Melepas Rindu

Akbar melepaskan pelukannya,lalu Akbar memakaikan suiter tebal kepada Vivi.

"Pakailah ini ,di luar sangat dingin,,"kata Akbar sambil mengamcing suiternya.

Setelah selesai Akbar menggandeng tangan Vivi,dan yang satunya menarik koper.

Keduanya berjalan sambil bergandengan tangan dengan erat menuju ke luar bandara,dan mencari taksi.

Vivi terlihat kedinginan tapi matanya langsung tertuju pada salju yang sedang turun.

"Dingin yah,,"kata Akbar sambil merangkul pinggang Vivi agar merapat padanya.

"Iya Mas,,dingin banget,tapi indah,,"sambil tersenyum menghadap Akbar.

Akbar lalu memangil taxsi ,dan Akbar membukakan pintu Taxsi untuk Vivi,setelah Vivi masuk Akbar lalu masuk,tapi sebelumnya meletakan koper di bagasi taxsi.

Akbar merangkul pinggang Vivi dan Vivi meletakan kepalanya di pundak Akbar,dan tangan mereka juga saling genggam,Vivi masih saja merasa kedinginan.

"Capek yah,,?"Sambil mencium kening Vivi.

"Iya,,Vivi rasanya sudah ingin tiduran di kasur,"

"Sebentar lagi sampai kok,sabar yah,"Vivi menjawab iya.

Lalu 20 menit kemudian,taxsi pun sampai di apartemen Akbar,keduanya langsung turun,dan tangan Vivi sudah sangat dingin.

Akbar langsung membawa Vivi naik lif,sampai di apartemen Akbar,Vivi langsung lebih baik karena ada penghangat ruangan.

"Itu kamar ku,masuklah kamu pengin istirahat kan,Aku mau buatkan minuman hangat dulu,"Vivi mengangguk.

Vivi masuk ke kamar Akbar,kamar Akbar identik dengan kamar laki laki,dan banyak buku di meja,kamar Akbar wangi dan rapi.

Setelah Vivi melihat sekeliling,Vivi lalu naik ke kasur,dan langsung rebahan,rasanya Vivi sangat nyaman karena kasurnya juga sangat empuk.

Akbar masuk sambil membawa dua gelas minuman hangat,dan melihat Vivi yang sedang tiduran.

"Buka dulu suiternya,biar lebih nyaman,"

"Iya,,koper Vivi masih di luar ya Mas,?"

"Iya,Biar Aku ambilkan,"Akbar keluar lagi mengambil koper Vivi.

Vivi lalu membuka kopernya,titipan rendang buat Akbar dari mamahnya juga sekalian di keluarkan.

"Mas ini rendang dari Mamah Mas,"Akbar menjawab Iya,

"Mie instan ya bawa ngga,?"Rupanya Akbar juga minta Vivi membawakan Mie instan yang dari Indonesia.

"Bawa,tapi cuman 10 bungkus Mas,"

"Iya ngga papa,,"Akbar membawa rendang dan Mie nya ke dapur,sedang Vivi masuk kamar mandi untuk ganti baju dan bersih bersih.

Akbar menunggu Vivi duduk di sofa kamarnya,sambil menikmati coklat hangatnya.

"Kemarilah,ini coklatnya di minum ,selagi masih hangat,"Saat Vivi keluar dari kamar mandi,Akbar menyuruhnya duduk di sebelahnya.

Keduanya menikmati Coklat hangatnya sambil mengobrol,tangan mereka juga saling genggam,sesekali Akbar menciumi tangan Vivi.

Setelah coklat habis ,Akbar mengajak Vivi untuk tiduran ,karena Vivi pasti masih merasa pegal pegal badanya.

Keduanya tiduran dan saling peluk,"Aku ingin kita terus begini dan selalu bersama,tapi kita harus bersabar karena harus menunggu setahun lagi,"kata Akbar.

"Iya Mas,,Vivi juga ingin kita selalu bersama,semoga dalam kita menunggu satu tahun ini,ngga ada cobaan untuk hubungan kita ya Mas,"

"Amin,,iya sayang,,semoga yah,"Akbar lalu mencium kening Vivi.

