Chapter 3

Tiba tiba dari belakang Alisya, datang Pak Albar, yang segera duduk dan mengucapkan ijab kabul.

"(Ha, bukan dony, tapi pak Albar, wah kalau dia mah setiap hari malas bicara, bagaimana caranya jadi istri dia)." Ucap Alisya dalam hati sambil mengelus moci (kelinci) peliharaan nya.

Tidak jauh dari tempat tersebut.

"Bapak tahu juga mana cocok buat pak Albar." Ucap Radinal kepada Pak Mayor yang tersenyum.

"Pak Albar memang cocok dengan nona Alisya." Ucap Randi.

Beberapa hari kemudian, setelah pernikahan massal tersebut, kini semuanya menjalankan aktifitas nya masing masing.

Pagi yang cerah di sertai angin yang sepoi-sepoi di temani kicauan burung yang begitu merdu, Alisya yang sedang duduk di bawah pohon terlihat menikmati suasana tersebut.

"Nona, nona mengapain di sini sendiri?." Tanya Dony yg menghampiri Alisya.

"Siapa bilang sendiri,saya berdua dengan moci (kelinci) kesayangan nya." Ucap Alisya

"Nona, bagaimana jadi istri pak Albar, are you happy." Ucap Randi yang mencoba menggoda Alisya.

"Istri, bahkan saya merasa saat ini saya masih gadis, lihat saja saya masih freskan." Ucap Alisya sambil memperlihatkan wajah cantik sambil tersenyum.

"Oh iya, bagaimana malam pertama kalian." Tanya Alisya yang kembali menggoda Dony, Randi dan Radinal.

"Nona nih suka mengganti topik aja." Ucap Randi.

"Eh siapa yg mengganti topik, hem malu yah." Icap Alisya yg tertawa.

"Alisya." Panggil Pak Albar dari belakang

"Pak." Ucap Dony, Randi dan Radinal yg segera bangkit dari tempat duduk mereka.

"Eh bapak, bapak mau ikut gabung." Ucap Alisya.

Dony menyenggol Alisya dan membisiknya.

"Pak Albar kan sudah jadi suami kamu, apa tidak seharusnya kamu panggil bapak tapi sayang, darling atau suamiku gitu." Bisik Dony.

"Ih,oga." Ucap Alisya.

"Kalian ngapain kumpul di sini?." Tanya pak Albar.

"Di sana masih banyak kerjaan, sebagian cari kayu bakar dan sebagian tangkap ikan." Ucap pak Albar.

Segera saja mereka melaksanakan perintah pak Albar, dan Alisya yang hendak mengikuti mereka di hentikan Dony.

"Nona ngapain ikut." Ucap Dony.

"Kan tadi bapak bilang, sebagian cari ikan dan kayu bakar." Ucap Alisya.

"Iya, tapi bukan nona tapi hanya kita bertiga maksud bapak, cepat nona pergi sama bapak." Ucap Dony yg segera pergi.

"Yah, padahal tangkap ikan seruh banget tapi tidak bisa ikut." Ucap Alisya.

"Alisya." Panggil Pak Albar untuk menyuruh Alisya segera pulang bersamanya.

Terlihat Alisya yang hanya memandangi pepaya mentah yang berada di dekatnya ia tidak tahu cara memasak pepaya karna selama ini, ia hanya di bantu oleh bibi di rumahnya.

"(Ini sayur mau di apain,ngapain si saya di kasih tugas segala udah tahu saya tidak tahu masak)." Gumam Alisya.

"Nona Alisya." Ucap salah satu wanita.

"iya." Jawab Alisya.

"Nona tidak tahu ya cara memasak pepaya." Icap wanita tersebut yg merupakan salah satu istri pak Mayor.

"Eh siapa bilang, dulu waktu di tempat saya, saya juara masak 11 kali berturut turut, Chef senior." Ucap Alisya membanggakan diri yang ternyata dari tadi pak Albar memperhatikannya.

"Benarkah, saya senang kalau di antara kami ternyata ada Chef profesional seperti nona Alisya, jadinya para suami kami senang dan puas dengan masakan kita." Ucap wanita tersebut.

"Ah, hehehe, iya, saya akan memberikan pelayanan yg terbaik buat para suami kalian." Ucap Alisya.

Saat dapur sepi, terlihat Alisya bingun harus berbuat apa, bahkan dia tidak tahu harus memasak apa. Ia dari tadi hanya mencincang pepaya tersebut.

"Makanya lain kali jadi orang jangan pura pura tahu tapi tidak tahu." Ucap Pak Albar yg mengambil pisau di tangan Alisya dan menggantikan nya untuk memasak.

Saat Pak Albar sedang memasak dan Alisya yang hanya duduk melihatnya, tiba tiba salah satu istri Pak Albar datang.

"Mas, mas ngapain disini, inikan tugas para istri,meningan mas pergi saja ya." Ucap wanita tersebut.

Alisya yang melihat hal tersebut terlihat geli dengan sikap wanita tersebut dan pergi meninggalkan mereka.

