Cara membalas dendam, bibir Kia bergumam. Membaca sebuah artikel dari internet. Dibunuh, aduh kejam banget sih. Lagian Kia mana tega dan bisa membunuh orang. Bisa dipenjara dia nanti. Dicelakai, dibuat cacat. Kasihan amat jadinya. Hingga sebuah artikel membuat bibir tersenyum. Buat dia jatuh cinta padamu, lalu tinggalkan dia. Buat dia patah hati.
Menurut artikel itu, balas dendam seperti itu yang paling efektif. Korbannya benar-benar akan merasakan sakit berpuluh-puluh kali lipat. Sejurus kemudian, dahi Kia berkerut setelah membaca lagi artikel dengan judul, cara membuat pria jatuh cinta.
Kia bergidik ngeri setelah membaca artikel itu. Masak sampai harus segitunya membuat seorang pria jatuh cinta padamu. Pada akhirnya, Kia malah mendorong jauh laptopnya. Lalu menatap hampa pada langit-langit ruang kerjanya. Dia belum pernah pacaran jadi mana tahu cara dan rasa punya kekasih.
"Aku benci padanya. Tapi kenapa aku tidak bisa menjalankan rencana balas dendamku, setelah aku menemukan orang yang sudah membuatmu trauma"
Gumam Kia lirih. Apa karena dia terlalu baik hati. Hingga tidak tega untuk membalas dendam.
"Recording hari ini sukses" Airin memberikan laporannya. Mendudukkan tubuhnya di kursi depan Kia.
"Baguslah kalau begitu" Kia menjawab asal. Dia teringat kembali drama tadi pagi. Marvel benar-benar membuatnya pusing. Pria itu sama seperti kemarin. Harus dibangunkan, harus ini, itu. Lama-lama Kia bisa terkena darah tinggi kalau begini terus.
"Lalu kenapa kau di sini sekarang?" Tanya Kia pada Airin. Sebab Kia memerintahkan asistennya itu untuk jadi bodyguard-nya Marvel hari ini.
"Dia hari ini mau latihan koreo mumpung schedule-nya sedang longgar. Kau tahu sendiri kalau mereka sudah tenggelam di studio koreo suka lupa waktu. Ogah aku nungguin"
"Ya kamu tinggal ikutan goyang biar kalori terbakar. Body jadi seksoy seperti Lisa" Seloroh Kia.
"Nggak ah. Besok lagi kalau disuruh nungguin dia latihan koreo, aku mau bawa kasur sama camilan yang banyak"
"Terus kamu sekalian ngorok aja di sana?" Goda Kia. Yang langsung membuat Airin manyun. Airin pada akhirnya memilih untuk membantu Kia mengatur schedule untuk Marvel. Sedang Kia sendiri sedang memeriksa beberapa tawaran pekerjaan yang masuk untuk Marvel. Beberapa ada yang langsung dia negosiasikan. Dan tawaran yang sudah deal akan dimasukkan dalam shedule pekerjaan untuk oria itu.
Kia akan sedikit mengadakan perubahan pada jadual untuk Marvel. Jika Frans dulu bisa memasukkan banyak pekerjaan untuk Marvel dalam satu hari. Kia hanya akan memberikan tiga atau empat pekerjaan untuk pria itu. Itupun masih dilihat juga jenis pekerjaannya. Dia tidak ingin Marvel terlalu lelah dengan pekerjaannya. Bagaimanapun Marvel juga manusia. Punya lelah. Punya kejenuhan. Punya keinginan untuk hidupnya sendiri.
Haduuuhh kenapa Kia jadi baik hati begini. Katanya mau balas dendam. Mau membuat Marvel menderita. Kenapa semua tidak jadi. Kia malah dilema sendiri dengan perasaannya. Otak dan hatinya tidak sinkron sama sekali.
Wanita itu tiba-tiba teringat pesan sang mama yang sudah meninggal. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Begitulah pesannya. Tapi dia sudah membuat kak Sachi-nya menderita gangguan mental. Boleh dibilang hampir gila. Dan pelakunya ada di depan mata Kia. Masak iya dia diam saja. Tidak melakukan apa-apa.
Membiarkan Marvel hidup dengan bahagia sementara sang kakak harus menderita. Tidak! Ini tidak adil. Satu sisi dalam diri Kia berteriak seperti itu. Tapi sisi yang satunya lagi menenangkan. Tenanglah karma itu nyata. Akan ada balasan untuk kejahatan Marvel. Kia bimbang, langkah apa yang akan dia ambil selanjutnya.
Kia kembali menatap selembar foto yang sejak kemarin mengganggu pikirannya. Foto yang dia temukan dalam buku harian sang kakak. Dengan tulisan Sachi tertulis di belakang foto itu.