"Besok belum mulai seminarnya kan Yang,?"tanya Akbar pada Vivi.

"Belum Mas,lusa baru mulai,"

"Iya sukur lah kamu jadi bisa istirahat dulu,"

"Besok Mas udah sibuk yah,?"

"Ya seperti biasa,pulang kuliah langsung ke rumah sakit,dan pulangnya malam jam 10an,"

Vivi hanya mengangguk,memang sudah tau Akbar memang sibuk.

"Tapi besok pulang kuliah Aku akan pulang ke sini dulu,ada waktu satu jam untuk istirahat,"Vivi mendongak lalu tersenyum.

Akbar yang melihat wajah Vivi di depan matanya,tersenyum dengan manisnya lalu tangan Akbar mengusap Pipinya,Vivi sekarang makin berisi membuat pipinya sedikit cabi.

Akbar mendekatkan bibirnya ke bibir Vivi,setelah menempel Vivi langsung memejamkan matanya.

Akbar tidak menyianyiakanya,Akbar langsung melu#mat bibir Vivi,sedang Vivi menyambutnya.

Akbar dengan rakusnya melu#mat bibir Vivi atas dan bawah,Vivi untungnya bisa mengimbangi,tangan Akbar sambil meremasi bo#kong Vivi juga.

Vivi sudah kehabisan nafas karena Akbar cukup lama memainkan bibirnya,Vivi menarik kepalanya dan melepaskan ciuman Akbar.

Akbar tersenyum melihat Vivi yang langsung menghirup udara,"Maaf,,"kata Akbar sambil mengusap sekitar bibir Vivi yang basah karenanya.

"Kamu kenapa jadi makin berisi sekarang,?"

"Apa Vivi jadi jelek,?"

"Justru bukan jadi jelek,tapi Aku malah makin suka,,"Vivi tersenyum antara senang dan malu.

Akbar menciumi pipi Vivi kanan dan kiri,setelah itu ke bibir Vivi lagi,tapi hanya di tempelin aja,Vivi tersenyum dengan tingkah Akbar.

Akbar lalu memeluk Vivi dengan kencang,lalu mengangkat badan Vivi agar tiduran di atas badanya.

"Mas,,iih,,turunin"kata Vivi saat badanya ada di atas badan Akbar,Akbar memeluknya dengan kencang,jadi Vivi ngga bisa turun dari atas badan Akbar.

"Diamlah dulu,Aku ingin seperti ini sebentar saja,"Vivi lalu menurut,mata mereka saling tatap dan tangan Vivi mengusap wajah Akbar yang sangat tampan.

***Jangan lupa like komen dan votenya, trimakasih..

Tembus 500 like,sore up lagi,,😊🙏***

Terpopuler

Comments

Aulia Finza

Aulia Finza

jgn kebablasan ya

2022-10-11

2

Ait Kholifah

Ait Kholifah

Rindunya kini terobati ya Bar..

