Bingung Dengan Perasaan Sendiri

Marvel menatap kesal pada Kia yang dengan santai makan di depannya.

"Katanya GR kenapa malah nangkring di sini?" Kia bertanya. Kesal juga benci melihat Marvel.

"Aku lapar." Marvel menjawab singkat. Sementara Haidar hanya bisa menatap heran pada Kia dan Marvel. Pasangan manager dan artis. Yang menurut Haidar ada yang aneh dengan hubungan keduanya.

Yang satu jelas kesal mengarah ke benci. Yang satu antara cemburu dan rindu. Fix, dua orang ini punya hubungan yang tidak biasa antara manager dan artis.

"Kalau lapar makanlah. Aku sudah selesai." Pamit Kia, memberesi semua berkas juga laptopnya.

"Kau mau ke mana?" Marvel menahan tangan Kia.

"Balik kantor. Kau ada showcase kan malam ini." Tanya Kia. Pertanyaan Kia membuat Marvel tersenyum.

"Kau mau datang?"

"Datanglah. Nanti kau buat rusuh lagi kayak waktu sama Frans. Bisa berantakan semua." Gerutu Kia sebal.

"Itu salah mereka. Gak profesional!" Marvel tetap tidak mau disalahkan.

"Terserah. Pokoknya kalau kau buat rusuh...awas!" Ancam Kia.

"Asal kau di sana. Aku akan jadi anak baik." Cengir Marvel. Kia mendengus kesal. Berlalu dari hadapan Marvel dan Haidar yang melongo melihat interaksi Kia dan Marvel.

"Kau tetap tidak berubah. Manja." Haidar berkomentar.

"Aku manja hanya padanya." Marvel menjawab santai.

"Jadi bagaimana kabarmu?" Marvel menjawab sambil memakan saladnya.

"Aku baik. Terima kasih sudah mau jadi model produk fashionku." Haidar menjawab. Menatap pada Marvel.

"Aku hanya bekerja. Jika itu adalah brand-mu. Kebetulan. Aku tidak tahu menahu soal pekerjaanku. Dia sekarang yang handle." Ternyata Haidar dan Marvel saling mengenal. Sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu.

"Dia masih belum mau kembali?" Marvel langsung menghentikan acara makannya. Lalu menggeleng. Terdengar jika Haidar menarik nafasnya pelan.

"Kau tahu sebab Kak Marvin pergi." Meski umur Haidar di bawah Marvel tapi mereka berteman sejak lama. Sebab orang tua keduanya berteman. Dan Haidar cukup dekat dengan Marvin.

"Kau tahu kakakmu punya kekasih?" Tanya Haidar menelisik wajah Marvel yang seiras Marvin.

"Aku hanya pernah dengar. Tidak tahu benar atau tidaknya?"

Haidar menarik nafasnya dalam. Dia teringat bagaimana marahnya Marvin saat itu. Saat dia tahu kalau sang kekasih hati selingkuh. Lebih parahnya lagi, Marvin menerima kiriman foto yang berisi gambar sang kekasih saat melakukan berhubungan intim dengan selingkuhannya.

"Dia marah karena kekasihnya selingkuh." Haidar menjawab singkat.

"Kalau cuma diselingkuhin pacar. Masak Kak Marvin sampai harus kabur ke luar negeri. Non sense, gak masuk akal!" Marvel tahu jelas sifat Kakaknya. Jadi tidak mungkin dia memilih lari ke luar negeri gegara ditinggal selingkuh pacarnya.

"Yang itu aku tidak tahu. Yang aku tahu seperti itu. Omong-omong, managermu yang sekarang cantik ya." Seloroh Haidar.

"Apa kau tertarik padanya?" Marvel bertanya sambil mengepalkan tangannya. Merasa tidak suka dengan ucapan Haidar.

"Aku menyukainya sejak di bangku kuliah. Aku beda dua tahun dengannya. Kami di fakultas yang sama." Jelas Haidar sumringah.

Marvel makin kebakaran jenggot mendengar pengakuan Haidar.

"Kenapa tidak memacarinya dari dulu. Kalau suka?" Pancing Marvel. Berusaha mengorek informasi dari Haidar.

"Dia sejak dulu hanya fokus pada belajar. Dan sekarang fokus pada bekerja."

