bisa saya buat saya kan tidak bisa berbuat apa apa." Ucap Alisya.

"Maka dari itu kamu harus belajar, kamu kan sudah jadi istri, jadi kamu harus pintar memasak, mencuci dan sebagainya." Ucap Pak Albar.

"Emang harus ya pak, saya kan masih muda jadi tidak masalah kalau saya tidak tahu memasak, iya nggak." Ucap Alisya.

"Saya tidak mau tahu, sekarang juga cepat keluar karna kita akan makan malam." Ucap Pak Albar.

"Saya tidak lapar, so tidak perlu makan, itu artinya tidak usah keluar kan pak." Ucap Alisya yang tersenyum kecut.

"Cepat keluar atau sebelum hewan peliharaan kamu itu saya panggan." Ucap Pak Albar.

"Ha! jangan, jangan, jangan." Ucap Alisya yang segera lari keluar, yang membuat Pak Albar sedikit tersenyum dengan tingkah istri kecilnya itu.

Pak Albar dan juga Pak Mayor terlihat sedang berbincang, Pak Mayor memberikan saran kepada Pak Albar untuk sabar menghadapi sikap Alisya yang masih kekanak kanakan karna Alisya masih muda yg seharusnya belum siap jadi seorang istri.

Paginya, Pak Albar mengecek Alisya di kamarnya, namun tidak melihat Alisya. Pak Albar pun segera mencarinya dan menemukan Alisya yang sedang berolahraga di pantai dengan memakai baju yg telah di berikan dan terlihat sangat terbuka di badan Alisya. Pak Albar segera menghampirinya dan menutup paha Alisya dengan handuk Pak Albar.

"Kamu, kamu ngapain ke sini." Ucap Pak Albar.

"Lagi olahraga, bapak ngapain ini (sambil memegang handuk yang Pak Albar berikan). Ucap Alisya.

"Baju kamu sangat terbuka, bagaimana kalau ada laki laki lain yg melihat." Ucap Pak Albar

"Ini kan juga dari bapak." Ucap pak Albar.

"Iya, tapi saya tidak mengira bahwa akan seterbuka ini, hari ini kamu bertemu siapa saja?." Ucap pak Albar.

"Banyak." Ucap Alisya.

"Banyak?, siapa, laki laki siapa?." Tanya pak Albar.

"Laki laki, laki laki tidak ada, hari ini saya hanya bertemu istri Pak Mayor, istri bapak dan istri lainnya." Ucap Alisya yg membuat Pak Albar legah.

Dari kejauhan Dony, Randi dan Radinal yang lagi berolahraga melihat Alisya dan Albar yang sedang bersama, segera menghampiri mereka.

"Selamat pagi pak." Ucap semuanya.

"Bapak lagi olahraga juga ya, wah bapak so sweet banget si." Ucap Dony.

"Nona Alisya terlihat sangat cantik." Ucap Randi.

"Iya, dan....ucap Radinal yg tersenyum.

"Udah,udah, udah, meningan kamu lanjut olahraganya, cepat cepat." Ucap pak Albar yg dari tadi menutup aurat Alisya dan takut jika di lihat laki laki lain.

"Baik pak." Ucap semua nya yang tersenyum melihat wajah pak Albar yang terlihat sangat peduli kepada Alisya.

Sesampai di rumah....

"Lain kali kamu tidak perluh pake baju ini.ucap pak Albar.

"Kenapa,kalau tidak di pake saya hanya akan punya baju sedikit, lah bosan dong itu itu terus, lagian cuma baju ini yg saya suka dari semua baju yg kamu berikan.ucap Alisya.

"Tapi itu tidak layak,kamu seharusnya menutup aurat.ucap pak Albar.

"(O....jadi dia tidak mau kalau saya di lihat oleh orang lain,gitu aja kok tidak jujur). ucap Alisya dalam hati.

"Mmmm, bagaimana kalau saya tetap pake baju ini tetapi...hanya saaat saya di kamar seperti baju tidur.ucap Alisya yg tersenyum.

"Boleh?. ucap Alisya yg terlihat mencoba menggoda Albar dan tersenyum.