2022-10-03

1

NidtaZivankaMinho

NidtaZivankaMinho

hmmm ada yg ganjel ms

2022-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Saling Percaya
2 Vivi Mau Ke Amerika
3 Bertemu
4 Melepas Rindu
5 Ada Yang Menekan
6 Main Kejar Kejaran
7 Vivi Kesal
8 Akbar Menjelaskan Siapa Jen
9 Sudah Mulai Seminar
10 Vivi Ngga Mau Jadi Beban Akbar
11 Jen Kaget Saat Tau Kalau Vivi Pacar Akbar
12 Jen Dan Jek Punya Rencana
13 Ada Yang Diam Diam Memfoto Vivi Dan Akbar
14 Vivi Pergi Dari Apartemen Sendirian
15 Vivi Di Tarik Paksa
16 Vivi Mendapat Tamparan
17 Akbar Buat Seketsa Wajah
18 Akbar Meminta Imbalan
19 Akbar Ingat Siapa Laki Laki Itu
20 Vivi Takut
21 Akbar Ngga Kuat
22 Akbar Berbisik Di Telinga Vivi
23 Akbar Iseng Di Pagi Hari
24 Ternyata Mimpi
25 Vivi Pulang Ke Indonesia
26 Vivi Sudah Balik Ke Bandung
27 Jihan
28 Vivi Ngga Bisa Tidur
29 Suster Kesal Pada Jihan
30 Jihan Pingsan
31 Jihan Bilang Ke Vivi Kalau Mencintai Akbar
32 Dinda Menelfon Akbar
33 Dinda Tidak Setuju Dengan Keinginan Agung
34 Akbar Menasehati Jihan
35 Akbar Menelfon Vivi Sampai 3 Kali
36 Vivi Tidak Mau Menjawab Pertanyaan Jihan
37 Frengki Datang
38 Akbar Tiba Tiba Telfon Vivi
39 Jihan Mengizinkan No Telfonnya Di Berikan Ke Frengki
40 Frengki Mengirim Pesan Pada Jihan
41 Jihan Curhat Ke Vivi
42 Jihan Makin Akrab
43 Jihan Ngga Bisa Tidur
44 Frengki Curhat Ke Vivi
45 Vivi Menangis
46 Mobil Jihan Mogok
47 Frengki Akan Menemani Jihan Pemotretan
48 Jihan Ribut Dengan Pak Manager
49 Pak Manager Terus Saja Melihat Jihan Yang Sedang Pemotretan
50 Frengki Bertanya Banyak Hal Pada Jihan
51 Tidur Di Ruang UGD
52 Jihan Malu
53 Menunggu Jawaban
54 Jihan Egois
55 Akan Menyelidiki
56 Jihan Lebih Banyak Diam
57 Kejutan Untuk Vivi
58 Seperti Mimpi
59 Vivi Kesakitan
60 Coklat Lumer Di Mulut
61 Vivi Malu Pada Frengki
62 Mendapatkan 5 Foto
63 Jihan Pulang
64 Agung Marah
65 Vivi Menangis
66 Akbar Kuatir
67 Pergi Ke Luar Negri
68 Memohon
69 Egois
70 Agung Minta Maaf
71 Apa Harus Memohon Dan Bersujud
72 Abang Akhirnya Memohon
73 Akbar Bertemu Papah Jihan
74 Akbar Mau Cari Pinjaman
75 300 Juta Lagi
76 Tanda Tangan
77 Tersenyum Bahagia
78 99 Persen
79 Akbar Akan Pergi Liburan
80 Bertemu
81 Ingin Menikah
82 Lecet
83 Jalan Jalan
84 Frengki Dan Sifa
85 Tangannya Patah
86 Frengki Tidak Banyak Bicara
87 Jihan Sadar
88 Akbar Menginap Di Kosan Vivi
89 Frengki Kaget
90 Jihan Kaget Dan Sedih
91 Jihan Minta Maaf
92 Akbar Mengerjai Vivi
93 Bram Datang
94 Bram Minta Tolong Pada Vivi
95 Sifa Tidak Percaya
96 Sifa Ingin Mundur
97 Sifa Punya Rencana
98 Bram Pamit Lewat Pesan
99 Bram Dan Frengki Bertemu
100 Akbar Ingin Membantu Kedua Temanya
101 Vivi Cemburu Saat Akbar Di Lihatin Banyak Cewek