"Jadi dia belum pernah pacaran sama sekali." Girang Marvel. Kia ternyata perawan ting ting.

"Yang aku tahu belum pernah. Kenapa kau yang jadi kepo soal Kia?" Todong Haidar tiba-tiba.

"Aaa..aa...itu aku hanya ingin tahu." Marvel gelagapan menjawab pertanyaan Haidar.

Malam menjelang, gadis cantik berusia 24 tahun itu, nampak cantik dengan setelah jeans dan blus berwarna biru muda. Melapisinya dengan blazer berwarna hitam. Rambut panjangnya dia gulung asal. Menampilkan leher jenjang menggoda miliknya.

Berjalan masuk ke venue showcase, dia sendiri yang memeriksa ulang seluruh peralatan yang akan dipakai oleh Marvel. Setelah berkoordinasi dengan staf di lapangan. Dan memastikan semua oke. Kia berjalan masuk ke backstage. Di mana Marvel tengah bersiap. Masuk ke ruangan di mana Marvel tengah di make up.

"Ada masalah?" Kia bertanya pada Airin. Sang asisten menggeleng. Tak lama Marvel keluar dari ruang ganti. Memakai kaos dalam sebagai innernya. Nanti tinggal memakai outernya.

"Bu Manager...." Panggil Marvel.

"Apa?" Kia menjawab kesal. Memeriksa skenario untuk showcase Marvel kali ini.

"Galak bener. Bisa gak sih, kamu bersikap manis padaku. Kita kan partner in work," ucap Marvel pada Kia yang nampak cuek.

"Kasihan deh lu. Dicuekin." Ledek Airin.

"Sialan kau!" Maki Marvel pada Airin yang hanya menjulurkan lidahnya sebagai balasan.

"Macam-macam denganku. Awas kau kuadukan pada Papamu." Ancaman Marvel langsung membuat Airin panik.

"Eh, jangan dong. Nanti aku tidak boleh kerja lagi." Mohon Airin dengan wajah memelas.

"Makanya jaga sikapmu. Bersikap baiklah mulai sekarang!" Marvel berucap penuh penekanan. Interaksi keduanya menarik perhatian Kia. Yang sudah selesai memeriksa semuanya.

"Kalian saling kenal?" Kia bertanya sambil melipat tangannya. Merasa dibohongi oleh artis juga asistennya sendiri.

Dua orang itu saling pandang. Lalu Airin menjawab takut-takut.

"Sebenarnya dia sepupuku." Kia langsung membulatkan matanya. Tidak percaya dengan yang baru saja didengarnya.

"Itu benar?" Tanya Kia pada Marvel. Dan pria itu mengangguk.

"Papanya Airin adalah adik Papaku." Jelas Marvel singkat.

"Wah...kalian sengaja membohongiku ya?" Airin langsung gelagapan mendengar perkatakan Kia.

"Tidak bukan seperti itu. Aku hanya tidak suka bekerja dengannya." Airin menjawab cemberut.

"Katanya ngefans. Sekarang tidak suka." Ledek Kia.

"Ngefans iya. Tapi kalau kerja dengannya, idih...ogah. Apalagi setelah tahu kebiasaan dia. Illfeel aku jadinya." Airin langsung berteriak ketika Marvel memiting leher Airin. Protes dengan perkataan Airin.

"Enak saja kau illfeel padaku. Mau aku aduin ke Om Bryan kau kerja denganku." Kembali Marvel mengancam.

"Bisamu hanya mengancam saja. Dasar sepupu laknat!" Maki Airin. Berusaha melepaskan pitingan Marvel. Kia hanya diam, menyaksikan dua sepupu itu bertengkar.

"Berani memakiku? Lihat saja nanti!"

"Haish, sudah-sudah. Karena kau sepupunya. Mulai besok kau yang membangunkannya, oke?"

"Tidak mau!" Marvel dan Airin menolak bersamaan.

"Kenapa?" Kia heran mendengar penolakan keduanya.

"Aku tidak mau bangun kalau bukan kau yang membangunkanku!"

"Aku tidak mau membangunkannya. Dia kalau tidur naked. Memang kau tidak melihatnya?" Airin berteriak. Wajah Kia memerah seketika. Dia teringat bagaimana Marvel yang memang hanya memakai bokser saat tidur.

"Ya, tapi kan kalian saudara." Kia beralasan.

