Mendengar mereka tertawa membuat Alisya terbangun.
Melihat landak di dekatnya membuat Alisya segera bangkit dan tak sengaja tersandung yang membuatnya kaget sehingga kepala Alisya kejedot di batu karna terjatuh pada saat hendak lari.
Tni Randy, Dony dan Radinal segera menghampiri Alisya yang kepalanya sedikit berdarah.
"Nona Alisya,kepala nona." Ucap TNI Dony
"Saya baik baik saja." Ucap Alisya yang sembari membersihkan darah nya dengan tangannya.
TNI Dony, Randi dan Radinal segera mengajak Alisya untuk bergabung makan bersama.
"Nona Alisya tidak apa apa?." Tanya pak Mayor.
"saya baik baik saja pak." Ucap Alisya yang tersenyum.
"Ini makanan untuk nona Alisya." Ucap pak mayor.
"Wah, ini makanan tentara yah." Ucap Alisya yang segera mencoba makanan tersebut.
"Mmm ini enak banget, selama ini saya hanya melihat nya di YouTube." Ucap Alisya
"Ternyata nona penggemar TNI juga." Ucap TNI Randi
"Bukan hanya aku tapi semua orang suka sama tentara, mereka kan pahlawan." Ucap Alisya yang membuat pak Albar terbenung mendengar ucapan Alisya, Pak Albar merasa ia tidak berhak di panggil pahlawan karna tidak dapat menolong orang lain yang terkena bencana saat itu, Pak Mayor yang melihat hal tersebut, menepuk pundak Pak Albar untuk hanya berpasrah kepada Allah SWT.
Hari kedua 16.43
Karna cuaca yang masih buruk memaksakan mereka untuk tetap tinggal di pulau tersebut.
Pak Mayor membagi kelompok untuk Dony dan Radinal mencari ikan, Mayor dan Randi mencari kayu bakar dan pak Albar dan Alisya mencari makanan di hutan.
"Pak, apa di hutan ini ada makanan?." Tanya Alisya yang mencoba bertanya ke pak Albar namun di hiraukan.
"Tapi kan pak, saat orang sedang berpetualangan di hutan, mereka mendapatkan buah buahan gitu jadi pasti di hutan ini juga ada makanan, iya nggak pak." Ucap Alisya.
"Pak,pak?". Panggil Alisya.
"Pak." Teriak Alisya.
"Kalau kamu hanya berdiri dan mengoce terus disana, sampai pagi pun kita tidak akan mendapatkan makanan." Ucap Pak Albar
"Itu kan karna bapak tidak menjawab pertanyaan saya, coba bapak menjawabnya dari tadi pasti sudah selesai dari tadi iyakan pak." Ucap Alisya namun Pak Albar hanya sibuk mencari makanan dan mengabaikan kembali Alisya.
Alisya menemukan buah yang terlihat begitu lezat karna terdapat di tempat jurang, Alisya menarik tangan pak Albar dan menyuruhnya untuk tetap diam di tempat tersebut. Alisya berusaha menggapai buah tersebut saat sudah mengambilnya, tiba tiba kaki kiri Alisya terlihat hendak tergelincir, pak Albar yang melihat segera menarik pinggan Alisya, wajah Alisya yang begitu dekat dengan wajah pak Albar saat itu memandangi Alisya, namun lain dengan Alisya yang hanya masa bodoh dengan situasi tersebut sambil memakan buah yang ia dapat.
" Mmm ini rasanya enak." Ucap Alisya
Pak Albar segera mendorong Alisya dan melepaskan tangannya dari pinggang Alisya.
"aduh." Ucap Alisya yang tetap melanjutkan memakan buah tersebut,lain dengan pak Albar yang merasa canggung dengan situasi yang sebelumnya terjadi.
Alisya yang saat itu melihat kelinci mencoba mengejarnya dan dari depan pak Albar segera menangkap kelinci itu dan berniat akan menjadikan santapan malam mereka Alisya yang melihat nya segera merebut kelinci tersebut. Alisya tidak tega jika kelinci lucu itu di jadikan santapan dan berniat ingin membawah pulang dan akan memeliharanya.
Tidak begitu lama mereka berjalan Pak Albar mengambil sebuah tanaman dan menggigit nya agar tanaman tersebut hancur setelah itu ia mengoleskannya ke dahi Alisya yang terluka.
"Aduh sakit pak, bapak kan sudah menggigitnya,itu...?." Ucap Alisya.
"Kamu lihat di sini apa ada batu apa ada alat untuk meracingnya tidak ada kan meningan kamu diam jika luka kamu ini mau cepat sembuh." Ucap pak Albar yang kembali mengobati luka Alisya.
08.03 di peristirahatan
TNI Radinal TNI Radinal melaporkan ke pak Albar bahwa besok mereka bisa melanjutkan perjalanan karna cuaca sudah kembali membaik.