102 Keputusan Frengki
103 Lusa Akbar Akan Pulang
104 Makan Di Restoran Mewah
105 Milik Vivi Sakit
106 Akbar Pulang Ke Indonesia
107 Dapat Restu
108 Undangan Sudah Jadi
109 Bertemu
110 Frengki Ikut Sedih Mendengarnya
111 Frengki Memohon
112 Menangis
113 Pulang Ke Indonesia
114 Perjodohan
115 Satu Minggu
116 Menemani Terapi
117 Mamah Datang
118 Kedua Pasangan Yang Berbahagia
119 Menyambutnya
120 Main Dengan Es Batu
121 Beni Salah Bicara
122 Vivi Merasa Gemas
123 Belanda
124 Tidak Bisa Tidur
125 Mau Nyicil
126 Berangkat Ke Hotel
127 Pesta Pernikahan
128 Vivi Muntah
129 Akbar Iseng Terus
130 Akbar Ngga Mau Ada Penolakan
131 Vivi Minta Pulang
132 Sudah 8 Bulan
133 ASI
134 Frengki Dan Jihan Datang
135 Vivi Memeriksa Denyut Nadi Jihan
136 Keinginan Jihan Terwujud
137 Menyuruh Untuk Di Gugurkan
138 Nasehat Akbar
139 Bahaya Kalau Hamil
140 Dua Minggu Sekali
141 Frengki Dan Jihan Pulang
142 Mau Pergi Ke Hotel
143 Tiya Dan Torik Ke Rumah Abang
144 Mamah Dan Papah Ke Surabaya
145 Akbar Riweh
146 Akbar Yang Takut
147 Jagoan
148 Akbar Bingung Mau kasih Nama
149 Muhamad Fatir Pamuji
150 Frengki Suami Perhatian
151 Akbar Iri
152 Tiya Sampai Malu
153 Jihan Yang Takut
154 Torik Minta
155 Vivi Dan Fatir Pulang
156 Akbar Kaya Anak Kecil
157 Tiya Di Usir
158 Akbar Sudah Sadar Di Bohongin
159 Akbar Merasa Pusing
160 Tiya Sedih
161 Pagi Menjelang Siang
162 Malas Dan Ingin nya Tiduran
163 Tiya Malu
164 Akbar Merasa Senang
165 Minta Bertahan Satu Minggu Lagi
166 30 Persen
167 Masuk Ke Ruang Operasi
168 Bian Menyuruh Frengki Ikhlas
169 Martabak
170 Dua Titik
171 Cantika Ajeng Rengganis
172 Iza Sudah Merasa Ngga Nyaman
173 Putri Yang Cantik
174 Rencana Ingin Ke jakarta
175 Vivi Menangis
176 Rinjani Amira Diasti
177 Ada Wartawan
178 Vivi Membantu Akbar
179 Mencari Bukti
180 Sudah Beres
181 Rencana Menikah Lagi
182 Nyidam Tengah Malam
183 Fatir ikut Ke Jakarta
184 Ke Rumah Frengki
185 Iza Dan Beni Sudah Menikah Lagi
186 Jihan Sangat Bersyukur
187 Akbar Pulang ke Jakarta
188 Tiya Sangat Di Manja
189 Akbar Isengin Beni
190 Zee Datang
191 Zee Menolong Orang
192 Bertemu Lagi
193 Calon Pacar
194 Tiya Mau Bantu Vandra
195 Vandra Sudah Dapat No Telfonnya
196 Di Ajak Makan Malam
197 Di Izinkan
198 Belum Kasih Jawaban
199 Festival Musik
200 Jihan Sudah Dinyatakan Sembuh
201 Cantika Menangis
202 Cantika Sama Mba
203 Tiya Marah Ke Torik
204 Jani Sudah 40 Hari
205 Beni Kepalanya Pusing
206 Mamah Kasih Vitamin
207 Tiya Sudah Susah Tidur
208 Menengok
209 Pembukaan Dua
210 Sepasang,Cewek Dan Cowok
211 Natan Ariya Raksa Dan Naila Raksa
212 Masak Untuk Tamu
213 Akhir Yang Bahagia,,,Tamat
214 pengumuman
215 Pengumuman
Episodes

