Balas Dendam Saudara Kembar
Betapa hancur hati Ola pada saat mengetahui jika dirinya punya saudara kembar yang bernama Olive. Dia pun berinisiatif mencari tahu dimana keberadaan saudara kembar itu.
"Kenapa almarhum papah tak mengatakan dari dulu, dari sejak dia masih hidup jika aku ini punya saudara kembar. Jika tidak pasti saat ini aku sudah bertemu dengannya," batin Ola seraya terus melangkah pergi untuk mencari keberadaan saudara kembarnya.
Sementara saat ini kehidupan rumah tangga Olive sedang tidak baik. Dimana saat ini suaminya ketahuan selingkuh oleh Olive.
"Mas, ternyata seperti ini kamu di belakang aku? kamu tega selingkuh dengan asisten pribadimu itu!"
"Tega kamu menyakiti aku dan anak kita? sekarang kamu pilih aku atau dia, mas? kamu kotori ranjang kita dengan perselingkuhan kalian berdua, sungguh menjijikkan sekali!" bentak Olive pada saat melihat suaminya sedang bercumbu mesra di ranjang miliknya bersama dengan asisten pribadi suaminya.
"Olive, sejak kapan kamu ada di sini?"
Namun Olive tak menjawab pertanyaan suaminya, dia malah menghampiri Mela yang saat ini tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun.
"Heh kamu sini! kamu sengaja ya, pura-pura jadi asisten pribadi suamiku tetapi dengan tujuan merebut suamiku!" Olive menghampiri Mela dan langsung menjambak rambutnya.
"Olive, hentikan! apa kamu sudah gila ya, kamu menyakiti Mela!" Azka menarik Olive menjauhkan dia dari Mela.
"Mas, kenapa sih kamu malah membelanya! apa kamu tidak memikirkan bagaimana dengan anak kita? dengan Rere?" Olive sudah tak bisa menahan air matanya.
Sementara Mela tersenyum sinis dan tersenyum mengejek ke arah Olive. Hal ini membuat Olive semakin tak bisa mengontrol amarahnya.
"Mas, tolong kamu hentikan semua ini dan tinggalkan dia demi anak kita," pinta Olive memelas.
"Tidak, karena Mela adalah cinta sejatiku. Sedangkan kamu cuma istri pilihan orang tuaku, kita menikah karena perjodohan!" bentak Azka membuat Olive semakin sedih.
Dia pun kembali menyerang Mela sekuat tenaganya, akan tetapi selalu saja di halangi oleh, Azka. Hingga Olive hilang kesabaran, dia pun menggigit lengan Azka sekuat tenaga membuat Azka hilang kesabaran pula dia mendorong tubuh Olive begitu kuatnya. Seketika itu juga Olive terkapar tak berdaya di lantai.
"Mela, bagaimana ini?" tanya Azka kebingungan.
"Nggak usah bingung, kita buang saja ke jurang kan habis perkara," ucap Mela.
"Dia masih hidup, kalau di buang ke jurang dia akan mati. Lantas bagaimana dengan nasib, Rere?" Azka mulai panik dan cemas.
"Lantas kamu akan biarkan dia terus mengganggu kebersamaan kita?" ucap Mela tak suka dengan sikap Azka.
Hingga pada saat itu juga, Azka mengangkat tubuh Olive dan memasukkannya ke dalam mobil. Sementara Mela mengamati di sekeliling, mengamati keadaan.
'Loh, itu kan Olive? lantas kenapa dia seperti tak sadarkan diri? lantas mau di bawa kemana dia oleh suaminya dan siapa wanita itu?" gumamnya.
Ola mengikuti kemanapun mobil Azka melaju. Dan pada saat di dekat jurang, Olive di buang begitu saja oleh Azka dengan bantuan Mela.
"Sialan, kenapa Olive di buang di jurang? aku harus segera menolongnya sebelum terjadi apa-apa padanya," gumam Ola.
Kebetulan Ola adalah seorang pemimpin anggota mafia. Dia punya banyak anak buah di mana saja. Dia segera menghubungi anak buahnya yang ada ada di wilayah dekat jurang tersebut.
Dan mereka bergotong royong mengangkat tubuh, Olive.
"Olive, kamu bertahan ya. Ini aku Ola saudara kembarmu."
Saat itu Olive agak membuka matanya dan dia berkata lirih sekali.
"Ola, kamu datang. Tolong bantu aku membalaskan dendam pada suami dan selingkuhannya. Dan tolong jaga anaku si Rere."
Setelah mengatakan hal itu, Olive kembali memejamkan matanya. Ola langsung melarikan mobilnya menuju ke rumah sakit terdekat.
"Semoga nyawa, Olive bisa di selamatkan. Aku tak ingin kehilangan dirinya, di saat aku baru bertemu dirinya malah dia alami hal buruk ini," batin Ola.
"Nona, kondisi saudara kembar anda alami koma. Karena lukanya begitu serius, semoga saja dia bisa bertahan," ucap Dokter.
"Dok, saya mohon lakukan yang terbaik untuk saudara kembar saya," ucap Ola seraya memelas.
Dia sama sekali tak ingin melihat saudara kembarnya itu sampai meninggal dunia. Susah payah dia mencari keberadaannya, malah dia harus melihat kejadian naas itu.
"Aku tidak akan melaporkan hal ini pada polisi, itu terlalu enak buat kalian berdua. Tetapi aku akan buat hidup kalian berdua menderita seperti apa yang kalian lakukan pada saudaraku ini!"
"Olive, kamu tenang saja. Aku akan balas dendam untukmu dan aku juga akan menjaga Rere seperti anak kandungku sendiri."
Sumpah Ola di hadapan Olive yang saat ini tak berdaya di dalam komanya. Dia tak akan memberi ampun pada Azka dan Mela atas apa yang telah mereka lakukan pada, Olive.
"Brian, kamu pastikan saudara kembarku ini selalu aman ya. Aku akan menggantikan posisinya menjadi dirinya di rumah itu. Untuk aku membalas dendam pada suami dan selingkuhannya!"
"Baik, bos. Hati-hati dan semoga berhasil ya, bos."
Saat itu juga Ola berdandan layaknya Olive. Dia datang menyelinap masuk ke rumah Azka dan dia memilih tidur di kamar, Rere.
Akan tetapi dia tak bisa tidur pada saat mendengar dua sejoli sedang bercanda ria di kamar utama yakni kamar yang seharusnya di huni oleh Olive tetapi kini di huni oleh, Mela.
"Sialan, kalian berdua tertawa diatas penderitaan saudara kembarku! aku akan memberikan pertunjukan yang menarik untuk kalian berdua lihat saja!"
Ola melempar kamar utama dengan sebuah batu yang cukup besar. Hal ini membuat keduanya yang asik bercanda ria kaget di buatnya.
"Mas, kok ada yang melempar batu ya? siapa kiranya ya?" tanya Mela penasaran.
Azka pun mencari-cari keberadaan orang yang telah melempar batu tersebut tetapi tidak menemukannya.
"Sebaiknya aku bawa saja Rere pergi dari sini, biar aku bebas untuk membalas dendam pada mereka berdua."
Saat itu juga, Ola mengangkat tubuh Rere yang sedang tertidur pulas. Gadis kecil yang baru berumur lima tahun.
Ola membawa Rere ke apartementnya.
"Sebaiknya aku juga harus memindahkan Olive ke apartement saja supaya bisa bersama dengan, Rere.
Saat itu juga Ola menelpon Brian untuk meminta pada dokter memindahkan Olive ke apartementnya.
"Brian, kamu katakan pada dokter Rani . Supaya mengizinkan Olive di pindahkan ke apartement aku. Dan minta padanya untuk membawakan dua perawat pribadi juga untuk khusus merawat Olive," perintah Ola di balik telpon pada Brian salah satu anak buahnya.
"Baik, bos."
Rani adalah sahabat baik, Ola. Hingga apapun yang Ola inginkan akan selalu dituruti oleh, Rani. Dia tak pernah bisa membantah permintaan dari Ola.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
uutarum
mampir....cb baca
2022-11-24
0
Nonny
siap ka
2022-09-27
1
baiq fathiyatirrohmi
semangat Thor 💪💪💪 ku tunggu ceritamu selanjutnya 🥰🥰🥰
2022-09-27
3