Aera berdiri di hadapan cermin besar yang memperlihatkan dari ujung kaki sampai kepala. Sudah rapih dan tampak cantik dengan seragam putih abu abu dan makeup serta rambut panjang nya yang tergerai, benar benar terlihat sempurna.
Aera menuruni tangga menyaksikan dari beberapa langkah Mba Ana yang sedang sibuk menata sarapan dan dengan seseorang yang tengah duduk di tempat makan sibuk memainkan kan handphon.
Aera menghampiri perempuan yang tengah duduk di tempat makan, terlihat begitu sibuk dengan keseriusan nya. Perempuan yang bukan lain mama nya sendiri "Naya" sorang pengusaha yang sukses, tidak heran jika banyak waktu yang dimiliki hanya keseriusan untuk kesibukan nya.
"Pagi mah" Sapa Aera dengan tersenyum lebar.
Tanpa menjawab entah sengaja atau bagaimana mama masih tertunduk sibuk dengan handphon nya.
"Mah" sekali lagi Aera memanggil dengan senyum yang sudah luntur, di perhatikan oleh mba Ana.
"Mmmm" Singkat Mama yang masih tertunduk.
"Pagi" lanjut mama yang kemudian menatap Aera tersenyum singkat dan kembali tertunduk pada handphon nya.
Aera yang kemudian duduk masih dengan memperhatikan Mama.
Mba Ana baru mendekat kan diri setelah memperhatikan nya dari beberapa jarak.
"Sarapan dulu ya" mba Ana dengan mengisi piring Aera dengan nasi goreng yang sudah dibuat nya.
Aera yang kemudian mengalihkan tatapannya,menatap mba Ana dan kembali tersenyum.
"Makasih mba"
Mama bergegas bangun dengan mba Ana yang akan mengisi kan piring mama dengan nasi goreng.
"Ngga usah" Singkat mama kepada mba Ana.
Mba Ana mengangguk, melekatkan kembali piring di atas meja.
Baru akan memakan sarapan nya,Aera menahan untuk menyaksikan mama.
"Mama ngga sarapan dulu?"
"Nanti aja di kantor" Singkat dan lantas pergi begitu saja.
Aera meletakan sendok yang semula sudah di pegang.
Terdiam seolah beberapa hal merasuk dalam pikiran dan lamunan nya.
Terabaikan mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan dengan singkat dengan begitu jelas. Bagaimana Aera diperlakukan oleh perempuan yang telah melahirkan nya. Bukan kali pertama tetapi rasa nya masih terlalu sakit meski terbiasa. Kenapa perasaan seperti ini malah yang harus menjadi awal untuk pagi Aera.
Mba Ana menatap Aera setelah tatapan nya menatap pergi majikan nya.
"Jangan terlalu dipikirin,ibu kan emang sibuk, jadi Aera ngertiin aja,ya?"
Aera menoleh menatap mba Ana masih dengan tatapan hampa.
Mba Ana menarik kursi untuk duduk dekat dengan Aera.
"Mm dimakan, nanti keburu dijemput"
Aera yang kemudian mengangguk tersenyum lebar.
Memakan sarapan nya dengan lahap. Belum habis sarapan nya di makan suara klakson motor sudah berbunyi di depan rumah.
"Tinn.tin.."
Aera yang kemudian menyudahi sarapan nya, bergegas akan keluar.
"Minum dulu Aera"
Mba Ana yang mengingatkan Aera untuk minum lebih dulu.
"Nih bekel buat temen temen"
Dengan menyodorkan dua kotak nasi.
Aera meraih dan berpamitan kepada mba Ana.
"Aera berangkat ya mba.dah.."
Aera yang kemudian berlari keluar.
Seseorang yang membunyikan klakson motor dan tengah menunggu Aera adalah teman satu sekolah nya Indirasia yang biasa di panggil Sia. Seseorang yang sudah cukup lama antar jemput Aera. sejak awal masuk SMK Aera sudah dekat dengan Sia dan berteman bahkan menjadi sahabat.
Aera sangat nyaman bersahabat dengan Sia, dia apa adanya, to the poin dalam segala hal, meski sesekali Aera harus bawa perasaan dengan ucapan Sia yang terlalu to the poin. Sia cukup cantik meski dengan wajah natural dan rambut yang selalu di ikat. Kepribadian nya memang sedikit tomboy tapi Sia jauh lebih sabar dari pada Aera yang cukup tempramen.
"Pagi Indirasia"
Sapa Aera dengan menghampiri Sia yang sudah cukup dekat.
"Pagi Ra,bawa apa tuh?" Sia yang melihat Aera menenteng kantong.
"Tada.." Aera yang memperlihatkan lebih dekat kantong yang di bawa nya.
"Sarapan buat lo"
"Nah gitu dong, inget sama temen"
Cetus candaan Sia yang terdengar Serius, dengan memberikan helem kepada Aera.
"Yah mulai deh"
Aera yang memasang wajah yang mulai bette sambil menggunakan helem.
"Lah bener kan?"
Sia yang membalas, menyalakan motor.
"Ah males gua mah Ama lo, masih pagi udah di bikin bete"
Gretu kesal Aera yang sudah naik di atas motor.
Siap melaju,tetapi Sia lebih dulu menoleh menatap Aera,tersenyum.
"Gua becanda Ra, baperan banget sih"
"Iya udah buruan jalan udah siang juga" Aera masih dengan ekspresi kesal di wajah nya.
"Yaudah senyum dulu tapi"
"Ah ngga jelas lo mah" dengan tersenyum tidak tahan melihat Sia yang menyebalkan, tapi selalu saja dapat kembali membuat Aera tersenyum dengan mudah.
Sia tertawa melihat Aera, yang mudah marah tapi mudah pula untuk kembali membuat nya tersenyum bahkan tertawa.
Menyenangkan memiliki sahabat seperti Aera, meski sering kali kesabaran nya di uji karna sifat egois nya. Tetapi kedua nya sama sama membutuhkan dan saling tulus sampai detik ini.
Merekah senang untuk hari hari bahagia, mengabaikan atau lupa dengan sedih dan masalah perkara yang ada, berusaha dengan sudah sangat keras akan menjadi tertekan jika tidak di imbangi dengan hal hal manis yang menyenangkan.
Cuaca pagi ini benar benar menyenangkan, hangat dan begitu sejuk. Sepanjang jalan berboncengan tidak ada habisnya untuk keduanya berbincang, bercanda atau bahkan saling memaki. Dengan Sia yang bebas dan ceria Aera menjadi memiliki warna yang berbeda untuk hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Ros Sita
pokok nya buat author semangat dan sehat terus
2020-10-08
0
Ros Sita
tapi overall suka sih:)
2020-10-08
0
Ros Sita
mungkin karna ini karya pertama kali ya jadi ngga sebagus karya yang setelah dari ini.
2020-10-08
1