"Tidak mau!" Keduanya kembali kompak menolak. Tinggal Kia yang memijat pelan pelipisnya. Kenapa dia jadi tukang bangunin orang tidur. Kia menggerutu dalam hati.

Perdebatan itu berakhir ketika staf memberitahu kalau sudah waktunya naik ke stage.

"Tetap bersamaku." Pinta Marvel sambil memakai jasnya. Membenarkan micnya. Lalu berjalan keluar dari sana.

"Aku tidak harus ikut naik kan? Aku bisa budek." Tolak Kia.

Seumur-umur dia tidak pernah ikut naik ke stage menemani artisnya manggung. Pria itu meminta ear monitor pada seorang staf. Lalu memakaikannya kepada Kia. Saat itulah posisi keduanya sangat dekat. Kia jelas bisa menghirup aroma maskulin dari Marvel. Begitu juga sebaliknya. Aroma lembut menguar dari tubuh Kia. Perlahan Marvel melepas gulungan rambut Kia. Membiarkannya tergerai lepas.

"Jangan pernah menunjukkannya pada orang lain. Kecuali aku." Bisik Marvel di telinga Kia. Lalu berlalu dari hadapan managernya. Bersiap berada di launcher yang akan membawanya naik ke stage.

"Yang tadi itu apa maksudnya coba." Gumam Kia tidak paham dengan ucapan Marvel. Meski saat ini jantungnya berdebar cukup kencang. Sementara di luar sana, teriakan histeris mulai terdengar. Begitu Marvel mulai menyanyi. Membiarkan Kia yang makin bingung dengan perasaannya sendiri.