"Pak apa kita akan selamat." Ucap Alisya yang bertanya ke pak Albar namun di cuekin.
"Insyaallah kita akan selamat besok pagi kita akan ke desa Raungan karna cuma tempat itu yang aman dan kita akan tinggal disana." Ucap Pak Mayor.
"Tinggal di sana? Maksudnya kita akan tinggal di sana selamanya?." Tanya Alisya.
"Iya semua daerah sudah hancur kecuali tempat itu." Ucap Pak Mayor.
06.12 pagi
Pak Albar dan yang lainnya bersiap siap untuk melanjutkan perjalanan.
09.01 pagi
Mereka telah tiba di Raungan yang Alhamdulillah masih ada beberapa orang yang selamat, mereka mengecek berapa masyarakat yang selamat dan terdapat laki laki 11 orang termasuk 5 dari mereka dan 203 wanita, rata rata di antara mereka gadis dan juga terdapat janda karna suaminya meninggal disebabkan bencana tersebut.
Beberapa hari kemudian
"Kita harus menambah populasi kita dan menambah populasi laki laki kembali karna tidak mungkin kita tinggal di negara kita dengan mayoritas wanita." Ucap TNI Mayor.
"Jadi apa rencana kita pak?." Tanya TNI Dony "Para laki laki harus menikahi wanita dengan minimal 20 wanita." Ucap pak Mayor.
"waw, bahkan saya tidak pernah membayangkan akan menikahi 3 wanita." Ucap TNI Randi.
"Tapi bagaimana dengan pak Albar apakah bapak akan menyetujui nya?." Tanya Radinal
"Biarkan saya yang akan berbicara dengan pak Albar." Ucap pak Mayor.
Setelah pak Mayor membicarakan rencana mereka pak Albar menyetujui hal tersebut mengingat populasi mereka yang sedikit terlebih populasi pria.
Pak Mayor segera menyuruh masyarakat untuk berkumpul dan menjelaskan maksud dari rencana mereka dan Alhamdulillah mereka semua dapat paham dan mengerti, kini perkawinan massal akan di lakukan.
"Bro, ini mah di namakan surga." Ucap TNI Dony yang tersenyum.
"Surga si surga, tapi apa kita tidak akan kelelahan melayani 29 Istri." Ucap TNI Rendi.
"Nikmati aja bro." Ucap Dony.
"Nikmati apanya lihat dari salah satu mereka sudah berumur alias nenek nenek siapa yang akan menikahi dia." Ucap Randi.
"Yang beruntung." Ucap Dony yang tertawa.
Pak albar dan pak Mayor segera membagi kelompok siapa yang akan menjadi istri dari 11 lelaki tersebut.
Tidak beberapa lama Alisya datang dan bertanya apa yang sedang mereka bicarakan.
"Nona Alisya dari mana?." Tanya Dony.
"Dari bermain dengan moci ( kelinci yang ia beri nama moci)." Ucap Alisya.
TNI Dony menjelaskan maksud dari rencana Pak Mayor dan ia juga akan termasuk dalam kelompok untuk jadi istri dari salah satu pria tersebut.
Tentu saja Alisya kaget karna rencana nya untuk menikah dengan suami idamannya dan hidup bahagia berdua selamanya hanya angan angan semata.
"What!, wait, wait ini rencana gila." Ucap Alisya.
"Nona Alisya kita harus melakukan ini untuk menambah populasi kita." Ucap TNI Dony.
"Aku bisa gila, tidak tidak tidak aku memang sudah gila." Ucap Alisya.
"Saya tidak mau menikah biar saya jomblo tua." Ucap Alisya yang membuat TNI Dony, Randi dan Radinal tersenyum dengan tingkah Alisya.
Pak Albar dan Pak Mayor menghampiri Alisya, Pak Mayor menjelaskan maksud dari rencana mereka dan Alisya hanya bisa pasrah.
"Nona Alisya tidak usah cemberut begitu, kalau nona Alisya mau saya siap menjadikan nona Alisya sebagai istri satu satunya yang saya cintai." Ucap Dony.
"Tidak mau." Ucap Alisya yang menunjukkan wajah cemberutnya.
"Nona Alisya saya dan Pak Albar sudah menemukan kelompok nona, nona ada di kelompok A, silahkan bergabung di sana." Ucap Pak Mayor.
"(Siapa yang akan jadi suami saya, tidak masalah lah siapa yang bakal suami saya yang penting saya tidak ingin jadi istri yang sesungguhnya lagi pula ini rencana konyol)." Ucap Alisya dalam hati.
Kelompok C dan D telah melangsungkan perkawinan dan kini giliran kelompok A yang segera masuk ke dalam tenda sederhana tersebut.
Alisya yang melihat dony berada di dalam ruangan tersebut.
"(apa, jadi dia yang bakal suami saya)." Ucap Alisya dalam hati yang merasa tidak terlalu senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments