Menemukan Jejak

Mendengar apa yang dikatakan oleh Brian, ada rasa kesal karena tak juga bisa menemukan keberadaan, Azka dan Mela.

"Coba kerahkan seluruh anak buahmu, masa iya nggak juga ketemu?"

"Sudah, bos. Saya sudah mengerahkan semua anak buah saya. Bos tak usah khawatir, pasti kami akan segera menemukan tarjet," ucap Brian mencoba meyakinkan Ola karena dia mengetahui bosnya sedang tahap emosi tingkat dewa.

"Hem, jangan hanya membual! aku tak ingin tugasmu kali ini gagal! karena tarjet ini begitu penting," ucap Ola melotot pada Brian yang terus saja menunduk takut.

Karena Brian sangat paham, sifat bosnya tersebut. Jika sudah marah, dia bisa melakukan apapun yang dia mau. Orangnya begitu nekad.

Ola berlalu pergi menuju ke ruang kerjanya, dia termenung sendiri karena dia bingung harus mencari kemana si Azka.

"Kenapa tiba-tiba otakku buntu seperti ini? biasanya aku gampang sekali mencari ide untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi."

"Anak buahku juga begitu, kenapa sih serumit ini. Biasa kami mudah sekali menyelesaikan segala perkara."

Ola tiba-tiba ingin membuka laptopnya dan dia iseng ingin membuka sosial media milik Olive. Dia mencari tahu lewat akun sosial media Olive tentang akun sosial media Azka.

"Nah ini aku Facebook, Azka."

Ola membukanya untuk menyelidiki siapa tahu ada informasi yang bisa dia dapat.

"Hem, aku tahu sekarang dimana saat ini dia berada bersama dengan wanita murahan itu," gumam Ola setelah melihat ada suatu informasi tentang dimana keberadaan Azka saat ini.

"Ternyata kamu ceroboh juga, Azka. Dengan pamer kantor baru kamu di akun sosial mediamu. Dengan begini aku bisa dengan cepat menemukan dirimu."

Ola menyeringai sinis, dia akan membuat rencana baru untuk menjebak Azka. Dia pun akan menyamae untuk mencari kerja di kantor baru, Azka.

"Lihat saja, Azka! aku tidak akan melepaskan kamu begitu saja! aku akan. mengambil apa yang seharusnya menjadi milik Olive dan Rere!"

Setelah mengetahui tentang keberadaan kantor Azka yang baru. Ola langsung menghubungi Brian.

"Hallo, Brian. Aku sudah tahu dimana saat ini tarjet berada, tetapi aku baru tahu alamat kantornya saja. Saat ini juga kamu cari tahu tentang alamat rumahnya!"

"Baik, bos. Siap laksanakan tugas."

Setelah sejenak telponan, Brian langsung melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ola padanya. Diapun segera mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari alamat rumah baru Azka dengan bertumpu pada alamat kantor barunya.

Setelah beberapa menit saja, Brian sudah berhasil mendapatkan informasi dari salah satu anak buahnya tentang alamat rumah baru, Azka. Brian langsung menelpon Ola untuk memberi tahu kabar tersebut.

"Hem, diam-diam mereka masih telah menikah siri. Aku tidk akan rela begitu saja, siap-siap kamu menerima pembalasan dariku lagi, Azka!"

******

Pagi menjelang, Ola langsung bertolak ke kantor baru Azka. Dari rumah dia belum melakukan penyamaran, tetapi setelah menempuh seperempat perjalanan, dia pun menyamar.

Setelah menempuh perjalanan tiga puluh menit, akhirnya Ola telah sampai di kantor baru Azka. Dia langsung menemui security dan mengatakan ingin bertemu dengan atasan di kantor tersebut.

"Tok tok tok "

Ola mengetuk pintu ruang kerja Azka, tetapi tidak ada jawaban dari dalam.

Entah ad dorongan apa, dia ingin masuk begitu saja ke ruang kerja Azka.

"Sepi sekali, kata security katanya Azka ada di dalam ruangannya," batin Ola.

Sekilas Ola berkeliling di ruangan itu, dan dia tak sengaja mendengar suara pria dan wanita sedang melakukan hubungan intim.