Alisya pergi memeriksa hewan peliharaan nya si moci, namun Alisya tidak melihat moci di kandangnya, Alisya pun segera mencarinya. Alisya sangat terkejut dan bersedih saat melihat para wanita sedang memanggang hewan yg terlihat mirip dengan si moci.

"No, no, teriak Alisya.

"Kau, kau, kau (sambil menunjuk para wanita yang lagi membakar) kau pembunuh, kau telah membunuh si moci." Ucap Alisya.

"Moci, moci." Ucap Alisya yang segera mengambil hewan yg di bakar tersebut dan membuat tangannya sedikit terkena api.

Pak Albar yang melihat hal tersebut kembali mengambil hewan yang di panggang dari tangan Alisya kemudian meletakkannya kembali.

"Apa yg kamu lakukan lihat tangan kamu, tangan kamu terluka." Ucap Pak Albar yang terlihat khawatir.

"Ih, saya tidak peduli, mereka pembunuh, mereka bunuh anak saya, anak saya mati, kalian kalian harus di hukum, eh tidak tidak tidak kalian harus di panggang juga." Ucap Alisya yang membuat semua wanita tersebut kaget akan ucapan Alisya.

Dony, Randi dan Radinal yg melihat tingkah laku Alisya tersenyum senyum.

Tidak lama Pak Mayor datang sambil membawah moci, Alisya yang melihat moci segera mengambilnya.

"Moci sayang, ini kamu kan, ibu hampir pingsan saat ibu melihat sesuatu yg mirip sama kamu di panggang." Ucap Alisya yang memeluk kelincinya.

"Maaf nona, saya tidak sempat beri tahu bahwa moci ada sama saya, tadi saya melihat moci terlihat lapar dan lemas makanya saya membawanya dan memberinya makan." Ucap Pak Mayor.

"Ow, maaf yah, ibu lambat berikan kamu makan, ini semua gara gara seseorang yg maksa ibu terus untuk masak jadi ibu lupa kasih kamu makan, untung ada pak Mayor, makasih ya pak Mayor." Ucap Alisya.

"Aduh sungguh tega orang yg memaksa nona untuk memasak sehingga lupa untuk memberi makan si moci." Ucap Dony yg bercanda sambil melihat Pak Albar dan tersenyum.

"Sangat tega." Ucap Alisya.

"Sudah, semuanya kembali bekerja." Ucap pak Albar.

"Baik pak." Ucap semuanya.

Saat Alisya hendak mengembalikan moci ke tempatnya...

"Kamu mau kemana?." Tanya Pak Albar.

"Mau bawah moci ke belakang." Ucap Alisya.

"Bawah dia ke kamar kamu." Ucap Albar

"Boleh?, moci boleh saya kasih masuk ke rumah, betulan pak?, tapi kenapa?, bukannya kemarin kemarin bapak melarang saya." Ucap Alisya.

"Mau atau tidak." Ucap pak Albar kembali.

"Eh, eh, eh, mau mau mau." Ucap Alisya yg segera berlari menuju rumahnya yang sangat terlihat senang.

"Terlihat banget ya, pak Albar sayang banget dengan nona Alisya." Ucap Randi.

"Iya padahal duluh waktu di Jakarta jika ada gadis yg mendekati pak Albar, pak Albar bersikap dingin banget." Ucap Radinal.

"Mereka memang cocok, cantik dan tampan, chapel and cocok markucop." Ucap Dony.

Pak Albar mendatangi Alisya yang sedang berada di kamarnya.

"Bapak, bapak ngapain ke sini, ada yang saya bisa bantu." Ucap Alisya.

"Kamu tidak perlu panggil saya bapak, kamu tahu kan saya ini suami kamu." Ucap pak Albar.

"Tahu, bapakkan sudah punya banyak istri, so, bagaimana kalau bapak anggap saja saya ini adik bapak, bagaimana?." Tanya Alisya.

"Ini (sambil memberikan baju), ini ada beberapa baju, dengan begini kamu tidak perlu lagi hanya pake baju kamu itu terus." Ucap pak Albar.

"Ha! baju ini, ini baju apaan, ini tidak cocok buat aku, aku biasanya pake baju yg bermerek, Berendet." Ucap Alisya.

"Mau bermerek, yaudah pergi sana ke mall, sampai mati pun kamu tidak akan mendapatkan apa yang kamu mau. ini, cepat ganti baju kamu setelah itu keluar untuk makan malam." Ucap Pak Albar kemudian berlalu pergi.

"Begini begini begini, emang dia siapa ngatur ngatur, bahkan saya tidak pernah kenal dia siapa, anak siapa, tinggal di mana, eh tiba tiba jadi suami." Ngomel Alisya.

"Dony, dimana nona Alisya." Tanya Pak Albar.

"Nona seperti nya belum keluar dari kamarnya." Ucap Dony.

Pak Albar kemudian segera mendatangi Alisya di kamarnya untuk mengajaknya keluar.

"Kamu seharusnya keluar dan membantu orang lain menghidangkan makanan bukan di sini." Ucap pak Albar.

"(Iiiihh, saya bisa gila setiap hari dengar suara dia)." Ucap Alisya dalam hati......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!