"Aku mencintaimu"
Begitulah tulisan Sachi terukir di belakang foto itu. Foto Marvel....
"Iya, Bu Manager" Marvel sedikit heran ketika Kia menghubunginya. Namun tak urung hatinya juga gembira. Bisa mendengar suara Kia yang hampir tiga hari ini tidak didengarnya.
"Bisa bicara sebentar?" Kia bertanya dari sebuah restoran VIP terkenal di kota itu.
"Sure...katakan" Marvel memberi kode istirahat pada para dancer dan stafnya. Saat ini pria itu sedang melakukan GR (General Rehearshal alias gladi resik) untuk showcase-nya malam nanti.
"Ada tawaran photoshoot untukmu. Tapi..."
"Ambil saja jika menurutmu itu baik" Potong Marvel cepat. Bahkan sebelum Kia menyelesaikan kalimatnya.
"Tapi Marvel..."
"Sudah dulu. Aku akan lakukan apapun pekerjaan yang kau berikan padaku"
Kia terdiam. Ketika Marvel memutuskan panggilannya. Hatinya sedikit berdebar ketika Marvel mengatakan kalimat terakhirnya. Dia menyentuh tanda "save" pada ponselnya. Kia merekam pembicaraannya dengan Marvel kali ini. Sebab dia tahu Marvel sedikit licik. Untuk berjaga-jaga.
"Bagaimana Miss?" Seorang pria bertanya pada Kia.
"Jangan memanggilku Miss" Kia berkata.
"Lalu?"
"Panggil saja namaku. Kita teman bukan?" Kia menatap pria yang duduk di hadapannya. Tampan, satu kata yang akan menggambarkan keseluruhan penampilan dari Haidar Aidan. Seorang CEO dari sebuah perusahaan clothing dan produk fashion, yang sedang berkembang pesat. Haidar teman kuliah Kia. Tanpa Kia ketahui Haidar sudah lama menyimpan rasa pada gadis itu.
"Apa dia setuju?" Haidar bertanya sambil menatap lekat wajah Kia. Sudah lima tahun berlalu dan rasa suka Haidar pada Kia sama sekali tidak berubah. Bahkan semakin ke sini rasa itu semakin besar. Apalagi sekarang, saat Haidar melihat Kia yang semakin cantik dari terakhir kali mereka bertemu.
"Dia menerimanya" Kia menjawab singkat sambil mengulik laptopnya.
"Bagus kalau begitu. Aku tidak menyangka jika kau adalah manager Marvel. Mereka bilang managernya bernama Frans. Turns out it's you (Ternyata kamu)"
"Aku baru dirotasi minggu lalu. Frans mau pensiun" Haidar hanya manggut-manggut mendengar perkataan Kia.
"Oke...aku akan susun jadualnya. Begitu siap akan kuberitahu. Bagaimana?" Kia meminta pendapat Haidar.
"No problem, aku akan ikuti schedule-nya. Aku tahu Marvel cukup sibuk. Aku pikir dengan konsep couple yang aku ajukan. Dia akan menolak. Mengingat dia selalu menolak konsep itu selama bersama Frans"
"Aku tidak tahu apa yang membuatnya berubah pikiran. Tapi jika ini terjadi mungkin aku akan jadi sedikit sibuk" Kekeh Kia. Jika konsep couple ini benar-benar kejadian, Kia bisa jadi akan jadi orang paling pusing senegeri itu. Bagaimana tidak? Pasti akan banyak reaksi dari fans garis kerasnya. Jelas akan ada yang pro dan kontra. Dan biasanya semua masalah itu adalah tanggung jawab manager. Dalam hal ini adalah dirinya. Jadi bersiaplah untuk pusing kepala Kia.
"Apa kamu luang hari ini?" Haidar bertanya. Kia melirik jamnya. Marvel sudah selesai photoshootnya. Showcase-nya masih nanti malam. Jadi boleh dibilang dia free-lah hari ini.
"Aku luang, dia ada showcase nanti malam. Kenapa?" Kia bertanya heran.
"Temani aku makan kalau begitu. Kita sudah lama tidak makan bareng. Aku pesan ya?" Haidar sumringah bisa berlama-lama dengan Kia. Apalagi ketika Kia berucap tidak masalah. Lalu keduanya melanjutkan obrolan mereka. Terlihat begitu akrab. Sesekali Kia tertawa mendengar guyonan receh dari Haidar.
Tanpa mereka sadari, seorang menatap tidak suka pada keakraban mereka.
"Apa yang kalian lakukan di sini?" Tanya orang itu. Menatap tajam pada Kia dan Haidar. Cemburukah dia?
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
IG: @sskyrach
Ara & Pangeran Vampir di lanjut ya thorr
2022-09-28
1