"Hem, dasar otak mesum! padahal ini sudah ada di kantor masih saja mereka sempat-sempatnya melakukan hal menjijikan seperti ini. Tetapi kali ini aku tidak boleh ceroboh dan bermain kasar, khawatir Azka kabur lagi. Aku harus benar-benar bermain cantik," batin Ola.

Ola sengaja duduk di sofa menunggu kegiatan ranjang Azka dan Mela selesai. Hingga tak berapa lama, Azka keluar dari kamar yang ada di ruang kerjanya.

Ola yang melihat Azka mencoba menahan amarahnya.

"Maafkan saya, Tuan Azka. Saya lancang masuk ke ruangan anda begitu saja, karena ruangan anda tidak di kunci," ucap Ola.

Sejenak Azka menatap Ola dari ujung kaki hingga ujung kepala. Dia begitu terkesima dengan, Ola yang telah menyamar.

"Hem, aku yakin kali ini kamu akan terjebak olehku Azka. Dasar laki-laki mata keranjang, nggak bisa melihat Wanita molek sedikitpun," batin Ola.

"Hay cantik, nggak apa-apa kok. Ada keperluan apa ya?" tanya Azka seraya mengedipkan matanya genit pada Ola.

"Ih amit-amit, bagaimana bisa Olive bisa menikah dengan pria seperti ini?" batin Ola.

"Maaf, tuan. Saya kemarin karena mendapatkan informasi dari akun sosial media, bahwa di sini sedang membutuhkan karyawati. Ini CV Saya, Tuan tampan," ucap Ola genit.

Sebenarnya itu bukanlah tipe Ola, hanya dia sengaja melakukan itu untuk bisa menjebak, Azka.

Selagi Azka bergenit ria pada Ola, muncullah Mela. Melihat akan hal itu dia menjadi cemburu.

"Sayang, apa-apaan ini,m darimana datangnya wanita ini? heh kamu, nggak sopan sekali kamu masuk nyelonong saja ke ruangan suami saya!" bentaknya melotot pada, Ola.

Sesaat Ola ingin sekali menyumpal mulut Mela, tetapi dia sadar jika dia harus menahan amarahnya karena tak ingin penyamarannya terbongkar.

"Mela, kamu nggak boleh galak seperti ini. Dia ini sedang mendaftar kerja di sini, bukan ingin menggoda aku!"

"Jadi kamu jangan berkata kasar padanya, apa kamu mau aku talak saat ini juga. Apa lagi kita kan cuma menikah siri jadi dengan gampang aku bisa menceraikan kamu!"

Mendengar apa yang dikatakan oleh Azka, barulah Mela ketakutan. Dia lantas meminta maaf pada Azka. Dan tak berani lagi berkata lantang pada, Ola.

Mela dengan sangat terpaksa keluar dari ruang kerja Azka atas perintah Azka. Dan Azka mulai mewawancarai Ola.

"Baiklah, Via..Mulai besok kamu sudah bisa bekerja di kantor ini. Selamat bergabung dengan kantor kami ya."

Azka menyalami Ola dengan sangat erat, membuat Ola sangat geram dan ingin mematahkan tangan Azka saat itu juga.

"Baik, Tuan. Terima kasih kalau begitu saya permisi pamit pulang."

Ola keluar dari ruang kerja Azka. Dan dia cepat melangkah ke mobilnya untuk mengejar keberadaan, Mela.

"Nah itu dia Mela, aku akan ikuti mobilnya karena aku akan membuat perhitungan dengannya atas apa yang tadi dia lakukan padaku."

Tak berapa lama, Mela telah sampai di rumah dan Ola juga melepas penyamarannya. Dia langsung nyelonong masuk ke rumah Mela dengan naik tembok. Sedangkan mobilnya di sembunyikan di balik pohon besar.

"Heh, Olive? bagaimana kamu bisa ada di sini dan tahu rumahku ini?" tanya Mela ketakutan.

Ola tak menjawab pertanyaan dari Mela, dia justru langsung beraksi dengan menggunduli rambut Mela saat itu juga. Dan membuat sebuah sayatan di kedua pipi Mela. Setelah itu Ola pergi begitu saja.

Terpopuler

Comments

Asep Simaremare

Asep Simaremare

bukan tarjet thor tapi target

2022-11-28

1

Daniela Whu

Daniela Whu

pimpinan mafia klh cepat ma orang biasa

2022-11-27

0

uutarum

uutarum

kilat baget ngundulin rambut

2022-11-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!