Updated 215 Episodes

1
Saling Percaya
2
Vivi Mau Ke Amerika
3
Bertemu
4
Melepas Rindu
5
Ada Yang Menekan
6
Main Kejar Kejaran
7
Vivi Kesal
8
Akbar Menjelaskan Siapa Jen
9
Sudah Mulai Seminar
10
Vivi Ngga Mau Jadi Beban Akbar
11
Jen Kaget Saat Tau Kalau Vivi Pacar Akbar
12
Jen Dan Jek Punya Rencana
13
Ada Yang Diam Diam Memfoto Vivi Dan Akbar
14
Vivi Pergi Dari Apartemen Sendirian
15
Vivi Di Tarik Paksa
16
Vivi Mendapat Tamparan
17
Akbar Buat Seketsa Wajah
18
Akbar Meminta Imbalan
19
Akbar Ingat Siapa Laki Laki Itu
20
Vivi Takut
21
Akbar Ngga Kuat
22
Akbar Berbisik Di Telinga Vivi
23
Akbar Iseng Di Pagi Hari
24
Ternyata Mimpi
25
Vivi Pulang Ke Indonesia
26
Vivi Sudah Balik Ke Bandung
27
Jihan
28
Vivi Ngga Bisa Tidur
29
Suster Kesal Pada Jihan
30
Jihan Pingsan
31
Jihan Bilang Ke Vivi Kalau Mencintai Akbar
32
Dinda Menelfon Akbar
33
Dinda Tidak Setuju Dengan Keinginan Agung
34
Akbar Menasehati Jihan
35
Akbar Menelfon Vivi Sampai 3 Kali
36
Vivi Tidak Mau Menjawab Pertanyaan Jihan
37
Frengki Datang
38
Akbar Tiba Tiba Telfon Vivi
39
Jihan Mengizinkan No Telfonnya Di Berikan Ke Frengki
40
Frengki Mengirim Pesan Pada Jihan
41
Jihan Curhat Ke Vivi
42
Jihan Makin Akrab
43
Jihan Ngga Bisa Tidur
44
Frengki Curhat Ke Vivi
45
Vivi Menangis
46
Mobil Jihan Mogok
47
Frengki Akan Menemani Jihan Pemotretan
48
Jihan Ribut Dengan Pak Manager
49
Pak Manager Terus Saja Melihat Jihan Yang Sedang Pemotretan
50
Frengki Bertanya Banyak Hal Pada Jihan
51
Tidur Di Ruang UGD
52
Jihan Malu
53
Menunggu Jawaban
54
Jihan Egois
55
Akan Menyelidiki
56
Jihan Lebih Banyak Diam
57
Kejutan Untuk Vivi
58
Seperti Mimpi
59
Vivi Kesakitan
60
Coklat Lumer Di Mulut
61
Vivi Malu Pada Frengki
62
Mendapatkan 5 Foto
63
Jihan Pulang
64
Agung Marah
65
Vivi Menangis
66
Akbar Kuatir
67
Pergi Ke Luar Negri
68
Memohon
69
Egois
70
Agung Minta Maaf
71
Apa Harus Memohon Dan Bersujud
72
Abang Akhirnya Memohon
73
Akbar Bertemu Papah Jihan
74
Akbar Mau Cari Pinjaman
75
300 Juta Lagi
76
Tanda Tangan
77
Tersenyum Bahagia
78
99 Persen
79
Akbar Akan Pergi Liburan
80
Bertemu
81
Ingin Menikah
82
Lecet
83
Jalan Jalan
84
Frengki Dan Sifa
85
Tangannya Patah
86
Frengki Tidak Banyak Bicara
87
Jihan Sadar
88
Akbar Menginap Di Kosan Vivi
89
Frengki Kaget
90
Jihan Kaget Dan Sedih
91
Jihan Minta Maaf
92
Akbar Mengerjai Vivi
93
Bram Datang
94
Bram Minta Tolong Pada Vivi
95
Sifa Tidak Percaya
96
Sifa Ingin Mundur
97
Sifa Punya Rencana
98
Bram Pamit Lewat Pesan
99
Bram Dan Frengki Bertemu
100
Akbar Ingin Membantu Kedua Temanya
101
Vivi Cemburu Saat Akbar Di Lihatin Banyak Cewek
102
Keputusan Frengki
103
Lusa Akbar Akan Pulang
104