"Hem,boleh.ucap pak Albar yg terlihat malu dengan tingka alisya dan keluar.

"hem dasar si muka datar.ucap Alisya sembari melihat pak Albar yang telah berlalu pergi

Pak Albar dan juga yang lain ke sungai untuk mandi,mencuci dan menikmati kebersamaan mereka.

Pak Albar menghampiri Alisya untuk menyuruhnya mencuci baju seperti yang lainnya, kali ini tak ada ocehan yang keluar dari mulut Alisya untuk menolak perintah pak Albar,ia hanya menunjukkan muka tak berekspresi dan segera melakukan apa yang pak Albar suruh.

"Susah amat si, coba ada mesin cuci gak akan serepot ini.ngomel Alisya namun tetap ia kerjakan juga.

Karna tak memperhatikan dan sibuk mencuci salah satu baju tersebut hanyut, Alisya pun segera mengejarnya dan membuatnya tergelincir di batu.pak Albar yang melihat hal tersebut segera menolong Alisya

"Pak Albar,selalu menyuruh nona untuk melakukan ini itu tapi bapak juga tidak mau kalau nona Alisya terluka.ucap Randi yg sedang mandi di sungai bersama yg lain nya

"Hemm,itulah yg di namakan cinta.ucap Dony.

"Tak perluh di ucapkan cukup di rasakan.ucap Dony kembali dengan kata kata manis nya.

Sebagian istri pak Albar terlihat cemburu melihat Alisya yang selalu di perhatikan oleh pak Albar suaminya.

"iya mi ga bawang cemburu mitai pak Albar si bawah Alisya teru".ucap Rani dalam bahasa Bugis

"Tannia mi je Iko,iya toh dek ku poji tapi eloni yaga benena mi bawang tannia tau ri pojinna,sabbarakenni bawang".ucap Mona

Artinya:

"Apa hanya saya saja yg cemburu melihat suami kita dan juga nona Alisya terus bersama.ucap Rina istri pak Albar.

"Bukan hanya kamu tapi saya juga,tapi mau di apa lagi kita ini hanya istri bukan seseorang yg di cintai pak Albar,dan kita kan tahu juga kalau nona alisya dan juga pak Albar memang sudah bersama sebelum mereka datang ke sini.ucap Mona ( istri pak Albar yang lain )

"Lagian kan,pak Albar selama ini sudah bersikap berusaha untuk bersikap adil dengan kita selama ini, kalaupun pak Albar tidak bersikap adil menurut saya itu tidak papa,kan pak Albar menikahi kita hanya untuk menambah populasi,iya kan? ucap istri yg lainnya.

"Iy betul.ucap yg lainnya.

Pak Albar dan juga alisya ke hutan untuk mencari makanan.pak Albar yg melihat tumbuhan yg layak untuk dimakan segera mengambilnya.

"Emang tumbuhan ini bisa di makan, bagaimana kalau ini racun,kita bisa mati,ini mah bukan tambah populasi tapi memusnahkan populasi.ucap alisya,pak Albar pun memukul kepala alisya dengan tanaman tersebut.

"Kalau saya tahu ini racun saya Tidak akan mengambilnya,lagian saya tahu mana tanaman yg cocok untuk di konsumsi dan di mana tumbuhan yg tidak cocok untuk di konsumsi.seorang tentara itu bukan hanya di latih memakai senjata,menahan fisik namun juga di ajar bagaimana bertahan hidup di hutan dan mengetahui mana tumbuhan yg cocok untuk di makan.katanya sering nonton tentara di YouTube .ucap pak Albar.

"Oh iya ya kamu kan tentara,selama ini saya lupa kalau kamu ini tentara,saya kira kamu seorang petani.ucap alisya yg tertawa.

"Duluh,panggilnya bapak, sekarang kamu, besok nya,mas atau sayang.ucap pak Albar yg sedikit berbisik.

"Apa? tanya alisya yang tersipu malu

"Tidak apa apa,udah cepat ambil tanaman itu,ini sudah hampir sore.ucap pak Albar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!