***

Episodes
1 Mulai Menarik Perhatian
2 Apakah Kita Berjodoh?
3 Be Positif Kia
4 Kia Bimbang
5 Bingung Dengan Perasaan Sendiri
6 Harapan Selalu Ada
7 Bersiaplah, Bu Manager!
8 Itu Hanya Mimpi Buruk
9 Aku Mencintaimu, Kia
10 Penolakan Kia
11 Marvel Mulai Curiga
12 Kia Sakit
13 Marvel VS Kia
14 Tekad Marvel
15 Dendam Salah Alamat
16 Dasar Anak Drama Queen
17 Bertemu Di Mall
18 Pelarian Termanis
19 Riko Dan Vita
20 Bertemu Sachi
21 Kamu Ketahuan
22 Aku Membencimu Marvin!
23 Keputusan Kia
24 Benar-Benar Berbahaya
25 Kepulangan Marvin
26 Siapa Sebenarnya Dirimu
27 Sebulan Kemudian
28 Cerita Ryu
29 Bertemu Marvel
30 Kesempatan Kedua
31 Riko, I Love You
32 Jika Rissa Sudah Memutuskan
33 Aku Menemukanmu
34 Selamat Datang Hukuman
35 Cinta Memang Gila
36 Malunya Aku
37 Dua Orang Berbeda
38 Rissa Bertemu Kia
39 Kau, Mimpi Buruk Bagiku
40 Hal Paling Ditunggu
41 Pernikahan Ini Milikku
42 Pernikahan Yang Ditukar
43 Setelah Pernikahan
44 Kia Adalah Milikku
45 Di Sini Tidak Bebas
46 Aku Menginginkanmu, Kia
47 Johan Sulistyo
48 Kombinasi Mengerikan
49 Kia, Obsesi Baruku
50 Awal Yang Baru
51 Rencana Johan
52 Doa Sachi
53 Saran Riko
54 Marvel...Tolong Aku,
55 Akhir Seorang Johan Sulistyo
56 Rahasia Johan
57 Kia Bertemu Arga
58 Kecurigaan Ryu
59 Balasan Yang Setimpal
60 Karina Kembali
61 Usaha Kia
62 Satu Masalah Lagi
63 Kia, Di Mana Kamu?
64 Akan Kuperjuangkan Cintaku
65 Kita Impas Sekarang
66 Tunggu Saja Hari Itu Datang
67 Apes Berkepanjangan
68 Sachi Hamil?
69 Takdir Mereka Sungguh Manis
70 Perasaan Karina
71 Ini Berita Besar
72 Bertemu Lagi
73 Istri Super Woman
74 Salah Paham Lagi
75 Pemain Cadangan?
76 Siapa Istrinya?
77 Kebahagiaan Dobel
78 Mamalah, Biang Keroknya
79 Way Back Home
80 Welcome Home, Kia
81 Opening Setelah Puasa
82 Siapa Wanita Itu?
83 Akhirnya Hari Ini Datang Juga
84 My Son, My Everything
85 Kecurigaan Arga Sulistyo
86 Dia Terlihat Aneh
87 Bos Kecil Otewe
88 Selamat Datang Baby Vi
89 Vika Hilang
90 Balas Dendam Paling Manis
91 Semua Akan Baik-Baik Saja
92 Kuatlah Demi Mereka
93 Pengalaman Berharga
94 Rencana Baru
95 Karma Untukku
96 Raina Sulistyo?
97 Nenek Sihir?
98 Hukuman Untuk Raina
99 Your Brother Is Coming Soon
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Mulai Menarik Perhatian
2
Apakah Kita Berjodoh?
3
Be Positif Kia
4
Kia Bimbang
5
Bingung Dengan Perasaan Sendiri
6
Harapan Selalu Ada
7
Bersiaplah, Bu Manager!
8
Itu Hanya Mimpi Buruk
9
Aku Mencintaimu, Kia
10
Penolakan Kia
11
Marvel Mulai Curiga
12
Kia Sakit
13
Marvel VS Kia
14
Tekad Marvel
15
Dendam Salah Alamat
16
Dasar Anak Drama Queen
17
Bertemu Di Mall
18
Pelarian Termanis
19
Riko Dan Vita
20
Bertemu Sachi
21
Kamu Ketahuan
22
Aku Membencimu Marvin!
23
Keputusan Kia
24
Benar-Benar Berbahaya
25
Kepulangan Marvin
26
Siapa Sebenarnya Dirimu
27
Sebulan Kemudian
28
Cerita Ryu
29
Bertemu Marvel
30
Kesempatan Kedua
31
Riko, I Love You
32
Jika Rissa Sudah Memutuskan
33
Aku Menemukanmu
34
Selamat Datang Hukuman
35
Cinta Memang Gila
36
Malunya Aku
37
Dua Orang Berbeda
38
Rissa Bertemu Kia
39
Kau, Mimpi Buruk Bagiku
40
Hal Paling Ditunggu
41
Pernikahan Ini Milikku
42
Pernikahan Yang Ditukar
43
Setelah Pernikahan
44
Kia Adalah Milikku
45
Di Sini Tidak Bebas
46
Aku Menginginkanmu, Kia
47
Johan Sulistyo
48
Kombinasi Mengerikan
49
Kia, Obsesi Baruku
50
Awal Yang Baru
51
Rencana Johan
52
Doa Sachi
53
Saran Riko
54
Marvel...Tolong Aku,
55
Akhir Seorang Johan Sulistyo
56
Rahasia Johan
57
Kia Bertemu Arga
58
Kecurigaan Ryu
59
Balasan Yang Setimpal
60
Karina Kembali
61
Usaha Kia
62
Satu Masalah Lagi
63
Kia, Di Mana Kamu?
64
Akan Kuperjuangkan Cintaku
65
Kita Impas Sekarang
66
Tunggu Saja Hari Itu Datang
67
Apes Berkepanjangan
68
Sachi Hamil?
69
Takdir Mereka Sungguh Manis
70
Perasaan Karina
71
Ini Berita Besar
72
Bertemu Lagi
73
Istri Super Woman
74
Salah Paham Lagi
75
Pemain Cadangan?
76
Siapa Istrinya?
77
Kebahagiaan Dobel
78
Mamalah, Biang Keroknya
79
Way Back Home
80
Welcome Home, Kia
81
Opening Setelah Puasa
82
Siapa Wanita Itu?
83
Akhirnya Hari Ini Datang Juga
84
My Son, My Everything
85
Kecurigaan Arga Sulistyo
86
Dia Terlihat Aneh
87
Bos Kecil Otewe
88
Selamat Datang Baby Vi
89
Vika Hilang
90
Balas Dendam Paling Manis
91
Semua Akan Baik-Baik Saja
92
Kuatlah Demi Mereka
93
Pengalaman Berharga
94
Rencana Baru
95
Karma Untukku
96
Raina Sulistyo?
97
Nenek Sihir?
98
Hukuman Untuk Raina
99
Your Brother Is Coming Soon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!