Makan Di Restoran Mewah
105
Milik Vivi Sakit
106
Akbar Pulang Ke Indonesia
107
Dapat Restu
108
Undangan Sudah Jadi
109
Bertemu
110
Frengki Ikut Sedih Mendengarnya
111
Frengki Memohon
112
Menangis
113
Pulang Ke Indonesia
114
Perjodohan
115
Satu Minggu
116
Menemani Terapi
117
Mamah Datang
118
Kedua Pasangan Yang Berbahagia
119
Menyambutnya
120
Main Dengan Es Batu
121
Beni Salah Bicara
122
Vivi Merasa Gemas
123
Belanda
124
Tidak Bisa Tidur
125
Mau Nyicil
126
Berangkat Ke Hotel
127
Pesta Pernikahan
128
Vivi Muntah
129
Akbar Iseng Terus
130
Akbar Ngga Mau Ada Penolakan
131
Vivi Minta Pulang
132
Sudah 8 Bulan
133
ASI
134
Frengki Dan Jihan Datang
135
Vivi Memeriksa Denyut Nadi Jihan
136
Keinginan Jihan Terwujud
137
Menyuruh Untuk Di Gugurkan
138
Nasehat Akbar
139
Bahaya Kalau Hamil
140
Dua Minggu Sekali
141
Frengki Dan Jihan Pulang
142
Mau Pergi Ke Hotel
143
Tiya Dan Torik Ke Rumah Abang
144
Mamah Dan Papah Ke Surabaya
145
Akbar Riweh
146
Akbar Yang Takut
147
Jagoan
148
Akbar Bingung Mau kasih Nama
149
Muhamad Fatir Pamuji
150
Frengki Suami Perhatian
151
Akbar Iri
152
Tiya Sampai Malu
153
Jihan Yang Takut
154
Torik Minta
155
Vivi Dan Fatir Pulang
156
Akbar Kaya Anak Kecil
157
Tiya Di Usir
158
Akbar Sudah Sadar Di Bohongin
159
Akbar Merasa Pusing
160
Tiya Sedih
161
Pagi Menjelang Siang
162
Malas Dan Ingin nya Tiduran
163
Tiya Malu
164
Akbar Merasa Senang
165
Minta Bertahan Satu Minggu Lagi
166
30 Persen
167
Masuk Ke Ruang Operasi
168
Bian Menyuruh Frengki Ikhlas
169
Martabak
170
Dua Titik
171
Cantika Ajeng Rengganis
172
Iza Sudah Merasa Ngga Nyaman
173
Putri Yang Cantik
174
Rencana Ingin Ke jakarta
175
Vivi Menangis
176
Rinjani Amira Diasti
177
Ada Wartawan
178
Vivi Membantu Akbar
179
Mencari Bukti
180
Sudah Beres
181
Rencana Menikah Lagi
182
Nyidam Tengah Malam
183
Fatir ikut Ke Jakarta
184
Ke Rumah Frengki
185
Iza Dan Beni Sudah Menikah Lagi
186
Jihan Sangat Bersyukur
187
Akbar Pulang ke Jakarta
188
Tiya Sangat Di Manja
189
Akbar Isengin Beni
190
Zee Datang
191
Zee Menolong Orang
192
Bertemu Lagi
193
Calon Pacar
194
Tiya Mau Bantu Vandra
195
Vandra Sudah Dapat No Telfonnya
196
Di Ajak Makan Malam
197
Di Izinkan
198
Belum Kasih Jawaban
199
Festival Musik
200
Jihan Sudah Dinyatakan Sembuh
201
Cantika Menangis
202
Cantika Sama Mba
203
Tiya Marah Ke Torik
204
Jani Sudah 40 Hari
205
Beni Kepalanya Pusing
206
Mamah Kasih Vitamin
207
Tiya Sudah Susah Tidur
208
Menengok
209
Pembukaan Dua
210
Sepasang,Cewek Dan Cowok
211
Natan Ariya Raksa Dan Naila Raksa
212
Masak Untuk Tamu
213
Akhir Yang Bahagia,,,Tamat
214
pengumuman
215
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!